Anda di halaman 1dari 51

A.

Baik-buruk
B. golongan
C. kadar air
D. pengawetan

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
 Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat me-
kanik kayu secara garis besar digolongkan
menjadi dua kelompok :
 Faktor eksternal : pengawetan kayu, ke-
lembaban lingkungan, pembebanan dan
cacat yang disebabkan oleh jamur atau
serangga perusak kayu.
 Faktor internal : berat jenis, cacat mata
kayu, serat miring dsb.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
Macam Penggunaan Kayu
 Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian
tertentu tergantung dari sifat-sifat kayu yang ber-
sangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan.
 Jenis-jenis kayu yang mempunyai persyaratan
untuk tujuan pemakaian tertentu antara lain dapat
dikemukakan sebagai berikut :
Bangunan (Bahan Konstruksi)
 Persyaratan teknis : kuat, keras, berukuran be-
sar dan mempunyai keawetan alam yang tinggi.
 Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, cengal,
giam, jati, kapur, kempas, keruing, lara, rasamala.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
Lantai (parket)
 Persyaratan teknis : keras, daya abrasi tinggi,
tahan asam, mudah dipaku dan cukup kuat.
 Jenis kayu :balau, bangkirai, belangeran, bin-
tangur, bongin, bungur, jati, kuku.

Bantalan Kereta Api


 Persyaratan teknis : kuat, keras, kaku, awet.
 Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, be-
daru, belangeran, bintangur, kempas, ulin.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
Pengenalan jenis kayu :
Sifat fisik/kasar atau makroskopis adalah sifat yang
dapat diketahui secara jelas melalui panca indera,
baik dgn penglihatan, penciuman, perabaan (tanpa
menggunakan alat bantu). Sifat-sifat kayu yang ter-
masuk dalam sifat kasar antara lain adalah :
 warna, umumnya yang digunakan adalah warna
kayu teras,
 tekstur, yaitu penampilan sifat struktur pada
bidang lintang,
 arah serat, yaitu arah umum dari sel-sel pemben-
tuk kayu,
 berat, umumnya dengan menggunakan berat jenis
 kesan raba, yaitu kesan yang diperoleh saat
meraba kayu,
 lingkaran tumbuh,
 bau, dan sebagainya.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
Sifat struktur/mikroskopis adalah sifat yang dapat
kita ketahui dengan mempergunakan alat bantu,
yaitu kaca pembesar (loupe) dengan pembesaran 10
kali. Sifat struktur yang diamati adalah :
• Pori (vessel) adalah sel yang berbentuk pembuluh
dengan arah longitudinal.
• Parenkim (Parenchyma) adalah sel yang berdinding
tipis dengan bentuk batu bata dengan arah longi-
tudinal.
• Jari-jari (Rays) adalah parenkim dengan arah
horizontal.
• Saluran interseluler adalah saluran yang berada di
antara sel-sel kayu yang berfungsi sebagai saluran
khusus.
• Saluran getah adalah saluran yang berada dalam
batang kayu, dan bentuknya seperti lensa.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
A. KEBAIKAN dan KEBURUKAN KAYU
 Kebaikan :
o kekuatan tinggi, berat sendiri rendah, dan elastis
o daya tahan cukup tinggi terhadap pengaruh kimia
(asam) dan listrik,
o mudah dikerjakan,
o relatif murah dan mudah didapat,
o mudah diganti dalam waktu singkat,
o baik untuk konstruksi bangunan tahan gempa,
o mudah digabungkan dengan bahan bangunan lain,
o selalu tersedia (kayu adalah SDA yang dapat di-
perbaharui).

