SEMINAR FISIKA
Tentang
Oleh
Dosen Pengajar
TAHUN 2022/1443 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia
serta petunjuknya hingga penulis dapat menyelesaikan makalah Seminar Fisika yang berjudul
“Dampak Penggunaan AC terhadap Atmosfer bumi”. Sholawat beserta salam penulis ucapkan
kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari masa jahiliyah menuju masa
kejayaan islam.
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari banyak keterbatasan dan kekurangan,
karena mengingat pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih terbatas.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan makalah yang penulis buat, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
menambah wawasan bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................iii
B. Rumusan Masalah.......................................................................iii
C. Tujuan..........................................................................................iv
D. Manfaat.........................................................................................v
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Landasan Religi ...........................................................................1
B. Landasan Yuridis .........................................................................1
C. Landasan Teoritis..........................................................................2
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Air Conditioner (AC) dan Fungsinya........................4
B. Dampak penggunaan AC bagi kehidupan....................................5
C. Bahaya menggunakan CFC bagi lingkungan dan Solusinya........6
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................8
B. Saran.............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu mesin pendingin yang digunakan secara luas adalah Air Conditioner
(AC) khususnya pada sistem transportasi. Para pengguna AC menginginkan kondisi
ruangan yang dingin dan nyaman, Oleh karena itu diperlukan AC yang mampu
memberikan performa yang optimal. Performa suatu mesin pendingin dapat diketahui
dari kapasitas pendinginan dan koefisien prestasinya. Dalam upaya memperoleh performa
mesin pendingin ada banyak cara salah satunya dengan mengoptimalkan massa refrigeran
didalam suatu mesin pendigin.
Mesin pendingin dengan siklus kompresi uap yaitu mesin pendingin yang
kerjanya berasal dari kompresor. Penyerapan kalor dilakukan dalam evaporator yang
memiliki temperatur dan tekanan rendah. Di dalam evaporator, refrigeran menyerap kalor
dari fase uap campuran menjadi fase uap jenuh, lalu masuk ke kompresor. Karena kerja
kompresor, refrigeran menjadi gas yang bertemperatur dan bertekanan tinggi. Untuk
melepaskan kalor yang diserap oleh evaporator, refigeran diembunkan di dalam
kondensor sehingga refrigeran menjadi cair. Sebelum refigeran memasuki evaporator,
refrigeran diekspansikan melalui alat ekspansi dengan cara dikabutkan guna menurunkan
temperatur dan tekanan.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa itu Air Conditioner dan fungsinya ?
2. Jelaskan apa dampak Air Conditioner bagi kehidupan ?
3. Jelaskan bahaya menggunakan CFC bagi lingkungan dan solusi nya
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui apa itu Air Conditioner dan fungsi nya
2. Untuk Mengetahui apa dampak Air Conditioner bagi kehidupan
3. Untuk mengetahui apa bahaya menggunakan CFC bagi lingkungan dan solusinya
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Landasan Religi
Sejak awal perkembangan ilmu pengetahuan, pertumbuhan ilmu pengetahuan,
pertumbuhan ilmu tidak dapat dilepaskan dari masalah moral. Dalam setiap teknologi
yang dihasilkan didalamnya terkandung nilai-nilai dan moralitas dalam kehidupan.
Penggunaan ilmu dan teknologi yang didasari nilai-nilai moral dapat menyebablan
pelanggaran nilainilai kemanusiaan dan moral itu sendiri. Kehidupan manusia yang tidak
dapat dilepaskan dari agama telah memberikan batasan tentang, tata nilai dan moral yang
sekaligus membatasi penggunaan ilmu dan teknologi untuk selalu taat akan nilai-nilai dan
moral. Pada sebagian orang, pada pengikut paham ilmu yang bebas nilai telah berjuang
agar ilmu memperoleh otonomi dalam melakukan penelitian dalam rangka mempelajari
alam sebagaimana adanya.
Sasaran pemanfaatan bagi kelangsungan kehidupan berarti bahwa teknologi
seharusnya difungsikan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya
alam. Dengan teknologi, nilai kebenaran universal ontologis diberdayakan dalam bentuk
sikap dan perilaku ilmiah untuk memproduksi sumber daya alam sesuai dengan
kebutuhan hidup, demi tercapainya tujuan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi seluruh
umat manusia. Dengan memberdayakan teknologi seperti itu, kehidupan kita terhindar
dari eksploitasi dan cenderung menguras sumber daya alam dan merusak lingkungan
hidup.
