Anda di halaman 1dari 12

A.

Fungsi velg
Velg atau rim adalah lingkaran luar desain logam yang tepi bagian dalam
dari ban sudah terpasang pada kendaraan seperti mobil. Sebagai contoh, pada
roda sepeda di tepi lingkaran yang besar menempel pada ujung luar dari jari-
jari roda yang memegang ban dan tabung. Diameter (efektif) merupakan jarak
antara bekel (untuk ban), yang diukur pada bidang rim dan melalui sumbu
pusat yang sedang atau akan dipasang, atau yang merupakan bagian integral
dengan tepi. Sedangkan lebar (efektif) adalah pemisahan jarak antara tepi
flensa.
Ada berbagai rim (velg), serta jumlah komponen rim. Kendaraan umum
modern dan ban tubeless biasanya menggunakan one-piece rims dengan
keamanan pada rim. Sedangkan kendaraan berat dan beberapa truk mungkin
memiliki multi-piece dilepas dan tepi terdiri dari basis yang mount ke roda.
Komponen-komponen ini dilepas dari satu sisi untuk pemasangan ban,
sementara sisi berlawanan yang melekat pada basis tetap mengarah.
Karena rim adalah tempat ban berada di kemudi dan pinggiran ban
mendukung bentuk, dimensi dari pinggiran adalah faktor dalam penanganan
karakteristik dari sebuah mobil. Rim yang terlalu luas dalam kaitannya dengan
lebar ban untuk mobil tertentu dapat menghasilkan lebih banyak getaran dan
kurang nyaman karena dinding samping ban tidak cukup kelengkungannya
yang fleksibel apabila mengemudi dengan benar di atas permukaan kasar. Rim
besar akan menyebabkan ban untuk menggesek ketika berputar.
City car atau bisa disebut mobil yang digunakan untuk daerah perkotaan
memiliki area yang relatif standar. Berbeda dengan mobil yang digunakan
untuk off road yang memiliki area sangat ekstrim karena kontur jalannya yang
memiliki banyak variasi dan rintangan yang tidak dialami oleh city car. Hal
tersebut dapat dijadikan pertimbangan dalam proses pembuatan velg mobil
karena kontur jalan yang berbeda tentu saja tipe velg juga berbeda.
DBB Velg Mobil
F

Fn
B. Komponen Velg Mobil
Hub cap boss
Rim
Disc
Wheel nut boss
Center Hole
Opening
Valve Hole

C. Fungsi Komponen
Fungsi Velg Mobil adalah untuk menahan beban fertikal dan
horisontal,beban pengendaraan dan pengereman dan berbagai macam
tenaga yang tertumpu pada ban.

D. Kriteria Material yang Diinginkan


o Ulet
o Tahan karat
o Ringan
o Kuat terhadap Benturan

E. Pemilihan Material Untuk Pembuatan Velg Mobil

a. ALUMINIUM (Al)
Aluminium (atau aluminum,alumunium,almunium,alminium)
ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya
13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan
merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang
berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah
ketiga.
Aluminium merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat
ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan
diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang.
Tahan korosi. Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan
darinya digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas
digunakan dalam bingkai jendela knalpot mobil, dan badan pesawat
terbang. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan
sebagai bahan pembuatan velg mobil.
b. BESI (Fe)
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak
digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat
sampai dengan yang merusakkan. Dalam tabel periodik, besi
mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam yang paling banyak dan
paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal,
diantaranya:
o Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,
o Pengolahannya relatif mudah dan murah,
o Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan
mudah dimodifikasi.
c. SILIKON (Si)
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Si dan nomor atom 14. Merupakanunsur terbanyak kedua
di bumi. Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik. Silikon hampir
25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika)
dan silikat. Silikon dalam bentuk mineral dikenal pula sebagai zat
kersik.
d. TEMBAGA (Cu)
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa
Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang
baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi yang lambat sekali.

e. MAGNESIUM (Mg)
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom24,31. Magnesium
adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit
bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air
laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran
(alloy) untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang sering
disebut "magnalium" atau "magnelium".
f. CHROME (Cr)
Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Cr dan nomor atom 24. Kromium trivalen (Cr(III),
atau Cr3+) diperlukan dalam jumlah kecil dalam metabolisme gula pada
manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat menyebabkan penyakit
yang disebut penyakit kekurangan kromium (chromium deficiency).
Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat
dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak
digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan,
komponen kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor, maupun
sebagai pelapis perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh
kromium ini lebih dikenal dengan sebutan emas putih. Perpaduan
Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.
g. SENG (Zn)
Seng (bahasa Belanda: zink) adalah unsur kimia dengan lambang
kimia Zn, nomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan
unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek
kimiawi seng mirip denganmagnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua
unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga
memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur paling melimpah
ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang
paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).

