Anda di halaman 1dari 45

PENGAMANAN TERHADAP

BAHAYA KEBAKARAN

UTILITAS II
ARA 206
Arsitektur Itenas

2/16/2021 6:52:34 PM Utilitas 2 1


BAGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH UTILITAS

SISTEM UTILITAS
pada bangunan sederhana dan kompleks
Utilitas II

Sistem Sistem Sistem Sistem


Pengkondisian Penangkal Pengamanan Transportasi
Udara Petir Kebakaran
Utilitas I

Sistem Sistem Sistem Sistem Sistem Sistem


Jaringan Jaringan Pembuangan Jaringan Jaringan Jaringan
Air bersih Air Kotor Sampah Listrik Telekomunikasi Tata Suara

2/16/2021 6:52:34 PM Utilitas 2 2


SAP 7
SISTEM PENGAMANAN TERHADAP BAHAYA
KEBAKARAN

3.1 Definisi Sistem Pengamanan terhadap


bahaya kebakaran
3.2 Sistem Pencegahan Penyalaan Api
3.3 Sitem Penanggulangan Kebakaran dalam
bangunan
3.4 Sistem Penyelamatan jiwa Penghuni
Bangunan
2/16/2021 6:52:34 PM Utilitas 2 3
3.1 Definisi Pengamanan terhadap
Bahaya Kebakaran

Pengamanan terhadap bahaya


kebakaran adalah upaya untuk
mengamankan bangunan dari
bahaya kebakaran yang meliputi
pencegahan penyalaan api dan
penanggulangan kebakaran
2/16/2021 6:52:34 PM Utilitas 2 4
Pengamanan terhadap
Bahaya Kebakaran

Pencegahan Penanggulangan
Penyalaan Api Kebakaran
Penempatan bahan dlm
desain
Penggunaan bahan

Pengendalian
Penyelamatan
Kebakaran dalam
Jiwa Penghuni
Bangunan

Pengendalian Evakuasi
Perlindungan Perlindungan Bertahan di
Proses Keluar
Kebakaran Aktif Kebakaran Pasif tempat
Kebakaran

Durasi Pendeteksian Perencanaan Sistem Sarana


kebakaran nyala api struktur Komparte evakuasi
nyala api Pemadaman api Perencanaan menisasi Standar
Hasil manual ruang jarak
Pembakaran Pemadaman api
berbahaya
2/16/2021 6:52:34 otomatis
PM Utilitas 2 5
Pengamanan terhadap
Bahaya Kebakaran

Pencegahan Penanggulangan
Penyalaan Api Kebakaran
Penempatan bahan dlm
desain
Penggunaan bahan

Pengendalian
Penyelamatan
Kebakaran dalam
Jiwa Penghuni
Bangunan

Pengendalian Evakuasi
Perlindungan Perlindungan Bertahan di
Proses Keluar
Kebakaran Aktif Kebakaran Pasif tempat
Kebakaran

2/16/2021 6:52:34 PM Utilitas 2 6


3.2 Pencegahan penyalaan
api

* Melalui perencanaan penempatan bahan


bahan yang berpotensi menjadi awal
penyalaan api dalam sebuah bangunan.

* Melalui penggunaan bahan bangunan


yang bersifat menghambat nyala api
2/16/2021 6:52:34 PM Utilitas 2 7
3.3 Penanggulangan
Kebakaran dalam Bangunan

2/16/2021 6:52:34 PM Utilitas 2 8


Penanggulangan kebakaran

Penanggulangan kebakaran dalam


bangunan dilakukan dengan cara :
3.3.1 Pengendalian kebakaran dalam
bangunan
3.3.2 Penyelamatan penghuni dalam
bangunan
2/16/2021 6:52:34 PM Utilitas 2 9
3.3.1 Pengendalian Kebakaran
dalam Bangunan
A. Pengendalian proses kebakaran dalam bangunan
B. Perlindungan kebakaran aktif
a. pendeteksian nyala api
b. pemadaman manual
c. pemadaman otomatis
C. Perlindungan pasif

2/16/2021 6:52:34 PM Utilitas 2 10


A.Pengendalian proses
kebakaran dalam bangunan

Pengendalian proses kebakaran dalam bangunan


dilakukan dengan cara mengendalikan waktu
durasi berlangsungnya proses kebakaran yang
ditunjang oleh tiga unsur yaitu, bahan bakar
(segala sesuatu benda atau bahan yang dapat
terbakar), Oksigen ( O2 ) dan api.

