Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PERPINDAHAN PANAS

TEORI KONVEKSI PAKSAAN


Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perpindahan Panas
Dosen Pengampu : Ir. R.T.D Wisnu Broto, M.T

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Susi Lestari 40040119650001
Fitri Dwi Nurlaili 40040119650008
Palupi Diah Utami 40040119650015
Fairuz Nadhifah 40040119650080
Sirilus Angga Raditya 40040119650083
Taqi Zaim Aufa Wardana 40040119650093
Riski Andriana 40040119650097
Rosiana Oktaviani 40040119650099
Taqi Arrafi 40040119650109

PRODI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
segala limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul “Teori Konveksi Paksaan” ini kami susun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Perpindahan Panas. Tentunya tak lupa kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, maka
dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak. Ir. RTD Wisnu Broto, MT selaku dosen pengampu mata kuliah Perpindahan
Panas Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro yang telah memberikan arahan,
bimbingan serta dukungan kepada kami dalam menulis dan menyelesaikan tugas
makalah ini.
2. Teman-teman TRKI Angkatan 2019, khususnya kelompok 3 yang selalu memberikan
masukan dalam menyelesaikan tugas makalah ini dan terima kasih karena sudah
meluangkan waktu untuk menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Tak ada gading yang takretak, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
memiliki banyak kekurangan. Meskipun kami telah mengerahkan segala kemampuan untuk
lebih teliti, tetapi kami masih merasakan adanya kekurangan-kekurangan dalam penyusunan
tugas makalah ini. Untuk itu, kami selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi selangkah lebih maju. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya.

Semarang, 25 April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 LatarBelakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
1.4 Manfaat........................................................................................................................6
BAB II DASAR TEORI............................................................................................................7
2.1 Perpindahan Panas............................................................................................................7
2.2. Macam-macam Perpindahan Panas.................................................................................7
2.3. Hal yang harus diperhatikan dalam perpindahan koveksi...............................................5
2.4. Macam-macam perpindahan panas konveksi..................................................................5
2. 5. Perbedaan Konveksi bebas/alamiah dengan konveksi paksaan.....................................7
2.6 Pengertian konveksi paksa...............................................................................................8
2.7. Analisa perpindahan kalor konveksi paksa.....................................................................8
2.8. Aplikasi konveksi paksa................................................................................................10
2.9. Aplikasi perpindahan panas...........................................................................................11
BAB III PENUTUP.................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Perpindahan kalor dari suatu zat ke zat lain sering kali terjadi dalam industri proses.
Kebanyakan pengerjaan, diperlukan pemasukan atau pengeluaran kalor, untuk mencapai
dan mempertahankan keadaan yang dibutuhkan sewaktu proses berlangsung. Kalor
mengalir dengan sendirinya dari suhu yang tinggi ke suhu yang rendah. Akan tetapi, gaya
dorong untuk aliran ini ada1ah perbedaan suhu. Bila sesuatu benda ingin dipanaskan,
maka harus dimiliki sesuatu benda lain yang lebih panas, demikian pula halnya jika ingin
mendinginkan sesuatu, diperlukan benda lain yang lebih dingin. Mekanisme perpindahan
kalor dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Perpindahan panas secara konduksi
2. Perpindahan panas secara konveksi
3. Perpindahan panas secara radiasi

Konveksi adalah perpindahan kalor atau panas oleh gerak dari zat yang
dipanaskan. Proses perpindahan ka1or secara konveksi merupakan satu fenomena
permukaan. Proses konveksi hanya terjadi di permukaan bahan. Jadi dalam proses ini
struktur bagian dalam bahan kurang penting. Keadaan permukaan dan keadaan
sekelilingnya serta kedudukan permukaan itu adalah yang utama. Keadaan
keseimbangan termodinamika di dalam bahan akibat proses konduksi, suhu permukaan
bahan akan berbeda dari suhu sekelilingnya. Dalam hal ini dikatakan suhu permukaan
adalah T1 dan suhu udara sekeliling adalah T2 dengan Tl>T2. Kini terdapat keadaan suhu
tidak seimbang diantara bahan dengan sekelilingnya. Perpindahan kalor dengan jalan
aliran dalam industry kimia merupakan cara pengangkutan kalor yang paling banyak
dipakai. Oleh karena konveksi hanya dapat terjadi melalui zat yang mengalir, maka
bentuk pengangkutan ka1or ini hanya terdapat pada zat cair dan gas. Pada pemanasan zat
ini terjadi aliran, karena masa yang akan dipanaskan tidak sekaligus di bawa ke suhu yang
sama tinggi. Konveksi adalah proses perpindahan kalor dari satubagian fluida ke bagian
lain fluida oleh pergerakan fluida itu sendiri. Konveksi dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu konveksi bebas atau alamiah dan konveksi paksa. Konveksi alamiah merupakan
pergerakan fluida yang terjadi akibat perbedaan massa jenis. Bagian fluida yang

4
menerima kalor/dipanasi memuai dan massa jenisnya menjadi lebih kecil, sehingga
bergerak ke atas. Kemudian tempatnya akan digantikan oleh bagian fluida dingin yang
jatuh ke bawah karena massanya jenisnya lebih besar. Sedangkan pada konveksi paksa,
fluida yang telah dipanasi akan langsung diarahkan tujuannya oleh sebuah blower
atau pompa. Oleh karena itu bagian yang paling banyak atau yang pertama dipanaskan
memperoleh massa jenis yang lebih kecil dari pada bagian massa yang lebih dingin.
Sebagai akibatnya terjadi sirkulasi, sehingga kalor akhirnya tersebar pada seluruh zat.
(Syarifdkk, 2011).

