Pendahuluan
Kata Laser adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of
Radiation. Laser merupakan cahaya koheren monokromatik dan lurus. Laser bekerja
sesuai dengan prinsip optik dan elektronik. Laser diciptakan berdasarkan quantum
theory of radiation yang menyatakan bahwa atom atau molekul berada dalam keadaan
istirahat pada keadaan normal. Jika terpajan sinar, maka atom akan tereksitasi dari
keadaan stabil menjadi tidak stabil. Atom atau molekul yang tidak stabil akan kembali
ke keadaan stabil dengan memancarkan radiasi spontan.1
Untuk menghasilkan laser harus ada sumber energi (lazim disebut pompa energi media
aktif) dan resonator optik dengan cermin. Energi yang terlepas diserap oleh atom dalam
bentuk foton. Saat atom melepaskan foton, energi juga lepas dalam bentuk sinar.1,2
Laser biasanya dinamai sesuai dengan medium yang terkandung dalam rongga
optik mereka. Gas laser terdiri dari argon, excimers, tembaga uap, helium-neon,
kripton, dan karbon dioksida. Salah satu laser cairan yang paling umum berisi cairan
rhodamine dan digunakan dalam pulse-dye laser. Laser padat adalah ruby, neodymium:
yttrium-aluminium-garnet (Nd: YAG), alexandrite, erbium, dan laser dioda. Semua
perangkat ini digunakan secara klinis mengobati berbagai kondisi dan gangguan
berdasarkan panjang gelombang, sifat pulse, dan energi masing-masing laser.1,3
Mula-mula diintroduksi oleh Einstein pada tahun 1917 yang dikembangkan oleh
Maiman pada tahun 1960 menjadi laser pertama yaitu laser Ruby.Sejak ditemukannya
alat laser pada tahun 1960 oleh T.H. Maiman dari The Hughes Research Laboratories
California, USA alat ini telah berkembang dengan sangat pesat dan meliputi berbagai
disiplin ilmu kedokteran dan bidang-bidang di luar kedokteran. Goldman pada tahun
1961, seorang spesialis penyakit kulit dari University of Cincinat, Amerika Serikat
dengan berbagai percobaan dan aplikasi klinis laser pada penyakit port wine stain
(PWS), suatu bentuk hemangioma kulit kongenital dengan menggunakan ruby laser.
1
Untuk jasa-jasanya ini, Goldman dapat dianggap sebagai pionir dalam penggunaan
laser di bidang penyakit kulit. Sekarang ini dalam bidang penyakit kulit, laser
berkembang menjadi bedah laser dan laser kosmetik.1.3
2
Mekanisme Terbentuknya Sinar Laser
3
Sistem Laser
Sistem laser terdiri atas:1,3
1. Medium laser dapat berupa padat (Ruby), cair (zat warna organik) dan gas
(Argon dan CO2).
3. Sumber energi, atau pompa dapat berupa listrik, mekanik, atau zat
kimiawi.
Prinsip pembangkit laser menggunakan teori dasar atom. Normalnya semua atom
berada pada tingkat energi yang paling rendah. Keadaan tersebut dinamakan ground
level. Bila energi luar diabsorpsi oleh atom tersebut, elektron yang mempunyai tingkat
energi tertentu menjadi tidak stabil dan akan berubah ke tingkat energi yang lebih
tinggi. Atom tersebut dalam keadaan excited state. Atom yang dalam keadaan excited
state ini bersifat sementara dan segera kembali ke ground state dengan melepaskan
photon. Kejadian tersebut dinamakan spontaneous emission. Photon adalah energi
sinar yang ditransmisikan ke dalam ruang dan mempunyai panjang gelombang tertentu.
Photon dari atom yang excited state tadi akan menstimulasi atom excited state yang
lain sehingga mengeluarkan photon yang identik dalam hal energi, panjang gelombang
4
dan frekuensi dan berjalan ke arah yang sama dan mempunyai fase yang sama.
Kejadian tersebut dinamakan stimulated emission of radiation, yang mendasari
terjadinya sinar laser.1,3
5
(kromofor). Kromofor mengabsorbsi secara selektif panjang gelombang tertentu,
meskipun terdapat beberapa panjang gelombang yang diabsorbsi secara tumpang
tindih. Hal ini merupakan dasar utama penggunaan laser dalam klinis.
