Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan
akhir praktikum Analisis Aspek Biologi (Pertumbuhan, Reproduksi dan Ciri
Morfologi) Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) salah satu syarat untuk memenuhi
tugas laporan akhir praktikum mata kuliah Biologi Perikanan semester genap dan
juga sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu perikanan.
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada kedua orang tua
penyusun, dan rekan-rekan kelas atas doa, bimbingan, dukungan baik moril
maupun materil selama penyusunan laporan ini. Penyusun juga ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam membantu kelancaran penyusunan laporan ini.
Semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dibalas
secara berlimpah oleh Allah SWT, dan semoga kita semua berada dalam rahmat
dan lindungan-Nya. Amin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Bab Halaman
DAFTAR TABEL......................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................v
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................1
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Nilem...............................................................................3
2.1.1 Morfologi Ikan Nilem..........................................................3
2.1.2 Klasifikasi Ikan Nilem.........................................................5
2.1.3 Aspek Biologi Ikan Nilem...................................................5
2.1.3.1 Hubungan Panjang Berat pada Ikan...................................5
2.1.3.2 Tingkat Kematangan Gonad..............................................8
2.1.3.3 Indeks Kematangan Gonad..............................................10
2.1.3.4 Rasio Jenis Kelamin.........................................................12
2.1.3.5 Fekundtias........................................................................13
2.3 Pertumbuhan Ikan.................................................................15
2.3.1 Pertumbuhan Alometrik......................................................16
2.3.2 Pertumbuhan Isometrik.......................................................16
III METODELOGI
3.1 Waktu dan Tempat................................................................17
3.2. Alat dan Bahan.....................................................................17
3.2.1. Alat.....................................................................................17
3.2.2. Bahan..................................................................................17
3.3. Prosedur Kerja......................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................46
LAMPIRAN................................................................................47
ii
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1 Pertumbuhan Panjang dan Rasio Kelammin Ikan 1.............. 19
2 Pertumbuhan Panjang dan Rasio Kelammin Ikan 2.................. 19
3 Data Reproduksi Kelompok Ikan 1...........................................
...............................................................................................19
4 Data Reproduksi Kelompok Ikan 2...........................................
...............................................................................................20
5 Data Pertumbuhan dan Rasio Kelamin Ikan 1 Kelas................
...............................................................................................20
6 Interval SL dan Rasio Kelamin Ikan Nilem..............................
...............................................................................................23
7 Data Pertumbuhan dan Rasio Kelamin Ikan 1 Kelas................ 24
8 Interval SL dan Rasio Kelamin Ikan Nilem.............................. 25
9 Hasil Regresi Pertumbuhan Ikan Nilem 1................................. 28
10 Hasil Regresi Pertumbuhan Ikan Nilem 2................................. 30
11 Hasil Reproduksi Bagian 1 Ikan Nilem 1 Kelas....................... 32
12 Hasil Reproduksi Bagian 1 Ikan Nilem 1 Kelas....................... 32
13 Persentase Tingkat Kematangan Gonad Ikan Nilem................. 33
14 Hasil Reproduksi Bagian 1 Ikan Nilem 2 Kelas....................... 34
15 Hasil Reproduksi Bagian 2 Ikan Nilem 1 Kelas....................... 34
16 Persentase Tingkat Kematangan Gonad Ikan Nilem................. 35
17 Data Food and Feeding Habits Ikan Nilem 1............................ 36
18 Data Food and Feeding Habits Ikan Nilem 2............................ 37
iii
iv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
1 Ikan Nilem............................................................................... 3
2 Grafik Hubungan Panjang dan Berat Ikan Nilem................... 6
3 Grafik Regresi Hubungan Panjang dan Berat pada Ikan......... 8
4 Pembagian Gonad untuk Menghitung Fekunditas.................. 14
5 Grafik Rasio Kelamin Ikan Nilem 1....................................... 23
6 Diagram Persentase Rasio Kelamin Ikan Nilem 1.................. 24
7 Grafik Rasio Kelamin Ikan Nilem 2....................................... 27
8 Diagram Persentase Rasio Kelamin Ikan Nilem 2.................. 28
9 Grafik Regresi Pertumbuhan Ikan Nilem 1............................. 29
10 Grafik Regresi Pertumbuhan Ikan Nilem 2............................. 31
11 Grafik Persentase Tingkat Kematangan Gonad Ikan Nilem 1 33
12 Grafik Persentase Tingkat Kematangan Gonad Ikan Nilem 2 35
DAFTAR LAMPIRAN
1 Lampiran 1.................................................................... 48
2 Lampiran 2.................................................................... 49
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ikan.