2/16/2021 6:52:34 PM Utilitas 2 11


a. Durasi Kebakaran
Pengendalian proses kebakaran dalam bangunan dilakukan
dengan cara mengendalikan waktu / durasi berlangsungnya
proses kebakaran yang ditunjang oleh tiga unsur yaitu, bahan
bakar (segala sesuatu benda atau bahan yang dapat terbakar),
Oksigen (O2) dan api.

O2

Fire
Triangle

Heat / Panas Fuel / Bahan bakar

2/16/2021 6:52:34 PM Utilitas 2 12


Flash Over adalah kondisi kebakaran di mana api sudah sulit
dipadamkan, waktu kejadian sejak Ignition (penyalaan) tergantung
beban api, dimensi ruang, ventilasi, kapasitas termal dan gravitasi
Deteksi harus terjadi begitu ada Ignition (penyalaan), pemadaman
dan evakuasi harus dilakukan pada masa pertumbuhan (antara
Ignition dan Flash Over)

Flash Over
Ignition

Pertumbuhan

2/16/2021 6:52:34 PM Utilitas 2 13


b. Hasil-hasil Pembakaran
Yang Membahayakan Manusia

SMOKE
Respiration difficulty
Reduces visibility
GASES
Narcotic Gases
Irritant Gases
20 toxic gases are produced
HEAT
Heat stroke
Skin burns
Respiratory tract burns

2/16/2021 6:52:34 PM Utilitas 2 14


SAP 8
SISTEM PENGGULANGAN KEBAKARAN

3.3 Sitem Penanggulangan Kebakaran dalam


bangunan
3.4 Sistem Penyelamatan jiwa Penghuni
Bangunan

2/16/2021 6:52:34 PM Kebakaran/ARA 206/Utilitas II/Sm Gnp 15


B. Perlindungan Kebakaran Aktif

2/16/2021 6:52:34 PM Kebakaran/ARA 206/Utilitas II/Sm Gnp 16


B. Perlindungan Kebakaran Aktif

Perlindungan kebakaran aktif meliputi :


• Pendeteksian nyala api
• Pemadaman api manual
• Pemadaman api otomatis

2/16/2021 6:52:34 PM Kebakaran/ARA 206/Utilitas II/Sm Gnp 17


Bagan Tahapan deteksi Nyala Api
Sistem Detektor
Terminal
Stasiun Manual
Tahap Deteksi

Peralatan Data Processing


Pusat Kontrol
Tahap Proses Data

Sistem Alarm
Tahap Alarm

2/16/2021 6:52:34 PM Kebakaran/ARA 206/Utilitas II/Sm Gnp 18


a. Pendeteksian Nyala Api
Pendekteksian api dilakukan pada 3 tahap nyala api
yaitu tahap awal penyalaan yang menghasilkan
asap, bara api, dan nyala api dengan menggunakan
alat deteksi kebakaran (Fire Detector)

Detector dibedakan sebagai berikut :


1. Smoke Detector (Deteksi Asap)
2. Flame Detector (Deteksi Bara Api)
3. Heat Detector (Deteksi Panas)
4. Gas Detector ( Deteksi Gas )
2/16/2021 6:52:34 PM Kebakaran/ARA 206/Utilitas II/Sm Gnp 19
a.1 Smoke detector
A . Ionization Smoke Detector

Mendeteksi adanya asap yang terlihat


maupun produk pembakaran yang tak
terlihat berdasarkan sensor dengan bahan
radio aktif yang peka terhadap perubahan
temperatur dan kelembaban pada alat

Jumlah detektor 1 per 36 m2, dan max.