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
KEBAIKAN dan KEBURUKAN KAYU
 Keburukan :
o tidak/kurang homogen, cacat-cacat alami,
o bersifat higroskopis, kembang-susut besar,
o tidak/kurang awet, mudah lapuk,
o lendutan cukup besar (pada pembebanan jangka
panjang),
o mudah terbakar,
o anisotropis.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
Mata kayu dapat dibedakan atas :
m.k sehat : berpenampang keras, tumbuh kokoh
dan rapat pada kayu, berwarna sama atau lebih
gelap dibandingkan dengan kayu sekitarnya,
m.k lepas : mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada
kayu, mata kayu ini akan lepas tidak ada gejala
busuk,
m.k busuk : mata kayu yang menunjukkan tanda-
tanda pembusukan, bagian kayunya lunak/lapuk,

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
cacat alami (mata kayu)
Pengaruh mata kayu :
• Mengurangi sifat keteguhan
kayu.
• Menyulitkan pengerjaan ka-
rena kerasnya penampang
mata kayu.
• Mengurangi keindahan per-
mukaan kayu.
• Menyebabkan lubang pada
lembaran – lembaran finir.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
C. Kadar Air
Dikenal 3 tingkat kebasahan yaitu :
1. Kayu basah, yaitu kayu yang baru ditebang.
2. Kayu kering udara, yaitu kayu yang kandungan
airnya sesuai dengan udara di sekitarnya.
3. Kayu kering mutlak/tungku/oven, yaitu kayu yang
dikeringkan dalam ruang pengering pada suhu
105º sehingga semua air dalam kayu menguap.
Adapun cara menghitung kadar air ditentukan dengan
rumus:
a–b
Kadar air = ----------- x 100%
b

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
EXAMPLE:
Berat kayu basah = 100 gram (a)
Berat kayu kering oven = 75 gram (b)
100 – 75
Kadar air (%) = -------------- x 100% = 33,3
75

Sifat Higroskopik
Sifat higroskopik kayu adalah kemampuan penyerapan
atau pelepasan air dari dan ke udara sekitar dalam
mencari kesetimbangan. Penyusutan kayu sebagai
proses fisis ditentukan oleh banyaknya air yang
dikandung oleh kayu disebut kadar air kayu.
BAGIAN KAYU
BAGIAN – BAGIAN KAYU (1)

 Kulit (k.luar, k.dalam), merupakan bagian terluar


batang pohon, berfungsi sebagai pelindung bagian-
bagian terdalam terhadap pengaruh luar yang
merusak,
 Kambium, merupakan jaringan yang tipis dan be-
ning semacam lendir yang terdapat diantara kulit
dan kayu, dengan kambium ini pohon tumbuh se-
makin besar.
 Kayu gubal, terletak di sebelah dalam kambium
yang berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat
penimbunan zat-zat makanan.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
BAGIAN – BAGIAN KAYU (2)
 Kayu teras (inti), merupakan jaringan sel pemben-
tuk kayu, warna lebih tua dari kayu gubal. Bagian ini
merupakan bagian terpenting dari kayu sebagai
bahan konstruksi bangunan.
 Hati kayu (pitch), merupakan bagian kayu yang
terletak pada pusat lingkaran tahun,
 Lingkaran tahun, yaitu batas antara kayu yang
terbentuk pada permulaan dan pada akhir suatu
musim. Melalui lingkaran tahun ini dapat diketahui
umur suatu pohon.
 Jari-jari, sel-sel kayu yang berarah tegak lurus
batang, berfungsi sebagai tempat saluran makanan
untuk pertumbuhan pohon.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
BAGIAN – BAGIAN KAYU (3)

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
SIFAT-SIFAT FISIK KAYU (1)
1. Berat Jenis
o Kayu memiliki berat jenis 0,2 (kayu balsa) s/d 1,28
(kayu nani).
o Berat jenis menjadi petunjuk untuk menentukan
sifat kayu.
o Makin besar bj kayunya akan semakin berat
kayunya, kekuatan kayunya semakin besar, dan
sebaliknya.
o Berat jenis tergantung oleh tebal dinding sel,
besar-kecilnya rongga sel yang membentuk pori-
pori.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
SIFAT-SIFAT FISIK KAYU (2)
2. Keawetan
o Keawetan alami kayu berbeda-beda antara satu
dengan yang lain.
o Keawetan kayu disebabkan oleh adanya suatu zat
didalam kayu yang merupakan sebagian unsur
racun bagi perusak kayu.
Kelas awet Keterangan Contoh
I sangat awet Jati, Sonokeling
II awet Merbau, Mahoni
III kurang awet Karet, Pinus
IV tidak awet Albasia
V sangat tidak awet --