2. Untuk mengetahui tingkat kematangan gonad ikan betutu.
1
2
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pertumbuhan ikan baik panjang dan berat
2. Mengetahui hubungan panjang berat
3. Mengetahui tingkat kematangan gonad
4. Mengetahui ciri-ciri ikan yang akan memijah dan setelah memijah.
5. Mengetahui indeks kematangan gonad dari suatu spesies ikan.
6. Mengetahui letak inti telur pada ikan betina yang akan memijah
7. Mengetahui diameter telur
8. Mengetahui jenis gigi pada ikan
9. Mengetahui jenis sisik ikan
10. Mengukur mulut ikan
11. Menghitung sirip ikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
bagian perut ke arah anus. Ikan jantan akan mengeluarkan cairan putih
susu dari lubang genitalnya. Induk betina yang sudah matang telurnya
dicirikan dengan perut yang relatif besar dan lunak bila diraba
(Sumantadinata 1981).
Ikan ini terdapat di Jawa, Sumatera dan Kalimantan, Malaysia,
dan Thailand. Pada umumnya, ikan nilem dapat dipelihara pada daerah
dengan ketinggian sekitar 150-800 m dpl.
pertumbuhan antara lain yaitu suhu, salinitas, makanan, dan pencemaran yang
secara tidak langsung akan mengakibatkan menurunnya kualitas air.
Persamaan hubungan panjang dan berat ikan Nilem adala sebagai berikut :
populasi ikan atau individu tertentu (Everhart dan Youngs 1981 dalam Effendi
2002).
Analisis panjang dan berat bertujuan untuk mengetahui pola
pertumbuhan ikan di alam. Rumus hubungan antara panjang total ikan
dengan beratnya adalah persamaan eksponensial sebagai berikut (Effendie
1979) :
W= a Lb
Keterangan : W adalah berat total ikan (g), L adalah panjang total ikan (mm), a
dan b adalah konstanta hasil regresi (diperoleh dengan uji statistik regresi).
Rumus umum hubungan panjang-berat, apabila di transformasikan
ke dalam logaritma, akan menjadi persamaan: log W = log a + b log L,
yaitu persamaan linier atau persamaan garis lurus sebagai berikut :
Log (Berat)
Log (Panjang)
dagingnya saja, namun ikan Nilem yang dicari adalah ikan Nilem yang matang
gonad untuk dimanfaatkan telurnya. Menurut Subagia et al. (2006), Ikan Nilem
saat ini dieksploitasi tidak hanya untuk dikonsumsi dagingnya saja tetapi juga
telurnya.
Telurnya sangat digemari masyarakat karena rasanya lezat dan dapat
diekspor sebagai pengganti kapiar. Jika hal ini terjadi terus menerus maka dapat
mengancam stok ikan Nilem di alam karena ikan yang siap memijah tertangkap
dan tidak memiliki kesempatan untuk melahirkan keturunannya. Oleh karena itu
kebutuhan akan telur ikan Nilem dapat ditanggulangi dengan melakukan budidaya
sehingga stok di alam tetap terjaga.
Indeks Kematangan Gonad atau disebut juga Maturity atau
Gonado Somatic Index merupakan suatu indeks yang menyatakan
perubahan yang terjadi dalam gonad secara kuantitatif. Indeks
Kematangan Gonad merupakan suatu nilai dalam persen sebagai hasil
perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan termasuk gonad
dikalikan 100%, atau dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bg
IKG= ×100 %
Bw−Bg
Dimana :
IKG = Indeks Kematangan Gonad (%)
Bg = Berat Gonad (gram)
Bw = Berat Tubuh (gram)
Indeks Kematangan Gonad dapat digunakan sebagai tanda utama untuk
membedakan kematangan gonad berdasarkan berat gonad. Perbedaan nilai IKG
dapat disebabkan perubahan tingkat metabolisme pada suhu yang berbeda.
Dimana perbedaan suhu akan mempengaruhi tingkat metabolisme suatu
organisme budidaya. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa tingkat metabolisme
berhubungan dengan suhu air, sehingga tingkat metabolisme akan mengalami
perubahan jika dipelihara pada suhu yang berbeda.
Ikan yang mempunyai berat tubuh lebih berat maka akan memiliki berat
gonad yang jauh lebih berat, hal ini berkaitan langsung dengan ukuran telur yang
12
d. Fekunditas
Perhitungan fekunditas dilakukan pada ikan Nilem yang memiliki TKG
III, IV dan V. Berdasarkan sampel 44 ekor ikan Nilem diperoleh hasil fekunditas
tertinggi sebanyak 156.695 butir dengan panjang 250 mm dan berat 244,1 gr.
Sedangkan hasil fekunditas terendah sebanyak 2.966 butir dengan panjang 127
mm dan berat 21,3 gr.Menurut Moyle (2004) dalam Bakhris (2008), mengatakan
bahwa rata – rata fekunditas pada ikan disesuaikan dengan kondisi lingkungannya.
Beberapa faktor yang berperan terhadap jumlah telur yang dihasilkan oleh ikan
betina yaitu fertilitas, frekuensi pemijahan, perlindungan induk, ukuran telur,
kondisi lingkungan dan kepadatan populasi.
