NO BP : 2110003433020
Kayu adalah suatu bahan konstruksi yang didapatkan dari tumbuhan alam.
Kerusakan pada kayu terjadi karena tindakan-tindakan atau karena keadaan yang
mengakibatkan kekuatan kayu menurun, harga kayu menurun, dan mutu dan nilai
pakai kayu berkurang atau kayu sama sekali tak terpakai.
Contoh pengawetan ini adalah pelapisan cat pada kayu, melabur kayu dengan ter
dan lain sebagainya.
Perendaman
Cara pengawetan kayu dengan cara perendaman adalah kayu direndam dalam bak
larutan bahan pengawet yang telah ditentukan kepekatan selama beberapa hari,
dengan catatan kayu harus terendam semua.
Pengawetan kayu dengan rendaman ada tiga cara, yaitu : rendaman dingin,
rendaman panas dan rendaman panas dingin.
Cara rendaman dingin dapat dilakukan dengan bak dari beton, kayu atau logam anti
karat. Sedangkan cara rendaman panas atau rendaman panas dan dingin lazim
dilakukan dalam bak dari logam.
Bila jumlah kayu yang akan diawetkan cukup banyak, perlu disediakan dua bak
rendaman (satu bak untuk merendam dan bak kedua untuk membuat larutan bahan
pengawet, kemudian diberi saluran penghubung). Setelah kayu siap dengan beban
pemberat dan lain-lain, maka bahan pengawet dialirkan ke bak berisi kayu tersebut.
Cara rendaman panas dan dingin lebih baik dari cara rendaman panas atau
rendaman dingin saja. Penetrasi dan retensi bahan pengawet lebih dalam dan banyak
masuk ke dalam kayu. Larutan bahan pengawet berupa garam akan memberikan hasil
lebih baik daripada bahan pengawet larut minyak atau berupa minyak, karena proses
difusi. Kayu yang diawetkan dengan cara ini dapat digunakan untuk bangunan di
bawah atap dengan penyerang perusak kayunya tidak hebat.
Kekurangan dari pengawetan ini adalah biaya yang dikeluarkan mahal, dibutuhkan
ketelitian tinggi dan pengawetan dengan cara ini digunakan untuk perusahaan
komersil.
Kekuatan Tarik
Dua arah kekuatan tarik pada kayu yaitu searah serat kayu atau tegak lurus (melintang) arah
serat kayu. Kekuatan tarik kayu adalah bagaimana reaksi bahan kayu terhadap gaya-gaya yang
menarik kayu. Pada umumnya kayu memiliki kekuatan tarik lebih besar searah serat kayu.
Kekuatan Tekan
Adalah daya tahan kayu terhadap tekanan pada searah serat kayu atau melintang serat kayu.
Kekuatan tekan kayu lebih lemah pada arah melintang serat.
Keteguhan Geser
Keteguhan geser adalah kekuatan kayu menahan gerakan dan tekanan yang membuat kayu
bergeser (tanpa pukulan) baik itu beban mati ataupun beban hidup. Beban mati artinya
tekanan secara terus menerus pada skala tekanan tertentu. Sedangkan beban hidup berarti
tekanan yang berulang-ulang dan bisa berubah-ubah kekuatannya. Keteguhan geser kayu
paling besar adalah pada posisi melintang serat kayu.
Kekuatan Belah
Daya tahan kekuatan kayu terhadap tekanan belah paling rendah pada posisi searah serat.
Walaupun demikian untuk beberapa jenis kayu tertentu sangat baik apabila kekuatan
belahnya sangat lemah karena jenis kayu ini akan sangat cocok untuk pembuatan atap sirap
atau kayu bakar.
Kekakuan
Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan.
Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
Keuletan
Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau
tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang
melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan
kerusakan sebagian.
Kekerasan
Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan
atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran
tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.