Anda di halaman 1dari 15

ASSALAMUALIKUM

WR.WB

Kelompok 1 ( Kayu )
Anggota :
M. Fadhlan. Akbari
Silvani Ramdhani. S

Kelas : T.Sipil. 2022. A


KAYU
 Definisi Singkat

Kayu merupakan suatu bahan konstruksi yang didapatkan dari tumbuhan dalam alam. Kayu adalah bagian keras
tanaman yang digolongkan kepada pohon. Penggunaan kayu sebagai konstruksi bangunan sudah di kenal dan banyak
dipakai sebelum orang mengenal beton dan baja. Kayu mempunyai kuat tarik dan kuat tekan relatif tinggi, berat yang
relatif rendah, mempunyai daya tahan tinggi terhadap pengaruh kimia dan listrik, dapat dengan mudah untuk dikerjakan,
relatif murah, dapat mudah diganti dan bisa didapat dalam waktu singkat.

Sc :
http://e-journal.uajy.ac.id/10978/3/2TS13763
Bagian – Bagian Struktur Kayu
1 Lapisan Kulit Luar Kayu (Bark)
Kulit luar adalah bagian kayu yang terletak
paling luar yang berfungsi sebgai
pelindung utama pada kayu dari hama,
serangga dan pengaruh lingkungan luar.

2 Lapisan Kulit Dalam Kayu (Inner Bark)


Kulit dalam adalah bagian pada lapisan
kayu yang berada diantara kulit kayu
terluar dan lapisan kambium.

3 Lapisan Kambium Kayu


Kambium adalah bagian pada kayu yeng
terletak pada bagian dalam setelah lapisan
Sc : kulit dalam yang mengitari lapisan kayu
https://www.etsworlds.id/2022/06/mengenal-struktur-anatomi-la gubal.
pisan-kayu.html
Bagian – Bagian Struktur Kayu
4  Lapisan Gubal Kayu (Sapwood)
Gubal adalah  bagian pada kayu yang
terletak pada lapisan antara kambium dan
lapisan teras kayu. 

5 Lapisan Teras Kayu


Teras kayu adalah bagian pada kayu yang
terletak diantara lapisan gubal dan inti
kayu atau lapisan hati.

6  Lapisan Inti/Hati Kayu (Pith)


Lapisan inti atau hati kayu terletak berada
tepat ditengah-tengah batang kayu.
Sc : Lapisan hati kayu memiliki tekstur yang
https://www.etsworlds.id/2022/06/mengenal-struktur-anatomi-la lebih lunak dan rapuh.
pisan-kayu.html
Kadar air kayu (MC Kayu)
Kadar air dari pohon hidup dapat mencapai 40% – 200% dari berat
kayu kering tanur. Kayu merupakan bahan yang dapat menyerap air
dan melepaskannya sesuai keadaan udara disekitarnya (hygroscopic),
dan dapat mengembang atau menyusut sesuai kandungan air di
dalamnya. Air yang dikandung oleh kayu dibedakan dalam dua
macam, yaitu:

1. air bebas, yang terdapat dalam rongga-rongga sel dan ruang-


ruang antar sel;
2. air yang terikat secara kapiler dalam dinding sel.

Apabila semua air bebas telah dilepaskan/menguap dan hanya


tertinggal air yang terikat saja, maka dikatakan kayu telah mencapai
titik jenuh serat (fibre saturation point), yang besarnya kira-kira pada
keadaan kadar air 30%.