Metode perhitungan fekunditas dapat dilakukan dengan cara
berikut :
a. Cara Menjumlah Langsung
14
Cara ini merupakan cara yang paling baik dan tepat hasilnya. Caranya
menghitung telur satu per satu dari telur yang ada. Namun cara ini hanya untuk
ikan yang relatif menghasilkan telur sedikit seperti ikan yang melahirkan, ikan
yang menjaga keturunannya dengan baik dan ikan-ikan berukuran kecil. Apabila
ikan yang mempunyai telur banyak sekali, metode ini tidak efisien karena terlalu
banyak menghabiskan waktu.
b. Cara volumetrik
1. Menghitung volume gonad keseluruhan (dapat dilakukan dengan
memasukannya pada gelas ukur berisi air, dan menghitung selisih volume
awal air saja dan volume akhir, yaitu air dan gonad). (V)
2. Membagi kedua gonad dalam 3 bagian (anterior A, tengah T, dan
posterior, P) Menghitung volume ke-3 bagian gonad tersebut di setiap
gonad (jadi ada 6 bagian). (seperti pada cara yang pertama). (v)
3. Menghitung telur pada 6 bagian telur tersebut secara manual. (x)
4. Menghitung fekuinditas dengan memasukannya pada rumus. (X)
c. Cara gravimetrik
Perhitungan fekunditas telur dengan metode gravimetrik dilakukan
dengan cara mengukur berat seluruh telur yang dipijahkan dengan teknik
pemindahan air. Selajutnya telur diambil sebagian kecil diukur beratnya
dan jumlah telur dihitung. Dengan bantuan rumus berikut ini :
G
F= ×n
g
Keterangan:
F = fekunditas jumlah total telur dalam gonad
G = bobot gonad setiap ekor ikan
g = bobot sebagian gonad (gonad contoh)
n = jumlah telur dari (gonad contoh)
Fekunditas mempunyai hubungan atau keterpautan dengan umur,
panjang, atau bobot tubuh dan spesies ikan. Nikolsky (1963) menyatakan
bahwa pada umumnya fekunditas meningkat dengan meningkatnya ukuran
ikan betina. Semakin banyak makanan maka pertumbuhan ikan semakin
cepat dan fekunditasnya semakin besar.
3.2.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah
1. Ikan Nilem sebagai ikan yang digunakan untuk praktikum/ penelitian
2. Aquades, berfungsi sebagai larutan pengencer dan larutan volumetrik
3. Larutan Sera, untuk mengetahui posisi inti telur pada oosit
4. Larutan Acetocarmine, untuk mengidentifikasi gonad ikan
18
19
Gonad ikan diambil kemudian diamati dan diukur panjang dan beratnya
Identifikasi spesies yang terdapat pada usus tersebut dengan menggunakan mikroskop
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Rasio Kelamin Kelompok
Kelompok :6
Hari/Tanggal : Selasa, 21 April 2015
Spesies ikan : Ikan Nilem
Asal ikan : Waduk Cirata
Tabel 1. Data Pertumbuhan dan Rasio Kelamin Kelompok Pada Ikan 1
Pertumbuhan Kelamin
Jenis Ikan
Panjang (mm) Berat
Jantan Betina
SL FL TL (gram)
Ikan Betutu
110 120 130 29,46 - √
20
21
0,15
HSI = × 100 %
29,46−0,15
HSI =0,51 %
3. Perhitungan Fekunditas
V .x
X=
v
5 . 462
X=
3
X =770
K = 1 + 3,3 Log n
Dimana :
K = Jumlah Kelas Interval
n = Jumlah Data observasi
log = Logaritma
24
Dari data tersebut maka dapat dihitung jumlah kelas dari 42 data tersebut
adalah:
K = 1 + 3,3 Log n
K = 1 + 3,3 Log 21
K = 5,356
K≈6
Kemudian, untuk menghitung panjang kelas dari 42 data tersebut,
digunakan rumus :
Data terbesar−Data terkecil
Panjang Kelas=
Jumlah kelas
177−97
Panjang Kelas=
6
Panjang Kelas=13,33
