Oleh:
Dina Amalia Triyani 230310200004
Lala Maesantika 230310200010
Dini Agustiani 230310200012
Fahira Adisti Adiara 230310200020
Ahnaf Rizqullah 230310200022
Muhammad Na’fi Bagir Jauhar 230310200026
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN PSDKU PANGANDARAN
2021
A. Definisi Budidaya
Berdasarkan sumber air, upaya budidaya ikan bisa dilakukan baik di air
laut, air tawar, maupun air payau. di Indonesia sendiri kegiatan budidaya ikan air
tawar merupakan jenis budidaya yang kerap dilakukan masyarakat, karena
lokasinya yang dicakup terbilang mudah dan luas mulai dari air hujan, sungai,
waduk, mata air, danau, saluran irigasi air sumur, serta genangan air lainnya, baik
di perbukitan, dataran tinggi, maupun yang umum yaitu di dataran rendah. jenis
ikan yang dibudidayakan pun banyak baik itu ikan konsumsi maupun ikan hias.
Budidaya ikan hias merupakan jenis yang banyak diminati masyarakat, karena
selain bisa dilakukan di air laut, budidaya ikan hias banyak dilakukan di
lingkungan air tawar. Ikan hias merupakan ikan yang memiliki kemampuan untuk
memberikan perasaan tentram di suatu akuarium yang umumnya mempunyai
karakter, bentuk serta warna yang khas (Badan Pengembangan Ekspor Nasional,
1994 dalam M. Nur Purnama ,2004). Dengan kata lain ikan hias ini
dibudidayakan serta menjadi komoditas bisnis bukan karena kandungan
nutrisinya, melainkan karena keindahan warna dan bentuknya. Ikan hias dikenal
memiliki berbagai macam jenis yang secara garis besar terbagi empat, yaitu:
1. Fresh ornamental fish atau biasa dikenal dengan ikan hias yang berasal
dari air tawar
2. marine ornamental fish atau yang biasa dikenal dengan Ikan hias yang
berasal dari air laut.
3. Aquatic plant yang biasa dikenal dengan tanaman hias dari air tawar
4. invertebrata/ biota laut yang disebut sebagai kerang-kerangan
2. Menempatkan Peralatan
Aneka peralatan dapat ditempatkan apabila tangki telah dibersihkan.
Alat yang dibutuhkan seperti filter, aerator, heater, lampu, injektor CO2,
pH meter, termometer. Peletakan peralatan diletakan pada sisi samping
agar tidak menghalangi pemandangan. Dapat juga ditutupi oleh tanaman
air atau batuan agar terlihat lebih alami.
3. Menentukan Tema
Tema dapat terlihat jelas dalam aquascape yang telah dibuat padahal
tema ini adalah sesuatu yang abstrak atau tidak nampak. Dengan melihat
sekilas aquascape tersebut orang akan tau tema dari aquascape itu.
a.) Substrat
b.) Gravel
Unsur yang paling penting dalam aquascape adalah tanaman air. Jenis
tanamannya sangat beraneka ragam. Berdasarkan kebutuhan asupan sinar
dan CO2 bagi tanaman air dapat menentukan sulit dan mudahnya
memelihara tanaman tersebut. Secara umum dapat dibedakan menjadi lima
kelompok dari yang tersulit yaitu sangat sulit, sulit, medium, mudah dan
sangat mudah.
5) Air yang akan dimasukan sebaiknya tidak berwarna, tidak berasa, dan
tidak berbau.
Evaluasi keempat pada umur aquascape 3-4 minggu. Pada evaluasi ini
yang dinilai adalah kualitas airnya, dan keseimbangan ekosistemnya.
Dengan terjaganya kualitas air maka hampir tidak perlu dilakukan
penggantian air, kecuali karena terpaksa.
Pada evaluasi kelima pada umur 1-2 bulan setelah aquascape dibuat.
Yang harus diperhatikan adalah pertumbuhan tanaman dalam aquascape
sesuai harapan atau tidak. Rasa estetika yang tinggi dan kecermatan harus
benar-benar dilakukan dalam evaluasi tahap ini.
Dalam merawat ikan hias aquascape perlu adanya teknik yang sesuai
prosedur agar kelangsungan hidup organisme akuatik yang ditanam atau
ditambahkan dapat hidup secara optimal. Menurut (Puspita sari, et.al 2019)
berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam merawat ikan
hias dalam aquascape:
1. Fuzzy Logic
Penelitian juga telah dilakukan oleh (Triawan & Sardi, 2020) mengenai
pemantauan kualitas air dalam aquascape. Penelitian ini menggunakan rakitan
dari sistem hardware berupa LCD, Motor Servo, RTC, Arduino nano, sensor
HC-SR04, dan juga sensor DS18B20 dan dibantu oleh Arduino IDE
(software) yang berfungsi sebagai konfigurasi sistem tersebut, mulai dari
mengeksekusi data hingga membuat perintah berdasarkan input data yang
diterima oleh Arduino IDE tersebut. Sistem ini akan memberikan informasi
mengenai pemantauan kondisi aquascape yang meliputi pergantian air secara
berkala, pengatur suhu, pemberian pakan, serta pengatur ketinggian air.