Sc:
https://www.builder.id/kadar-air-kayu-dan-penyusutan-kayu-pentin
Klasifikasi mutu kayu
Klasifikasi mutu kayu merupakan penggolongan kayu secara visual terkait dengan kualitas muka kayu,
seperti: cacat, pola serat, dan kelurusan batang, serta kadar air kayu.
Menurut Ariestadi (2008), terdapat 3 (tiga) macam mutu kayu dalam perdagangan, yaitu: mutu A, mutu B
dan mutu C. Kayu mutu C adalah kayu yang tidak termasuk dalam
Golongan kayu mutu A dan mutu B. Menurut Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) 1961, kayu mutu
A dan mutu B harus memenuhi syarat sebagai berikut:

GolonganSyarat kayu mutu A:


● Kayu harus kering udara (kadar air ≤ 15%);
● Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 lebar muka kayu, atau tidak boleh lebih besar dari 3,5 cm;
● Kayu tidak boleh mengandung kayu gubal (wanvlak) yang lebih besar dari 1/10 lebar muka kayu;
● Miring arah serat Tangen maksimum 1/10;
● Retak arah radial tidak boleh lebih besar dari 1/4 tebal kayu dan retak arah lingkaran tumbuh tidak
boleh lebih besar dari 1/5 tebal kayu.

Syarat kayu mutu B:


• Kayu kering udara dengan kadar air 15% – 30%;
• Besar mata kayu tidak melebihi 1/4 lebar muka kayu, atau tidak boleh lebih besar dari 5 cm;
• Kayu tidak boleh mengandung kayu gubal (wanvlak) yang lebih besar dari 1/10 lebar muka kayu;
• Miring arah serat Tangen maksimum 1/7;
• Retak arah radial tidak boleh lebih besar dari 1/3 tebal kayu dan retak arah lingkaran tumbuh tidak
boleh lebih besar dari 1/4 tebal kayu.

Sc:https://www.builder.id/klasifikasi-mutu-kayu-kekuatan-kayu-dan-
keawetan-kayu/
Klasifikasi Keawetan kayu
Klasifikasi keawetan kayu didasarkan pada keawetan kayu terhadap pengaruh kelembaban, iklim (air dan terik matahari), 
rayap dan serangga lain, serta perlakuan kayu dalam pemakaian sebagai konstruksi. Berdasarkan Peraturan Konstruksi
 Kayu Indonesia (1961), keawetan kayu diklasifikasikan dalam 5 (lima) kelas, yaitu: kelas keawetan I, II, III, IV, dan V.
Lama pemakaian kayu pada konstruksi sesuai dengan kondisi lingkungan atau sifat pemakaian setiap kelas keawetan
kayu ditunjukkan pada Tabel di bawah ini.

Sc:https://www.builder.id/klasifikasi-mutu-kayu-kekuatan-kayu-dan-
keawetan-kayu/
Penggunaan kayu
1. Kayu Konstruksi Bangunan – Kayu untuk keperluan konstruksi dan bangunan tentu harus memiliki kekuatan, kekerasan dan
keawetan yang baik.  Jenis kayu yang cocok untuk bahan konstruksi bangunan adalah bangkirai, jati, balau, belangeran, cengal,
giam, kapur, kempas, lara, keruing dan rasamala.
2. Kayu Veneer Biasa – Kayu untuk keperluan ini umumnya harus memenuhi kriteria seperti diameter besar, bulat, bebas cacar dan
beratnya sedang. Kayu jenis ini dapat ditemukan pada meranti merah dan putih, nyatoh, ramin, benuang, dan agathis.
3. Kayu Veneer Mewah – Kayu untuk venner mewah harus memiliki syarat-syarat yang dimiliki veneer biasa dengan tambahan
memiliki nilai dekoratif, seperti kayu jati, sonokeling, eboni, kuku, bongin, dahu, lasi, sungkai, wetu, sonokembang, dan lasi.
4. Kayu Furniture / Mebel – Kayu untuk bahan baku mebel atau furniture biasanya memiliki berat sedang, dimensi stabil, memiliki
nilai dekoratif, mudah dikerjakan (dipaku, dibubut, dilem, dipotong, dll). Untuk keperluan ini kayu yang digunakan antara lain eboni,
jati, kuku, mahoni, rengas, meranti, sonokeling, ramin dan sonokembang.
5. Kayu Lantai – Kayu juga dapat digunakan sebagai bahan lantai, oleh karena itu harus memiliki spesifikasi kayu keras, daya abrasi
tinggi, tahan asam, mudah dipaku, dan memiliki kekuatan dan keawetan yang baik, seperti kayu bangkirai, balai, belangeran,
bintangur, bongin, bungur dan jati.
6. Kayu Bantalan Kereta Api – Penggunaan kayu sebagai bantalan kereta api telah digunakan sejak kereta api pertama kali
ditemukan. Karena menahan bobot yang berat, maka kayu bantalan harus bersifat kuat, keras, kaku dan awet. Jenisnya sepeti
kayu balau, bangkirai, belangeran, bedaru, bintangur, kempas dan ulin.
7. Kayu Untuk Alat Olahraga – Kayu juga dapat diolah dan menjadi alat olahraga seperti pemukul baseball dan busur panah. Kayu
yang dibutuhkan adalah kayu yang kuat, tidak mudah patah, ringan, halus, kaku dan awet, seperti jenis kayu bedaru, agathis,
melur, merawan, nyatoh, sonokeling, salimuli, dan teraling.
8. Kayu Untuk Alat Musik – Gitar, biola dan piano adalah beberapa contoh alat musik yang menggunakan kayu sebagai bahan
baku. Dalam penggunaan kayu sebagai alat musik maka kayu sebaiknya memiliki tekstur halus, serat lurus, tidak mudah
belah dan yang terpenting memiliki daya resonansi yang baik. Kayu-kayu ini antara lain merawan, cempaka, jati, nyatoh, lasi
dan eboni.