Jadi, panjang kelas yang didapatkan adalah 14
Menggunakan tabel interval SL dan Rasio Kelamin diatas, maka dapat dibuat
grafik histogram sebagai berikut :
16
12
8
4 Jantan
0 Betina
Rasio Kelamin
Jantan
10%
Betina
90%
K = 1 + 3,3 Log n
Dimana :
K = Jumlah Kelas Interval
n = Jumlah Data observasi
log = Logaritma
Dari data tersebut maka dapat dihitung jumlah kelas dari 42 data tersebut
adalah:
K = 1 + 3,3 Log n
K = 1 + 3,3 Log 21
K = 5,356
K≈6
Kemudian, untuk menghitung panjang kelas dari 42 data tersebut,
digunakan rumus :
28
Menggunakan tabel interval SL dan Rasio Kelamin diatas, maka dapat dibuat
grafik histogram sebagai berikut :
16
14
12
10
8
6
Jantan
4
Betina
2
0
Rasio Kelamin
Jantan
5%
Betina
95%
Menggunakan grafik scatter yang dibuat pada microsoft excel dan menggunakan
data regresi pertumbuhan diatas, maka didapatkan grafik sebagai berikut ini :
Log L Log
Kel- SL Bobot (Log L)2 Log L.Log W
(X) W(Y)
1 100 22.73 2.0000 1.3566 4.0000 2.7132
2 95 20.36 1.9777 1.3088 3.9114 2.5884
3 177 33.5 2.2480 1.5250 5.0534 3.4283
4 110 34.6 2.0414 1.5391 4.1673 3.1419
5 90 18.93 1.9542 1.2772 3.8191 2.4959
6 110 23.01 2.0414 1.3619 4.1673 2.7802
7 114 31.5 2.0569 1.4983 4.2309 3.0819
8 105 25.02 2.0212 1.3983 4.0852 2.8262
9 106 30.62 2.0253 1.4860 4.1019 3.0096
10 97 21.65 1.9868 1.3355 3.9473 2.6533
11 108 29.58 2.0334 1.4710 4.1348 2.9912
12 120 36.9 2.0792 1.5670 4.3230 3.2581
13 135 35.04 2.1303 1.5446 4.5383 3.2904
14 91 19.77 1.9590 1.2960 3.8378 2.5389
15 97 29.61 1.9868 1.4714 3.9473 2.9234
16 117 31.03 2.0682 1.4918 4.2774 3.0853
18 100 22.64 2.0000 1.3549 4.0000 2.7098
19 110 34.15 2.0414 1.5334 4.1673 3.1303
20 100 27.06 2.0000 1.4323 4.0000 2.8647
21 110 36.48 2.0414 1.5621 4.1673 3.1888
∑ 40.6926 28.8111 82.8768 58.6995
Menggunakan grafik scatter yang dibuat pada microsoft excel dan menggunakan
data regresi pertumbuhan diatas, maka didapatkan grafik sebagai berikut ini :
Kel
TKG Bw BGd IKG BHt HSI
-
15 Bunting 32.6 2.2 7.24% 0.06 0.18%
16 Bunting 24.94 5.55 28.62% 0.07 0.28%
18 Bunting 33.13 2.02 6.49% 0.54 1.66%
19 Bunting 24.34 4.75 24.25% 0.08 0.33%
20 Perkembangan 1 24.12 0.38 1.60% 0.08 0.33%
21 Perkembangan 1 24.14 0.71 3.03% 0.17 0.71%
Tabel 12. Hasil Reproduksi Ikan Betutu Angkatan Bagian 2 Ikan Nilem 1
Fekundita Diamete Letak Inti
Kel- TKG
s r T MK M
1 Dara - - - - -
2 Bunting 6187 41.1 4 4 1
3 Dara Berkembang - - - - -
4 Perkembangan 2 - - - - -
5 Perkembangan 2 - 36.7 - - -
6 Bunting 770 56 - - -
7 Perkembangan 2 4433 45 - - -
8 Perkembangan 2 1323 33.5 10 - -
9 Dara Berkembang - - 5 1 4
10 Perkembangan 2 1130 37.1 2 1 7
11 Perkembangan 2 1970 48 10 - -
12 Dara Berkembang - - - - -
13 Perkembangan 2 2817 70.3 3 4 0
14 Bunting 3188 45 2 2 3
15 Bunting 3295 54 5 3 2
16 Bunting 2 0 8
18 Bunting 1508 57 8 2 0
19 Bunting 593,25 45,3 7 3 0
20 Perkembangan 1 - - - - -
21 Perkembangan 1 - - - - -
2 Dara Berkembang 3 0 3
3 Perkembangan I 2 0 2
4 Perkembangan II 7 3 4
5 Bunting 8 1 7
6 Mijah 0 0 0
7 Mijah/salin 0 0 0
8 Salin 0 0 0
9 Pulih salin 2 2 0
Jumlah 21 4 17
Menggunakan data pada tabel persentase tingkat kematangan gonad ikan nilem
diatas, maka dapat dibuat grafik histogram seperti pada gambar 11.