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
SIFAT-SIFAT FISIK KAYU (3)

3. Warna kayu, warna kayu dipengaruhi oleh : tempat


di dalam batang, umur pohon dan kelembaban
udara.
4. Higroskopik, yaitu sifat dapat menyerap atau
melepaskan air atau kelembaban, makin lembab
udara sekitar, kayu juga semakin lembab.
5. Tekstur kayu, yaitu ukurаn relatif dari sel-sel kayu,
dibedakan menjadi :
• bertekstur halus, mis. kayu giam, lara, kulim, dll.
• bertekstur sedang, mis. kayu jati, sonokeling, dll.
• bertekstur kasar, mis. kayu kempas, meranti, dll.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
SIFAT-SIFAT FISIK KAYU (4)
Lembaga Pusat Penyelidikan Kehutanan membagi ke-
kuatan kayu Indonesia dalam 5 kelas kuat didasarkan
kepada jenis kayu tsb :

Kuat Tarik Kuat Takan


Kelas Kuat Berat Jenis Absolut Absolut
(Kg/cm2) (kg/cm2)

I ≥ 0.90 ≥ 1100 ≥ 650

II 0.90 – 0.60 1100 – 725 650 – 425

III 0.60 – 0.40 725 – 500 425 – 300

IV 0.40 – 0.30 500 – 360 300 – 215

V < 0.30 < 360 < 215

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
SIFAT-SIFAT FISIK KAYU (5)
6. Berat kayu, tergantung dari jumlah zat kayunya,
jumlah pori-pori, kadar air dan zat ekstraktif.
Kelas berat Kayu Berat Jenis Contoh
sangat berat > 0,90 kayu giam, balau
berat 0,75 – 0,90 Kulim
agak berat 0,60 – 0,75 Bintangur
ringan < 0,60 balsa, pinu

7. Kekerasan kayu, berhubungan dengan berat dan


berat jenis kayu, berikut contoh :
• kayu sangat keras : balau, giam, kayu besi, dll.
• kayu keras : kulim, pilang, dll.
• kayu sedang : mahoni, meranti, dll.
• kayu lunak : pinus, balsa, dll.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
SIFAT-SIFAT FISIK KAYU (6)

8. Kepadatan/kerapatan kayu, yaitu perbandingan


antara berat kering oven dengan volume dari
sepotong kayu.
Kepadatan kayu mempengaruhi kekuatan kayu,
kepadatan kayu tergantung dari banyaknya dinding
sel pada tiap satuan isi.