Potensi teknologi manusia seharusnya mampu dan mau untuk pertama kali
bersikap dan berperilaku adil dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup dan
sumber daya alam. Hal ini berarti manusia memprioritaskan sikap dan perilaku adil
terhadap semua makhluk lainnya. Langkah selanjutnya adalah mampu dan mau bersikap
adil terhadap sesama manusia. Dari situ barulah manusia mampu dan mau bersikap adil
terhadap diri sendiri.
2. Landasan Yuridis
Pemecahan masalah terhadap dampak dari penggunaan freon untuk mesin
pendingin telah dilakukan oleh semua pihak yaitu baik ilmuan, pemerintah, pengguna
maupun produsen. International Institute of Refrigeration (IIR) telah melakukan banyak
hal untuk mengurangi konsumsi energi dari pendingin di masa depan yaitu:
a. Meningkatkan penelitian dan pengembangan di bidang pendingin alami untuk
memastikan bahwa pendingin ini akan menjadi pendingin pilihan.
b. Mempromosikan pendingin pilihan (HFC atau pendingin alami) yang paling ramah
lingkungan.
c. Melanjutkan untuk tidak menggunakan CFCs dan HFCs karena berdampak pada
penipisan lapisan ozon dan pemanasan global. Dalam pengembangan negara, lebih
baik mengganti CFCs secara langsung dengan HFCs atau pendingin alami.
3. Landasan Teoritis
Sistem pendingin atau refrigrasi adalah produksi atau pengusahaan dan
pemeliharaan tingkat suhu dari suatu bahan atau ruangan pada tingkat yang lebih rendah
dari pada suhu lingkungan atmosfir sekitarnya.
Dengan cara penarikan atau penyerapan panas dari bahan atau ruangan tersebut.
Refrigrasi dapat dikatakan juga sebagai proses pemindahan panas dari suatu bahan atau
ruangan ke bahan atau ruangan lainnya.
Sedangkan menurut Arismunandar dan Saito (2005) refrigerasi adalah usaha
untuk mempertahankan suhu rendah yaitu suatu proses mendinginkan udara sehingga
dapat mencapai temperature dan kelembaban.
Suatu proses pendinginan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan apabila
ditunjang oleh 3 hal utama, yaitu :
1. Siklus pendingin, yang berfungsi untuk memindahkan kalor dari produk yang akan
didinginkan ke media lainya.
2. Refrigerant, yang berfungsi sebagai media pemindah kalor pada siklus pendingin.
Secara umum prinsip refrigerasi adalah proses penyerapan panas dari dalam
ruangan yang tertutup kedap lalu memindahkan serta menghilangkan panas keluar dari
ruangan tersebut. Proses merefrigerasi ruangan tersebut perlu tenaga atau energi, energi
yang paling cocok untuk refrigerasi adalah tenaga listrik untuk menggerakan kompresor
unit refrigerasi.
BAB III
PEMBAHASAN
1
Kumara, R. K., A. Aziz, dan R.A. Mainil. 2016. Pengaruh beban pendingin terhadap temperatur sistem
pengkondisian udara hibrida dengan kondensor dummy tipe trombone coil menggunakan pipa tembaga
berdiameter ½ sebagai water heater.jom Fakultas Teknik.
2
Poernomo, H. 2015. Analisis karakteristik unjuk kerja sistem pendingin (Air conditioning) yang menggunakan
freon R-22 berdasarkan pada variasi putaran kipas pendinginb kondensor. Jurnal Kapal 12
B. Dampak Penggunaan AC bagi kehidupan
Ventilasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kelembapan
udara dalam suatu ruangan. Ventilasi yang kurang dapat menyebabkan kelembapan
meningkat dan bertambahnya mikroorganisme.
Ventilasi yang ada pada ruangan berpenyejuk ruangan cenderung tertutup, kondisi
tersebut akan menghalangi polutan dari luar ruangan masuk ke dalam. Di sisi lain,
ketertutupan tersebut juga dapat menyebabkan polutan dalam ruangan tidak dapat keluar
dengan baik dan menyebabkan udara di dalam ruangan tidak sehat.
Kualitas udara dalam ruangan perlu diperhatikan karena hal tersebut merupakan
ukuran dari keamanan dan kenyamanan setiap orang yang berada didalamnya. Seseorang
yang lama berada dalam ruangan yang udara nya tercemar dapat mengalami Sick
Building Syndrome atau Sindroma Penyakit Bangunan yang biasa terjadi di ruangan
bersuhu lembap. Gejala yang sering dialami oleh penderita SBS antara lain adalah sakit
kepala, mual, sesak nafas, letih, influenza, mengantuk, dan timbulnya gangguan kulit
seperti iritasi dan kering.