20 per zona perlindungan
Sering salah deteksi karena bahan
radio aktif yg terlalu peka
Ionization
Smoke Detector

2/16/2021 6:52:34 PM Kebakaran/ARA 206/Utilitas II/Sm Gnp 20


B. Photo Electric Smoke Detector

Satu unit terdiri atas 1 projector


dan 1 sensor dipasang berhadapan
dgn jarak max. 12 m
Mendeteksi adanya asap berda-
sarkan perubahan intensitas
sinar yg diterima sensor berupa
photocell
Sinar dipancarkan projector, dan
Photo Electric perubahan intensitas sinar dise-
Smoke Detector babkan terhalang oleh partikel
asap antara projector dan sensor
Jml detektor 1 per 92 m2, dan max.
20 per zona perlindungan

2/16/2021 6:52:34 PM Kebakaran/ARA 206/Utilitas II/Sm Gnp 21


a.2 Flame Detector

Mendeteksi gelombang UV dari radiasi


yang dipancarkan bara api

Dilengkapi lampu indikator yang menyala


bila detektor aktif, dan lampu ini hanya
dapat dipadamkan dari panel kontrol

Jumlah detektor max. 20 per zona


perlindungan

Temuan terbaru dapat mendeteksi


gelombang IR tetapi jarang digunakan

2/16/2021 6:52:34 PM Kebakaran/ARA 206/Utilitas II/Sm Gnp 22


a.3 Heat Detector
a. Spot Heat Detector

Mendeteksi adanya peningkatan


temperatur

Bimetal berupa 2 logam berimpit


yang kecepatan muainya berbeda
sehingga pada tingkat temperatur
tertentu mengakibatkan detektor
mengirim sinyal ke bagian
kontrol

Jumlah detektor 1 per 46 m2, dan


max. tinggi ruang 3 m

2/16/2021 6:52:34 PM Kebakaran/ARA 206/Utilitas II/Sm Gnp 23


a.4 Fire Gas Detector

Adalah alat deteksi api yang diaktifkan oleh


adanya gas yang dihasilkan dalam proses
terbakarnya suatu bahan dalam ruang.

2/16/2021 6:52:34 PM Kebakaran/ARA 206/Utilitas II/Sm Gnp 24


2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 25
b. Pemadaman Api Manual

Pemadaman api secara manual terdiri dari beberapa sistem


yaitu :

• Sistem hidran kebakaran ( Fire hydrant )


• Sistem pemadam kebakaran portable ( Fire
extinguisher)

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 26


HIDRAN KEBAKARAN

Hidran kebakaran terdiri dari 2 jenis yang dibedakan


berdasarkan penempatannya yaitu :

• Hidran halaman
• Hidran gedung

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 27


Hidran Halaman

• Tekanan 250 galon/ menit atau


1.125 l / menit atau 2 kg/cm2
• Diuji 1 th sekali
• Jarak antar hidran max 200m

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 28


HIDRAN GEDUNG ( Fire Hose Cabinet)

• Ditempatkan di setiap lantai


gedung
• Air dialirkan secara gravitasi
dengan tekanan 1.125 l/ menit
untuk perlindungan selama 30
menit dari Reservoir atas
• Air dialirkan dengan pompa dari
reservoir bawah
(persediaan air 10.000 liter atau
1/3 volume total) melalui pipa
peningkatan air ke tiap fire hose
cabinet.

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 29


Hidran Gedung – Fire Hose Cabinet (FHC)

50 m

• Jarak antar hidran


maksimal 50 meter

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 30


Ketentuan Jumlah Hidran Berdasarkan
Klasifikasi Bangunan

• 1 buah / 800 m2
Hotel, pertokoan, pasar, perkantoran, Rumah Sakit,
industri, tempat hiburan dan museum

• 1 buah / 1000 m2
Appartement, asrama, sekolah, tempat ibadah

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 31


Suplai Air Sistem Hidran dan Sistem Sprinkler

Keterangan :
RB S = Sumur
S PK
PA S RB = Reservoar Air Bawah
RB RA = Reservoar Air Atas
PA = Pompa Air
PK = Pompa Kebakaran
PHS PHH PA PHH = Pompa Hydrophoor
Hydrant
PHS = Pompa Hydrophoor
RA RA Sprinkler
PB = Pompa Booster
PB PH = Pilar Hydrant
S = Siamese
Massa Bangunan
S PH
M

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 32


SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PORTABLE

Portable fire extinguisher atau pemadam kebakaran


portable adalah sistem pemadam kebakaran yang dapat
dipindahkan.