Sc ; https://rimbakita.com/kayu/
9. Kayu Alat Tulis dan Gambar – Manfaat kayu berikutnya adalah untuk pembuatan pensil tulis dan lukis. Kayu ini harus ringan,
tekstur halus dan bersih seperti kayu melur, pulai, jelutung dan pinus.
10. Tong Kayu – Kayu yang dibentuk sedemikian rupa menjadi tong masih banyak digunakan di Eropa untuk menyimpan anggur.
Kayu ini biasanya bersifat tidak tembus cairan dan tidak menghasilkan bau, seperti kayu balau, bangkirai, jati dan pasang.
11. Tiang Listrik dan Telepon – Kayu untuk keperluan ini harus kuat menahan angin atau tidak mudah patah, ringan dan bentuknya
lurus. Jenis kayu yang tepat digunakan seperti balau, jati, lara, kulim, ulim, merbau dan tembesu.
12. Kerajinan Patung dan Ukiran – Jepara merupakan kota yang memiliki julukan sebagai kota ukir. Di kota ini banyak pengrajin
menggunakan kayu jati, sonokeling, salimuli, melu, eboni dan cempaka sebagai bahan ukiran karena memiliki sifat keras, halus,
liat, serat lurus dan tidak mudah patah.
13. Korek Api – Penggunaan korek api dari kayu saat ini masih dapat ditemukan. Umumnya kayu-kayu yang digunakan seperti kemiri,
jambu, agathis, benuang, sengon, perupuk, pulai, terentang dan pinus. Kayu korek api harus cukup kuat, elastis dan tidak mudah
pecah.
14. Kayu Moulding – Manfaat kayu untuk moulding sebaiknya memiliki karakter ringan, serat lurus, halus, mudah dikerjakan dan
dekoratif. Seperti kayu jeletung, pulai, ramin dan meranti.
15. Pembuatan Kapal – Sebagai negara kepulauan dengan lautan yang luas, Indonesia terkenal sebagai negara maritim.
Penggunaan kayu dalam pembuatan kapal telah diterapkan sejak nenek moyang untuk mengarungi samudera, seperti kayu ulin
dan kapur. Kayu tersebut digunakan karena tidak mudah pecah dan tahan terhadap air laut.
16. Persenjataan – Popor pistol dan senapan hingga saat ini masih mengunakan bagan kayu yang bersifat ringan, liat, kuat keras dan
dimensi stabil seperti pada kayu jati, waru, salimuli.
17. Kayu Arang – Arang merupakan hasil pembakaran kayu yang berwarna hitam. Pembuatan arang umumnya dari kayu bakau,
kesambi, walikukun, cemara, gelam, johar, nyirih, puspa, rasamala dan simpur karena memiliki berat jenis tinggi.