8
7
6
5
4 Jantan
3 Column1
2
1
0
Dara DB P1 P2 Bunting
Tabel 14. Hasil Reproduksi Ikan Betutu Kelas Bagian 1 Ikan Nilem 2
Kel BG BH
TKG Bw IKG HSI
- d t
22.7 0.0
1 Perkembangan 1 0.28 1.25% 0.40%
3 9
Hermaprodit (Jantan: DB Betina: 20.3 0.0
2 0.36 1.80% 0.05%
P1) 6 1
0.2
3 Perkembangan 1 33.5 0.99 3.05% 0.78%
6
18.82 0.0
4 Bunting 34.6 5.48 0.23%
% 8
18.9 0.0
5 Perkembangan 2 0.17 0.91% 0.21%
3 4
0.0
6 Dara 12 0.21 1.78% 0.76%
9
23.0
7 Perkembangan 1 1.14 5.21% 0.1 0.44%
1
25.0 0.0
8 Dara 0.08 0.32% 0.24%
2 6
9 Perkembangan 2 30.6 6.47 26.79 0.3 0.99%
35
Kel BG BH
TKG Bw IKG HSI
- d t
2 %
21.6 0.0
10 Dara Berkembang 0.33 1.55% 0.32%
5 7
29.5 18.60 0.1
11 Perkembangan 2 4.64 0.44%
8 % 3
0.1
12 Perkembangan 1 36.9 0.7 1.93% 0.49%
8
35.0 0.4
13 Bunting 3.14 9.84% 1.24%
4 3
19.7 0.0
14 Bunting 1.65 9.11% 0.05%
7 1
29.6 27.96 0.0
15 Bunting 6.47 0.14%
1 % 4
31.0 0.0
16 Dara 0.12 0.39% 0.23%
3 7
22.6 0.1
18 Dara Berkembang 0.24 1.07% 0.67%
4 5
34.1 18.41 0.1
19 Bunting 5.31 0.41%
5 % 4
27.0 18.01 0.0
20 Bunting 4.13 0.30%
6 % 8
36.4 26.27 0.0
21 Bunting 7.59 0.22%
8 % 8
Tabel 15. Hasil Reproduksi Ikan Betutu Angkatan Bagian 2 Ikan Nilem 2
Letak Inti
Kel- TKG Fekunditas Diameter
T MK M
1 Perkembangan 1 - - - - -
2 Hermaprodit - - - - -
3 Perkembangan 1 - 60 - - -
4 Bunting - 64 - - -
5 Perkembangan 2 - - - - -
6 Dara - 60 - - -
7 Perkembangan 1 735 29.2 - - -
8 Dara - - - - -
9 Perkembangan 2 336 100 2 2 6
10 Dara Berkembang - - - - -
11 Perkembangan 2 2760 44.6 10 - -
12 Perkembangan 1 - - - - -
13 Bunting 1576 68 6 4 -
14 Bunting 1314 40 12 6 9
15 Bunting 4218 52 5 3 2
16 Dara - - - - -
18 Dara Berkembang - 60 - - -
36
19 Bunting 666 42 8 2 0
20 Bunting 6867 50 3 6 1
21 Bunting 6339 48 3 6 1
Menggunakan data pada tabel persentase tingkat kematangan gonad ikan nilem
diatas, maka dapat dibuat grafik histogram seperti pada gambar 11.
8
7
6
5
4
3
Jantan
2
Column1
1
0
ra ng 1 2
tin
g
Da ba an an n
em ang ang Bu
erk m
b
m
b
r aB r ke r ke
Da Pe Pe
Panjang
Chrysophyceae
Chlorophyceae
Cyanophyceae
Kel-
Entomostraca
Pyrrophyceae
Usus
Helminthes
Rhizopoda
Copepoda
Rotatoria
1 780 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
2 1100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 1040 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 900 0 0 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 380 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 310 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 - 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 915 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 840 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1150 0 0 41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 670 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 840 0 0 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 1000 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 780 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 420 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 213 41 0 23 0 0 0 0 0 0 4 0 1 0 0
18 340 11 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 0
19 350 0 0 6 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0
20 927 32 0 13 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0
21 970 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
∑ 87 1 133 1 2 0 0 0 0 6 0 4 4 0
Tota
224 6 0 4 4 0
l
1. Indeks Preponderan
Menghitung indeks preponderan menggunakan rumus :
38
Vi × Oi
IPi= n
×100 %
∑ Vi ×Oi
i=1
Keterangan :
IPi = indeks preponderan
Vi = Persentase volume satu macam makanan
Oi = Persentase frekuensi kejadian satu macam makanan
Σ(Vi x Oi) = jumlah Vi x Oi dari semua jenis makanan
Menggunakan rumus diatas dan perhitungan dengan microsoft excel 2013, maka
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel. Hasil Perhitungan Indeks Preponderan Ikan Nilem (Ikan ke-1)
Kelompok Jumlah IP Keterangan
Fitoplankton 224 94.12% Pakan Utama
Cyanophyceae 87 36.55% Pakan Utama
Pyrrophyceae 1 0.42% Pakan Tambahan
Chlorophyceae 133 55.88% Pakan Utama
Chrysophyceae 1 0.42% Pakan Tambahan
Bacillariophyceae 2 0.84% Pakan Tambahan
Zooplankton 6 2.52% Pakan Tambahan
Rhizopoda 0 0.00% Pakan Tambahan
Rotatoria 0 0.00% Pakan Tambahan
Entomostraca 0 0.00% Pakan Tambahan
Copepoda 6 2.52% Pakan Tambahan
Benthos 0 0.00% Pakan Tambahan
Bagian Hewan 4 1.68% Pakan Tambahan
