DISUSUN OLEH:
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan karunia-Nya, karya
penulis yang berjudul “JACTEZE” dapat terselesaikan dengan baik.
Karya tulis ini ditulis dalam rangka mengikuti Lomba Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia
(OPSI) tahun 2018. Dalam penyusunan karya tulis ini kami termotivasi untuk memenangkan
OPSI dan mengembangkan ide lalu mengimplementasikannya agar dapat berguna bagi
masyarakat serta kemajuan bangsa. Kegiatan Lomba OPSI tersebut bertujuan menjaring siswa
yang memiliki bakat dan kemampuan di bidang penelitian. Pada kesempatan ini, kami ikut
berpartisipasi dalam lomba ini dengan mengemukakan ide mengenai alat yang dapat
meningkatkan daya guna jaket.
Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah
dan penelitian ini :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Orang tua yang telah mendukung Penulis untuk mengerjakan penelitian.
3. Drs. Wiharto, M.Si yang telah menyetujui penulisan makalah ini.
4. Drs. Agus Priyatno, M.Pd selaku guru pembimbing, yang sabar dalam membimbing dan
membina Penulis.
5. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan karya ilmiah ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Penulis berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi
masyarakat umum. Penulis menyadari bahwa penelitian kami jauh dari kata sempurna sehingga
segala kritik dan saran sangat membantu kami dalam memperbaiki dan mengembangkan
penelitian kami kedepannya.
Penulis
2
ABSTRAK
Pemanasan global dan efek rumah kaca merupakan suatu hal yang sangat berkaitan.
Dalam hal ini, tentang akibatnya pada kenaikan suhu pada lingkungan. Walaupun hanya
meningkat beberapa derajat saja, tapi sudah membuat orang-orang merasa kepanasan.
Tubuh manusia sudah memiliki sistem pendingin tubuh alami, yaitu keringat. Apabila
suhu tubuh meningkat, maka keringat akan keluar untuk menurunkan suhu tubuh dari orang
tersebut. Salah satu faktor dari naiknya suhu tubuh adalah dari suhu luar. Atau lebih mudahnya
disebut suhu lingkungan. Manusia merasa nyaman apabila berada di suhu ruangan, yaitu sekitar
27 derajat celscius. Apabila suhu luar sudah meningkat, biasanya suhu tubuh juga akan naik.
Dari situ, otak akan memberi sinyal untuk memberi tahu bahwa tubuh sedang kepanasan dan
akan mengeluarkan keringat untuk mengembalikan suhu tubuh normal. Biasanya hal ini terjadi
secara otomatis.
Bagi segelintir orang, berkeringat secara berlebihan itu bukanlah hal yang
menyenangkan. Mereka akan menghindari kegiatan-kegiatan di luar ruangan yang bersifat lama.
Hal ini adalah sesuatu yang menghambat mereka dalam berkegiatan dan bersosialisasi. Mereka
membutuhkan sesuatu yang dapat membantu mereka dalam mengatasi hal tersebut.
Setelah mengkaji masalah di atas, kami memutuskan untuk membuat Jacteze. Alat ini
menggunakan sistem yang sederhana, tapi cukup membantu mengatasi masalah yang terkesan
kecil tapi mengganggu. Beraktivitas di luar ruangan saat siang hari misalnya. Di siang hari yang
terik, menggunakan jaket dapat membuat suhu tubuh meningkat cepat. Panas yang disimpan
tubuh tidak dapat keluar dan tubuh akan mengeluarkan sinyal untuk mengembalikan suhu tubuh
normalnya. Akhirnya, tubuh akan mengeluarkan keringat untuk menormalkan suhu tubuh.
Apabila cuaca sangat panas, keringat yang keluar akan sebanding banyaknya.
Jacteze adalah tentang sistem pendingin kecil pada jaket. Sistem ini menggunakan
termoelektrik dalam pekerjaannya. Termoelektrik akan ditempelkan di tempat-tempat khusus
pada jaket. Yaitu pada bagian dada dan pergelangan tangan. Alat ini dapat mendinginkan, atau
setidaknya menjaga suhu tubuh agar tidak meningkat akibat panas dari luar. Hasilnya, tubuh
tidak perlu mengeluarkan keringat dan tubuh akan terasa lebih sejuk walaupun menggunakan
jaket di hari yang panas.
3
Daftar isi
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pergantian musim di Indonesia kini terjadi begitu cepat dan sulit diprediksi. Pergantian
musim ini sering juga disebut musim pancaroba. Musim ini sering menimbulkan
pergantian suhu yang drastis. Pergantian suhu terkadang lumayan mengganggu.