Macam macam sistem pemadam portable :


• Sistem tabung kebakaran
• Sistem meriam kebakaran (Fire cannon )

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 33


Fire Extinguisher
Sistem pemadaman dengan tabung harus
ditentukan berdasarkan jenis barang yang
akan dilindungi dan prinsip pemadamannya

Gol Bahan yang terbakar Prinsip pemadaman Warna tabung Bahan dasar
Menurunkan suhu dengan Halon
Kayu, kertas, plastik,
A cepat dan menghalangi Hijau (stored
dll
pembakaran pressure)
Water
Minyak bumi, pengen- Menghilangkan oksigen
B Merah (stored
cer cat / thinne, dll / menghalangi nyala api
pressure)
Memutus konduktivitas Powder
Perlengkapan listrik
C elektrik / isolasi dari Biru (stored
bertegangan
oksigen pressure)
Melapisi permukaan logam Foam
Logam magnesium,
D yang terbakar agar teriso- Kuning (stored
titanium, natrium, dll
lasi dari oksigen pressure)

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 34


Fire Extinguisher

Perletakan tabung pemadam di tempat yang mudah


dilihat, mudah dicapai serta mudah diambil
Tabung pemadam berukuran kecil ditempatkan di
dinding dengan ketinggian 1.20 m dari lantai

Untuk pemakaian skala besar


pada suatu zona, digunakan
tabung pemadam berukuran
besar beroda
Contoh penggunaan di
Rumah Sakit, Bandara, SPBU

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 35


2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 36
Pemadaman Api
Otomatis
Sistem pemadaman api otomatis terdiri dari :

1. Sistem Sprinkler
2. Sistem Halon
3. Sistem Kabut ( Fog System )

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 37


Komponen Peralatan Sistem Sprinkler
Sistem sprinkler terdiri atas :
Penyediaan air
PB RA Jaringan pipa termasuk pipa peningkatan air
Kepala sprinkler
Pompa

Keterangan :
S = Sumur
RB = Reservoar Air Bawah
RA = Reservoar Air Atas
PK = Pompa Kebakaran
PHS = Pompa Hydrophoor Sprinkler
PB = Pompa Booster
PPA PPA = Pipa Peningkatan Air

PK

RB
PHS S

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 38


Layout Pemasangan Kepala Sprinkler
Central Central

Side End

Side Central

Central End

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 39


Arah Kepala Sprinkler ke Bawah

Arah kepala sprinkler ke bawah PENDANT

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 40


Arah Kepala Sprinkler ke Atas

Arah kepala sprinkler ke atas UPRIGHT

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 41


Sistem penyediaan air terdiri dari:
a. Tangki gravitasi
Kapasitas tangki harus dapat menghasilkan tekanan
yang cukup pada tiap kepala sprinkler
b. Tangki bertekanan
Tangki diberi tekanan 5 kg/ cm2, dilengkapi dengan
pendeteksi tinggi muka air dan total volume air
minimum 2/3
c. Jaringan air bersih dari PDAM
Digunakan apabila tekanan air memenuhi syarat.
d. Tangki mobil pemadam kebakaran
Digunakan bila air dari sumber lain kurang dan
dipompakan melalui pipa peningkatan air dengan
diameter 10 cm

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 42


Macam macam Sprinkler

Macam macam sprinkler


dibedakan berdasarkan
sistem kerjanya
sebagai berikut :

1. Wet pipe
2. Dry pipe
3. Preaction
4. Deludge

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 43


Sub Floor System

Detektor mendeteksi Dalam 30 detik beri- Dalam 30 detik beri-


awal penyalaan api kut, kabut air pekat kut, mode berubah
di bawah sub floor memenuhi sistem pemi- menadi ‘pemadaman’.
system dalam 30 detik paan dalam sub floor Kabut berubah menjadi
dan memadamkan per- system, mengaktifkan kering dan dingin se-
alatan elektronik sistem ventilasi hingga api padam

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 44


Selesai

2/16/2021 KEBAKARAN/TP-SW/Ars Itenas 45

Anda mungkin juga menyukai