Anda di halaman 1dari 35

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

BSN) Alamal - Gedunq 1 BPPT Lantai 9 -14. Jalan M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340
Telepon :(021)3927422 Faksimile :(021) 3927527 Hotline:(021)3917300
Situs http://vvww.bsn.go.ld email: bsn@bsn.go.ld
Nomor : /BSN/B2-b2/7/2019
Lampiran : 3(tiga) berkas
Hal : Penyampaian Keputusan
Kepala Badan Standardisasi Nasional
Kepada Yth.
Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
di Jakarta

Bersama ini kami sannpaikan:


1. Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 332/KEP/BSN/7/2019 tentang
Penetapan Standar Nasional Indonesia 3414:2019 Tata cara pengambilan contoh muatan
sedimen meiayang di sungai dengan cara integrasl kedalaman berdasarkan pembaglan debit
sebagai revisi dari Standar Nasional Indonesia 3414:2008 Tata cara pengambilan contoh
muatan sedimen meiayang di sungai dengan cara integrasi kedalaman berdasarkan
pembagian debit;
2. Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 333/KEP/BSN/7/2019 tentang
Penetapan Standar Nasional Indonesia 2526:2019 Tata cara pemilihan pos duga air di sungai
sebagai revisi dari Standar Nasional Indonesia 03-2526-1991 Metode pemilihan lokasi pos
duga air di sungai; dan
3. Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 334/KEP/BSN/7/2019 tentang
Penetapan Standar Nasional Indonesia 3406:2019 Metode uji untuktahan lekang serpih dan
batuan lunak serupa lainnya sebagai revisi dari Standar Nasional Indonesia 3406:2011 Cara
uji sifat tahan lekang;
untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Atas perhatian dan kerja samanya, kami mengucapkan terima kasih.
Kepala Biro Sumber Daya Manusia,
Oroanisasi, da^ukum,

Tembusan:
.^r^na Margah^iy^
1. Sekretaris Utama, BSN;
2. Deputi Bidang Pengembangan Standar. BSN;
3. Direktur Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian, BSN;
4. Direktur Akreditasi Lembaga Inspeksi dan Lembaga Sertifikasi, BSN;
5. Direktur Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal, BSN: , , ■
6. Direktur Pengembangan Standar Mekanika, Energi. Elektronika, Transportasi, dan Teknologi
Informasi. BSN;
7. Direktur Pengembangan Standar Infrastruktur. Penilaian Kesesuaian, Personai, dan Ekonomi
Kreatif, BSN;
8. Direktur Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian, BSN;
9. Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan informasi, BSN; dan
10. Kepala Pusat Data dan Sistem informasi, BSN
BSN^
BADAN STANDARDISASI NASIONAL

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

NOMOR 333/KEP/BSN/7/2019

TENTANG

PENETAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA

2526:2019 TATA CARA PEMILIHAN LOKASI POS DUGA AIR DI SUNGAI

SEBAGAI REVISI DARI STANDAR NASIONAL INDONESIA 03-2526-1991

METODE PEMILIHAN LOKASI POS DUGA AIR DI SUNGAI

KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

Menimbang : a. bahwa untuk menjaga kesesuaian Standar


Nasional Indonesia terhadap kebutuhan pasar,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pemeliharaan dan penilaian kelayakan dan
kekinian, perlu dilakukan kaji ulang;
b. bahwa berdasarkan basil kaji ulang, perlu
dilakukan revisi Standar Nasional Indonesia;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Badan
Standardisasi Nasional tentang Penetapan
Standar Nasional Indonesia 2526:2019 Tata cara

pemilihan pos duga air di sungai sebagai revisi


dari Standar Nasional Indonesia 03-2526-1991

Metode pemilihan lokasi pos duga air di sungai;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang


Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun


2014 Nomor 216, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5584);
BSN)
BADAN STANDARDISASI NASIONAL

2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2018

tentang Sistem Standardisasi dan Penilaian


Kesesuaian Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 110,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6225);
3. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Badan Standardisasi Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 10);

4. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 6

Tahun 2018 tentang Pedoman Kaji Ulang Standar


Nasional Indonesia (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 601);

5. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor

12 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas


Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 1

Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Cara


Penomoran Standar Nasional Indonesia (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
1762);

Memperhatikan : Surat Sekretaris Badan Penelitian dan


Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat; Nomor: UM.Ol.1 l-Ls/017
tanggal 23 Januari 2019 Perihal Usulan Penetapan
Rancangan SNI Bidang Bahan Konstruksi Bangunan
dan Rekayasa Sipil menjadi SNI;

B:\I llrria z\SK\SNI\20I9\07JuU\Komtck 91-01-Sl\SKJ215_07JPEL2019_Rev_SNl J2526_20l9.doc


BsiyO
BADAN STANDARDISASI NASIONAL

-3-

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI

NASIONAL TENTANG PENETAPAN STANDAR

NASIONAL INDONESIA 2526:2019 TATA CARA

PEMILIHAN LOKASI POS DUGA AIR DI SUNGAI

SEBAGAI REVISI DARI STANDAR NASIONAL

INDONESIA 03-2526-1991 METODE " PEMILIHAN


LOKASI POS DUGA AIR DI SUNGAI.

