Dibuat oleh
Nama : Mela Rizki Angraini
NIM : 17.10.002.21201.015
PRODI : TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SUMATERA BARAT
1. Sejarah Metrologi
Meskipun standarisasi berat dan panjang telah menjadi tujuan kemajuan sosial dan
ekonomi sejak zaman dahulu, namun baru pada abad ke-18 terdapat suatu kesatuan sistem
dari pengukuran. Sistem satuan berat dan panjang pada awalnya didasarkan pada morfologi
manusia. Nama-nama satuan merupakan bagian tubuh: inci atau pouce, tangan, kaki, dan yard
atau satu hasta berhubungan dengan dimensi tubuh manusia. Kekurangannya, unit-unit
pengukuran ini tidak tetap; mereka bervariasi dari satu kota ke kota lain, dari satu pekerjaan
ke yang lain, dan pada jenis objek yang akan diukur.
Ketidakseragaman standar pengukuran adalah sumber kesalahan dan potensi kecurangan
dalam transaksi komersial dan sosial, menjadi penghambat perdagangan internasional dan
mencegah perkembangan ilmu pengetahuan secara internasional. Dengan perluasan industri
dan perdagangan, ada kebutuhan yang meningkat untuk harmonisasi berat dan panjang antar
negara. Politisi dan ilmuwan telah berupaya mencari jalan keluar dengan mengadopsi standar
pengukuran (panjang atau berat ) dibandingkan dengan standar (étalon) diambil dari Alam.
Salah satu langkah pertama adalah menentukan standar meter ,yang didefinisikan dalam
Keputusan Majelis Nasional Prancis (7 April 1795) sebagai sama dengan bagian
sepersepuluhjuta dari seperempat meridian bumi, namun bagian meredian yang dilakukan
pengukuran hanya dari Dunkerque dan Barcelona yang melewati kota Paris. Setelah unit
dasar panjang telah diputuskan, maka sangat memungkinkan untuk membuat unit satuan
turunan : meter persegi (untuk luas) dan meter kubik (untuk
volume). Kilogram awalnya didefinisikan sebagai berat volume
tertentu air sebagai cairan yang mudah dimurnikan.
Suatu sistem kelipatan sederhana dari satuan dasar dengan
mudah dapat diperluas. Sistem metrik desimal diperkenalkan di
Perancis pada 7 April 1795 dengan penetapan Undang-undang
"Berat dan Panjang ". Hal ini menyebabkan perubahan besar
dalam kehidupan sehari-hari, memudahkan perhitungan,
misalnya, area dan volume. Konversi dari sebuah sub-ganda
untuk beberapa unit panjang dapat dilakukan hanya dengan
memindahkan penanda desimal - dua atau tiga tempat untuk luas
atau volume, masing-masing.Standar pertama (étalons) dari
meter dan kilogram, yang merupakan rujukan pembanding dari
tiruannya yang ada di negara-negara dunia disimpan di Archives
of Republik Perancis tahun 1799, didedikasikan untuk "semua orang dan setiap
waktu".Karena kesederhanaan dan universalitas, sistem desimal metrik menyebar dengan
cepat di luar Perancis. Pengembangan kereta api, pertumbuhan industri dan semakin
pentingnya pertukaran sosial dan ekonomi memerlukan unit standar pengukuran yang akurat
dan dapat diandalkan. Diadopsi pada awal abad ke-19 di Italia di beberapa provinsi, sistem
metrik menjadi wajib di Belanda dari tahun 1816 dan dipilih oleh Spanyol pada tahun
1849. Di Prancis, sistem metrik desimal secara eksklusif diadopsi dengan Undang -undang 4
Juli 1837.
Setelah 1860, negara-negara Amerika Latin mengadopsi meter, dan ada
peningkatan yang stabil dalam adopsi dari sistem metrik oleh negara-negara
lain selama paruh kedua abad kesembilan belas (misalnya, Amerika Serikat,
1866, Kanada , 1871, Jerman, 1871). Namun, negara ini bergantung pada
standar nasional mereka pada salinan dari prototipe asli. Ketergantungan ini,
bersama dengan kurangnya keseragaman dalam membuat salinan, terbatas
standarisasi internasional yang diinginkan. Untuk mengatasi kesulitan ini,
Biro International des Poids et Mesures (BIPM) didirikan dengan melalui
ketentuan perjanjian diplomatik yang dikenal sebagai Konvensi Meter pada
tanggal 20 Mei 1875. Untuk merayakan penandatanganan Konvensi Meter,
tanggal 20 Mei adalah dikenal sebagai Hari Metrologi Dunia.(World Metrology Day.)
2. Pengertian Metrologi
Metrologi (ilmu pengukuran) adalah disiplin ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran,
kalibrasi dan akurasi di bidang industri, ilmu pengetahuan dan teknologi. Metrologi
dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama dengan tingkat kerumitan dan akurasi yang
berbeda-beda:
1. Metrologi Ilmiah : berhubungan dengan pengaturan dan pengembangan standar-
standar pengukuran dan pemeliharaannya.
