UDARA ( AC )
REGU 4 :
212019092 FADILA RAHMA KAMILA
212019099 MUHAMAD RIFKI ALAMSYAH
212019102 PARADITHA NOVIANA P
212020103 IRFAN FAKHRUDIN
212019106 NAUFAN FAKHRIY RAMADHAN
212019108 PATRA INDRA WIGUNA
KELAS : DD
DOSEN : REZA PHALEVIS
TUJUAN KHUSUS
Pada tujuan khususnya, kami melakukan survey ini
untuk lebih intens dalam menganalisis system
Pengkodisian Udara (AC) yang digunakan di dalam
objek bangunan ini dibangun.
“CLICK-
SQUARE”
LOKASI :
Jl. Naripan No.89, Kb. Pisang, Kec. Sumur Bandung, Kota
Bandung, Jawa Barat 40112
FUNGSI BANGUNAN :
Bangunan Komersil
AREA TAPAK :
5.832 m2
LUAS AREA BANGUNAN :
39.463 m2
JUMLAH LANTAI :
9 Lantai Retail dan 3 Lantai Parkir Basement
KLIEN/PEMILIK :
PT. Arta Bumi Gemilang (Gamaland)
DATA KONSULTAN
:
ARSITEKTUR
BANGUNAN
DESKRIPSI BANGUNAN
Proyek ini merupakan sebuah re-design dari bangunan eksisting mal lama
yang tidak begitu sukses secara komersial. Dalam konsep desainnya,
bangunan ini dibuat berorientasi ke arah luar, terbuka, serta menjadi bagian
dari ruang kota. Untuk menerapkan ide tersebut, maka desainer harus
memotong sebagian bangunan sehingga menciptakan open space atau
atrium yang ditutup dengan atap raksasa. Berbeda dengan atrium pada
umumnya yang terletak di tengah-tengah bangunan, open space pada Click
Square ini diletakkan di depan dan langsung menyatu dengan Jalan Naripan
sehingga menghadirkan interaksi dengan lingkungan. Penempatan open
space di depan tapak tersebut juga menjadikan area terbuka tersebut
sebagai focal point, sekaligus menjadi titik sentral fitur-fitur digital
multimedia yang melengkapi lifestyle mall ini. Demi lebih mengundang
antusiasme pengunjung, ditempatkan layar LED raksasa di bagian fasad
sebagai latar stage, layar-layar retractable untuk permainan video
mapping yang diproyeksikan dari berpuluh-puluh proyektor yang terpasang
permanen, lantai raksasa dari LED yang diberi nama “layar tincak”, sound
system berkualitas internasional, dan jaringan wi-fi yang sangat baik. Semua
teknologi ini dikreasi dengan saling terhubung dan memungkinkan
terjadinya kegiatan digital interactive bagi para pengunjung, seperti
permainan gerak pada “layar tincak” dan teknologi augmented reality pada
permainan binatang imajiner yang muncul di layar LED raksasa.
Definisi Pengkondisian Udara
luar bangunan
WATER TO WATER/WATER
COOLED SYSTEM
Adalah sebuah sistem yang mampu
mengontrol suhu dan tekanan dengan
cara mentransfer panas (heat) fluida
panas dari proses produksi kedalam
cooling water, pada proses ini cooling
water akan menerima panas dan perlu
didinginkan kembali atau diganti dengan
air baru dari make-up water. Total nilai
pada proses produksi akan tergantung
dari seberapa kemampuan sistem
cooling water dalam
memempertahankan suhu dan tekanan
proses yang ditetapkan.
SKEMA DISTRIBUSI SISTEM WATER TO WATER
TIPE WATER COOLED SYSTEM
1. Open recirculating systems 3. Closed recirculating systems
Sistem ini terdiri atas pompa, heat-exchanger (HE), dan Pada sistem ini konsentrasi zat terlarut pada cooling
cooling tower. Pompa akan menjaga air diresirkulasi water tidak berubah dan kehilangan cooling water atau
(dikembalikan lagi) melalui heat-exchanger. Panas akan bahan kimia pengontrol sangatlah kecil sebab tidak
ditransfer ke cooling water dan selanjutnya akan terjadi evaporasi. Air DI dan penambahan dosis bahan
mengalir kembali ke cooling tower dan panas dibuang kimia pengontrol dapat digunakan tanpa adanya
melalui proses evaporasi (penguapan), karena terjadi penambahan biaya, karena sistem tertutup dan
proses evaporasi dalam kondisi sistem terbuka sehingga kehilangan air diminimalisir dalam sistem dengan
disebut “open recirculating systems”. adanya resirkulasi.
2. Once-through systems
Pada sistem ini, cooling water akan melewati heat-exchanger
sekali sehingga konsentrasi zat terlarut dalam cooling water
tidak berubah, akan tetapi dibutuhkan volume cooling water
yang banyak karena tidak ada sistem resirkulasi, sehingga air
laut sebagai sumber air sering kali digunakan. Perubahan
suhu akibat cuaca sering kali menjadi masalah terhadap
sumber air pada operasionalnya, selain itu polusi suhu akibat
dari buangan cooling water ke sungai atau danau akan
menjadi masalah lingkungan.
PERALATAN YANG ADA DI COOLING WATER SYSTEM
NOW
− 1 Unit Expansion Tank.
− 1 Unit Air Separator.
− 4 Unit Circulating Pump A dan B yang dioperasikan bergantian
secara otomatis.
− 1 Unit Heat Exchanger
− Chemical Feeder System.
− pH meter dan Chloride Control.
− Make Up Water System
− Make Up water Cooling Tower System.
− Make Up water Cooling Water System.
− Bleed Off System.
Sebelum dilakukan pengoperasian, pada sistem Cooling Water
dilakukan pemeriksaan, antara lain :
c. Pemeriksaan kesiapan sistem penunjang:
a. Pemeriksaan instalasi seluruh sistem air pendingin,
1. Make up Water, Cooling Water dan Water Cooling Tower
pemeriksaan karakteristik air pendingin, pemeriksaan
serta air dari Puspiptek.
kedudukan valve pada saat akan dioperasikan atau pada
2. 2. Menghidupkan power utama di dalam gedung MES
saat beroperasi normal.
dengan mengatur handle ke posisi “ON” pada panel.
b. Pemeriksaan peralatan utama:
− Cooling Tower (A dan B).
− Evaporasi (R 62101).
− Heat Exchanger ( E 62102).
− Peralatan kontrol (Indicator dan Switch)
Mengoperasikan Cooling Tower System Mematikan Cooling Tower System
1. Cooling Tower A/B dihidupkan dengan menekan tombol start Motor stirer dan pompa injeksi penambah khlorida dan NaOHCO3
pada panel lokal atau melalui panel utama. dimatikan dengan menekan tombol stop di panel local.
2. Circulation pump A/B dihidupkan dengan memutar saklar “Start” Circulation pump dimatikan dengan menurunkan saklar ke posisi
FUTURE
di posisi ON pada panel utama (sesuai dengan pilihan pompa ‘OFF” pada panel utama. Cooling Tower dimatikan dengan
yang dikehendaki). menekan 6 (enam) tombol stop pada panel local
3. Motor Stirer M 6213 dan pompa injeksi P 6213 dihidupkan
sebagai penambah NaOHCO3 dan khlorida dengan menekan
tombol start di panel lokal.