Menurut Arjani (2011) faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas udara suatu
ruangan yang dapat menyebabkan Sick Building Syndrome adalah :
1. Kontaminan udara dalam ruangan seperti : kontaminan biologis, formaldehid, bahan-
bahan yang mudah menguap, sisa hasil pernapasan, sisa hasil pembakaran dan
partikel-partikel dalam udara.
2. Faktor fisik meliputi suhu udara kelembapan dan kecepatan gerakan udara untuk
sirkulasi
3. Sistem ventilasi udara dalam suatu ruangan yang ditempati oleh banyak orang dengan
berbagai kondisi kesehatan akan memungkinan terjadinya paparan infeksi melalui
kontak dengan orang lain.
Menurut Riza Pratama dalam penelitiannya yang berjudul Efek Rumah Kaca
Terhadap Bumi, lemari es atau kulkas serta AC dan pendingin ruangan lainnya
merupakan barang-barang elektronik yang menggunakan gas buatan bernama
chlorofluorocarbon (CFC) atau klorofluorokarbon.
CFC merupakan senyawa kimia yang mempunyai sifat tidak mudah terbakar dan
tidak beracun. Senyawa ini juga memiliki kestabilan yang sangat teratur sehingga dapat
digunakan ke dalam berbagai peralatan. CFC memiliki nama dagang, yakni freon. Jenis
gas ini mulai dikenal dan digunakan oleh masyarakat setelah Perang Dunia II. Selain itu,
chlorofluorocarbon memiliki dua jenis karbon yang paling sering dan umum digunakan
oleh manusia, yaitu CFC R-11 dan CFC R-12. Kedua jenis tersebut biasanya
dimanfaatkan untuk mengembangkan busa serta digunakan pada peralatan pendingin
ruangan dan lemari es selain juga sebagai pelarut untuk membersihkan mikrochip.
3
Pencemaran Udara dan Emisi Gas Rumah Kaca yang oleh Saidal Siburian, M.M.
Seperti yang telah kita ketahui, dunia mulai memperhatikan dampak CFC
terhadap bumi kita. CFC tidak akan mudah lepas begitu saja dari kehidupan manusia,
untuk mengantisipasi penggunaan CFC yang berlebihan telah ditemukan cara yang sangat
bermanfaat yakni melakukan daur ulang CFC, dan mencari bahan alternative pengganti.
Mengurangi dampak penggunaan CFC tak hanya dilakukan dengan cara daur ulang
namun juga melalui bahan alternative pengganti salah satunya Hydro Floro Carbon atau
HFC. 4
4
https://halosehat.com/farmasi/kimia/bahaya-gas-cfc
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
AC bertujuan untuk mengkondisikan suatu ruangandimana terdapat kontrol dari
pengguna. Dalam melakukan fungsinya secara kontinyu memerlukan sumber energi
untuk menggerakkan kompressor agar dapat mengkompresikan aliran refrigeran yang
berasal dari evaporator agar mencapai tingkat keadaaan tertentu sehingga kemudian
mampu melepaskan energi panasnya pada saat mengalami kondensasi di kondensor.
fungsi AC adalah memindahkan kalor dari dalam keluar ruangan atau sebaliknya.
Dampak Penggunaan AC secara terus menerus bagi kesehatan adalah AC
mendaur ulang udara ruangan yang basi sepanjang waktu. Karena itu, karbon dioksida
dan emisi tubuh manusia secara bertahap menumpuk di udara sepanjang waktu. CFC
dapat merusak lapisan ozon. pada lapisan atmosfir yang tinggi, ikatan C-CI akan terputus
menghasilkan radikal-radikal bebas klorin.
B. Saran
Demikian pemakalah menulis makalah ini, semoga makalah ini dapat
memberikan pembelajaran dan pengajaran yang baik dan bermanfaat bagi setiap
pemabacanya. Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang belajar dari setiap apa yang
dilihatnya. Dan pemakalah berharap pembaca tidak mencukupkan bacaannya dari satu
sumber saja
DAFTAR PUSTAKA
Kumara, R. K., A. Aziz, dan R.A. Mainil. 2016. Pengaruh beban pendingin terhadap
temperatur sistem pengkondisian udara hibrida dengan kondensor dummy tipe trombone coil
menggunakan pipa tembaga berdiameter ½ sebagai water heater.jom Fakultas Teknik.
Poernomo, H. 2015. Analisis karakteristik unjuk kerja sistem pendingin (Air conditioning) yang
menggunakan freon R-22 berdasarkan pada variasi putaran kipas pendinginb kondensor. Jurnal Kapal 12
Pencemaran Udara dan Emisi Gas Rumah Kaca yang oleh Saidal Siburian, M.M.
https://halosehat.com/farmasi/kimia/bahaya-gas-cfc