2. Metrologi Industri : bertujuan untuk memastikan bahwa sistem pengukuran dan alat-
alat ukur di industri berfungsi dengan akurasi yang memadai, baik dalam proses persiapan,
produksi, maupun pengujiannya.
3. Metrologi Legal : berkaitan dengan pengukuran yang berdampak pada transaksi
ekonomi, kesehatan, dan keselamatan.
2. Uraikan Tentang Alat Ukur, Aspek Aspek Dalam Pengukuran Dan Jenis Jenis
Pengukuran
Pengertian Pengukuran
Secara umum, pengertian pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang
diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.
Definisi pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap
suatu standar atau satuan ukur. Selain itu, pengukuran juga dapat diartikan sebagai pemberian
angka terhadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal, atau
objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakati.
Pengukuran menggunakan alat ukur yang baku dengan hasil pengukuran berupa besaran
kuantitatif atau sistem angka.
Sistem Internasional
Dahulu orang biasa menggunakan jengkal, hasta, depa, langkah sebagai alat ukur panjang.
Ternyata hasil pengukuran yang dilakukan menghasilkan data berbeda-beda yang berakibat
menyulitkan dalam pengukuran, karena jengkal orang satu dengan lainnya tidak sama. Oleh
karena itu, harus ditentukan dan ditetapkan satuan yang dapat berlaku secara umum. Usaha
para ilmuwan melalui berbagai pertemuan membuahkan hasil sistem satuan yang berlaku di
negara manapun dengan pertimbangan satuan yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai
berikut:
1) satuan selalu tetap, artinya tidak mengalami perubahan karena pengaruh apapun,
misalnya suhu, tekanan dan kelembaban.
2) bersifat internasional, artinya dapat dipakai di seluruh negara.
3) mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya.
Satuan Sistem Internasional (SI) digunakan di seluruh negara dan berguna untuk
perkembangan ilmu pengetahuan dan perdagangan antarnegara. Kamu dapat membayangkan
betapa kacaunya perdagangan apabila tidak ada satuan standar, misalnya satu kilogram dan
satu meter kubik.
1. Akurasi
=> Kedekatan alat ukur membaca pada nilai yang sebenarnya dari variabel yang
diukur
2. Presisi
=> Hasil pengukuran yang dihasilkan dari proses pengukuran, atau derajat untuk
3. Kepekaan
=> Ratio dari sinyal output atau tanggapan alat ukur perubahan input atau variabel yang
diukur.
4. Resolusi
=> Perubahan terkecil dari nilai pengukuran yang mampu ditanggapi oleh alat ukur.
5. Kesalahan
Pembacaan Skala
b. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm
dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk
mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting
jangka sorong yaitu:
1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1
mm.
Jangka Sorong
c. Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat
digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur
ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.
Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder
bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk
skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari mikrometer.
Mikrometer Sekrup
2. Pengukuran Massa Benda
Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan
kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan
yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau
dua lengan. Perhatikan beberapa alat ukur berat berikut ini.
Neraca
3. Pengukuran Besaran Waktu
Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam
matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki
ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.
Konversi Skala Termometer
Seperti kita ketahui bahwa zat cair sebagai bahan pengisi termometer ada dua macam, yaitu
air raksa dan alkohol. Nah, ternyata zat cair tersebut memiliki beberapa keuntungan dan
kerugian.
a . Termometer air raksa.
Berikut ini beberapa keuntungan air raksa sebagai pengisi termometer, antara lain :
1) Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya menjadi
teliti.
2) Air raksa mudah dilihat karena mengkilat.
3) Air raksa cepat mengambil panas dari suatu benda yang sedang diukur.
4) Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karena air raksa membeku pada suhu – 40 0C
dan mendidih pada suhu 360 0 C.
5) Volume air raksa berubah secara teratur.
Selain beberapa keuntungan, ternyata air raksa juga memiliki beberapa kerugian, antara lain:
1) Air raksa harganya mahal.
2) Air raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah.
3) Air raksa termasuk zat beracun sehingga berbahaya apabila tabungnya pecah.
b. Termometer alkohol
Keuntungan menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer, antara lain :
1) Alkohol harganya murah.
2) Alkohol lebih teliti, sebab untuk kenaikan suhu yang kecil ternyata alkohol mengalami
perubahan volume yang besar.
3) Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat rendah, sebab titik beku alkohol –130 0C.
Kerugian menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer, antara lain :
1) Membasahi dinding kaca.
2) Titik didihnya rendah (78 0C)
3) Alkohol tidak berwarna, sehingga perlu memberi pewarna dahulu agar dapat dilihat.
Mengapa air tidak dipakai untuk mengisi tabung termometer? Alasannya karena air
membasahi dinding kaca, jangkauan suhunya terbatas, perubahan volumenya kecil,
penghantar panas yang jelek.