Bagian Tumbuhan 4 1.68% Pakan Tambahan
Detritus 0 0.00% Pakan Tambahan
Total 238 100%
2. Indeks Pilihan
Menghitung nilai indeks pilihan menggunakan rumus sebagai berikut :
ri−pi
E=
ri+ pi
Keterangan :
E = indeks pilihan
ri = jumlah relatif macam-macam organisme yang dimakan
pi = jumlah relatif macam-macam organisme dalam perairan
39
Menggunakan rumus diatas dan perhitungan dengan microsoft excel 2013, maka
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel. Hasil Perhitungan Indeks Pilihan Ikan Nilem (Ikan ke-1)
Kelompok ri pi ri-pi ri+pi E
Fitoplankton 224 37 187 261 0.72
Cyanophyceae 87 27 60 114 0.53
Pyrrophyceae 1 0 1 1 1.00
Chlorophyceae 133 10 123 143 0.86
Chrysophyceae 1 0 1 1 1.00
Bacillariophyceae 2 0 2 2 1.00
Zooplankton 6 10 -4 16 -0.25
Rhizopoda 0 0 0 0 0.00
Rotatoria 0 0 0 0 0.00
Entomostraca 0 8 -8 8 -1.00
Copepoda 6 2 4 8 0.50
Benthos 0 1 -1 1 -1.00
Bagian Hewan 4 4 0 8 0.00
Bagian Tumbuhan 4 2 2 6 0.33
Detritus 0 0 0 0 0.00
Total
3. Tingkat Trofik
Menghitung tingkat trofik menggunakan rumus sebagai berikut :
Ttp× Ii
Tp=1+ ∑ ( )
100
Keterangan :
Tp = tingkat trofik ikan
Ttp = tingkat trofik kelompok pakan ke-p
li = indeks bagian terbesar untuk kelompok pakan ke-p
Tabel. Hasil Perhitungan Tingkat Trofik Ikan Nilem (Ikan ke-1)
Kelompok Ttp Ii Ttp*Ii/100 Tp
Fitoplankton 1 94.12% 0.9411765
Zooplankton 2 2.52% 0.0504202
Benthos 3 0% 0
2.06
Bagian Hewan 3 2% 0.0504202
Bagian Tumbuhan 1 2% 0.0168067
Detritus 4 0% 0
4. Luas Relung
Menghitung luas relung pakan menggunakan rumus sebagai berikut :
40
Tabel 18. Data Food and Feeding Habits Ikan Nilem 2 Kelas
Jenis Pakan
Fitoplankton Zooplankton
Bacillariophyceae
Chrysophyceae
Chlorophyceae
Cyanophyceae
Entomostraca
Pyrrophyceae
Panjang
Helminthes
Bag.
Rhizopoda
Copepoda
Rotatoria
Kel- Bag.
Usus Benthos Hewa Detritus Ikan
Tumbuhan
n
1 655 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
2 705 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 750 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
4 700 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 412 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 460 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 - 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 1015 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 1010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 755 0 0 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 780 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 1110 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 1150 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 806 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 440 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 600 32 0 14 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
18 250 10 0 10 2 0 0 0 0 0 0 0 6 3 0 0
41
19 605 0 0 12 0 0 0 0 0 0 3 0 1 0 0 0
20 816 37 0 19 4 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0
21 880 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11
∑ 84 1 7 2 0 0 0 0 5 0 10 5 0 0
3
Tota
207 5 0 10 5 0 0
l
1. Indeks Preponderan
Menghitung indeks preponderan menggunakan rumus :
Vi × Oi
IPi= n
×100 %
∑ Vi ×Oi
i=1
Keterangan :
IPi = indeks preponderan
Vi = Persentase volume satu macam makanan
Oi = Persentase frekuensi kejadian satu macam makanan
Σ(Vi x Oi) = jumlah Vi x Oi dari semua jenis makanan
Menggunakan rumus diatas dan perhitungan dengan microsoft excel 2013, maka
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel. Hasil Perhitungan Indeks Preponderan Ikan Nilem (Ikan ke-2)
Kelompok Jumlah IP Keterangan
Fitoplankton 207 91,19% Pakan Utama
Cyanophyceae 81 35,68% Pakan Utama
Chlorophyceae 113 49,78% Pakan Utama
Pyrrophyceae 1 0,44% Pakan Tambahan
Crysophycea 7 3,08% Pakan Tambahan
Bacillariophyceae 2 0,88% Pakan Tambahan
Zooplankton 5 2,20% Pakan Tambahan
Rhizopoda 0 0,00% Pakan Tambahan
Rotatoria 0 0,00% Pakan Tambahan
Entomostraca 0 0,00% Pakan Tambahan
Copepoda 5 2,20% Pakan Tambahan
Benthos 0 0,00% Pakan Tambahan
Bagian Hewan 10 4,41% Pakan Tambahan
Bagian Tumbuhan 5 2,20% Pakan Tambahan
Total 227 1
2. Indeks Pilihan
Menghitung nilai indeks pilihan menggunakan rumus sebagai berikut :
42
ri−pi
E=
ri+ pi
Keterangan :
E = indeks pilihan
ri = jumlah relatif macam-macam organisme yang dimakan
pi = jumlah relatif macam-macam organisme dalam perairan