KESATU Menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI)


2526:2019 Tata cara pemilihan pos duga air di
sungai.
KEDUA SNI 2526:2019 Tata cara pemilihan lokasi pos duga
air di sungai sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU sebagai revisi dari SNI 03-2526-1991
Metode pemilihan lokasi pos duga air di sungai.
KETIGA SNI yang direvisi masih tetap berlaku sepanjang
belum dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
KEEMPAT Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
padatanggal 23 Juli 2019
KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

BAMBANG PRASETYA^

E;\l nrdaz\SK\SNI\2019\O7.juH\Komlck9l-Ol-Sl\SK.215_O7JPE_2Ol9.Rcv.SNIJ2526.2O19.doo
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

Tata cara pemilihan lokasi pos duga air

Badan Standardisasi Nasional


di sungai
Standar Nasional Indonesia

ICS 93.140
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
© BSN 2019

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN

BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id

Diterbitkan di Jakarta
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

Daftar isi

Daftar isi.....................................................................................................................................i
Prakata ..................................................................................................................................... ii
Pendahuluan............................................................................................................................ iii
1 Ruang lingkup ................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif .................................................................................................................. 1
3 Istilah dan definisi.............................................................................................................. 1
4 Ketentuan dan persyaratan ............................................................................................... 4
4.1 Ketentuan ......................................................................................................................... 4
4.1.1 Lokasi pos duga air ............................................................................................................................. 4
4.1.2 Peralatan survei ................................................................................................................................... 4
4.1.3 Perlengkapan ........................................................................................................................................ 5
4.1.4 Sarana penunjang ............................................................................................................................... 5
4.1.5 Pemilihan jenis pos duga air ............................................................................................................ 5
4.1.6 Ukuran dan kekuatan bangunan pos duga air ........................................................................... 5
4.1.7 Tipe bangunan pos duga air ............................................................................................................ 6
4.1.8 Bangunan pos duga air pada alur sungai bertebing landai .................................................... 6
4.1.9 Bangunan pos duga air pada alur sungai kecil .......................................................................... 6
4.1.10 Bangunan pos duga air pada aliran sungai berpindah pada muka air rendah ................ 6
4.2 Persyaratan ...................................................................................................................... 6
4.2.1 Survei ...................................................................................................................................................... 6
4.2.2 Petugas/pelaksana.............................................................................................................................. 7
5 Cara pemilihan lokasi pos duga air ................................................................................... 7
6 Laporan ............................................................................................................................. 8

Lampiran A – Bagan alir (normatif) .......................................................................................... 9


Lampiran B – Contoh formulir isian (informatif) ..................................................................... 10
Lampiran C – Sketsa melintang dan foto tipe pos duga air (informatif) ................................. 15
Lampiran D – Peta lokasi (informatif) .................................................................................... 22
Lampiran E – Foto-foto pemilihan lokasi pos duga air (informatif) ........................................ 23

Bibliografi ............................................................................................................................... 25

i
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) 2526:2019 dengan judul Tata cara pemilihan lokasi pos
duga air di sungai, ini merupakan revisi dari SNI 03-2526-1991 dengan judul Metode pemilihan
lokasi pos duga air di sungai. Revisi ini mencakup penambahan materi berdasarkan
pengalaman selama 10 tahun terakhir. SNI telah dikaji ulang pada tahun 2011 dan hasilnya
perlu dilakukan revisi. Standar ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pemilihan
lokasi pos duga air di sungai yang tidak terpengaruh pengempangan dan pasang surut.
Pemilihan lokasi pos duga air di sungai harus memperhatikan jenis, tipe, dan ukuran bangunan
pos duga air yang akan dipakai.

Standar ini disusun oleh Komite Teknis 91-01, Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa
Sipil pada Sub Komite Teknis 91-01-S1, Sumber Daya Air melalui Gugus Kerja Balai Litbang
Hidrologi dan Tata Air, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air.Standar ini
telah dibahas dalam forum rapat teknis/konsensus pada tanggal 3 Juli 2018 di Bandung
diselenggarakan oleh Sub Komite Teknis 91-01-S1 yang melibatkan para narasumber, pakar
dan lembaga terkait yang melaksanakan pendidikan dan pelatihan hidrologi.

Standar ini telah melalui tahap jajak pendapat pada tanggal 15 April 2019 sampai dengan 14
Juni 2019 dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI.

Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.

Untuk menghindari kesalahan dalam penggunaan dokumen dimaksud, disarankan bagi


pengguna standar untuk menggunakan dokumen SNI yang dicetak dengan tinta berwarna.

ii
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

Pendahuluan

Data hidrologi yang akurat sangat dibutuhkan sebagai data dasar untuk semua infrastruktur
sumber daya air. Pengumpulan data hidrologi yang akurat memerlukan sarana yaitu, pos duga
air baik pos duga air otomatik maupun pos duga air biasa.

