Anda di halaman 1dari 3

KEPADATAN STOK IKAN DEMERSAL DAN BEBERAPA PARAMETER

KUALITAS AIR DI PERAIRAN TEGAL DAN SEKITARNYA

1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh parameter oseanografi (kedalaman, oksigen terlarut dan
salinitas) yang mempengaruhi terhadap hasil penangkapan ikan ikan demersal
a. Untuk mengetahui kepadatan stok ikan demersal menurut kedalaman dan musim
yang meliputi musim peralihan barat ke timur, musim timur dan musim peralihan
barat ke timur
b. Untuk mengetahui keterkaitan antara kepadatan ikan demersal dengan faktor
lingkungan perairan yaitu kedalaman perairan, kedalaman benthos, suhu, salinitas
dan oksigen terlarut perairan dasar

2. Parameter oseanografi yang digunakan sebagai parameter penentu potensi penang


kapan ikan
1. Perbedaan musim penangkapan
2. Faktor lingkungan (kedalaman, oksigen terlarut, salinitas, kepadatan benthos dan
oksigen terlarut)

3. Alasan mengapa parameter tersebut dijadikan objek penelitian


Alasan mengapa parameter tersebut dilakukan untuk objek penelitian adalah
bahwa konsentrasi penyebaran laju tangkap dan sumberdaya ikan ada kaitannya dengan
kesesuaian terhadap faktor lingkungan tersebut. Apabila kondisi lingkungan perairan
baik, maka akan mempengaruhi produktivitas perairan yang selanjutnya akan
berpengaruh terhadap pengelompokan ikan. Terdapat pengaruh antara kedalaman
terhadap penyebaran sumberdaya ikan demersal. Pada strata kedalaman 41-50 m
diperoleh rata-rata laju tangkap lebih tinggi dibandingkan dengan strata kedalaman 20-30
m. Korelasi yang cukup kuat terjadi antara laju tangkap dengan salinitas, laju tangkap
dengan oksigen terlarut dan kedalaman perairan. Hasil penelitian tersebut juga
menunjukan korelasi positif antara kepadatan stok ikan dengan kepadatan
makrozoobenthos menunjukkan indikasi bahwa sebagian besar ikan yang tertangkap
adalah pemakan benthos. Oleh karena itu parameter yang digunakan dalam penelitian ini
dijadikan untuk objek penelitian tersebut.

4. Metode yang digunakan dalam pengambilan data


Penelitian ini dilakukan di perairan Tegal dan sekitarnya pada bulan April, Juli, dan
November 2009, menggunakan Kapal Riset Sardinela (68 GT), dilengkapi dengan trawl
dasar (bottom trawl), peralatan akustik dan peralatan oseanografi perikanan. Stasiun
penangkapan ditentukan dengan global positioning system dan scientific echosounder
pada kedalaman 10-50m. Survei yang digunakan dengan mengamati sebaran ikan
menurut kedalamannya. Dan penangkapan ikan dilakukan pada siang hari dengan
kecepatan kapal menarik jaring sekitar 1,5-2,0 knot.
Selanjutnya digunakan metode sapuan untuk menghitung kepadatan stok ikan
berdasarkan luas daerah pengamatan, kecepatan kapal saat menarik jaring, lebar bukaan
mulut jaring, dan hasil tangkapan.

5. Kesimpulan
1. Kepadatan pada musim peralihan I (pada bulan april) lebih tinggi daripada musim
timur (bulan juli) dan musim peralihan II ( bulan november)
2. Laju penangkapan ikan didominasi oleh famili Leiognathidae, apogonidae
3. Terdapat kecenderungan laju tangkap yang meningkat bagi kelompok ikan
tigawaja dan penurunan pada jenis ikan beloso
4. Kepadatan tertinggi terdapat pada kedalaman 40-<50m dan terendah antara
10-<20 m serta biomassa tertinggi pada kedalaman 10-<20 m
5. Hubungan yang cukup kuat terjadi antara kepadatan ikan demersal dengan
kepadatan makrozoobenthos, kedalaman perairan dan oksigen terlarut serta
kedalaman tidak dipengaruhi oleh pH dasar perairan.

Anda mungkin juga menyukai