Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENERAPAN

TERMODINAMIKA PADA TERMOS


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Termodinamika

Dosen Pengampu :
Drs. Ahmad Farhan, M.Si.

Disusun Oleh Kelompok lV


Anggota :

1. Rizka Husna (1906103030012)


2. Nila Wahyuni (1906103030018)
3. Sintana Lidia (1906103030021)

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah Penerapan Termodinamika pada Termos.

Makalah ini disusun berdasarkan silabus dengan mengambil materi dari beberapa
referensi. Makalah ini kami tunjukan kepada dosen pengampu mata kuliah Drs. Ahmad
Farhan, M.Si khususnya dan pembaca makalah pada umumnya, guna memenuhi nilai
tugas mata kuliah Termodinamika.

Pada system penyajian materi dalam makalah ini diharapkan dapat diterima oleh
pembaca sebagai penstimulasi untuk lebih mendalami materi PenerapanTermodinamika
pada Termos.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah
ini dimasa mendatang.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu


selama proses penyusunan makalah ini.

Banda Aceh, 20 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1....................................................................................................... Latar Belakang


................................................................................................................ 1
1.2....................................................................................................... Rumusan
Masalah................................................................................................... 1
1.3....................................................................................................... Tujuan
Masalah................................................................................................... 2
1.4....................................................................................................... Manfaat
Penulisan................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Penemuan Termos....................................................................... 3
2.2 Bagian-Bagian Termos........................................................................... 4
2.3 Penerapan Hukum I Termodinamika pada Termos................................ 5
2.4 Prinsip Kerja Termos.............................................................................. 6

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan............................................................................................ 8
3.2. Saran...................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 10
iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kalor atau panas adalah energi yang berpindah dari satu benda ke benda lain
karena perbedaan temperatur. Secara umum, kita sering membicarakan aliran kalor-kalor
mengalir dari kompor ke ketel kopi, dari api unggun ke kulit manusia, dari matahari ke
bumi, dari mulut seseorang ke termometer demam. Dari berbagai fenomena tersebut
dapat disimpulkan bahwa panas atau kalor dapat berpindah dari benda satu ke benda lain,
dimana perpindahannya yaitu dari benda yang memiliki kalor tinggi ke benda dengan
kalor yang lebih rendah.
Dalam abad ke-17, para ilmuwan percaya pada teori ahli atom asal Yunani bahwa
panas adalah merupakan wujud gerakan molekuler. Selanjutnya, dikembangkan metode-
metode untuk mengukur jumlah panas yang keluar dan masuk ke dalam sebuah benda
secara kuantitatif. Metode ini menjelaskan bahwa ketika dua benda yang mengalami
kontak termis, maka jumlah panas yang meninggalkan satu benda akan sama dengan
jumlah panas yang diterima benda lainnya.
Penemuan ini mendukung teori bahwa panas adalah zat materi yang kekal,
dimana zat materi ini tidak dapat diciptakan atau pun dimusnahkan namun hanya
mengalir dari benda satu ke benda yang lain. Selanjutnya, pernyataan tersebut dikenal
dengan Hukum I Termodinamika. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat
berbagai alat yang menerapkan teori kalor dan termodinamika, salah satunya adalah
termos. Termos mampu mempertahankan temperatur air yang berada di dalamnya dalam
waktu yang cukup lama.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimanakah sejarah penemuan termos dalam perkembangan teori tentang
kalor?
b. Apa saja bagian-bagian dari termos dan bagaimanakah fungsinya?
c. Bagaimana penerapan Hukum I Termodinamika pada termos ?
d. Bagaimana prinsip kerja termos berdasarkan teori tentang kalor?

1
1.3 Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui sejarah penemuan termos berdasarkan perkembangan teori
kalor.
b. Untuk mengetahui bagian-bagian dari termos dan fungsinya
c. Untuk mengetahui Penerapan Hukum I Termodinamika pada Termos
d. Untuk mengetahui prinsip kerja dari termos.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagi
berikut :
a. Bagi Pembaca
Dengan penulisan makalh ini, diharapkan pembaca dapat lebih memahami
tentang penerapan Hukum I Termodinamika, terutama penerapan
kerjanyapada termos air panas.
b. Bagi Penulis
Melalui penulisan makalh ini, penulis mendapatkan berbagai macam manfaat,
salah satunya yaitu penulis mendapatkan berbagai macam pencerahan ilmu
melalui pencarian beberapa macam materi yang digunakan dalam pembuatan
makalah ini. Selain itu, penulis juga mendapatkan pengalaman dalam
pembuatan makalah yang baik dan benar, yang akan selalu digunakan di
dalam melengkapi pembelajaran di perguruan tinggi.
2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Penemuan Termos


