Energi Angin
Disusun oleh:
Alfi Syahri Putra Syahdan
Danish Muhammad Meizan
Deandra Rafiansyah Muhammad Badruddin
Muhammad Artiorinu Herlito
Tito Ramadhan
Zahran Surya Perkasa
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul "Makalah Tugas
Fisika Energi Angin" ini. Sholawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, semoga syafa'atnya menyertai kita di hari akhir kelak.
Terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada:
1. Bapak H. Ibnu Akhmad Makmun, M.Pd., guru mata pelajaran Fisika kelas XH,
atas bimbingan dan arahannya yang berharga dalam pembuatan makalah ini.
2. Seluruh warga SMAN 34 Jakarta yang telah memberikan dukungan dan
semangat kepada kami.
Makalah ini disusun sebagai salah satu persyaratan kelulusan dan upaya kami
dalam membuktikan pemahaman kami atas materi ini.
Materi yang dibahas dalam makalah ini adalah analisis energi angin yang
merupakan bagian dari materi fisika kelas X Bab 2: Energi Terbarukan. Kami berharap
makalah ini dapat membantu kami dan kawan-kawan pembaca dalam memahami
energi angin sebagai aspek yang sangat penting dalam kehidupan kita dari sisinya
sebagai komponen pembangkit listrik maupun dalam kehidupan secara biotis.
Kami menyadari bahwa tidak ada karya manusia yang sempurna. Oleh karena itu,
kami sangat menghargai kritik dan saran yang bisa membantu kami berkembang dan
belajar. Kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Dengan kerendahan hati, kami
percaya bahwa kesuksesan yang lebih tinggi dapat diraih dengan dukungan dari semua
pihak, termasuk guru, teman-teman, dan keluarga.
Penulis
2
Daftar Isi
3
Daftar Gambar
4
Bab I: Pendahuluan
A. Latar Belakang
Energi merupakan kebutuhan hidup bagi seluruh mahluk hidup dalam
menjalankan segala usaha dan aktivitasnya. Energi sendiri tidak dapat diciptakan
maupun dimusnahkan, akan tetapi bentuknya akan selalu berubah ubah. Salah
satunya dalam bentuk angin.
Angin merupakan udara bergerak dari lingkungan bertekanan tinggi
ketekanan rendah yang diakibatkan perbedaan suhu. Semakin tinggi jaraknya dari
tanah, jumlah udara semakin sedikit. Angin bersifat tidak akan habis dan selalu
dapat dikembangkan. Angin sendiri memiliki varian yang bermacam-macam yang
diklasifikasikan berdasarkan faktor anginnya terbentuk. Sebagai komponen abiotik
dalam ekosistem, angin memiliki peran penting dalam berlangsungnya ekosistem.
Salah satu contohnya adalah penyerbukan bunga dengan hembusan angin atau
membantu burung dalam menentukan arah terbang. Sedangkan bagi manusia,
angin telah dimanfaat dari 5000 SM sampai sekarang.
Angin sendiri sudah dimanfaatkan oleh manusia dari tahun ke tahun dalam
aktivitas sehari hari. Dari kehidupan rumah tangga sampai industri. Pertama kali
angin digunakan manusia dalam pelayaran, lalu dikembangkan kembali dalam
bidang pertanian dengan media kincir angin untuk menumbuk hasil panen. Sampai
pada akhirnya manusia menggunakan angin untuk menghasilkan energi listrik
dengan memanfaatkan kincir angin yang digerakkan oleh angin demi
menghasilkan energi kinetik.
Disamping kemajuan manusia dalam mengembangkan energi angin,
penggunaan nya tetap masih belum optimal. Kesimpulan tersebut dapat diambil
karena ketergantungan manusia dalam energi fosil cenderung mengalami
peningkatan dibandingkan penurunan, terkecuali beberapa negara di Eropa. Tidak
dapat dipungkiri pemanasan global terus meningkat tahun-pertahun. Berdasarkan
data NOAA Climate pada bulan Juli, Agustus, dan September, suhu global
meningkat 1,0°C (1,8°F) di atas rata-rata jangka panjang—pertama kali dalam
catatan NOAA setiap bulan telah melampaui ambang batas tersebut. Penggunaan
5
bahan bakar fosil berarti menyumbang gas rumah kaca ke atmosfer bumi seperti
gas karbon dioksida dan metana. Ditambah bahan bakar fosil yang makin menurun
jumlahnya tahun-ketahun.