9. Sifat kembang dan susut, kayu akan mengembang


bila kadar airnya naik dan sebaliknya.
Besarnya pengembangan dan penyusutan tidak
sama pada semua arah.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
SIFAT MEKANIK KAYU
 Kuat tarik, yaitu kekuatan kayu untuk menahan gaya
tarik. Kuat tarik kayu sejajar serat lebih besar diban-
dingkan kuat tarik tegak lurus serat.
 Kuat tekan, yaitu kemampuan kayu dalam menahan
gaya tekan. Kuat tekan sejajar serat biasanya lebih
besar dari kuat tekan tegak lurus serat.
 Kuat geser, yaitu kemampuan kayu dalam menahan
gaya geser. Kuat geser sejajar serat biasanya lebih
kecil dari kuat geser tegak lurus serat.
 Kuat lentur, yaitu kemampuan kayu dalam menahan
beban lentur.
 Kuat belah, yaitu kemampuan kayu dalam menahan
beban yang berusaha membelah kayu.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
CACAT KAYU (1)
 Mata kayu, pengaruhnya yaitu mengurangi sifat
kekuatan kayu, menyulitkan pengerjaan karena pe-
nampang mata kayu sangat keras, mengurangi
keindahan permukaan kayu dan menyebabkan lu-
bang pada lembaran kayu.
 Pecah dan belah, cacat ini mengakibatkan kuat
tarik, kuat tekan dan kuat geser kayu berkurang.
 Hati kayu rapuh, cacat ini biasanya terjadi pada
kayu berdaun lebar yang menyebabkan kekuatan
kayu turun dan menyulitkan pada saat proses
pembuatan finir.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
CACAT KAYU (2)
 Jamur penyerang kayu, cacat ini menyebabkan kayu
rapuh sehingga kekuatannya turun kemudian patah
secara mendadak bila diberi beban,
 Serangga perusak kayu, cacatnya berupa lubang
pada kayu yang menyebabkan kekuatan kayu turun
dan mengurangi keindahan permukaan kayu,
• Lubang gerek dan lubang
cacing laut, lubang yang
disebabkan oleh serang-
ga penggerek atau cacing
laut.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
Mutu Kayu
Mutu A Mutu B
a) Kering udara. a) Kadar air >30% kering
b) Besar mata kayu <1/6 le- udara.
bar balok atau 3,5 cm. b) Besar mata kayu <1/4.
c) Kandungan gubal tidak lebar balok atau 5 cm.
>1/20 tinggi balok.
c) Kandungan gubal tidak
d) Kemiringan serat <1/10.
>1/10 tinggi balok.
e) Retak arah radial <1/4
tebal kayu. d) Kemiringan serat <1/17.
f) Retak tangensial <1/5 e) Retak arah radial <1/3
tebal kayu. tebal kayu.
f) Retak tangensial <1/4
tebal kayu.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
Pengeringan Kayu
Maksudnya untuk menurunkan kadar air, agar di-
peroleh keuntungan sbb :
• Mengurangi berat,
• Menambah kekuatan kayu,
• Ukuran stabil dan tidak menyusut,
• Mempermudah perekatan lem,
• Menghindari serangan jamur/bubuk kayu,
• Mempermudahn pemasukan obat pengawet,
Kecepatan pengeringan kayu tergantung pada :
• Suhu udara,
• Kelembaban udara,
• Sirkulasi udara,
• Jenis Kayu.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
Cara pengeringan

Dibedakan menjadi 2 macam :


1. Pengeringan udara biasa, kayu-kayu ditumpuk me-
nurut susunan tertentu kemudian dibiarkan untuk
beberapa waktu di udara terbuka tetapi teduh.
2. Pengeringan buatan, kayu-kayu dimasukkan dalam
ruang pengering dengan tujuan menguapkan selu-
ruh kandungan air dalam kayu sehingga menjadi
kayu kering mutlak.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
D. Pengawetan Kayu
Tujuan pengawetan kayu adalah agar diperoleh kayu :
• Tahan lama (awet),
• Tidak cepat lapuk,
• Kayu yang kurang awet dapat dipakai.
Pengawetan kayu dilakukan dengan cara :
• ditir,
• diarangkan,
• dicat,
• direndam,
• dimasuki-
3 jenis zat pengawet :
zat pengawet,
• Creosote
• Pentachloropenol
• Metallic Salt
BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
 Persyaratan zat pengawet :
 Mudah dimasukkan ke dalam kayu,
 Mematikan jamur atau serangga tapi tidak berba-
haya bagi manusia, hewan atau tumbuhan,
 Permanen, tidak luntur, tidak mudah menguap,
 Tidak bereaksi dengan zat kayunya,
 Tidak mudah terbakar,
 Cepat kering dan mudah dicat.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
Cara pengawetan kayu
Sebuah konstruksi kayu yang kokoh perlu dihitung secara teliti
dalam perencanaanya agar dapat diketahui dimensi kayu yang
kuat serta ekonomis, struktur kayu yang kuat belum tentu
bertahan lama jika tidak dilakukan pengawetan kayu sebelum
dipasang maupun masa perawatan, hal ini tentu dapat
menyebabkan pengeluaran biaya ganda untuk sebuah
bagunan, berikut ini beberapa cara pengawetan kayu yang
mungkin bisa dilakukan.
cara pengawetan kayu adalah:

pulas/kuwas tekanan+vacuum
semprot celup
rendam balut
BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
Cara pengawetan kayu
1. Pengawetan secara pemulasan dan penyemprot-
an, mis : memberi lapisan cat pada kayu, melabur
kayu dengan ter, dll.
2. Pengawetan kayu secara rendaman,
ada tiga cara yaitu : rendaman dingin, rendaman
panas dan rendaman panas-dingin.
3. Pengawetan kayu secara tekanan dan vakum (ca-
ra modern).

