DOSEN PENGAJAR
MUHAMMAD AZHARI NOOR, S.T., M.Eng.
NIP. 19801119 200501 1 001
OLEH
EXCEL SULEH NIM. 1610811210019
MUHAMMAD HAFIZH AZHARI NIM. 1710811110035
SITI MISILIA FERISCILA NIM. 1810811220017
Profil:
Nama : PLTA Three Gorges Dam
Lokasi : Sandouping, China
Daya : 22.500 megawatt
Three Gorges Dam (Bendungan Tiga Ngarai) saat ini merupakan
bendungan sekaligus pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terbesar di dunia.
Dibangun sepanjang 2.3 km menyebrangi Sungai Yangtze, China. Proyek
ambisius ini dinilai sebagai proyek terbesar Cina sejak dibangunnya Tembok
Besar Cina. Proyek pembangunan bendungan terbesar di dunia ini telah
banyak menuai pro dan kontra. Kritik yang muncul terutama datang dari para
ahli geologi, ahli biologi dan pemerhati lingkungan.
PLTA (Pusat listrik tenaga air) pembangkit listrik bawah tanah Three
Gorges dam’di Yichang, Provinsi Hubei – China. Three Gorges Dam, proyek
pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia, mulai beroperasi pada
kapasitas penuh hari Rabu 4/7/2012, karena seluruh generator turbin sebanyak
32 unit telah dioperasikan. Generator pertama mulai beroperasi pada tanggal
10 Juli 2003. Bendungan itu juga memiliki dua pembangkit listrik yang lebih
kecil, masing-masing memiliki kapasitas generatif 50.000 kilowatt (kw).
PLTA ini menghasilkan listrik dengan kapasitas 22.500 MW, mengalahkan
pembangkit listrik Itaipu di perbatasan Brazil-Paraguay (12,500 MW) yang
selama ini menyandang predikat yang terbesar di dunia. Berikutnya yang
termasuk jajaran lima besar pembangkit listrik terbesar di dunia adalah Guri
di Venezuela (10,300 MW), Grand Coulee di U.S. (6,809 MW) dan Sayano-
Shushensk di Russia (6,400 MW). Dengan kapasitas sebesar itu, TGHP akan
memasok kurang lebih 10% dari total ketersediaan energi di Cina Proyek
Three Gorges Dam diluncurkan pada tahun 1993 dengan total anggaran
pembangunan 22,5 miliar dolar AS.
Profil:
Nama : PLTA Xiluodu Dam
Lokasi : Xiluodu, China
Daya : 13.860 megawatt
PLTA Xiloudu merupakan pembangkit terbesar kedua di China.
Pembangkit ini memanfaatkan air dari Sungai Jinsha. Terletak didekat kota
Xiloudu di Daerah Yongshan Provinsi Yunan, China.
Terletak di bagian hulu sungai Yangtze China. Selain untuk keperluan
pembangkit listrik waduk juga digunakan untuk mengatasi banjir.
Konstruksinya dimulai pada tahun 2005 dan generator pertama beroperasi
pada tahun 2013, dan yang terakhir comisioning pada tahun 2014.
Profil:
Nama : PLTA Dam Tucuru
Lokasi : Tucuruí, Brasil
Daya : 8.370 megawatt
PLTA Tacari terletak di Daerah Tucurui Negara Bagian Para, Brazil.
Kapasitas terpasang PLTA ini 8,370 MW dengan produksi 21,4 TWh
pertahun. Generatornya terdiri atas 25 generator yang masing-masing 12 x
350 MW, 11 x 375 MW dan 2 x 22,5 MW. Dam untuk PLTA ini dibangun
sejak 1975 dan mulai beroperasi 1984.
Profil:
Nama : PLTA Grand Coulee Dam
Lokasi : Grand Coulee, Amerika Serikat
Daya : 6.809 megawatt
Bendungan Grand Coulee adalah bendungan gravitasi beton di Sungai
Columbia di negara bagian AS di Washington, dibangun untuk menghasilkan
tenaga listrik tenaga air dan menyediakan air irigasi. Dibangun antara tahun
1933 dan 1942, Grand Coulee awalnya hanya memiliki dua pembangkit
tenaga listrik. Pembangkit tenaga listrik ketiga, selesai pada tahun 1974 untuk
meningkatkan produksi energi, menjadikan Grand Coulee pembangkit listrik
terbesar di Amerika Serikat dengan kapasitas papan nama sebesar 6.809 MW.