Oleh karena itu, demi mencegah hal tersebut para ilmuwan sedang gencar
dalam mengembangkan energi alternatif tidak terkecuali energi angin. Seperti
pembangkit listrik tenaga angin yang memanfaatkan energi kinetik dari angin. Di
Indonesia pembangkit listrik tenaga angin masih dikembangkan dalam nama
PLTB. Energi angin memang lenbih mudah di aplikasikan dalam mengubah
bentuk menjadi energi kinetik. Dengan teknologi dan modernisasi yang terjadi
pada abad ke-21 seharusnya energi angin dapat dipahami dan diterapkan lebih
optimal kedalam kehidupan sehari-hari manusia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, terdapat poin-poin masalah yang akan dipelajari
dalam energi angin:
1. Apa itu energi angin?
2. Sejarah energi angin bagi manusia?
3. Bagaimana konsep dan cara kerja energi angin?
4. Pemanfaatan energi angin dalam kehidupan manusia?
C. Tujuan
1. Memahami konsep dan cara kerja Energi angin.
2. Memahami efisiensi daya terhasilkan dari Energi angin.
3. Mengetahui kelebihan, kekurangan serta dampak yang dapat dihasilkan energi
angin
4. Memahami inovasi dalam penggunaan energi angin bagi manusia
D. Batasan Masalah
Agar penulisan makalah ini tetap pada jalurnya dan tidak melampaui gagasan
utama penulisan makalahnya, maka kami menetapkan sejumlah batasan. Batasan-
batasan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Prinsip kerja energi angin secara umum.
2. Pengenalan macam-macam penggunaan energi angin dalam kehidupan manusia
secara umum.
6
Bab 2: Uraian
A. Konsep Angin
Buys Ballot - seorang meteorologis Prancis - menjelaskan bahwa angin adalah
massa udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan
rendah yang diakibatkan suhu udara. Saat suhu udara rendah maka tekanan yang
dihasilkan pun tinggi karena molekul yang berada di udara akan lebih padat dan
saat suhu tinggi maka tekanan yang dihasilkan rendah karena molekul yang
leluasa. Semakin tinggi dari permukaan tanah, semakin sedikit pula udaranya.
Gerakan udara yang memiliki arah horizontal disebut dengan angin. Angin
memiliki sifat fluida; bertekanan, mengalir mengisi ruang bertekanan rendah serta
memiliki massa dan volume. Udara juga akan relatif berada dekat dengan
permukaan bumi karena memiliki massa yang terus terikat dengan gravitasi,
sehingga komposisi udara akan jauh lebih padat mendekati permukaan bumi dan
aktivitas angin akan jauh lebih aktif dekat dengan permukaan bumi.
Angin dapat diukur dengan amemometer dengan satuan knot. Satu knot
sama dengan sama dengan satu mil laut (1,852 km) per jam, kira-kira 1,151 mil
per jam. Data mengenai angin dicatat dalam skala beaufort.
Angin sendiri terbentuk karena beberapa faktor, yaitu:
1. Gradien Barometris
Gradien barometris adalah angka yang menunjukkan tekanan udara.
Makin besar gradien barometris, makin cepat angin bertiup.
2. Letak Tempat
Angin di daerah sekitar khatulistiwa seperti Indonesia bergerak lebih
cepat dibanding angin di kutub.
3. Ketinggian Tempat
Semakin tinggi suatu tempat, maka semakin cepat angin bertiup. Ini
disebabkan pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di
permukaan tanah, angin tak begitu cepat sebab terhalang oleh pohon dan
lain sebagainya.
7
4. Waktu
Angin di siang hari bergerak lebih cepat dari pada angin malam. Ini
karena suhu udara di siang hari lebih panas dibanding malam hari.
5. Efek Coriolis
Menyebabkan pola arah angin yang khas, seperti arah timur laut di
belahan utara dan arah tenggara di belahan selatan.
Adapun jenis pergerakan angin yang biasa ditemukan dalam kehidupan
sehari–hari adalah sebagai berikut:
1. Angin Laut : Dari laut kedarat di siang hari.
2. Angin Darat : Dari darat kelaut di malam hari
3. Angin Lembah : Dari lembah ke gunung di siang hari
4. Angin Gunung : Dari gunung ke lembah di malam hari
5. Angin Fohn : Dari tempat rendah ke tinggi dan bersifat merusak.
6. Angin Puyuh : Angin kencang yang cepat dan datang tiba tiba, biasanya
karena awan cumulonimbus.
Kesimpulannya, udara memiliki sifat fluida berupa: bermassa, bervolume dan
akan mengisi ruang dengan tekanan yang lebih rendah. Sifat fluida yang ada pada
angin dengan jumlah udara yang mengisi hampir seluruh permukaan bumi
membuat aktifitas pergerakan udara (yang disebut dengan Angin) menjadi salah
satu faktor yang sangat berpengaruh bagi manusia, tidak hanya pada sisi
pembangkitan energi listrik namun juga pada keseluruhan aspek kehidupan
lainnya; seperti perairan, agrikultura maupun arsitektur dan rancang bangun
perkotaan serta bencana-bencana alam.