3. Tingkat Trofik
Menghitung tingkat trofik menggunakan rumus sebagai berikut :
Ttp× Ii
Tp=1+ ∑ ( )
100
Keterangan :
Tp = tingkat trofik ikan
Ttp = tingkat trofik kelompok pakan ke-p
li = indeks bagian terbesar untuk kelompok pakan ke-p
4. Luas Relung
Menghitung luas relung pakan menggunakan rumus sebagai berikut :
B=(∑ Pi2 )−1
Keterangan :
B = Luas relung pakan
Pi = Proporsi jenis pakan ke-i yang dikonsumsi
5. Nilai Chi-Square
Menghitung nilai chi-kuadrat menggunakan rumus sebagai berikut:
∑ ( fo−fe )2
2
x= [ fe
2
] 2 2 2 2 2
(2−2,5) (18−17) (0−0,5 ) (3−2,5 ) (16−17 ) (1−0,5 )
x 2= + + + + +
2,5 17 0,5 2,5 17 0,5
2
hit
x =0,1+ 0,058824+0+ 0,1+ 0,058824+0
2
hit
x =0,317647
6. Menentukan x 2tab
Diketahui : α = 0,05, baris (r) = 2, kolom (k) = 3
Ditanya : x 2tab
44
Jawab : d f =( r−1 ) ( k −1 )
df =(2−1)(3−1)
df =2
2 2
Maka : x tab =x ( α , df )
x 2tab =x2(0,05,2)
Dengan melihat pada tabel chi yang diketahui, maka didapatkan nilai x 2tab
adalah 5,991. Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :
2 2
hit tab
x =0,317647 ≤ x =5,991
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Kelompok
Hasil Pengamatan kelompok mengenai Ikan Nilem yang diambil dari
Waduk Cirata kali ini keduanya memiliki panjang total ( TL) 130 mm, panjang
baku (SL) 110 mm, dan panjang sampai lekuk ekor (FL) 120 mm. Namun Berat
pada ikan nilem pertama yaitu 29,46 gram, sedangkan berat pada ikan nilem
kedua yaitu 23,01 gram. Hal ini menunjukan bahwa ikan pertama dan ikan kedua
memilik panjang yang sama namun, beratnya lebih besar pada ikan pertama.
Perbedaan ukuran berat dan panjang antara setiap ikan tersebut dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor dalam (internal) dan faktor luar
(eksternal).Faktor dalam ini sulit untuk dilakukan pengontrolan, sedangkan faktor
luar mudah untuk pengontrolannya. Faktor dalam diantaranya adalah gen dimana
faktor ini mungkin dapat dikontrol dalam suatu kultur, salah satunya dengan
mengadakan seleksi yang baik bagi pertumbuhannya sebagai induk.
Kemudian adalah faktor jenis kelamin, kemungkinan tercapainya
kematangan gonad untuk pertama kali cenderung mempengaruhi pertumbuhan
yang menjadi lambat karena sebagian makanan tertuju pada perkembangan gonad
tersebut. Untuk faktor umur, pertumbuhanakan lebih cepat terjadi pada ikan yang
masih muda, sedangkan ikan yang sudah tua umumnya kekurangan makanan
berlebih untuk pertumbuhan. Terakhir adalah faktor parasit dan penyakit yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan jika organ pencernaan atau organ vital lainnya
terserang sehingga efisiensi makanan yang berguna bagi pertumbuhan berkurang.
Sedangkan yang termasuk faktor luar adalah makanan.Dalam hal ini
makanan adalah faktor yang paling penting karena dengan adanya makanan
45
berlebih dapat menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi lebih pesat. Faktor luar
lain yang mempengaruhi, yaitu kualitas air, misalnya suhu, oksigen terlarut dan
karbondioksida.
Dua ikan yang kelompok kami dapatkan memiliki rasio kelamin betina. Hal
ini dapat diidentifikasi setelah dilakukan pengamatan terhadap ciri seksual primer,
yaitu dengan mengamati morfologi tubuh ikan tersebut. Pada ikan betina, terdapat
perut yang lebih besar, ukuran tubuh yang lebih pendek dan sirip ekor yang lebih
pendek. Dengan mengamati ciri seksual sekunder pada ikan, kita dapat
membedakan ikan jantan dengan betina dari luar, namun kadang masih sulit dan
tetap harus dilakukan pembedahan untuk memastikan jenis kelamin ikan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang kelompok kami lakukan, tingkat
kematangan gonad (TKG) pada ikan nilem pertama termasuk ke dalam fase
bunting dikarenakan terdapat berbagai ciri yang terlihat. Morfologi gonad ikan
nilem yang kelompok kami amati, ovariumnya menutupi 2/3 bagian tubuh atau
organ seksual mengisi ruang bawah, telur bentuknya bulat, beberapa dari telur ini
jernih dan masak. Sedangkan pada ikan nilm kedua termasuk ke dalam fase
perkembangan I, dimana ikan kedua ini memiliki ovarium yang berwarna
kemerah-merahan, gonadnya kira-kira mengisi setengah ruang ke bagian bawah.
Menurut Nikolsky (1969), tanda utama yang digunakan untuk membedakan
kematangan gonad berdasarkan berat ikan itu sendiri atau secara alamiah
berhubungan dengan ukuran dan berat tubuh ikan.