Termos adalah sebuah botol yg diberi dinding dalam rangkap yang dirancang
membentuk seperti kaca dengan bahan mengkilap yang dapat menyimpan cairan agar
tetap memiliki suhu seperti semula. Termos biasa digunakan untuk menyimpan air panas.
Dengan dinding dalam termos yang dirancang seperti kaca, maka kalor yang terdapat
pada air panas tersebut tidak bisa berpindah dengan cepat. Dengan kata lain, radiasi panas
yang dipancarkan oleh air mendidih ini tadi dapat ditahan oleh dinding dalam termos
yang terbuat dari bahan mengkilap ini. Dengan demikian, air panas tersebut dapat
bertahan dalam termos ini dalam beberapa hari.
Termos pertama kali diciptakan pada tahun 1902 oleh James Dewar. Pada saat
itu, James Dewar menghadapi masalah menyangkut minuman untuk bayinya. Ia ingin
bayinya selalu meminum susu yang masih hangat. Akan tetapi, mempertahankan susu
agar hangat dalam waktu lama merupakan masalah sulit pada waktu itu.
Akhirnya, James Dewar mengatasi masalah itu dengan menciptakan botol vakum.
Botol vakum merupakan wadah dari kaca berdinding ganda dengan ruang di antara
dindingnya dikosongkan dan ditutup rapat untuk mencegah agar panas tidak menjalar.
Sementara dinding sebelah dalam botol tersebut dilapisi perak untuk mempertahankan
panas. Botol vakum itulah yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya termos. Meski
botol vakum ciptaan James Dewar mampu mempertahankan temperatur isinya sehingga
tetap panas hingga beberapa jam, namun ibu mertuanya meragukan hal itu.
Oleh karena itu, si ibu mertua kemudian membuat rajutan wol yang ditujukan
untuk menutup atau menyelimuti botol vakum itu sehingga kekuatannya dalam
mempertahankan panas lebih mumpuni. Penutup yang diselimutkan pada botol vakum itu
kemudian menjadi cikal bakal penutup serupa yang sampai sekarang masih banyak
digunakan orang untuk menutup teko-teko teh dengan tujuan untuk mempertahankan
temperatur panas pada 4 teko. Sementara botol vakum buatan James Dewar dan penutup
wol buatan mertuanya sampai sekarang dapat dilihat di Museum Ilmu Pengetahuan, di
London.

3
2.2 Bagian-bagian Termos

Mungkin orang banyak menggunakan termos sebagai wadah menyimpan air


panas dengan jangka waktu yang cukup lama, tetapi kebanyakan orang belum mengerti
apa saja bagian-bagian dari termos itu sendiri.
Berikut ini akan dijelaskan apa saja bagian-bagian termos :

1. Tutup Sumbat Termos


Bagian pertama dari termos adalah tutup sumbat termos. Biasanya terletak
di bagian paling atas selain berfungsi untuk menutup termos setelah isi dengan air
panas. Ternyata tutup sumbat tersebut juga berfungsi untuk mencegah
perpindahan kalor secara konduksi.
2. Dinding Dalam Kaca
Mungkin banyak di antara kita yang tidak memperhatikan bahwa di dalam
termos terdapat dinding kaca. Adapun fungsi dari bagian ini adalah untuk
mencegah perpindahan kalor dari air panas agar tidak diserap oleh dinding.
3. Dinding Luar Kaca
Selain dinding dalam kaca, ternyata ada juga bagian dinding luar kaca
yang berfungsi untuk mencegah perpindahan kalor secara radiasi.
4. Ruang Hampa Udara (Vakum)
Bagian selanjutnya yaitu ruang hampa udara (Vakum). Bagian ini terletak
di tengah dalam termos. Fungsi dari bagian ini adalah untuk membatasi
kemungkinan panas hilang dari dalam atau masuk ke dalam termos dengan
konveksi
4
5. Dinding Pelindung kaca
Bagian selanjutnya yaitu dinding pelindung kaca. Terletak di bagian luar
termos dan berfungsi sebagai isolator antara tabung kaca dengan udara sekitar
termos tersebut.
6. Karet Penahan Kaca
Bagian terakhir dari termos yaitu karet penahan kaca, bagian ini terdapat
paling bawah dari desain termos. Bagian tersebut berfungsi untuk menjaga posisi
botol (kaca) agar tetap berada di tempatnya (tidak berubah). Seperti yang diketahu
bahwa termos itu terbuat dari kaca yang berdinding rangkap, di antara dinding
tersebutlah dibuat hampa udara. Selain itu, salah satu dindingnya dilapisi oleh
lapisan perak yang berfungsi untuk menahan kalor dari air panas tersebut agar
tidak diserap oleh dinding dan agar tidak terjadi perpindahan ka