h. TITANIUM (Ti)
Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki simbol Ti dan nomor atom 22. Dia merupakan logam
transisi yang ringan, kuat, 'lustrous', tahan korosi (termasuk tahan
terhadap air laut dan chlorinedengan warna putih-metalik-keperakan.
Titanium digunakan dalam alloy kuat dan ringan (terutama
dengan besi danaluminum) dan merupakan senyawa
terbanyaknya, titanium dioxide, diguankan dalam pigmen putih. Unsur
ini terdapat di banyak mineral dengan sumber utama
adalah rutile dan ilmenite, yang tersebar luas di seluruh Bumi. Ada dua
bentukallotropic dan lima isotop alami dari unsur ini; Ti-46 sampai Ti-
50 dengan Ti-48 yang paling banyak terdapat di alam (73,8%). Sifat
Titanium mirip dengan zirconium secara kimia maupun fisika.
i. TIMBAL (Pb)
Timbal adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Pb dan nomor atom 82. Lambangnya diambil dari bahasa
Latin Plumbum Timbal (Pb) adalah logam berat yang terdapat secara
alami di dalam kerak bumi. Keberadaan timbal bisa juga berasal dari
hasil aktivitas manusia, yang mana jumlahnya 300 kali lebih banyak
dibandingkan Pb alami yang terdapat pada kerak bumi. Pb
terkonsentrasi dalam deposit bijih logam. Unsur Pb digunakan dalam
bidang industri modern sebagai bahan pembuatan pipa air yang tahan
korosi, bahan pembuat cat, baterai, dan campuran bahan bakar bensin
tetraetil.
j. ZIRKONIUM (Zr)
Zirkonium adalah logam putih keabuan yang jarang dijumpai di alam
bebas. Ia memiliki lambang kimia Zr, nomor atom 40, massa atom
relatif 91,224. Logam zirkonium digunakan dalam teras reaktor
nuklir karena tahan korosi dan tidak menyerap
neutron. Zircaloy merupakan aliase zirkonium yang penting untuk
penyerapan nuklir, seperti menyalut bagian-bagian bahan bakar.
Zirkonium banyak terdapat dalam mineral seperti zirkon dan baddelyit.
Baddeleyit sendiri merupakan oksida zirkonium yang tahan terhadap
suhu luar biasa tinggi sehingga digunakan untuk pelapis tanur.

F. Proses Pembuatan Velg Mobil

Tipe One-piece Cast Wheels


Ini merupakan tipe velg aluminium yang paling banyak ditemukan dan
merupakan proses paling simpel. Casting merupakan proses pencetakan
(menggunakan mould bentuk velg sesuai desainnya) melalui penuangan
aluminium yang dilelehkan. Semudah itu definisinya, tapi dari hasilnya bisa kita
lihat banyak velg legenda telah dihasilkan.

Gambar 1 Tipe One-piece Cast Wheels

1. Gravity Casting
Gravity casting merupakan proses casting paling basic, yaitu cuma
dengan menuangkan lelehan aluminium ke dalam cetakan dengan
memanfaatkan gravitasi bumi untuk memenuhi cetakannya. Jadi kunci
utama adalah di desain cetakan yang benar-benar memperhitungkan
arah gravitasi sehingga kepadatan bentuk bisa didapat. Keuntungannya
jelas: harga produksi lebih murah. Tapi tentu desain
seperti ini tidak bisa mengakomodir faktor weight reduction, karena
kepadatan hasil gravitasi membutuhkan lelehan dalam jumlah banyak,
yang otomatis akan menambah berat velg. Kepadatan aluminium juga
tidak bisa diatur sedemikian rupa, udara masih mudah ikut tercampur
Makanya biasanya proses model ini akan menambah berat velg jika
ingin menambah kekuatannya.Produsen kawakan seperti Enkei sendiri
hingga saat ini masih melakukan proses 1-piece casting ini, namun
dengan berbagai modifikasi yang dikembangkan.

Gambar 2 Gravity casting

2. Low Pressure Casting


Low pressure casting merupakan proses penuangan aluminium cair
kedalam moulding dengan alat yang menghasilkan tekanan lowpressure
untuk menciptakan finished product yang mempunyai tingkatkepadatan
lebih tinggi dibandingkan gravity casting. Low pressure casting sendiri
memerlukan biaya produksi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan
proses gravity casting. Langkah ini merupakan proses paling umum
yang digunakan untuk memproduksi velg Original Equipment
Manufactured (OEM).Low pressure casting menggunakan tekanan
tambahan untuk menuangkan lelehan aluminium ke dalam cetakan,
sehingga prosespenuangan lebih cepat dan kondisi aluminium bisa lebih
padat dari pada gravity casting.