Berat tubuh dan berat gonad ikan nilem pertama yang kami amati masing-
masing sebesar 29,46 gram dan 4,45 gram. Dengan penentuan berat gonad
dibandingkan dengan berat tubuh ikan akan didapatkan Indeks Kematangan
Gonad (IKG) yang dinyatakan dalam persen.Indeks kematangan gonad yang
kelompok kami dapat sebesar 17,79 %. Selain itu pada ikan nilem pertama ini
kami dapat menentukan Fekunditas karena volume telur sudah dapat diketahui
yaitu sebesar 5 mm, dengan jumlah sampel telur 462, dan volume telur sebagian
sebesar 3 mm, sehingga didapatkan hasil Fekunditas sebesar 770. Hasil tersebut
diasumsikan bahwa ikan yang menjadi sampel kelompok kami siap untuk
melakukan pemijahan.
46
Sedangkan berat tubuh dan berat gonad ikan nilem kedua yang kami amati
masing-masing sebesar 23,01 gram dan 1,14 gram. Dengan hasil tersebut maka
dapat diketahui Indeks Kematangan Gonad (IKG) pada ikan kedua ini yaitu
sebesar 5,21 %, sehingga ikan kedua ini diasumsikan belum siap untuk melakukan
pmijahan.
Pada ikan nilem pertama memiliki berat hati 0,15 gram dengan berat tubuh
29,46 gram, maka didapatkan hasil HIS yaitu sebesar 2,30 %. Sedangkan pada
ikan nilem kedua berat hatinya yaitu 0,10 gram dengan berat tubuh 23,01, maka
didapatkan HSI sebesar 0,43 %.
diartikan bahwa nilai btermasuk dalam kategori b<3, artinya pertumbuhan pada
ikan tersebut termasuk pada pertumbuhan allometrik negatif yang menunjukan
pertambahan panjang lebih cepat dari pertumbuhan beratnya.
Nilai praktis yang didapat dari perhitungan panjang dan berat ialah kita
dapat menduga berat dari panjang ikan atau sebaliknya, keterangan tentang ikan
mengenai pertumbuhan, kemontokan, perubahan dari lingkungan (Effendie 2002)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil data percobaan dari praktikum yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa :
Ikan nilem termasuk ikan air tawar dalam famili Cyprinidae. Ikan ini
memiliki bentuk tubuh yang memanjang dengan ciri khas yang memiliki
sirip yang berwarna kemerahan. Ukuran panjang tubuh ikan jantan dan
betina hampir sama.
Ikan nilem termasuk kelompok herbivora dengan makanan utama berupa
fitoplankton. Selain dapat hidup di perairan tawar, dapat pula hidup di
perairan payau.
Pada tingkat pertumbuhan sampel ikan yang dipraktikumkan menunjukkan
bahwa panjang dengan bobot ikan berbanding lurus, artinya ikan dengan
panjang yang terbesar akan memiliki bobot yang besar pula dibandingkan
ikan yang terpendek.
Pada rasio kelamin sampel ikan yang dipraktikumkan, jumlah ikan yang
berkelamin betina lebih banyak dibandingkan dengan ikan yang
berkelamin jantan.
53
Dari keseluruhan sampel ikan yang diuji dominan masuk pada tahap
bunting pada ikan betina, sedangkan pada ikan jantan masuk pada tahap
perkembangan II.
5.2 Saran
Dalam melakukan praktikum, praktikan diharapkan lebih teliti dalam
mengukur pertumbuhan ikan seperti panjang dan bobotnya, memperhatikan ciri-
ciri gonad ikan dengan baik agar tidak terjadi dalam kesalahan mengidentifikasi
tingkat kematangan gonad ikan. Pada perhitungan HSI dan IKG diharapkan lebih
teliti dalam perhitungan agar tidak terjadi kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Nelson, J. S. 2006. Fishes of the World. Fourth Edition. John Wiley and Sons Inc.,
New York, USA.
Kottelat, M., J. A. Whitten., N. S Kartikasari and Wirjoatmodjo. 1993.
Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Dalhousie
University. Canada.
Effendie, Moch. Ichsan. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Putaka Nusatama.
Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). 2011. Warta Pasar Ikan. Edisi April
Vol. 80.
Huet, M. 1972. Textbook of Fish Culture. Fishing Newsbook Itd, London.
Effendi M.I. 1972. Metode Biologi Perikanan Bagian Ichtyologi Fakultas
Perikanan IPB. Bogor.
Effendi. 1997. Metode Biologi Perikanan, Bagian Perikanan, Bagian I. Yayasan
Dwi Sri Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Komarawidjaja, W., Sutrisno Sukimin, dan Entang Arman. 2005. Status Kualitas
Air Waduk Cirata dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ikan Budidaya.
Jurnal Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (1): 268-273
Rochmatin, Siti Yuliani, dkk. 2014. ASPEK PERTUMBUHAN DAN
RPRODUKSI IKAN NILEM (Osteochilus hasselti) DI PERAIRAN RAWA
PENING KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG. Jurnal:
Vol 3, No.3, Tahun 2014, Hal 153-159
54
55
LAMPIRAN