Usulan untuk membangun bendungan adalah fokus dari perdebatan
sengit selama 1920-an antara dua kelompok. Satu kelompok ingin mengairi
Grand Coulee kuno dengan kanal gravitasi sementara yang lain mengejar
bendungan tinggi dan skema pemompaan. Pendukung bendungan menang
pada tahun 1933, tetapi karena alasan fiskal desain awal adalah untuk
bendungan "rendah" 290 kaki (88 m) yang akan menghasilkan listrik tanpa
mendukung irigasi. Tahun itu, Biro Reklamasi AS dan konsorsium tiga
perusahaan bernama MWAK (Mason-Walsh-Atkinson Kier Company) mulai
dibangun. Setelah mengunjungi lokasi konstruksi pada Agustus 1934,
Presiden Franklin Delano Roosevelt mendukung desain "bendungan tinggi"
yang, setinggi 550 kaki (168 m), akan menyediakan listrik yang cukup untuk
memompa air ke lembah Columbia untuk irigasi. Kongres menyetujui
bendungan tinggi pada tahun 1935 dan selesai pada tahun 1942.
Profil:
Nama : PLTA Krasnoyarsk Dam
Lokasi : Divnogorsk, Rusia
Daya : 6.000 megawatt
Bendungan Krasnoyarsk adalah bendungan gravitasi beton setinggi 124
meter (407 kaki) yang terletak di Sungai Yenisey sekitar 30 kilometer (19 mil)
di hulu dari Krasnoyarsk di Divnogorsk, Rusia. Itu dibangun dari 1956 hingga
1972, dan memasok sekitar 6.000 MW (enam GW) daya, sebagian besar
digunakan untuk memasok KrAZ (Krasnoyarsky Aluminievyy Zavod, Pabrik
Aluminium Krasnoyarsk). Baik pembangkit listrik maupun aluminium
dikendalikan oleh perusahaan RUSAL. Sebagai hasil dari perusakan tersebut,
Waduk Krasnoyarsk telah dibuat. Waduk ini, secara informal dikenal sebagai
Laut Krasnoyarsk, memiliki luas 2.000 kilometer persegi (770 sq mi) dan
volume 73,3 kilometer kubik (18 cu mi). Panjangnya 388 km (241 mil) dan
lebarnya 15 km (9 mil), memiliki kedalaman rata-rata 36,6 m (120,1 kaki),
dan kedalaman 105 m (344 kaki) di dekat bendungan. Bendungan
Krasnoyarsk mempengaruhi iklim setempat secara signifikan; biasanya sungai
akan membeku di musim dingin Siberia yang sangat dingin, tetapi karena
bendungan melepaskan air yang tidak beku sepanjang tahun, sungai itu tidak
pernah membeku di bentangan sungai 200 kilometer (120 mil) hingga 300
kilometer (190 mil) segera di hilir dari bendungan. Di musim dingin, udara
dingin berinteraksi dengan air sungai yang hangat untuk menghasilkan kabut,
yang menyelimuti Krasnoyarsk dan daerah hilir lainnya.
C. 10 Bendungan Terbesar Di Indonesia
1. PLTA Cirata
Profil:
Nama : PLTA Cirata
Lokasi : Kecamatan Cipeundeuy, Bandung Barat, Kabupaten
Purwakarta
Daya : 1008 megawatt
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata merupakan PLTA
terbesar di Asia Tenggara. PLTA ini memiliki konstruksi power house di
bawah tanah dengan kapasitas 8x126 Megawatt (MW) sehingga total kapasitas
terpasang 1.008 Megawatt (MW) dengan produksi energi listrik rata-rata
1.428 Giga Watthour (GWh) pertahun. Kapasita 1008 MW tersebut terdiri dari
Cirata I yang memiliki empat unit masing-masing operasi dengan daya
terpasang 126 MW yang mulai dioperasikan tahun 1988 dengan daya
terpasang 504 MW, selain itu Cirata II juga dengan empat unit masing-masing
126 MW, yang mulai dioperasikan sejak tahun 1997 dengan daya terpasang
504 MW. Cirata I dan II mampu memproduksi energi listrik rata-rata 1.428
GWh pertahun yang kemudian dislaurkan melalui jaringan transmisi tegangan
ekstra tinggi 500 kV ke sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali (Jamali). Guna
menghasilkan energi listrik sebesar 1.428 Gwh, dioperasikan delapan buah
turbin dengan kapasitas masing-masing 129.000 KW dengan putaran 187,5
RPM. Adapun tinggi air jatuh efektif untuk memutar turbin 112,5 meter
dengan debit air maksimum 135 m3 perdetik. PLTA Cirata dibangun dengan
komposisi bangunan power house empat lantai di bawah tanah yang
menpengoperasiannya dikendalikan dari ruang control switchyard berjarak
sekitar 2 kilometer (km) dari mesin-mesin pembangkit yang terletak di power