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
1. Metode Rendaman
Kayu direndam dalam bak larutan bahan pengawet yang
telah ditentukan kepekatannya selama beberapa hari.
Kayu harus terendam semua.
❑ Keuntungan :
 Penetrasi dan retensi bahan pengawet lebih banyak
 Kayu dalam jumlah banyak dapat diawetkan ber-
sama
 Larutan dapat digunakan berulang kali (dengan
menambah konsentrasi bila berkurang)
❑ Kerugian :
 Waktu agak lama, terutama dengan rendaman dingin
 Peralatan mudah terkena karat
 Pada proses panas, bila tidak hati-hati kayu bisa
terbakar
 Kayu basah agak sulit diawetkan

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
2. Metode Pencelupan
❑ Keuntungan :
• Proses sangat cepat,
• Bahan pengawet dapat dipakai berulang kali/hemat,
• Peralatan cukup sederhana,
❑ Kerugian :
• Penetrasi & retensi kecil, terlebih pada kayu basah
• Mudah luntur, karena bahan pengawet melapisi
permukaan kayu sangat tipis

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
3. Metode Pelaburan dan Penyemprotan
Metode pengawetan yang paling sederhana dan meng-
hasilkan pengawetan yang kurang baik kualitasnya.
Dianjurkan hanya dipakai sementara, serangan peru-
sak kayu tidak ganas dan untuk pengawetan kayu yang
sudah terpasang.
❑ Keuntungan :
• Alat sederhana, mudah penggunaannya,
• Biaya relatif murah,
❑ Kerugian :
• Bahan pengawet yang masuk dan diam pada
kayu hanya sedikit.
• Bahan pengawet mudah luntur.
Contohnya memberi lapisan cat pada kayu, melabur
kayu dengan ter, dll.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
4. Metode Pembalutan
❑ Keuntungan :
• Peralatan sederhana,
• Penetrasi lebih baik, hanya waktu agak lama,
• Digunakan untuk tiang-tiang kering ataupun basah,
❑ Kerugian :
• Pemakaian bahan pengawet boros,
• Jumlah kayu yang diawetkan terbatas, waktu
membalut lama,
• Membahayakan mahluk hidup sekitarnya (hewan
dan tanaman).

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
5. Metode Vakum dan Tekanan
Menurut cara kerjanya, proses ini dibagi menjadi :
 Proses sel penuh, dimana pada proses ini bahan pengawet
mengisi seluruh lumen sel kayu yang ada. Metode sel penuh ada
2 cara yaitu metode Bethel dan Bernett.
Urutan cara kerja proses sel penuh, yaitu :
o Kayu dimasukkan ke dalam tangki tertutup rapat. Dilakukan
pengisapan udara (vakum) dalam tangki dengan tekanan 60
cm/Hg (± 90 menit).
o Sambil divakum, bahan pengawet dimasukkan ke tangki sampai
penuh.
o Setelah tangki penuh, vakum dihentikan diganti dengan proses
tekanan 15 atm (± 2 jam)
o Tekanan dihentikan, bahan pengawet dikeluarkan
o Dilakukan vakum terakhir ± 40 cm/Hg (± 10 menit) untuk
membersihkan permukaan kayu dari bahan pengawet.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
5. Metode Vakum dan Tekanan
Menurut cara kerjanya, proses ini dibagi menjadi :
• Proses sel kosong, yaitu bahan pengawet hanya mengisi ruang
antar sel kayu. Metode ini ada dua cara yaitu metode Rueping,
(menggunakan tekanan awal 4 atm dinaikkan sampai dengan 8
atm) dan metode Lawry menggunakan tekanan awal 7 atm.
Urutan cara verja proses sel kosong :
o Kayu dimasukkan ke tangki tertutup rapat dan langsung diberi
tekanan ke dalam tangki ± 4 atm (± 10 - 20 menit).
o Bahan pengawet dimasukkan ke dalam tangki sampai penuh.
Tekanan ditingkatkan sampai 7-8 atmosphere selama 2 jam.
o Tekanan dihentikan, bahan pengawet dikeluarkan. Dilakukan
vakum terakhir ± 60 cm/Hg (± 10 menit) untuk membersihkan
permukaan kayu dari bahan pengawet.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
5. Metode Vakum dan Tekanan
❑Keuntungan :
• Penetrasi dan retensi tinggi sekali (memuaskan),
• Waktunya relatif singkat sekali,
• Dapat mengawetkan kayu basah dan kering.
❑Kerugian :
• Modal yang diperlukan besar,
• Perlu ketelitian dan pengerjaan yang tinggi,
• Cara ini hanya sesuai untuk perusahaan yang
komersial.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
Beberapa jenis kayu untuk bahan bangunan