Pemilihan lokasi pos duga air otomatik dan biasa harus memenuhi persyaratan teknis
pemilihan lokasi yang tepat sehingga diperoleh data fluktuasi muka air yang akurat pada lokasi
tersebut. Pemilihan tipe bangunan pos duga air harus disesuaikan dengan lokasi dimana pos
duga air tersebut berada di hulu, di tengah maupun di bagian hilir sungai dan harus
disesuaikan dengan bentuk penampang sungai (terjal, landai, perubahan sedimen dan lain-
lain).

SNI ini disusun dengan maksud untuk memberikan acuan kepada para pengguna tentang tata
cara pemilihan lokasi pos duga air di sungai.

SNI ini menguraikan antara lain tentang persyaratan, ketentuan-ketentuan dan cara pemilihan
lokasi pos duga air di sungai agar didapat data fluktuasi muka air yang akurat.

iii
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

Tata cara pemilihan lokasi pos duga air di sungai

1 Ruang lingkup

Tata cara ini menetapkan persyaratan, ketentuan dan berbagai pertimbangan dalam pemilihan
lokasi pos duga air di sungai.

2 Acuan normatif

SNI 8066:2015, Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka menggunakan
alat ukur arus dan pelampung.

3 Istilah dan definisi

3.1
alat duga muka air
alat pencatat fluktuasi tinggi muka air yang terdiri atas alat duga air biasa dan alat duga air
otomatik

3.2
alat duga muka air biasa
alat duga air berupa papan duga (peilskal) yang terbuat dari papan kayu, pelat besi, pelat
aluminium, dll, yang dilengkapi dengan garis-garis/strip dan angka dengan interval 1 cm.

3.3
alat duga muka air otomatik
alat pencatat fluktuasi tinggi muka air yang bekerja secara otomatis, yang terdiri atas tipe
mekanik dan tipe elektronik

3.4
alat duga muka air otomatik tipe elektronik
alat pencatat fluktuasi tinggi muka air yang bekerja secara otomatis (sensor elektronik) dengan
rekaman data berupa data digital

3.5
alat duga muka air otomatik tipe mekanik
alat pencatat fluktuasi tinggi muka air yang bekerja secara otomatis dengan rekaman data
berupa grafik

3.6
aliran nol (zero flow)
aliran pada elevasi dasar terendah pada penampang kendali (section control) tertentu yang
pada elevasi tersebut tidak ada aliran

3.7
aliran sungai
aliran air di sungai dengan satuan m/s (meter per sekon) yang dinyatakan dengan gejala dan
parameter termasuk ukurannya

1 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

3.8
alur sungai
alur tempat mengalirnya aliran sungai

3.9
bantaran sungai
ruang antara tepi palung sungai dan kaki tanggul sebelah dalam yang terletak di kiri dan/atau
kanan palung sungai

3.10
debit sungai
volume air yang mengalir melalui suatu penampang melintang sungai per satuan waktu

3.11
geometri sungai
alur, palung dan lembah sungai yang diukur secara vertikal dan horizontal/denah, dengan
parameter yang dibutuhkan adalah: panjang, lebar, kemiringan, dan ketinggian (elevasi)

3.12
GPS (Global Positioning System)
alat untuk menentukan/mengetahui koordinat (x,y) suatu tempat/titik di atas permukaan bumi

3.13
kendali alur
alur sungai yang relatif lurus dan tidak menunjukkan perubahan kemiringan dasar sungai, dan
berfungsi sebagai pengendali aliran sungai

3.14
ketinggian muka air
Ketinggian permukaan air pada suatu penampang melintang sungai terhadap suatu titik
elevasi tertentu dan dapat diukur dengan menggunakan alat duga muka air biasa (papan duga
air) maupun alat duga muka air otomatik

3.15
palung sungai
cekungan yang terbentuk oleh aliran air secara alamiah atau galian untuk mengalirkan
sejumlah air tertentu

3.16
penampang kendali (section control)
suatu penampang melintang sungai yang terletak di hilir pos duga air dengan geometri alur
sungai yang relatif tidak berubah dan berfungsi sebagai pengendali muka air pada pos duga
air, penampang kendali dapat berupa penampang kendali alam atau penampang kendali
buatan

3.17
penampang kendali alam
suatu penampang melintang yang mempunyai geometri alur sungai yang relatif tidak berubah
dan berfungsi sebagai pengendali aliran sungai, penampang kendali terletak di hilir pos duga
air

3.18
penampang kendali buatan
suatu penampang melintang buatan yang berfungsi sebagai pengendali aliran sungai dan
terletak di hilir pos duga air

2 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

3.19
penampang stabil
suatu penampang pada penggal (bagian dari alur sungai) yang stabil/tidak berubah, berupa
batuan kompak sehingga tidak terjadi erosi atau penggerusan oleh aliran sungai yang dapat
mengakibatkan penampang sungai berubah

3.20
pengempangan
suatu kondisi sungai yang aliran air tidak mengalir secara alami akibat terhalang oleh
bangunan atau pertemuan sungai

3.21
pos duga air
bangunan air di sungai, danau, waduk, muara, laut, bendung, saluran, dan sumur pantau yang
berfungsi untuk mengukur fluktuasi tinggi muka air