house. PLTA tersebut merupakan pembangkit yang dioperasikan oleh anak
perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero) yaitu PT
Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yang disalurkan melalui saluran transmisi
tenaga listrik 500 kilo volt (KV) ke sistem Jawa Bali yang diatur oleh
dispatcher PLN Pusat Pengatur Beban (P3B).Kontribusi utama Cirata terhadap
sistem Jawa Bali yaitu memikul beban puncak dan beroperasi pada pukul
17.00-22.00, dengan moda operasi LFC (Load Frequency Control), dimana
memiliki fasilitas line charging bila sistem Jawa Bali mengalami Black Out
dan Start up operasi/ sinkron ke jaringan 500 KV yang relatif cepat yaitu
kurang lebih lima menit. PLTA Cirata terletak di daerah aliran sungai (DAS)
Citarum di Desa Tegal Waru, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa
Barat. Latar belakang pendirian PLTA ini, dengan letak sungai Citarum yang
subur, bergunung-gunung dan dianugerahi curah hujan yang tinggi.
Pembangunan proyek PLTA Cirata merupakan salah satu cara pemanfaatan
potensi tenaga air di Sungai Citarum yang letaknya di wilayah kabupaten
Bandung, kurang lebih 60 km sebelah barat laut kota Bandung atau 100 km
dari Jakarta melalui jalan Purwaka.
2. PLTA Saguling
Profil:
Nama : PLTA Saguling
Lokasi : Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
Daya : 700 megawatt
Waduk Saguling adalah waduk buatan yang terletak di Kabupaten
Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat pada ketinggian 643 m di atas permukaan
laut. Waduk ini merupakan salah satu dari tiga waduk yang membendung
aliran Sungai Citarum yang merupakan sungai terbesar di Jawa Barat. Dua
waduk lainnya adalah Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata. Luas daerah
genangan waduk ini sekitar 5.600 hektare dengan volume tampungan awal
875 juta m3 air. Pembangunan Waduk Saguling berawal dari gagasan seorang
insinyur berkebangsaan Belanda, Prof. Ir. W.J. van Blommestein untuk
mengintegrasikan seluruh pengairan di Jawa Barat. Ia mulai mengumpulkan
data-data pendukung di aliran Sungai Citarum pada dekade 1920-an. Hingga
suatu ketika pada tahun 1948 muncul makalahnya tentang rencana
pembangunan Waduk di aliran Sungai Citarum. Namun bukan Waduk
Saguling yang lebih dahulu direncanakan dibangun, melainkan Waduk
Jatiluhur karena dianggap paling mendesak pemanfaatannya. Barulah
setelahnya ia merencanakan pembangunan waduk tambahan, salah satunya
Waduk Saguling yang awalnya akan diberi nama Waduk Tarum.
Pembangunan Waduk Saguling dimulai dengan mulainya konstruksi
bendungan di Desa Saguling, Kecamatan Saguling pada tahun 1980-1986.
Konsultan desain bendungannya dari New JEC (Jepang) serta PT. Indra Karya
sedangkan kontraktor pembangunannya oleh Dummer Travaux Publics
(Prancis) dan PT. Raya Contractor. Biaya pembangunan waduk ini
menghabiskan dana 662.968.000 Dollar AS termasuk biaya pembebasan lahan
di 49 desa yang didominasi lahan pertanian. Terdapat sekitar 12.00 Kepala
Keluarga (KK) yang harus pindah dari desanya, sebagian ada pula yang
transmigrasi.
3. PLTA Musi
Profil:
Nama : PLTA Mrica
Lokasi : Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah
Daya : 210 megawatt
Waduk Mrica atau dikenal juga sebagai Bendungan Panglima Besar
Jendral Soedirman. Waduk Mrica sejatinya difungsikan sebagai sarana
pembangkit listrik tenaga air yang melayani area Jawa dan Bali. Listrik yang
dihasilkan dari waduk ini mencapai 184,5 MW. Waduk Mrica merupakan
waduk buatan dengan membendung sungai Serayu yang melintasi wilayah
Banjarnegara. Waduk Mrica yang penggunaannya diresmikan oleh Presiden
Soeharto pada tahun 1989 ini, tidak hanya berfungsi sebagai PLTA, tetapi
lebih luas lagi untuk kemanfaatan para petani sebagai sarana menstabilkan
aliran air irigasi menuju sawah-sawah yang terbentang di wilayah
Banjarnegara.
