2. Acuan
Tata cara ini mangacu pada beberapa standar :
a. ASTM D 4442-92 (2003) Standard test methods for direct moisture content
measurement of wood and wood base materials.
b. SNI 03-6850-2002 Metode pengujian pengukuran kadar air kayu dan bahan
berkayu.
c. SNI ISO 16979:2008 Panel kayu – Penentuan kadar air.
d. SNI 03-6843-2002 Metode pengujian susut radial dan tangensial kayu di
labolatorium.
Susut kayu (Shrinkage) adalah perubahan dimensi kayu pada arah longitudinal,
radial dan tangensial akibat perubahan kadar air. Penyusutan atau pengembangan
kayu dipengaruhi oleh tinggi rendahnya nilai kadar air, karena kayu bersifat
higroskopik, yaitu dapat menyerap atau melepaskan air bergantung kondisi
kelembaban.
Kayu basah ( kondisi awal ) adalah kayu dengan kondisi kadar air > 30%, atau
kayu yang belum dilakukan proses pengeringan.
Kayu kering oven adalah kayu dengan kondisik adar air 0%, dicapai melalui
pengeringan dalam oven pada suhu (103 ± 2) 0C.
Kayu kering udara adalah kayu dengan kondisi kadar air 12-18% di mana kadar
air telah mencapai keseimbangan (bergantung pada suhu dan kelembaban udara),
dicapai melalui pengeringan alami hingga beratnya relative konstan.
Kayu jenuh air adalah kayu dengan kondisi kadar air berkisar 25-30%, yaitu
rongga dan dinding seljenuh air.
4. Peralatan
Peralatan yang dipakai harus dengan kalibrasi yang masih berlaku.
Untuk pengujian kuat tekan kayu diperlukan peralatan sebagai berikut :
a. Neraca ohaus
c. Oven.
d. Desikator.
5. Benda Uji
a. Batang contoh diambil secara acak dari beberapa tempat
tumpukan kayu yang sejenis, sebanyak 5 buah.
b. Benda uji dipotong melintang sepanjang 2 cm, dengan jarak
minimum 60 cm dari salah satu ujung setiap batang contoh, sehingga dihasilkan
5 benda uji.
c. Benda ujiberukuran : R x T x L ( 50 mm x 50 mm x 20mm).
Arah Tangensial (T)
7. Prosedur Perhitungan
a. Perhitungan nilai kadar air( M)
Rumus Umum :
Ws − Wko
x 100 %
Kadar Air Sampel, Ms = Wko
Wku − Wko
x 100 %
Kadar Air Kering Udara, Mku = Wko
Wja − Wko
x 100 %
Kadar Air Jenuh Air, Mja = Wko
Dimana :
Ms = kadar air sampel (%)
Mku = kadar air kering udara (%)
Mja = kadar air jenuh air (%)
Ws = berat sampel (gr)
Wko = berat kering oven (gr)
Wku = berat kering udara (gr)
Wja = berat jenuh air (gr)
8. Perhitungan
a. Contoh perhitungan nilai kadar air (M)
Contoh perhitungan benda uji 1 :
Diketahui :
Berat Sampel, Ws = 45,85gr
Berat Kering Oven, Wko = 31,62gr
Berat Kering Udara, Wku = 37,06gr
Berat Jenuh Air, Wja = 56,92 gr
Ws − Wko
x 100 %
Kadar Air Sampel, Ms = Wko
45,85 - 31,62
= x 100%
31,62
= 45,00 %
45,00+ 45,58+44,68+ 45,71+45,44
=45,28%
5
Jadi, rata-rata kadar air awal 5 sampel adalah 45,28%
Wku − Wko
x 100 %
Kadar Air Kering Udara, Mku = Wko
37,06 - 31,62
= x 100%
31,62
= 17,20%