3.22
pos duga air biasa (PDAB)
Bangunan yang dipasang pada tiang yang terbuat dari beton, balok kayu atau baja; peilskal
biasanya tidak dipasang pada satu tiang sekaligus, tetapi dipasang secara bertahap per 1
meter, 2 meter, dan seterusnya tergantung dari kemiringan dan ketinggian tebing sungai; data
fluktuasi muka air diperoleh dari hasil pembacaan peilskal sebanyak 3 kali dalam 1 hari, yaitu
pada jam 07.00, jam 12.00 dan jam 17.00

3.23
pos duga air otomatik (PDAO)
bangunan pos duga air yang dilengkapi dengan alat pencatat fluktuasi muka air secara
otomatis baik mekanik maupun elektronik, terdiri atas tipe konsol, tipe pembilas (flushing) dan
rangka baja

3.24
pos duga air tipe konsol
bangunan pos duga air dengan menggunakan konsol yang digunakan untuk mengamati
perubahan/fluktuasi tinggi muka air menggunakan alat pencatat duga air otomatik

3.25
pos duga air tipe pembilas (flushing)
bangunan pos duga air yang dipasang di luar palung sungai, terdiri dari rumah alat yang
dibangun di atas sumuran yang dihubungkan oleh 2 buah pipa besi diameter 2 inci (5,08 cm)
dengan badan air pada palung sungai, sehingga ketinggian/elevasi muka air pada badan
sungai dan sumuran sama

3.26
pos duga air tipe rangka baja
bangunan pos duga air dengan menggunakan rangka baja yang digunakan untuk mengamati
perubahan/fluktuasi tinggi muka air menggunakan alat pencatat duga air otomatik

3.27
sungai
alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di
dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan

3 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

3.28
survei
semua kegiatan pengamatan, pengukuran, pemeriksaan, dan penelitian data/informasi
berdasarkan penyelidikan gejala fisik dan sosial dengan tujuan menentukan kondisi, situasi,
nilai, bentuk, posisi, atau keterangan lain mengenai lokasi pos duga air

4 Ketentuan dan persyaratan

4.1 Ketentuan

4.1.1 Lokasi pos duga air


Penentuan lokasi pos duga air harus memperhatikan ketentuan berikut :
a) Terdapat akses menuju rencana lokasi pos duga air.
b) Lokasi sedapat mungkin dekat dengan permukiman penduduk.
c) Tersedia penampang kendali alam atau penampang kendali buatan yang memungkinkan
dibuat.
d) Penampang sungai stabil.
e) Terdapat alur sungai lurus sepanjang 100 m yang masing-masing ke arah hulu dan hilir
rencana pos atau lebih dari 4 kali lebar sungai pada kondisi muka air tinggi tertinggi
(MATT).
f) Pada waktu banjir, air sungai tidak melimpah melampaui tanggul.
g) Penyebaran aliran di penampang, baik pada saat air kecil, sedang maupun banjir merata
dan mengumpul.
h) Tidak terkena pengaruh pengempangan.
i) Tidak terkena pengaruh aliran debris.
j) Tersedia lokasi pengukuran debit dari muka air rendah sampai tinggi.
k) Tersedia lokasi untuk pemasangan sarana pengukuran debit, seperti kereta gantung
(cablecar), kabel gantung yang dilengkapi dengan alat pemutar (winch cableway)
melintang atau jembatan.
l) Memungkinkan untuk pemasangan pos duga air otomatik tipe elektronik (terdapat jaringan
telekomunikasi).
m) Tersedianya lahan untuk penempatan pos duga air yang memenuhi syarat ditinjau dari
aspek teknis, lingkungan dan keamanan.
n) Rencana lokasi pos duga air aman dari longsor.
o) Tidak menempatkan lokasi pos duga air yang berdekatan dengan pos duga air yang telah
ada.
p) Apabila menemukan lokasi yang tidak ideal, artinya butir g) tidak ditemukan (aliran
berpindah pada saat air kecil) dan pos harus tetap dibangun pada lokasi tersebut maka
p) aliran berpindah ke bagian kiri ke kanan aliran atau sebaliknya.

4.1.2 Peralatan survei

Hal-hal yang harus diperhatikan, meliputi :


a) Jenis peralatan yang dipergunakan harus memenuhi ketentuan teknis yang berlaku,
antara lain:
1) Global Positioning System (GPS) dengan ketelitian koordinat 0,01”;
2) kompas;
3) meteran yang tidak lentur dengan panjang minimal 5 m dan ketelitian 0,01 m (1 cm);
4) alat penyipat datar (waterpass) atau alat penyipat ruang (Theodolit/Total Station)
dengan ketelitian 0,001 m (1 mm);
5) alat ukur kedalaman (untuk sungai-sungai lebar) dengan ketelitian 0,01 m (1 cm).
6) kamera wide angle (sudut lebar) dengan zoom (pembesaran);
7) kalkulator “scientific” 12 digit;

4 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

8) Telepon genggam yang dilengkapi dengan simcard beberapa operator


telekomunikasi di Indonesia untuk mengecek keberadaan jaringan telekomunikasi.
b) Semua alat ukur harus dipastikan dalam kondisi baik, bila perlu terkalibrasi.