2.3 Penerapan Hukum I Termodinamika pada Termos

Penerapan Hukum I Termodinamika pada proses adiabatik adalah pada cara kerja
termos air panas. Prinsip kerja termos itu sangat sederhana. Termos merupakan alat
yang berfungsi menyimpan air, termos tidak hanya berfungsi sebagai temapat
menyimpan air, tetapi juga berfungsi untuk menjaga suhu air agar tetap. Misalnya air
panas yang dimasukkan ke dalam termos, suhunya akan tetap tinggi karena panas
tidak bisa mearambat pada dinding termos.
Penemuan vacuum flask (tabung hampa udara) oleh Sir James Dewar merupakan
awal dari adanya termos tempat menyimpan air panas ataupun dingin ini. Pada saat
melakukan penelitian, Dewar tidak sengaja menemukan tabung hampa udara. Tabung
hamppa udara ini, menggantikan bejana yang selama ini terbuat dari kaca. Termos
merupakan adaptasi dari tabung hampa udara yang digunakan untuk pengiriman dan
penyimpanan gas cair. Namun dengan kecerdasannya Dewar mengubah tabung
hampa udara itu menjadi sebuah termos yang mampu mempertahankan suhu panas
dan dingin.
Termos flask yang berbentuk botol yang terbuat dari kaca berdinding rangkap,
ruang diantara kedua dinding dibuat hampa dan satu dinding dalam ruang hampa
dilapisi perak. Dengan dinding semacam ini, air di dalam termos tidak dapat
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan keadaan di luar.
5
Pada termos terdapat dinding kaca yang bagian dalam dan luarnya dibuat mengilap.
Bagian dalam kaca dibuat mengilap agar kalor dari air panas tidak terserap pada
dinding.sedangkan dibagian luar dinding kaca dibuat mengilap dengan dilapisi perak
agar tidak terjadi perpindahan kalor secara radiasi.ruang hampa diantara bagian dalam
dan luar berfungsi untuk mencegah perpindahan kalor secara konveksi. Tutup termos
terbuat dari bahan isolator atau penghantar panas yang buruk, seperti gabus, untuk
mencegah terjadinya perpindahan kalor secara konduksi. Dengan dimasukkan ke
dalam termos, suhu air akan tetap terjaga. Ini karena bagian lapisan struktur khusus.
Termos terdiri dari dua lapisan: bagian dalam dan luar di lapisi perak putih,di
tengahnya ada hampa udara sehingga energi tidak akan bisa dihantarkan,dan panas
bagian dalamnya tidak bisa keluar.

2.4 Prinsip Kerja Termos


Prinsip kerja termos air panas sangat sederhana. Termos menggunakan bahan
yang bersifat adiabatik yaitu bahan yang dapat menghambat atau bahan yang tidak
memungkinkan terjadinya interaksi, antara sistem dengan lingkungan atau antara
lingkungan dengan sistem. Dengan kata lain tidak ada perpindahan kalor antara
sistem dalam termos yaitu air panas, dengan lingkungannya. Karena tidak ada
pertukaran kalor dari sistem dengan lingkungannya, akibatnya tidak terjadi pertukaran
temperatur. Dengan menggunakan bahan adiabatik, termos dapat mempertahankan
suhu air yang ada di dalamnya. Termos merupakan contoh sistem terisolasi dalam
termodinamika, karena tidak terjadi pertukaran kalor benda atau kerja dengan
lingkungan. Bahan utama termos adalah sebuah tabung kaca yang hampa udara
disekeliling termos tersebut. Sementara penutup luarnya terbuat dari aluminium
sebagai isolator anatara tabung kaca dengan udara sekitar.
Cara kerjanya yaitu kalor yang masuk dalam tabung tidak bisa merambat keluar
karena dihambat oleh kaca yang mempunyai warna putih dan mengilap. Karena
warna putih lebih sedikit menyerap kalor dibandingkan warna yang gelap. Setelah itu,
kalor dihambat oleh celah yang hampa udara pada tabung kaca, lalu masih dihambat
lagi oleh celah udara antara tabung dan dinding, karena udara merupakan penghantar
panas yang kurang baik. Dan yang terakhir panas dihambat keluar oleh dinding
termos yang biasa terbuat dari plastik atau logam yang penghantar panasnya kurang
baik.
6
Pada termos terdapat proses adiabatik yang tidak memungkinkan untuk kalor
masuk ataupun keluar oleh sistem (Q = 0). Oleh karena itu, kerja atu usaha yang
dilakukan gas, sama dengan perubahan energy dalamnya (W =∆ U ), sehingga tidak
memungkinkan terjadinya interaksi, antara sistem dengan lingkungan. Dan tidak ada
perpindahan kalor antara sistem dengan lingkungan, yang mengakibatkan tidak terjadi
pertukaran temperature, sehingga suhu air dalam termos akan tetap panas. Termos
yang tertutup rapat hingga hampa udara mampu menjaga suhu air. Prinsip kerja
termos panas maupun dingin adalah sama.
7

