id
Oleh
Dirhamsyah1)
ABSTRACT
1)
Bidang Dinamika Laut, Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI, Jakarta.
21
1998). Diperkirakan 75.000 km² atau 14% dari • kurangnya pengetahuan tentang
luas terumbu karang yang ada di dunia hidup pengelolaan ekosistem laut yang
di perairan Indonesia (CESAR, 1996). Seluruh terintegrasi, bijaksana dan ber-
dari 15 suku karang yang ada dunia juga hidup kesinambungan (integrated coastal zone
di perairan Kepulauan Nusantara, dengan total management) (DAHURI, 1995; NONTJI,
sekitar 80 marga dan 452 jenis yang sudah 2000; DIRHAMSYAH, 2005).
diidentifikasi sampai saat ini (PET-SOEDE et
al, 2002). Wilayah laut dan pesisir Indonesia Tulisan ini bertujuan untuk ikut
juga ditumbuhi oleh kurang lebih 15 dari 52 membantu memecahkan masalah rendahnya
jenis lamun (seagrass) yang ada di dunia pengetahuan terhadap pengelolaan ekosistem
(KURIANDEWA, 2003). Luas padang lamun laut yang terintegrasi, bijaksana dan
di perairan Indonesia diperkirakan sebanyak 3 berkesinambungan. Beragamnya aspek yang
juta hektare (KURIANDEWA, 2003). perlu dibahas dalam ICZM mengharuskan
Namun sayangnya, pengelolaan yang tulisan ini disajikan dalam beberapa seri
kurang bijaksana telah menyebabkan banyak bahasan. Seri pertama ini akan membahas
ekosistem laut dan biota-biota laut tertentu beberapa aspek dalam ICZM yaitu: definisi
mengalami penurunan kualitas dan jumlah wilayah laut dan pesisir; konsep ICZM;
pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan. sejarah dan perkembangan ICZM di tingkat
Pada tahun 2000, Pusat Penelitian Oseanografi internasional.
– LIPI melaporkan bahwa lebih dari 70%
terumbu karang di Indonesia dalam kondisi DEFINISI KAWASAN PESISIR DAN LAUT
buruk dan sedang, hanya sekitar 29% dari total
seluruh karang di Indonesia dalam kondisi baik Menetapkan definisi dan batasan dari
dan sangat baik (NONTJI, 2000). Eksploitasi kawasan pesisir dan laut adalah sesuatu yang
yang tak terkendali juga telah menyebabkan sangat penting sebelum pembahasan rinci arti
kerusakan hampir 40% dari total hutan dan tujuan dari konsep ICZM dilaksanakan.
mangrove yang dimiliki oleh Indonesia Eratnya hubungan antar ekosistem-ekosistem
(HINRICHSEN, 1998). pesisir, menyebabkan sulit untuk menetapkan
Beberapa pakar kelautan berpendapat definisi dan batasan area dari kawasan pesisir
bahwa penurunan kualitas ekosistem laut dan secara pasti. Banyak definisi tentang arti dan
biota di dalamnya disebabkan oleh beberapa batas wilayah pesisir telah dibuat oleh pakar-
hal, antara lain: pakar ilmu kelautan dan pesisir didunia.
• lemahnya penegakan hukum; Diantaranya yang terkenal yaitu SORENSEN
• lemahnya koordinasi antar instansi and MCCREARY. Dalamnya yang berjudul
pemerintah; “Institutional Arrangement for Managing
• tingginya tekanan ekonomi kepada para Coastal Resources and Environments”,
nelayan yang menyebabkan tekanan SORENSEN & M C CREARY (1990)
terhadap ekosistem laut juga semakin mendefinisikan kawasan pesisir adalah:
tinggi; “perbatasan atau ruang tempat berubahnya
• ketiadaan kebijakan nasional dalam dua lingkungan utama, yaitu laut dan daratan.”
pembangunan kelautan; Lebih lanjut dalam kenyataannya, juga terdapat
• rendahnya kesadaran masyarakat tentang beberapa definisi kawasan pesisir yang
manfaat dari ekosistem laut untuk dipergunakan oleh beberapa negara kelautan
kepentingan umat manusia; dan yang ada di dunia.
22
23
24
25
26