4.1.3 Perlengkapan

Perlengkapan yang diperlukan harus memperhatikan ketentuan berikut.


a) peta topografi dengan skala minimal 1 : 50.000 atau 1 : 25.000 atau peta digital;
b) peta jaringan pos hidrologi (eksisting);
c) hasil studi pola atau Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air (RPSDA) dan atau hasil studi
rasionalisasi jaringan pos hidrologi;
d) kartu survei (lihat Lampiran B);
e) alat tulis yang tidak luntur;
f) alat gambar.

4.1.4 Sarana penunjang

Sarana penunjang yang diperlukan terutama pada saat melakukan survei tergantung pada
kondisi alur sungai setempat dan topografi daerah survei, yaitu :
a) perahu; (khusus untuk sungai lebar)
b) motor tempel; (khusus untuk sungai lebar)
c) kendaraan bermotor;
d) baju pelampung;
e) sepatu lapangan;
f) jas hujan;
g) peralatan pemotong kayu;
h) topi lapangan yang tidak tembus air;
i) lampu senter.

4.1.5 Pemilihan jenis pos duga air

Penentuan jenis pos duga air dilakukan dengan memperhatikan tujuan pemasangan dan
ketelitian data yang diinginkan, serta kondisi lokasi rencana pos, dengan kategori sebagai
berikut:
a) Pos duga air biasa, dipasang sebelum ditingkatkan menjadi pos duga air otomatik. Pos
Duga Air Biasa juga dipasang dengan periode pengamatan pendek (misal 1 tahun) yang
digunakan sebagai kalibrasi perhitungan debit dengan menggunakan data hujan (lihat
Gambar C.1, Lampiran C).
b) Pos duga air otomatik (jenis mekanik), dipasang apabila dibutuhkan data dengan akurasi
tinggi dan berkesinambungan. Data yang dihasilkan berupa grafik hubungan antara
fluktuasi muka air dan waktu.
c) Pos duga air otomatik jenis elektronik, dipasang apabila dibutuhkan data dengan akurasi
tinggi dan berkesinambungan, tepat waktu, serta dapat dikirim ke stasiun penerima
(server) dengan interval waktu sesuai dengan kebutuhan (lihat Gambar C.10, Lampiran
C).

4.1.6 Ukuran dan kekuatan bangunan pos duga air

Penentuan ukuran dan kekuatan bangunan pos duga air harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut.
a) Dapat mengamati elevasi muka air tertinggi dan terendah yang pernah terjadi
berdasarkan pengamatan lapangan dan keterangan penduduk setempat.
b) Ketinggian bangunan pos duga air minimum adalah mulai dari muka air terendah sampai
dengan 2 meter di atas muka air tertinggi.

5 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

c) Bangunan pos tersebut terletak pada lapisan pondasi tanah keras atau batuan, sehingga
aman terhadap geser, guling, daya dukung dan penurunan.
d) Elevasi puncak rencana papan duga air harus lebih tinggi dari 1 m dari muka air yang
mungkin terjadi dan elevasi titik nol papan duga air harus lebih rendah 50 cm dari muka
air terendah yang pernah terjadi, elevasi titik nol papan duga air harus diikatkan terhadap
suatu titik tetap.

4.1.7 Tipe bangunan pos duga air

Pemilihan tipe bangunan pos duga air berdasarkan ketentuan sebagai berikut.
a) Tipe konsol dipilih apabila tebing sungai mudah dicapai, curam dan stabil dan terdiri dari
batuan keras (lihat Gambar C.2 s.d Gambar C.5, Lampiran C).
b) Tipe pembilas (flushing) dipilih apabila tebing sungai landai atau lebar sungai sempit,
batuan tidak keras dan air sungai tidak berkadar sedimen tinggi (lihat Gambar C.6 s.d
Gambar C7, Lampiran C).
c) Tipe rangka baja hanya dipilih untuk sungai yang tidak membawa sampah serta harus
diperhatikan faktor pemeliharaannya (lihat Gambar C.8 s.d Gambar C.9, Lampiran C).

4.1.8 Bangunan pos duga air pada alur sungai bertebing landai

Bangunan pos duga air pada alur sungai bertebing landai harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut.
a) Bangunan pos duga air yang dipasang 5-10 m dari tebing, pada saat banjir masih mudah
dijangkau dan konstruksinya harus kuat menggunakan tipe pembilas (flushing).
b) Apabila butir a) di atas tidak memungkinkan, pos duga air agar dibangun di luar jangkauan
banjir dengan tipe alat duga air yang menggunakan sistem sensor elektronik.

4.1.9 Bangunan pos duga air pada alur sungai kecil

Bangunan pos duga air pada alur sungai yang lebarnya kurang dari 2 meter (lihat Gambar E.3
s.d E.4, Lampiran E) harus memenuhi ketentuan berikut :
a) tidak mengganggu aliran;
b) konstruksi bangunan dibuat sederhana dan kuat.