Sc ; https://rimbakita.com/kayu/
Bahan Bangunan dari Bahan Kayu

1 Kusen Pintu 5 Rangka atap 9 Dinding Kayu

2 Kusen Jendela 6 Listplank 10 Tihang

3 Bouvenlight 7 Dinding Partisi 11 dll.

4 Lantai Kayu Vinyl 8 Kitchen set


Jenis – jenis Kayu & Fungsinya
Kayu meranti
1
Kayu meranti adalah jenis kayu yang banyak ditemukan di
daerah Kalimantan. Teksturnya cenderung keras dan lebih
besar. Sehingga, tidak jarang jenis kayu ini digunakan untuk
konstruksi rumah yang membutuhkan ketahanan dan bagian
yang kokoh, seperti rangka rumah, atap, kusen jendela dan
tangga. 

Kayu Jati
2 Jenis kayu satu ini masih menjadi primadona bahan furniture di
Indonesia. Selain kuat, Kayu Jati punya daya tahan yang cukup
kuat terhadap serangga dan jamur. Karena itulah kayu Jati sering
juga digunakan untuk konstruksi bangunan atau bagian rumah
lainnya. 

Sc : https://www.icreate.id/blog/jenis-kayu/
Kayu Ulin
3 Ulin sering disebut sebagai kayu besi karena karakteristik
teksturnya yang kasar dan sangat keras. Berkat kekuatannya,
kayu ulin banyak digunakan untuk keperluan konstruksi dan
pembuatan kapal. 

Kayu Trembesi
4 Jenis kayu trembesi umumnya digunakan untuk pembuatan
furniture outdoor karena karakteristiknya yang cukup awet dan
tahan serangan rayap. Bahkan daya tahan kayu trembesi lebih
kuat dibandingkan jenis kayu jati. 

Sc : https://www.icreate.id/blog/jenis-kayu/
Kayu Cendana
5 Kayu cendana memiliki warna kuning kehitaman yang indah dan
sedikit mengkilap. Karakteristik kayu cendana adalah bertekstur
halus dan serat kayu yang halus. Selain untuk dibuat furniture,
kayu cendana bisa digunakan sebagai bahan dasar parfum dan
minyak aromatherapy.

Kayu Albasia
6 Kayu albasia atau kayu sengon merupakan salah satu jenis
pohon Fabaceae dengan warna kuning mengkilap sampai coklat
kemerahan. Tekstur kayu albasia agak kasar dengan serat lurus.
Kelebihan lainnya adalah tahan dari rayap dan serangga lainnya.
Itulah sebabnya, albasia banyak digunakan pada sektor industri. 

Sc : https://www.icreate.id/blog/jenis-kayu/
Kayu Eboni
7 Kayu Eboni termasuk ke dalam jenis kayu kelas 1, baik dari segi
keawetan dan kekuatannya. Di Indonesia, kayu eboni tergolong
langka dan banyak digunakan untuk furniture dengan kualitas
tinggi. Sedangkan di Jepang, kayu jenis ini banyak digunakan
untuk bahan dasar rumah dan pilar pilar penyangga. 

Kayu Sungkai
8 Jenis kayu sungkai memiliki warna coklat terang dengan corak
cantik. Umumnya, kayu ini digunakan untuk membuat furniture
indoor seperti meja dan kursi. Bahkan beberapa model minimalis
mulai banyak ditemui di kafe-kafe.

Sc : https://www.icreate.id/blog/jenis-kayu/
Terima Kasih!!!

Anda mungkin juga menyukai