Ganguan tersebut seperti gerah dan kedinginan di waktu yang tidak tepat. Akibatnya
banyak orang sering menggunakan penyejuk ruangan seperti AC. Padahal hal ini justru
membuat keadaan menjadi lebih buruk akibat penggunaan penyejuk ruangan seperti
AC. Oleh karena itu, dengan adanya teknologi seperti termoelektrik. Peneliti mencoba
membuat suatu alat pengganti penyejuk ruangan seperti AC yang dapat dibawa kemana
saja.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Jaket
Jaket adalah baju luar yang panjangnya hingga pinggang atau pinggul, dipakai untuk
menahan angin dan cuaca dingin. Bukaan jaket terletak di bagian depan dari leher ke bawah.
Ritsleting, kancing, atau sabuk dipakai sebagai alat untuk membuka dan menutup bukaan jaket.
Mantel lebih panjang dari jaket, biasanya panjang mantel mulai dari sekitar pantat hingga
sampai di bawah lutut.
Berbeda dari kemeja atau blus yang dibuat dari kain tipis, jaket dibuat dari kain tebal
dan sering diberi kain pelapis dan bahan penghangat di bagian dalam seperti bulu-bulu harus
burung atau bulu angsa. Tidak seperti kemeja atau blus, jaket tidak dipakai untuk langsung
bersentuhan dengan kulit. Oleh karena itu, jaket tidak perlu dicuci atau tidak perlu sering
dicuci. Sebagian besar jaket juga dibuat dari bahan yang tidak dapat dicuci.
Suhu tubuh normal bisa terus berubah sepanjang hari. Ini karena tubuh manusia mampu
mengubah sendiri suhu intinya sesuai dengan musim dan lingkungan di sekitarnya. Suhu tubuh
orang yang sehat bisa naik-turun sekitar 0,5°C. Bisa lebih rendah di pagi hari dan lebih tinggi
di sore ke malam hari, tergantung dari apa aktivitas di hari itu.
Tubuh mengubah suhunya untuk menyesuaikan diri dengan perubahan di sekitar. Anda
akan berkeringat saat berada di lingkungan yang panas untuk membantu menjaga tubuh tetap
dingin. Di sisi lain, tubuh Anda akan berusaha membuatnya tetap hangat saat suhu di sekitar
Anda rendah. Untuk melakukan itu, otak akan mengirim sinyal ke seluruh tubuh agar memasok
lebih banyak darah dari pembuluh kapiler menuju bagian tubuh yang hangat. Respon ini akan
membuat Anda gemetar menggigil. Menggigil bisa menghasilkan panas sehingga tubuh Anda
bisa menjaga suhu tubuhnya.
Sebuah studi yang diterbitkan bertahun-tahun yang lalu di Journal of American Medical
Association menemukan suhu normal rata-rata untuk orang dewasa adalah 36,7°C, bukannya
pas 37°C. Secara umum, dunia medis menyepakati bahwa suhu tubuh normal berkisar antara
36,1°C sampai 37,2°C.
6
2.3 Termoelektrik
Perangkat Peltier ini sendiri merupakan sebuah perangkat yang menggunakan efek
termoelektrik untuk mendinginkan atau memanaskan. Ketika arus mengalir dari dua logam yang
berbeda maka panas akan diserap atau akan dibebaskan (Ino & Sato, 2011). Maksud dari kutipan
ini adalah ketika arus dialirkan dengan cara yang berbeda maka akan menghasilkan efek yang
berbeda.
7
Bab III
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN 3 Semarang dan di rumah peneliti yang berada
di Jl. Arjuna No. 75 Semarang. Dimulai pada bulan Maret.
8
2. Perakitan Desain Produk
Perakitan desain produk adalah proses peneliti merancang produknya agar bisa
digunakan dengan baik.
3. Perakitan Produk
Perakitan produk merupakan proses peneliti membuat sebuah produk yang
sudah dirancang.
4. Pengujian Produk
Produk yang sudah dirancang akan diuji coba untuk mendapatkan data hasil uji
coba. Dari data tersebut kami menganalisisnya, sehingga mengetahui kesalahan
pada produk.
5. Penyempurnaan Produk
Produk hasil uji coba yang memiliki beberapa kekurangan disempurnakan
kembali. Sehingga produk dapat dipasarkan.
9
Bab IV
Analisis Data
11
BabV
Simpulan Saran
5.1 Simpulan
Jacteze dibuat untuk menjaga suhu tubuh dari orang-orang yang gemar memakai
jaket di hari yang panas. Dengan perangkat minim, hasilnya dapat berjalan sesuai yang
diharapkan.
Penggunaan jaket dengan sistem pendingin diharapkan efektif saat siang hari.
Terutama di luar ruangan yang suhunya cukup panas.
5.2 Saran
Penggunaan peltier harus dibuat senyaman mungkin dengan jaketnya. Tidak
boleh membuat jaket terasa berat ataupun mengganggu.
12
LAMPIRAN
13
14
Daftar Pustaka
Khosrow-Pour, Mehdi. 2013. Dictionary of information science and technology. Information Science
Reference. Bab 17 : Pp
15