9
hembusan angin. Tanda di daratan seperti daun pohon kelapa yang terkena
tiupan angin ke arah tertentu juga diperhitungkan untuk memastikan arah
datang angin yang bertiup. Sejumlah nelayan memiliki kemampuan mencium
aroma tertentu saat sebelum angin bertiup. Ada pula nelayan yang
menggunakan jarinya yang diberi air liur terlebih dahulu untuk mendeteksi arah
datang angin. Jari tangan yang diberi air liur diputar melingkar dari dan ke arah
tertentu sampai terdeteksi titik dimana jari akan terasa lebih dingin. Pada titik
tersebut biasanya merupakan arah datang angin.
Selain berdampak pada nelayan, pasang surut juga berdampak pada profesi
lain. Saat air surut para warga petani garam akan segera mengeringkan air laut.
Selain itu pinggir pantai dapat digunakan sebagai wisata bagi tourist. Dan yang
paling mengejutkan ternyata pasang surut laut dapat dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik, dengan mengandalkan energi kinetik yang dihasilkan pasang
surut.
10
Gambar 2.2 : Kapal Layar pada Peradaban Mesopotamia.
11
Gambar 2.3 : Kapal Kargo ramah lingkungan WindWings.
Gambar 2.4 dan 2.5 : Rancang bangun penggiling panen kering (seperti gandum) dan gambar
nyata kincir penggiling di daerah Persia (sekarang Iran).
Gambar 2.6 dan 2.7 : Ilustrasi kincir angin Hallday pada buku Illustrated Annual Register yang
merupakan catatan tahunan Amerika Serikat mengenai hal penting selama 1 tahun kebelakang,
serta gambar kincir angin Hallday yang dibangun di Oregon, Amerika Serikat sebagai pompa
air. Diperkirakan dibangun pada akhir abad ke-19.
12
4. Angin sebagai PLTB
Listrik, sebuah hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia
modern. Anda bisa saja menaruh listrik dalam konteks apapun dan itu akan
menjadi hal yang relevan. Ditandai oleh penemuan generator listrik oleh
Michael Faraday di tahun 1821, diikuti oleh abstraksi listrik dalam ilmu fisika
di tahun-tahun yang mengikutinya, sampai pada akhirnya penerapan listrik
dalam kehidupan salah satunya ditandai oleh penyempurnaan bohlam oleh
Thomas A. Edison di tahun 1879. Beragam nama-nama mewarnai sesuatu yang
bisa dikatakan sebagai ‘Revolusi Elektrik’ pada abad ke 18 dan 19 seperti
Graham Bell, Wernervon Siemens, Nikola Tesla dan George Westinghouse Jr.
Angin sebagai penggerak turbin sudah berada sangat lama sekali, namun
pertama kalinya digunakan sebagai pembangkit listrik adalah pada tahun 1883.
Di Vienna International Electrical Exhibition, Austria, seorang insinyur
berkebangsaan Austria bernama Josef Friedländer menghubungkan kincir angin
ciptaan Halladay ke sebuah turbin elektrik. Energi yang didapatkan dari
pergerakan turbin ini lalu disimpan ke dalam sebuah akumulator.
Gambar 2.8 : Rancang bangun Kincir Angin yang menghasilkan listrik pertama di dunia.
Merupakan kincir angin halladay yang dibeli melalui U.S. Wind Engine &
Pump Co. Friedländer menghubungkan kincir angin tersebut ke sebuah dinamo
listrik. Dipamerkan di Vienna International Electrical Exhibiton dan menjadi
sebuah proof-of-concept serta penerapan kincir angin pembangkit listrik
pertama di dunia.
Di masa modern, kincir angin datang dalam berbagai bentuk sebagai upaya
memaksimalkan energi yang dapat didapat dari kondisi apapun yang alam
berikan.
13
Model turbin angin secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu:
A) Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV)
B) Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH)
Gambar 2.9 : Macam-macam baling-baling yang umum digunakan pada Turbin Angin modern
dan tingkat efisiensinya.
Model propeler pada grup TASH merupakan jenis yang paling banyak
digunakan dikarenakan tingkat efisiensinya yang tinggi. Terutama pada desain
propeller modern ditambahkan dinamo pada setiap baling-baling yang dapat
menyesuaikan kepada arah angin dengan lebih baik.
Seluruh grup TASV adalah model yang dapat menyesuaikan angin dari arah
manapun sebelum teknologi berkembang amat pesat seperti sekarang. Namun
perkembangan teknologi membabat habis seluruh grup TASV karena desain
turbin angin modern yang memiliki dinamo
pembantu pada masing-masing bilah dan tubuh
atas turbin dapat menyesuaikan ke segala arah.