17,20+17,19+17,28+16,99+17,64
=17,26 %
5
Jadi, rata-rata kadar air awal 5 sampel adalah 17,26%
Wja − Wko
x 100 %
Kadar Air Jenuh Air, Mja = Wko
56,92 - 31,62
= x 100%
31,62
= 80,01 %
80,01+ 80,78+81,26+ 80,67+81,00
=80,75 %
5
Jadi, rata-rata kadar air awal 5 sampel adalah 80,75%
Rs − Rko
x 100 %
Susut Sampel, Ss = Rko
51,13 - 49,45
= x 100%
49,45
= 3,40%
3,40++3,03+2,97+3,25+3,03
=3,14 %
5
Jadi, rata-rata kadar air awal 5 sampel adalah 3,14 %
Rku − Rko
x 100 %
Susut Kering Udara, Sku = Rko
50,44 - 49,45
= x 100%
49,45
= 2,00 %
2,00+1,78+1,80+1,82+1,66
=1,81 %
5
Jadi, rata-rata kadar air awal 5 sampel adalah 1,181 %
Rja − Rko
x 100 %
Susut jenuh air, Sja = Rko
51,33−49,45
¿ x 100 %
49,45
= 3,80%
Ts − Tko
x 100 %
Susut Sampel, Ss = Tko
51,42 - 49,35
= x 100%
49,35
= 4,19 %
4,19+ 4,07+4,01+3,91+ 4,05
= 4,05%
5
Jadi, rata-rata kadar air awal 5 sampel adalah 4,05%
Tku − Tko
x 100 %
Susut Kering Udara, Sku = Tko
50,78 - 49,35
= x 100%
49,35
= 2,90 %
2,90+2,63+2,71+2,65+2,73
= 2,73%
5
Jadi, rata-rata kadar air awal 5 sampel adalah 2,73%
Tja − Tko
x 100 %
Susut Jenuh Air, Sja = Tko
52,51 - 49,35
= x 100%
49,35
= 6,40 %
Ls − Lko
x 100 %
Susut sampel, Ss = Lko
20,05 - 19,64
= x 100%
19,64
= 2,09 %
2,09+1,99+1,42+ 1,47+188
= 1,77%
5
Jadi, rata-rata kadar air awal 5 sampel adalah 1,77%
Lku − Lko
x 100 %
Susut kering udara, Sku = Lko
19,95 - 19,64
= x 100%
19,64
= 1,58%
1,58+1,27+1,12+0,76+1,37
= 1,22%
5
Jadi, rata-rata kadar air awal 5 sampel adalah 1,22%
Lja − Lko
x 100 %
Susut jenuh air, Sja = Lko
20,27 - 19,64
= x 100%
19,64
9. Kesimpulan
a. Dari hasil percobaan yang diambil nilai rata-rata dari lima buah benda uji
diperoleh nilai kadar air sampel rata rata adalah 45,28%, nilai kadar air kayu
kering udara rata-rata adalah 17,26 % dan nilai kadar air kayu jenuh air rata-rata
adalah 80,75%.
c. Dari hasil percobaan dan perhitungan diperoleh nilai susut kayu sampel
rata-rata pada arah radial, arah tangensial, dan arah longitudinal adalah :
Arah Radial = 3,14%
Arah Tangensial = 4,05 %
Arah Longitudinal = 1,77%
d. Dari hasil percobaan dan perhitungan diperoleh nilai susut kayu kering
udara rata-rata pada arah radial, arah tangensial, dan arah longitudinal adalah :
Arah Radial = 1,81%
Arah Tangensial = 2,73 %
Arah Longitudinal = 1,22%
e. Dari hasil percobaan dan perhitungan diperoleh nilai susut kayu jenuh air
rata-rata pada arah radial, arah tangensial, dan arah longitudinal adalah :
Arah Radial = 3,14 %
Arah Tangensial = 6,25 %
Arah Longitudinal = 3,17%
Dari nilai diatas dapat disimpulkan susut kayu maksimum terjadi pada arah
tangensial dan susut kayu minimum terjadi pada arah longitudinal.
LAMPIRAN
Gambar K-01.7. Benda uji kayu 1 Gambar K-01.8. Benda uji kayu 2
Gambar K-01.10. Benda uji kayu 4 Gambar K-01.11. Benda uji kayu
5