Anda di halaman 1dari 3

Ikan nilem

1. Klasifikasi
Ikan nilem atau Silver Shark minnow  Familia Cyprinidae, Genus Osteochilus,
Species Osteochilus hasselti mempunyai ciri morfologi  antara lain bentuk tubuh
hampir serupa dengan ikan mas. Bedanya, kepala ikan nilem relatif lebih kecil. Pada
sudut-sudut mulutnya, terdapat dua pasang sungut peraba. Warna tubuhnya hijau abu-
abu.

2. Seksualitas
Berdasarkan tipe perkembangan gonadnya, ikan nilem termasuk kedalam spesies
gonokoris. gonad ikan pada speseies gonokoris memiliki karakteristik bipotensi,
dimna gonad dapat diarahkan menjadi testis ataupun ovarium.

3. Tingkat kematangan gonad


Tingkat kematangan gonad dilakukan dengan menggunakan metode Kesteven
.Effendie (2002). Selama penelitian TKG ikan jantan tertinggi diperoleh pada TKG
IV (perkembangan II), yaitu sebesar 32,53 %. Sedangkan pada ikan betina TKG
tertinggi diperoleh pada TKG V (Bunting) dengan persentase 61,36%.
Penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya (2012), di Rawa Pening dibulan Mei –
Juli diperoleh dominasi ikan Nilem yang memiliki TKG IV (Perkembangan II). Hasil
tersebut menunjukkan bahwa ikan Nilem memijah hampir sepanjang tahun dan pada
puncaknya di akhir musim penghujan. Hal ini diperkuat Ghufran (2010), di perairan
bebas ikan Nilem mulai memijah pada akhir musim penghujan di daerahyang berpasir
dan berair jernih serta agak dangkal.
Perkembangan gonad yang semakin matang merupakan bagian dari reproduksi
ikan sebelum terjadinya pemijahan. Proses sebelum pemijahan ini, mengakibatkan
sebagian besar hasil metabolisme dalam tubuh dipergunakan untuk perkembangan
gonad. Pertambahan berat gonad akan diikuti dengan semakin bertambah besar
ukuran panjang, termasuk diameter telurnya. Berat gonad akan mencapai maksimum
pada saat ikan akan berpijah, kemudian berat gonad akan menurun dengan cepat
selama pemijahan berlangsung sampai selesai (Kordi 2010).
Peningkatan ukuran gonad atau perkembangan ovarium disebabkan oleh
perkembangan stadia oosit, pada saat ini terjadi perubahan morfologi yang mencirikan
tahap stadianya. Pertambahan berat gonad pada ikan betina sebesar 10-25% dari berat
tubuh dan pertambahan pada jantan sebesar 5-10%. Pencatatan perubahan
kematangan gonad dapat digunakan untuk mengetahui apabila ikan akan memijah,
baru memijah atau sudah selesai memijah. Ukuran ikan pada saat pertama kali
gonadnya matang, ada hubungan dengan pertumbuhan ikan dan faktor lingkungan
yang mempengaruhinya (Effendi 2002).
4. Fekunditas
Menurut Moyle (2004) dalam Bakhris (2008), mengatakan bahwa rata – rata
fekunditas pada ikan disesuaikan dengan kondisi lingkungannya. Beberapa faktor yang
berperan terhadap jumlah telur yang dihasilkan oleh ikan betina yaitu fertilitas, frekuensi
pemijahan, perlindungan induk, ukuran telur, kondisi lingkungan dan kepadatan populasi.
Metode perhitungan fekunditas dapat dilakukan dengan cara berikut :

a. Cara Menjumlah Langsung (menghitung telur satu per satu)


b. Cara volumetrik (Menghitung volume gonad)
c. Cara gravimetric (mengukur berat seluruh telur yang dipijahkan dengan teknik
pemindahan air)
Dimana dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh masayu
rahmia dkk Fekunditas ikan nilem  betina berkisar antara 1.151 – 47.134
butir, dengan rata-rata 11.370±8.803 butir, dimana  fekunditas maksimum
terdapat pada ikan nilem dengan panjang 21,9 cm dan berat 149,6 gram.

5. Kebiasaan makan
Ikan nilem termasuk pemakan plankton, perifiton dan tumbuhan air
(Huet, 1970). Benih ikan nilem memakan fitoplankton dan zooplankton
yang tergolong kedalam kelas Bacillariophyceae, Chlorophyceae,
Desmidiaceae dan Cyanophyceae Hardjamulia, 1979. Menurut Hartono
1999 jenis perifiton yang dimakan ikan nilem pada tiap musimnya
berbeda seperti Chlorophyceae ,Schizomeris, Mougeotia. Microspora,
Schizomeris Closteriopsis dan Microspora teridentifikasi Daun dan
Detritus Ii adalah Index Propenderance yang menyatakan persentase
jumlah makanan dalam lambung ikan. Menurut seorang yang melakukan
pembesaran ikan nilem di KJA Cirata, ikan nilem sangat agresif dalam
memanfaatkan perifiton yang tumbuh pada jaring dibandingkan ikan nila,
hingga jaring pemeliharaan bersih dari lumut. Makanan lain yang disukai
nilem adalah sayuran berupa daun kol dan sawi yang sudah agak
membusuk Ir. Nano, pemilik KJA, 2005, Komunikasi pribadi. Pada
penelitian di waduk Wonogiri didapatkan makanan ikan nilem adalah
Bacillariophyceae sebagai makanan utama dan Chlorophyceae,
Cyanophyceae serta fragmen tumbuhan air sebagai makanan
pelengkapnya Winanto, 1982.

6. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran panjang dan berat dalam periode
waktu. Pertumbuhan populasi dapat didefinisikan sebagai peningkatan biomassa suatu
populasi yang dipengaruhi oleh banyaknya faktor yang berasal dari luar maupun
dalam (Effendie 2002).
Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berbeda, yaitu:
temperatur, kulitas air, kualitas dan ketersediaan makanan, ukuran ikan dan jenis
kelamin, jumlah ikan, dan kematangan gonad dari ikan tersebut. Ikan akan mengalami
penurunan pertumbuhan saat pertama kali matang gonad karena sebagian makanan
untuk pertumbuhan digunakan untuk perkembangan gonad (Effendie 2002).
Hasil penelitian menunjukan bahwa sifat pertumbuhan ikan Nilem adalah
alometrik negatif, dengan nilai b sebesar 2,8392. Faktor kondisi ikan Nilem sebesar
1,144 yaitu kurang pipih (bertubuh kurus)
7. Ruaya
Untuk tipe pemijahan yang dilakukan oleh ikan nilem sendiri yaitu tipe total spawner,
dimana dapat mengeluarkan telur dengan serentak pada saat memijah, biasanya
dilakukan sesaat musim hujan tiba yang mungkin bisa terjadi setiap taun. Tipe
pemijahan seperti ini ssuai dengan beberapa panelitian lainnya herdianto 2011, dan
syandri 2003)

Anda mungkin juga menyukai