Di Indonesia sendiri, penggunaan turbin
elektrik pertama kali diresmikan pada 2 Juli
2018, bertempat di Sidrap, Sulawesi Selatan. Gambar 2.10 : PLTU Sidrap,
Berjumlah 30 unit menghasilkan total 75 Sulawesi Selatan
14
D. Hukum Betz
Albert Betz, seorang fisikawan Jerman mencanangkan sebuah teori batasan
efisiensi perubahan energi kinetik menjadi listrik (yaitu seberapa besar bilah
dapat menangkap energi kinetik angin) turbin angin bernilai 59.3% (16/27).
Nilai ini berarti bahwa te Berarti seberapapun efisien sebuah turbin angin, tetap
tidak akan bisa melebihi nilai ini. Hal ini dikarenakan turbin angin merupakan
sebuah hambatan bagi angin, kita tidak bisa membuat turbin yang amat berat
(dalam upaya meningkatkan torsinya sehingga daya yang dihasilkan lebih
tinggi) karena justru turbin akan jauh dari kata efisien karena hambatan yang
terlalu tinggi. Bayangkan seperti air yang diaduk, saat kita memutarnya dengan
cepat lalu menghambatnya dengan sendok maka airnya akan menjadi pelan lalu
diam. Maka agar perputaran air tetap berjalan, maka penghambatnya harus juga
bisa mengikuti kecepatannya di rasio yang baik, yaitu tidak terlalu cepat
ataupun terlalu lambat.
E. Efisiensi Turbin Angin dalam Kehidupan Nyata
Maksimum efisiensi rendah tidak berarti bahwa daya yang mampu
dihasilkan sebuah turbin angin itu rendah. Mengutip ourworldindata.org, PLTB
dari seluruh dunia kumulatif menghasilkan 2098,46 TWh. Mengutip ember-
world.org, jumlah ini mengisi 7% dari total penggunaan listrik di dunia.
Meskipun terhitung kecil daripada pembangkit
listrik tenaga lainnya, perubahan yang baik ini tetap
mengalami kenaikan. Beberapa negara seperti China dan
Amerika Serikat mengalami rata-rata kenaikan
pertumbuhan PLTB sebesar 15%
15
Bab 3: Kesimpulan
Angin memang tidak dapat dipisahkan dari ekosistem, angin sendiri sangat
berperan penting dalam keberlangsungan mahluk hidup di lingkungannya. Angin
sendiri merupakan udara yang bergerak dikarenakan perbedaan tekanan di bumi.
Angin berpindah dari daerah bertekanan tinggi menuju rendah ataupun sebaliknya.
Angin sendiri daoat terbentuk oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu waktu, tempat
dan gaya coriolis. Angin sendiri bermcama-macam jenisnya tergantung bagaimana
bertiupnya angin tersebut. Energi angin sendiri merupakan energi yang dihasiilkam
oleh angin.
Dalam indsutri maupun rumah tangga, angin berperan penting dalam proses
kehidupan mahluk hidup, salah satunya saat kita harus menjemur pakaian disiang hari.
Energi angin sudah digunakan oleh manusia beribu-ribu abad yang lalu dalam
pelayaran Sungai Nil. Lalu masyarakat menyadari akan potensi energi angin, sehingga
selama berkembang zaman energi angin tidak hanya digunakan dalam pelayaran saja.
Awal mulanya energi angin hanya digunakan sebagai sumber energi dalam
penggilingan bahan pangan, tapi seiringnya zaman energi angin digunakan dalam
pompa air dan yang masih dikembangkan saat ini yaitu pembangkit listrik energi
angin.
Jika kita memangkas beragam bagian dari sebuah turbin angin, maka tinggallah
sebuah turbin. Sebuah mekanisme sederhana yang amat efisien hingga dapat dibentuk
menjadi bermacam pembangkit listrik; turbin air, turbin angin, turbin tenaga arus
sungai dan lain sebagainya. Perkembangan teknologi membolehkan kita menciptakan
sebuah pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Hanya saja umat manusia sempat
saja menggunakan energi fosil tanpa ampun setelah runtutan perang yang membuat
umat manusia tidak berpikir 2 kali. Penebusan dosa itu salah satunya ditebus dengan
menciptakan, mengembangkan dan menggunakan pembangkit listrik yang lebih ramah
lingkungan untuk menjaga bumi agar tidak menjadi lebih buruk.
Akhir kata, perkembangan teknologi dari berbagai sektor - termasuk juga
pembangkit listrik - merupakan hal yang menunjukkan betapa kuatnya manusia dan
bagaimana kita harus memilih pilihan yang baik agar tidak merusak bumi.
16
Daftar Pustaka
17