4.1.10 Bangunan pos duga air pada aliran sungai berpindah pada muka air rendah

Bangunan pos duga air pada alur sungai yang mempunyai kondisi aliran berpindah pada muka
air rendah harus memenuhi ketentuan berikut :
a) tipe bangunan pos duga air pada kondisi normal (bangunan utama) tetap dibangun sesuai
dengan ketentuan yang ada;
b) perlu ditambah dengan bangunan pos duga air manual pada lokasi yang ada aliran saat
muka air rendah, dengan ketentuan:
(1) bangunan tidak mengganggu aliran
(2) nol pelskal harus dikaitkan dengan nol pelskal bangunan pos utama
(3) bangunan harus kuat sehingga tidak mudah tumbang pada saat banjir.

4.2 Persyaratan

4.2.1 Survei

Survei pemilihan lokasi pos duga air sebaiknya dilaksanakan pada musim kemarau agar
diperoleh bentuk penampang sungai dan tinggi muka air yang pernah terjadi, baik pada saat
muka air tinggi maupun muka air rendah.

6 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

4.2.2 Petugas/pelaksana

Hal yang perlu diperhatikan meliputi :


a) Petugas yang melaksanakan survei adalah orang yang pernah mendapatkan pendidikan
dan pelatihan bidang hidrologi yang dilaksanakan oleh instansi terkait yang melaksanakan
pendidikan dan pelatihan hidrologi.
b) Penanggung jawab pekerjaan adalah ahli di bidang sumber daya air di bidang hidrologi
(minimal D3).

5 Cara pemilihan lokasi pos duga air


5.1 Tahapan persiapan

Tahapan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sebagai berikut.
a) Lakukan pekerjaan persiapan sebelum pekerjaan lapangan dilaksanakan, antara lain :
1) Pelajari jaringan pos hidrologi, infrastruktur sumber daya air, dan pengembangan ke
depan untuk mendapatkan gambaran distribusi pos duga air yang telah terpasang
dan yang direncanakan;
2) Hindari adanya duplikasi dengan pos duga air milik instansi lain pada lokasi yang
sama.
3) Interpretasi peta topografi (citra satelit atau peta sejenisnya) untuk menentukan
rencana pos duga air secara tentatif.
4) Tentukan rute survei supaya dapat memperkirakan: jenis peralatan, jenis sarana
penunjang, jumlah tim, dan rencana anggaran biaya.
b) Diskusi dengan pemangku kepentingan untuk mendapatkan masukan yang berkaitan
dengan rencana penempatan pos duga air di lapangan yang disesuaikan dengan rencana
pengembangan sumber daya air pada DAS yang bersangkutan.

5.2 Pelaksanaan survei

a) Buat sketsa geometri sungai dari dasar sungai sampai dengan 2 meter di atas muka air
tertinggi atau tergantung pada keperluan.
b) Tentukan jenis alat yang akan dipasang pada pos duga air yang sesuai dengan tujuan
data yang diinginkan.
c) Ukur tinggi muka air tertinggi yang pernah terjadi sampai dasar sungai.
d) Tentukan lokasi pemasangan peilskal tambahan untuk lokasi 4.1.10, cantumkan lokasinya
pada butir a)
e) Lakukan pengukuran penampang melintang dan situasi sungai pada rencana lokasi pos.
f) Tentukan tipe bangunan pos duga air yang memenuhi ketentuan-ketentuan dalam sub
pasal 4.1.7.
g) Tentukan ukuran bangunan pos duga air sesuai kondisi setempat.
h) Lakukan pekerjaan lapangan lainnya, meliputi:
1) Wawancara dengan penduduk setempat yang memahami untuk mendapatkan tanda
bekas banjir (flood mark).
2) Buat sketsa situasi lapangan dari bagian hulu rencana pos duga air sampai bagian
hilir penampang kendali alam atau penampang kendali buatan.
3) Ambil foto ke arah tebing kiri, tebing kanan, hilir dan hulu yang mencakup rencana
lokasi pos dan penampang kendali alam.
4) Beri tanda pada lokasi rencana bangunan pos duga air dengan patok sementara dan
tentukan koordinatnya menggunakan GPS.
5) Bangun titik tetap sementara/BM dengan elevasi tetap/sementara.
6) Cari calon pengamat/pemelihara yang berdomisili dekat dengan rencana pos.
7) Cari informasi untuk mendapatkan bahan bangunan, antara lain : semen, batu, pasir,
kayu.

7 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

i) Isi kartu survei (lihat Lampiran B).

6 Laporan

Pembuatan laporan harus dilengkapi dengan foto-foto kondisi lokasi dan hasil kegiatan survei
yang memuat rincian data yang jelas dan benar, sebagai berikut.
a) Isian kartu survei termasuk penanggung jawabnya.
b) Gambar sketsa situasi alur, palung dan lembah sungai.
c) Gambar ukuran penampang melintang sungai.
d) Gambar ukuran bangunan pos duga air.
e) Saran teknis pelaksanaan pembangunan pos duga air dan jenis alat duga air yang akan
digunakan.
f) Peta lokasi (lihat Lampiran D).