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Termos ditemukan oleh James Dewar padatahun 1902. James Dewar ingin
bayinya selalu meminum susu yang masih hangat. Sehingga, James Dewar menciptakan
botol vakum. Botol vakum merupakan wadah dari kaca berdinding ganda dengan ruang
di antara dindingnya dikosongkan dan ditutup rapat untuk mencegah agar panas tidak
menjalar. Sementara dinding sebelah dalam botol tersebut dilapisi perak untuk
mempertahankan panas. Botol vakum itulah yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya
termos.
Bagian-Bagian Termos yaitu Tutup Sumbat Termos (Mencegah perpindahan
kalor secara konduksi), Dinding Dalam Kaca (Mencegah perpindahan kalor dari air panas
agar tidak diserap oleh dinding), Dinding Luar Kaca (Mencegah perpindahan kalor secara
radiasi). Ruang Hampa Udara/Vakum (Membatasi kemungkinan panas hilang dari dalam
atau masuk ke dalam termos dengan konveksi), Dinding Pelingdung Kaca (Sebagai
isolator antara tabung kaca dengan udara sekitar), Karet Penahan Kaca ( Menjaga posisi
botol kaca tetap ditempatnya).
Contoh penerapan Hukum I Termodinamika yaitu pada Termos air panas. Pada
termos terjadi proses adiabatik yaitu proses yang tidak memungkinkan kalor untuk keluar
masuk sistem (Q = 0). Oleh karena itu, usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan
energi dalamnya (W =∆ U ), sehingga tidak memungkinkan untuk terjadinya interaksi,
antara sistem dengan lingkungan, serta tidak ada perpindahan kalor antara sistem dalam
termos yaitu air panas dengan lingkungannya.
Prinsip kerjanya termos air adalah sebagai isolator atau pencegah berpindahnya
panas dari air ke udara luar. Termos menggunakan bahan yang bersifat adiabatik yang
secara ideal menghambat atau tidak memungkinkan terjadinya interaksi antara sistem
dengan lingkungan, tidak ada perpindahan kalor antara sistem dalam termos dengan
lingkungannya. Akibatnya tidak terjadi pertukaran temperatur. Sehingga termos mampu
mempertahankan suhu air yang berada di dalamnya. Dan suhu air tidak terkontaminasi
dengan suhu lingkungannya.

8
3.2 Saran
Apabila membuat sebuah termos air panas, gunakanlah bahan yang terbuat dari
bahan adiabatik, agar tidak memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dari sistem ke
lingkungan, sehingga suhu air tetap panas. Dan untuk tutup termos, gunakanlah bahan
yang merupakan isolator yang merupakan penghantar panas yang kurang baik, untuk
mencegah terjadinya perpindahan kalor secara konduksi. Penulis juga mengharapkan
untuk kedepannya makin banyak ditemukan alat-alat yang berguna bagi kehidupan
sehari-hari manusia yang memakai konsep-konsep fisika, khususnya konsep
“termodinamika”.
9

DAFTAR PUSTAKA

Abdulah, Rurousha. 2010.penerapan hukum 1 termodinamika pada thermos. Semarang :


Universitas Negeri Semarang

Sabrina,Rossanti.2011. Termodinamika.http://rossanti-sabrina.blogspot.com

Setiawan, Deni.2009. Termos Air. Semarang : Universitas Negeri Semarang

http://termo-dian.blogspot.co.id/2015/03/cara-kerja-termos-pada-penerapan.html
http://www.gurupendidikan.co.id/termodinamika-pengertian-prinsip-sistem-hukum-
danrumus-beserta-contoh-soalnya-lengkap/
http://www.infoyunik.com/2016/07/ternyata-inilah-fungsi-bagian-termos.html
10

Anda mungkin juga menyukai