Kayu Jati
• Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur
paling indah.
• Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini
menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan.
• Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II.
• Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga
lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri.
• Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan
sebanding dengan kayu jati.
• Pohon jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis
yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun.
• Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan
berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah
penghasil pohon jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam
oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di
bawah pengelolaan PT Perum Perhutani.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
• Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan
kriteria batasan kualitas kayu yang ditoleransi, seperti: ada
mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada putih.
• Penentuan kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya
mempertimbangkan type aplikasi finishing yang dipilih.
• Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu
tersebut diha-rapkan dapat memberikan nilai estetika pada
kayu dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas
kayu tersebut.
• Contoh Finishing: Teak Oil, Politur, NC Lacquer, Melamin, Poly
Urethane (PU)
• Finishing Natural Transparan ( Coklat Terang kekuningan)
• Tujuan: menonjolkan semua kelebihan kayu, mengekspose
keindahan serat kayu jati secara alami.
• Kualitas kayu jati: hanya memilih serat lurus dan serat
mahkota tidak ada mata sehat, mata mati, putih, doreng

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
Kayu Mahoni
• Kayu Mahoni teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwana
merah muda sampai merah tua.
• Banyak digunakan sebagai elemen dekorasi ruangan.
• Termasuk kayu dengan Kelas Awet III dan Kelas Kuat II, III.
• Pohon mahoni banyak ditemui di antara hutan Jati di Pulau Jawa, atau
ditanam di tepi jalan sebagai tanaman pelindung.

Kayu Bangkirai
• Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat.
• Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II.
• Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga
mudah muncul retak rambut dipermukaan.
• Umumnya retak rambut ini dapat ditutupi dengan wood filler.
• Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi
berat seperti atap kayu.
• Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca
sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan
/eksterior seperti lis plank, outdoor flooring/decking, dll.
• Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau
Kalimantan.
BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
Kayu Kamper
• Di Indonesia, kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan
bangunan yang harganya lebih terjangkau.
• Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai,
kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga
sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela.
• Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui.
• Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah ben-
tuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan
jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi.
• Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I.
• Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di
Kalimantan.
• Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kayu
kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di
Kalimantan.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
Kayu Meranti Merah
• Kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras, warnanya merah
muda tua hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti
putih,
• Selain bertekstur tidak terlalu halus, kayu meranti juga tidak begitu
tahan terhadap cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di
luar ruangan.
• Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV.
• Pohon meranti banyak ditemui di hutan di pulau kalimantan.

Kayu Sonokeling
• Kayu sonokeling memiliki serat kayu yang sangat indah, berwarna
ungu bercoret-coret hitam, atau hitam keunguan berbelang dengan
coklat kemerahan.
• Kayu sonokeling selain indah juga kuat dan awet sehingga dapat
digunakan sebagai material konstruksi bangunan.
• Termasuk kayu dengan Kelas Awet I dan Kelas Kuat II.
• Pohon sonokeling hanya tumbuh di hutan-hutan di Jawa Tengah dan
Jawa Timur, namun jumlahnya mulai terbatas.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
Kayu Sungkai
• Kayu sungkai teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwarna
kuning pucat.
• Kayu sungkai sering digunakan sebagai bahan elemen dekoratif.
• Termasuk kayu dengan Kelas Awet III dan Kelas Kuat II, III.
• Pohon sungkai diameternya tidak terlalu besar.