Gambar 3 Low pressure casting

3. Spun-Rim, Flow-Forming atau Rim Rolling Technology


Ini salah satu pengembangan dari low pressure casting dengan
menggunakan sebuah mesin khususyang memutar casting awal;
memanaskan bagian terluar casting nya; kemudian menggunakan
tekanan roller baja sehinggga meenghasilkan bentuk akhir velg.
Kombinasi panas,tekanan dan pemutaran itu menghasilkan penampang
velg yang kuat hampir mirip dengan forged, tapi dengan biaya lebih
murah. Banyak velg yang menggunakan metode ini berhasil mencapai
cita-cita light wheel dengan cost yang masuk akal, walau gak murah.
BBS telah menggunakan teknologi ini untuk lini F1 dan Indy Cars nya.
Contoh tipe aftermarket nya adalah BBS RC. Enkei juga telah mencoba
teknik ini, seperti di Enkei J Speed 3 nya. Bahkan sebenarnya,MAT
(The Most Advanced Technology) nya Enkei merupakan
pengembangan dari teknologi ini.
Gambar 4 Rim Rolling Technology

4. Forging
Forging adalah sebuah proses metal/logam yang mengalami proses
penempaan, bukan dicor (casting). Secara teknik, metal yang ditempa
mempunyai penguatan struktur work hardening yaitu melalui efek
penguatan material akibat dislokasi molekul dengan kata lain struktur
urat mikronya dimampatkan agar lebih kuat.
Forging dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cold forming dan hot
forming. Efek penempaan pada benda dingin/tidak panas berakibat rawan
getas. Solusinya adalah dengan hot forming, material ditempa dengan
pemanasan (tidak sampai pada titik leleh, cukup pada titik bara) sehingga
didapat efek percipitation hardening. Serat makin rapat namun dengan
grain/bulir molekul yang lebih lembut, tidak tajam berserabut. Dengan
demikian, hasilnya makin kuat tanpa beresiko getas, sehingga in-case
bisa jadi sangat liat (ductile).
Gambar 5 Forging

5. Semi forging
Secara teori, beberapa pabrikan mengganggap teknologi Semi-Solid
Forging (SSF) itu yang paling bagus, karena bisa menggabungkan
kelebihan casting, khususnya dalam kemungkinan desain yang kreatif
dan kelebihan forging,khususnya untuk tujuan lightweight dan
kekuatan.
Tentunya harga juga akan lebih murah daripada forged. Salah satu yang
menerapkan ini adalah SSR (Speed Star Racing) di Jepun. Beberapa lini
SSF yang terkenal antara lain SSR Type C, SSR Type F,Sprint Hart
CPF. Secara pembuatan, sebenarnya masih dengan mekanisme casting,
tapi dengan flow-forming khusus dan beberapa teknik lain, dia
mengkompres struktur aluminium menyerupai forging.
6. Proses Pemotongan & Finishing
Tantangan teknologi velg forged bukan hanya di proses penempaan
saja.Kekuatan pabrikan velg forged ada di bahan, proses, engineering
hingga machining,. Hal ini terlihat pada proses pemotongan &
finishing. Pembentukan secara presisi dituntaskan dengan
menggunakan mesin CNC yang berkolaborasi dengan perangkat lunak
3D, seperti AutoCAD, Catia hingga SolidWorks. Sebelumnya harus
disimulasikan dengan FEA (finite element analysis) untuk
menggambarkan titik kekuatan desain dan balancing yang didapat,
adalah dengan menggunakan MSC Patran atau SMC Superforge
Simulator. Melalui CNC multi-axis (4, 5 bahkan 6 axis) pemotongan,
kemampuannya ini dijadikan tolok ukur kualitas suatu hasil produk
terhadap detail desain, bobot, konsentrisan (ketepatan sumbu), hingga
kestabilan terhadap getaran.
Setelah proses pemotongan velg forged maka dilanjutkan dengan proses
pembentukan, baik assembly nya maupun finishing. Finishing velg ini
menggunakan high polish, sedangkan yang lain hanya di mirror polish
dan brilliant polish (sentuhan pelangi).
Refensi
1. http://mapelotomotif.blogspot.co.id/2014/12/contoh-makalah-bahan-
teknik-pembuatan-velg-mobil.html
2. http://gociz05.blogspot.co.id/2013/02/roda-dan-ban.html
3. http://www.slideserve.com/nenet/proses-pembuatan-velg

Anda mungkin juga menyukai