Salah satu tips agar aquascape yang kita miliki terlihat lebih indah dan
menarik adalah jika kita pandai dalam memilih organisme yang akan
ditempatkan dalam aquascape tersebut. Banyak organisme yang dapat
diletakkan dalam aquascape. Mulai dari ikan kecil, hewan kecil (mollusca dan
crustacea), serta berbagai tumbuhan yang dapat hidup di dalam air. Berikut
adalah beberapa penyakit yang dapat menyerang ikan yang berada pada
aquascape.
Parasit yang berasal dari filum platyhelminthes ini hinggap pada sirip
ekor, sirip dada, sirip anal, perut ikan, dan epidermis kulit (Mohamed et al.,
2010; Barzegar et al., 2018). Walaupun demikian, parasit tersebut dapat
dijumpai pada insang ikan (Raissy and Ansari, 2011). Merupakan parasit
obligat, akan mati jika tidak dapat menemukan inangnya selama 20 menit. Jika
terkena parasit ini, bagian seperti insang dan kulit akan terjadi perubahan pada
morfologi maupun fungsi jaringannya. (Grano-Maldonado et al., 2018). Hal
ini dapat dilihat seperti pada bagian kulit epidermisnya akan mengalami luka
yang mengeluarkan darah, pucatnya warna pada ikan, serta sirip rontok dan
menguncup. Akibat penyakit ini ialah dapat menurunkan nafsu makan dan
ikan akan menggosok – gosok badannya pada benda disekitarnya. Ada
beberapa cara untuk menanggulangi parasit ini, seperti pemasangan sirkulasi
air agar proses menginfeksi tidak dalam jumlah yang besar dan mengurangi
jumlah ikan yang berada dalam aquascape. Pengendalian dilakukan dengan
cara menjaga suhu di kisaran 30oC, rutin memberikan vitamin c, dan
mencegah adanya bahan organik yang terlarut.
3. Penyakit Saprolegnia
Saprolegnia adalah jamur yang menyerang ikan dan telur ikan air tawar.
Penyakit ini memilki julukan Cutton Wool Disease. Gejala yang dapat dilihat
jika terinfeksi jamur ini adalah adanya fungi yang memiliki bentuk seperti
kapas dengan warna putih atau abu-abu pada kulit atau insang. Jamur ini akan
menyebabkan nekrosis (Tidak berfungsinya sel dan jaringan hidup karena
cedera pada sel) yang disebabkan karena terjadinya kerusakan jaringan
(Carlson, 2005). Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya jamur ini
adalah kondisi suhu pada air menurun, adanya luka pada badan ikan, Oksigen
terlarut yang rendah, dan kandungan amonia yang tinggi. Jamur ini juga dapat
menyerang saluran pencernaan dan menyerang organ dalam lainnya. Untuk
mencegah penyakit ini adalah menjaga air di aquascape, kadar amonia tidak
boleh terlalu tinggi, serta hindari kegiatan atau benda di aquascape yang dapat
menyebabkan ikan luka.
4. Penyakit Lernaea sp.
G. Teknik Pemasaran
Menurut basa swastha (1999) teknik pemasaran yaitu teknik yang sering
dipakai produsen memproduksi untuk suatu barang produsen tersebut sampai
ke pemakai industri dan sampai ke konsumen. Antara lain, yaitu:
1. Secara langsung
Teknik langsung ini yaitu teknik sangat sederhana dan rendah adalah
teknik langsung dari konsumen melalui konsumen tidak adanya perantara
produsen ini barangnya bisa dijual ke kantor pos ataupun langsung
mendatangi ke setiap konsumen rumahnya, teknik langsung ini bisa juga
diberi istilah teknik Tingkat Nol dalam bahasa Inggris yaitu Zero Stage
Channel.
2. Teknik perantara
Salah satu tempat budidaya modern saat ini yang sangat terkenal adalah
Aquascape. Aquascape adalah media untuk habitat organisme akuatik yang
dilengkapi dnegan elemen-elemen hiasan serta tumbuh-tumbuhan yang
menambahkan nilai estetik pada aquascape. Akan tetapi, dalam melakukan
budidaya aquascape perlu memperhatikan kualitas air baik secara fisik dan
kimiawi dan juga pakan yang berkualitas. Hal ini disebabkan karena kedua hal
tersebut sangat berpengaruh terhadap kelangsungan organisme akuatik yang hidup
di dalamnya.
DJS, A. J., Roosmawati, F., & Haswen, K. (2020). Analisa Jumlah Klorofil Daun
Terhadap Produksi Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) Pada Elevasi 300-600
MDPL di Kebun Pabatu. BEST Journal (Biology Education, Sains and
Technology), 3(2). https://doi.org/10.30743/best.v3i2.2849
Triawan, Y., & Sardi, J. (2020). Perancangan Sistem Otomatisasi pada Aquascape
Berbasis Mikrokontroller Arduino Nano. Jtein, 1(2).
J. Hsb. (2016). Bab II Tinjauan Pustaka Ikan Hias. Universitas Medan Area. Hal
1-3.
Effendi. I., & Mulyadi. (2004). Modul 1 Budidaya Ikan Hias. Hal 1-4.