Kayu Kelapa
• Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang
berasal dari perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi
(berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang untuk diganti
dengan bibit pohon yang baru.
• Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem.
• Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber.
• Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada
kayu kelapa karena semua bagiannya adalah fiber.
• Tidak ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tak ada bercabang.
• Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia.
• Pohon kelapa yang terkenal dengan warnanya yang coklat gelap
adalah dari Sulawesi, sedangkan di Jawa umumnya berwarna terang.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
BAMBU
Cara penyambungan bambu dan penggunaanya pada konstruksi
bangunan antara lain :
Untuk dinding rumah.
• Bambu yang digunakan untuk dinding biasanya dibelah dan
dibuat anyaman.
• Jenis bambu yang cocok untuk anyaman adalah bambu ater,
bambu petung, bambu tutul, bambu talang.
Untuk rangka bangunan.
• Biasanya bambu digunakan untuk membuat kuda-kuda, reng
dan usuk (kasau).
• Sambungannya menggunakan sambungan pen bambu, tali ijuk
atau kombinasi keduanya.
• Jenis bambu yang cocok untuk konstruksi ini adalah bambu
petung, bambu duri, bambu duri ori, bambu gombong, bambu
sembilang dan bambu polymorpha.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
Untuk tiang.
• Bambu digunakan sebagai tiang berfungsi untuk menempelkan din-
ding dari anyaman bambu, untuk tiang panggung penyangga kuda2.
• Jenis sambungan yang digunakan adalah sambungan lubang dan pen
bambu dikombinasikan dengan tali ijuk.
• Jenis bambu yang cocok adalah bambu petung, bambu duri, bambu
duri ori, bambu gombong, bambu sembilang, bambu balcoa dan
bambu polymorpha.
Untuk lantai.
• Biasanya bambu dibuat anyaman atau bambu hanya dibelah saja
kemudian dirapikan sedemikian rupa sehingga berfungsi sbg lantai.
• Jenis bambu yang cocok untuk konstruksi ini adalah bambu petung,
bambu ater, bambu talang, bambu gombong, bambu sembilang dan
bambu balcoa.
Untuk langit-langit.
• Jenis anyamannya sama dengan jenis anyaman dinding.
• Jenis bambu yang cocok untuk konstruksi ini adalah bambu petung,
bambu talang, bambu gombong.
Untuk konstruksi bekesting, tangga, dll.
• Sistem sambungan pada bambu adalah dengan pen dan lubang serta
tali ijuk.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
Cara pengawetan pada bambu
• Pengawetan bambu bertujuan agar bambu bisa tahan lama dan tidak
mudah diserang bubuk (insekta).
• Untuk mencapai tujuan tersebut maka getah yang terdapat dalam bambu
harus dikeluarkan sehingga bambu monad awet, mempunyai daya lenting
tinggi, tidak mudah patah dan mudah dianyam.
Untuk mencegah bambu lapuk karena pengaruh cuaca dan serangan
hama, bambu dilapisi dengan cat, kapur, ter atau vernis.
Pengawetan bambu pada dasarnya dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Dengan mengeluarkan getah yang terdapat dalam bambu dan
memasukkan zat-zat yang tidak disukai serangga.
2. Cara yang paling sederhana yang biasa dilakukan oleh masyarakat
adalah dengan jalan merendam bambu dalam air kurang lebih selama 2
bulan.
3. Setelah bambu direndam kemudian dikeringkan di tempat yang teduh
terhindar dari panas matahari.
4. Selain merendam dengan cara di atas, dapat dilakukan juga dengan
merendam bambu pada larutan 5 % asam boraks yang dimasukkan ke
dalam air yang digunakan untuk merendam bambu.
5. Dengan melapisi bambu dengan cat, vernis, kapur dan ter.

BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA
BAHAN STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL STTNAS YOGYAKARTA

Anda mungkin juga menyukai