8 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

Lampiran A
(normatif)
Bagan alir

Mulai

TAHAPAN PERSIAPAN SURVEI

A. Umum
- Siapkan tim petugas/pelaksana survei
- Siapkan peralatan survei seperti pada subpasal 4.1.2.
- Siapkan perlengkapan survei seperti pada subpasal 4.1.3
- Siapkan sarana penunjang seperti pada subpasal 4.1.4
- Siapkan formulir isian/kartu survei
B. Teknis
- Pelajari jaringan pos hidrologi, infrastruktur SDA dan pengembangan ke
depan
- Hindari adanya duplikasi dengan pos duga air milik instansi lain pada lokasi
yang sama
- Interpretasi peta topografi
- Pelajari hasil pola atau RPSDA dan atau hasil studi rasionalisasi jaringan
pos hidrologi (bila ada)
- Tentukan rute survei

TAHAPAN PELAKSANAAN PEMILIHAN LOKASI


POS DUGA AIR

A. Pemilihan lokasi pos duga air


seperti pada subpasal 4.1 butir a) sampai dengan butir p)
B. Survei
- Buat sketsa geometri sungai pada rencana pos
- Penentuan jenis alat seperti pada subpasal 5.2 butir b
- Ukur tinggi muka air tertinggi yang pernah terjadi
- Penentuan lokasi pemasangan peilskal tambahan untuk lokasi pada
subpasal 4.1.10
- Pengukuran penampang melintang dan situasi sungai pada rencana pos
- Penentuan tipe dan jenis bangunan seperti pada subpasal 4.1.7, 4.1.8,
4.1.9 dan 4.1.10.
- Penentuan ukuran (dimensi) bangunan pos duga air
- Lakukan pekerjaan lapangan lain seperti pada subpasal 5.2 butir h)
- Mengisi kartu survei

PELAPORAN
Seperti pada pasal 6

Selesai

Gambar A.1 – Bagan alir pemilihan lokasi pos duga air di sungai

9 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

Lampiran B
(informatif)
Contoh formulir isian

KARTU SURVEI
RENCANA LOKASI POS DUGA AIR

Sungai : Citarum - Nanjung


Kabupaten/Kota : Bandung
Provinsi : Jawa Barat
__________________________________________________________________________

A. U m u m
1. Tanggal : .17Juli 1974
2. Petugas Survei : 1. Drs. Soewarno
2. Sutjipto, BE
3. Oma Warma
4.
3. Peta yang digunakan : Skala 1 : 50.000
Lembar : 1 lembar
4. Koordinat Lokasi : 06058’09” Lintang Selatan
107031’53” Bujur Timur
5. Ketinggian dari muka air laut :

B. Detail Lokasi
1. Penampang Kendali : ada/tidak ada
2. Jarak antara penampang kendali
dan rencana PDAB/PDAO :-
3. Material dasar sungai : Pasir/Kerikil/Boulder/batuan kompak (masif)/
Lempung, dll sebutkan : Lumpur..........................
4. Titik rencana patok sementara (lihat sketsa melintang pos duga air pada Gambar B.1)

10 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

5. Material tebing sungai : Pasir/Kerikil/Boulder/batuan kompak (masif)/


Lempung, dll sebutkan : ...............................................
6. Kondisi Aliran : Laminer (Aliran Tenang)/Turbulen (Aliran Beriak)
7. Jarak lurus sungai : di hulu rencana PDAB/PDAO : 100 m
di hilir rencana PDAB/PDAO : 100 m
8. Tinggi muka air yang pernah terjadi:
Muka Air Rendah : 0,65 m
Muka Air Rata-rata :-m
Muka Air Tinggi : 5,30 m (melimpah/tidak)

9. Penentuan muka air ekstrim :


- air terendah : pengamatan/perkiraan/laporan penduduk
- air tertinggi : pengamatan/perkiraan/laporan penduduk
10. Rencana pengamat : Nama : Aman
No. KTP : ---
Kampung : Sukawangi
Desa : Jelegong
Kecamatan : Soreang
No. Tlp : ---
C. Rencana Tipe Bangunan
1. Tipe konsol
2. Tipe pembilas (flushing)
3. Tipe rangka baja

D. Keadaan Daerah Pengaliran Sungai Secara Umum


1. Keadaan Vegetasi : lebat/sedang/gundul
2. Jenis Vegetasi : tanaman keras/perkebunan/tanaman pangan
/ladang/Lain-lain sebutkan : ...................................................
3. Topografi : perbukitan/landai
4. Cuaca : hujan/mendung/cerah

E. Tempat Pengukuran Rencana Pemasangan Kabel di Hulu/


Hilir Rencana PDAO/PDAB : Lurusan pos

F. Uraian Perjalanan Menuju Lokasi :


Dari Bandung ke jurusan Jakarta sampai di Cimindi belok kirin ± 10 km sampai Nanjung ±
10 m ke arah hulu dari jembatan Citarum-Nanjung.