5. PLTA Asahan I
Profil:
Nama : PLTA Asahan I
Lokasi : Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara
Daya : 180 megawatt
Pembangkit Listrik Tenaga Air Asahan I atau PLTA Asahan I adalah
pembangkit listrik yang terletak di hulu Sungai Asahan, Kabupaten Toba
Samosir, Sumatra Utara. PLTA Asahan I ini merupakan pembangkit listrik
pertama dengan menggunakan konsep perancangan eksploitasi tiga
pembangkit listrik di sektor sungai tersebut. PLTA Asahan I mulai beroperasi
pada tahun 2011 dan berkapasitas total 180 MW (2 × 90 MW). Total dana
pembangunan PLTA ini mencapai US$310 juta.
6. PLTA Jatiluhur
Gambar 16. PLTA Jatiluhur
Profil:
Nama : PLTA Jatiluhur
Lokasi : Jawa Barat
Daya : 175 megawatt
Waduk Jatiluhur adalah sebuah waduk yang terletak di Kecamatan
Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat (±9 km dari pusat Kota
Purwakarta). Waduk yang dinamakan oleh pemerintah Waduk Ir. H. Juanda
ini merupakan waduk terbesar di Indonesia. Bendungan Waduk Jatiluhur
mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Prancis Compagnie
française d'entreprise, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 miliar m 3/
tahun dan merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia. Waduk
Jatiluhur dapat dikunjungi melalui Jalan Tol Purbaleunyi (Purwakarta-
Bandung-Cileunyi), keluar di Gerbang Tol Jatiluhur.
7. PLTA Singkarak
Profil:
Nama : PLTA Singkarak
Lokasi : Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman,
Sumatra Barat
Daya : 175 megawatt
PLTA Singkarak atau Pembangkit Listrik Tenaga Air Singkarak,
merupakan salah satu pembangkit listrik bertenaga air, yang berada di
Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat. PLTA ini menggunakan air
Danau Singkarak sebagai sumber penggerak turbinnya, inilah sebuah hal yang
unik dari pembangkit listrik ini, air yang berasal dari danau singkarak yang
terlelak di kabupaten tanah datar dialairkan melalui terowongan yang
menembus bukit barisan sehingga dapat menggerakkan turbin yang terletak
tepat nya di jorong asam pulau, lubuk alung, kabupaten padang pariaman yang
pada akhirnya menghasilkan listrik yang siap untuk dialirkan. PLTA
Singkarak memiliki kapasitas terpasang 4 x 43,75 megawatt (175 MW), pada
musim kemarau, kemampuannya menyusut menjadi 70 MW, disebabkan
terbatasnya debit air danau.
8. PLTA Larona
Profil:
Nama : PLTA Larona
Lokasi : Sulawesi Selatan
Daya : 165 megawatt
PLTA Larona adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air di Sulawesi Selatan.
Beroperasi sejak 1979 dengan produksi daya listrik rata-rata (continous
power) sebesar 165 megawatt. Tipe : Rock Fill with Concrete Face,
Maksimum Storage : 10 juta meter kubik, Panjang puncak : 550 meter, Elevasi
puncak : 322,2 meter di atas permukaan laut.
9. PLTA Karebbe
Profil:
Nama : PLTA Karebbe
Lokasi : Sulawesi Selatan
Daya : 140 megawatt
PLTA Karebbe adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air di Sulawesi Selatan.
Mulai beroperasi pada Oktober 2011 dan berkapasitas 140 Mega Watt (MW),
PLTA ini mengoperasikan dua turbin sebagai penghasil daya listrik.
Profil:
Nama : PLTA Balambano
Lokasi : Sulawesi Selatan
Daya : 130 megawatt
PLTA Balambano adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air di Sulawesi
Selatan. Dibangun pada tahun 1995 dan beroperasi untuk pertama kali pada
tahun 1999, dengan kapasitas 130 MW (Mega Watt). PLTA ini
mempergunakan dua turbin sebagai penghasil daya listrik.