Kromofor endogen terdiri atas melanin, hemoglobin, air dan kolagen, sedangkan
kromofor eksogen contohnya adalah tinta tato. Menurut hukum Grothus-Draper, sinar
harus diabsorbsi oleh jaringan untuk terjadinya efek pada jaringan. Absorbsi foton dari
sinar laser menimbulkan efek pada jaringan. Absorbsi energi oleh kromofor akan
mengubah energi tersebut menjadi energi termal. Pendaran (scattering) terutama
disebabkan oleh struktur heterogen dalam jaringan. Pada kulit terutama disebabkan
karena kolagen dermis. Pendaran sinar laser diperlukan untuk mengurangi secara cepat
fluence yang diabsorbsi oleh kromofor target dan juga menyebabkan efek klinis pada
jaringan sekitar. Pendaran sinar laser akan menurun dengan bertambahnya panjang
gelombang. Namun aturan ini tidak berlaku untuk sinar laser di luar daerah mid-
infrared dalam spektrum elektromagnetik. Selanjutnya sebagian sinar akan ditransmisi
ke jaringan subkutan tanpa mempengaruhi jaringan yang dilewati dan tidak mengubah
komponen sinar. Semakin besar panjang gelombang, semakin banyak sinar yang
ditransmisikan karena pendaran sinar laser yang terjadi berkurang.1,3
6
Laser CO2 pada kondiloma akuminata
Penguapan kutil kelamin adalah salah satu indikasi paling umum untuk laser
CO2. Kondilomata acuminata umumnya diuapkan pada pengaturan 10-20 W; Lesi
yang sangat eksofitik mungkin memerlukan pengaturan yang lebih tinggi. Dengan
menggunakan pulse pendek dan fluence rendah, adalah mungkin untuk
menghilangkan kutil pada area masalah seperti vena ektrik perianum atau pada
wasir. 7
Sebelum perawatan, seluruh area harus direndam dengan larutan asam asetat 3%
-5% selama beberapa menit untuk mengeluarkan lesi klinis yang tidak tampak,
yang menjadi putih dan kemudian dapat dilihat dan dirawat. DNA virus ditemukan
di kulit normal perileional normal di sekitar kutil; Dengan demikian, kami
merekomendasikan secara dangkal pengerasan tepi kulit normal normal sekitar lesi
masing-masing 5 sampai 10 mm. Seseorang harus menghindari kehancuran yang
dalam karena lesi semacam itu sembuh dengan perlahan dan menyakitkan, dan
mungkin bekas luka, atau bahkan menyebabkan kerusakan fungsional. DNA virus
ada di plume laser Oleh karena itu pasien, dokter, dan keperawatan pribadi
semuanya harus dilindungi oleh masker dan sistem pembuangan vakum. 7
Kutil kelamin juga bisa diuapkan dengan laser Er: YAG. Salah satu
kelemahannya adalah kecenderungan papiloma wellvaskularisasi berdarah,
sehingga laser ini paling sesuai untuk lesi datar. Laser Nd: YAG juga dapat
digunakan untuk mengobati kutil kelamin. Mereka harus digumpalkan sampai
mereka berbalik Benar-benar putih Pasca operasi, lesi menjadi necrotic dan drop
off; Luka eksudatif bisa memakan waktu berminggu-minggu untuk sembuh.
Karena periode pemulihan yang panjang dan menyakitkan dan risiko jaringan
parut, kami hanya menggunakan laser Nd: YAG pada pasien yang terinfeksi virus
HIV dan hepatitis C, karena tidak ada risiko infeksi melalui asap. Sejauh tingkat
kekambuhannya diperhatikan, terapi laser tidak lebih tinggi dari tindakan destruktif
7
lainnya seperti pembekuan elektroda atau koagulasi argon-plasma. Tidak peduli
teknik apa yang digunakan, tingkat kekambuhan genital genital adalah 40% -60%,
dan bahkan Setinggi 80% dalam beberapa seri. Pasien dengan papulosis bowenoid
(neoplasma intraepitel HPV) sering dapat diobati dengan sukses dengan laser CO2,
menghindari prosedur mutilasi. Kambuh sekali lagi umum; Karena risiko
pengembangan karsinoma invasif yang lebih besar, pengendalian klinis yang ketat
adalah wajib.7
8
DAFTAR PUSTAKA