11 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

G. Simpulan/Saran

Catatan :
1. Apakah ada Pos Duga Air di sekitar rencana lokasi pos duga air
Jika ada Nama instansi pengelola :
Dibangun tahun :
Periode pencatatan :
Keadaan : baik/sedang/rusak

2. Apakah ada Pos Penakar Hujan di sekitar rencana lokasi pos duga air
Jika ada Nama instansi pengelola :
Dibangun tahun :
Periode pencatatan :
Keadaan : baik/sedang/rusak

12 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

Gambar B.1 - Contoh sketsa penampang melintang sungai dan rencana PDAO

Titik tetap
sementara
atau BM

Lubuk
(kedung)

Rencana
PDAO

Aliran beriak
Lubuk
(kedung)

Gambar B.2 - Contoh sketsa situasi dan penampang memanjang sungai

13 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

Survei dilakukan oleh :

Nama Tanda tangan Tanggal


1. _____________________________ ________________ _______________
2. _____________________________ ________________ _______________
3. _____________________________ ________________ _______________
4. _____________________________ ________________ _______________

Diperiksa oleh :
Nama Tanda tangan Tanggal
1. ____________________________ _________________ _______________
2. ____________________________ _________________ _______________

Mengetahui/Setuju :

Nama Tanda tangan Tanggal


____________________________ _________________ _______________

14 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

Lampiran C
(informatif)
Sketsa melintang dan foto tipe pos duga air

Titik tetap sementara


muka air maksimum atau BM

muka air minimum


Nol papan duga

Gambar C.1 - Contoh sketsa melintang pos duga air biasa

Titik tetap sementara


atau BM

puncak papan duga


muka air maksimum

muka air minimum

Nol papan duga

Gambar C.2 - Contoh sketsa melintang pos duga air tipe konsol (1)

15 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
sungai

Gambar C.3 - Contoh sketsa tampak samping kiri pos duga air tipe konsol (2)

16 dari 26
SNI 2526:2019
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

Gambar C.4 - Contoh sketsa tampak samping kanan pos duga air tipe konsol (3)

17 dari 26
sungai
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
Gambar C.5 - Contoh foto bangunan pos duga air di sungai tipe konsol

18 dari 26
SNI 2526:2019
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

Tangki flushing

puncak papan duga


muka air maksimum

papan duga
muka air minimum
pipa flushing
vertikal

pipa flushing
horizontal

Gambar C.6 - Contoh sketsa melintang pos duga air tipe pembilas (flushing)

Gambar C.7 – Contoh bangunan pos duga air di sungai tipe pembilas (flushing)

19 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

Puncak Papan duga

muka air maksimum

muka air minimum

Nol Papan duga

Gambar C.8 - Contoh sketsa melintang pos duga air tipe rangka baja

Gambar C.9 - Contoh bangunan pos duga air di sungai tipe rangka baja

20 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

Gambar C.10 - Contoh bangunan pos duga air otomatik jenis elektronik (telemetri)

21 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
Gambar D - Contoh peta lokasi pos duga air Nanjung
Lampiran D

Peta lokasi
(informatif)

22 dari 26
SNI 2526:2019
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

Lampiran E
(informatif)
Foto-foto pemilihan lokasi pos duga air

Penampang kendali (section control)

Gambar E.1 - Contoh foto penampang kendali (section control)

Penampang kendali

Rencana lokasi pos duga air

Lubuk (kedung)

Gambar E.2 - Contoh foto rencana lokasi pos duga air

23 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

Gambar E.3 – Contoh bangunan pos duga air dengan lebar kurang dari 2 meter (1)

Gambar E.4 – Contoh bangunan pos duga air dengan lebar kurang dari 2 meter (2)

24 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 2526:2019

Bibliografi

[1] British Standards Institution, BS 3680, 1964, “Methods of Measurement of Liquid Flow in
Open Channels”, Part 3, Velocity Area Methodd, British Standards House 2 Park ST.
London.
[2] Hydrology Project. 1999. “How to Establish Stage Discharge Rating Curve.” Training
module # SWDP – 29. New Delhi, India.
[3] World Meteorological Organization, 2010, “Manual on Stream Gauging”, Volume 1 & 2,
Field Work, WMO No.1044, ISBN 92-63-10519-7, Geneva, Switzerland.
[4] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 5/PRT/M/2009, “Pedoman Tata Cara
Pembangunan Pos Duga Air Tipe Konsol di Sungai/Saluran Terbuka”. Kementerian
PUPR.

25 dari 26
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S1 Bidang Sumber Daya Air, dan tidak untuk dikomersialkan”
Informasi pendukung terkait perumus standar

1) Komtek/Subkomtek perumus standar


Subkomite Teknis 91-01-S1 Sumber Daya Air

2) Susunan kenggotaan Komtek perumus standar


Ketua : Dr. Ir. Eko Winar Irianto, M.T.
Wk. Ketua : Ir. Iskandar A Yusuf, M.Sc
Sekretaris : Ir. Teti Kurniati, M.T.
Anggota : Gemilang, S.T., MPSDA.
Dedi Junarsa, S.ST., M.T.
Joko Nugroho, S.T., M.T., Ph.D.
Doddi Yudianto, Ph.D.
Dr. Ir. Suardi Natasaputra, M.Eng.
Djoko Mudjihardjo, ME.

3) Konseptor standar
Mirwan Rofiq Ginajar, S.T., MPSDA.
Pian Sopian Amsori, S.Si., MPSDA.
Dra. Sri Mulat Yuningsih

4) Sekretariat pengelola Subkomite Teknis SDA (91.01.S1) perumus standar


Gugus Kerja Balai Litbang Hidrologi dan Tata Air
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Anda mungkin juga menyukai