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan permasalahan yaitu:
1. Apa pengertian dari perpindahan panas dan macam-macamnya?
2. Bagaimana perpindahan panas secara konveksi?
3. Apahal yang harus diperhatikan dalam perpindahan koveksi?
4. Apa jenis-jenis dari perpindahan panas secara konveksi?
5. Bagaimana perbedaan antara konveksi bebas atau alamiah dengan konveksi paksaan?
6. Apa pengertian dari konveksi paksaan?
7. Bagaimana analisa perpindahan kalor konveksi paksa?
8. Bagaimana aplikasi perpindahan panas secara konveksi paksaan?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut, makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengertian dari perpindahan panas dan macam-macamnya
2. Mengetahui perpindahan panas secara konveksi
3. Mengetahui hal yang harus diperhatikan dalam perpindahan koveksi
4. Mengetahui jenis-jenis dari perpindahan panas secara konveksi
5. Mengetahui perbedaan antara konveksi bebas atau alamiah dengan konveksi paksaan
6. Mengetahui pengertian dari konveksi paksaan
7. Mengetahui analisa perpindahan kalor konveksi paksaan
8. Mengetahui aplikasi perpindahan panas secara konveksi paksaan

5
1.4 Manfaat
Dari tujuan di atas, manfaat penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan bagi
penulis dan bagi pembaca tentang perpindahan panas secara konveksi paksaan. Makalah
ini juga bermanfaat sebagai referensi tentang materi perpindahan panas.

6
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Perpindahan Panas

Perpindahan panas (heat transfer) adalah proses berpindahnya energi kalor


atau panas (heat) karena adanya perbedaan temperatur. Dimana, energi kalor akan
berpindah dari temperatur media yang lebih tinggi ke temperatur media yang lebih
rendah. Proses perpindahan panas akan terus berlangsung sampai ada
kesetimbangan temperatur yang terjadi pada kedua media tersebut. Proses
terjadinya perpindahan panas dapat terjadi secara konduksi, konveksi, dan
radiasi(Dina et al., 2015).
2.2. Macam-macam Perpindahan Panas

Menurut (Dina et al., 2015) macam-macam perpindahan panas ada tiga, yaitu:

 Perpindahan Panas Secara Konduksi

Perpindahan panas secara konduksi adalah perpindahan panas yang terjadi


pada suatu media padat, atau pada media fluida yang diam. Konduksi terjadi akibat
adanya perbedaan temperatur antara permukaan yang satu dengan permukaan yang
lain pada media tersebut. Ilustrasi perpindahan panas secara konduksi seperti
digambarkan pada Gambar 1

Gambar 1 Proses perpindahan panas secara konduksi


Sumber : (maslatip.com)
Konsep yang ada pada konduksi merupakan suatu aktivitas atomik dan
molekuler. Sehingga peristiwa yang terjadi pada konduksi adalah perpindahan
energi dari partikel yang lebih energetik (molekul yang lebih berenergi atau
bertemperatur tinggi) menuju partikel yang kurang energetik (molekul yang kurang

7
berenergi atau bertemperatur lebih rendah), akibat adanya interaksi antara partikel-
partikel tersebut.

Proses perpindahan panas secara konduksi pada steady state melalui dinding datar
suatu dimensi seperti ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Gambar 2 Perpindahan panas konduksi pada bidang datar


Sumber: (Incropera dan DeWitt, 3rd ed.)
Persamaan laju konduksi dikenal dengan Hukum Fourier (Fourier Law of
Heat Conduction) tentang konduksi, yang persamaan matematikanya dituliskan
sebagai berikut ( Kreith, Frank, 1997):
dT
qkond =−kA ..................................................................... (2.1)
ds
Dimana:
qkond = Laju perpindahan panas konduksi (W) k =
Konduktivitas thermal bahan(W/m.K)
A = Luas penampang tegak lurus terhadap arah aliran panas(m)
dT
= Gradien temperatur pada penampang tersebut(K/m)
ds
Tanda (-) diselipkan agar memenuhi hukum Thermodinamika II, yang
menyebutkan bahwa, panas dari media bertemperatur lebih tinggi akan bergerak
menuju media yang bertemperatur lebih rendah.

 Perpindahan Panas Konveksi

Perpindahan panas secara konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi


dari suatu permukaan media padat atau fluida yang diam menuju fluida yang
mengalir atau bergerak, begitu pula sebaliknya, yang terjadi akibat adanya
perbedaan temperatur. Ilustrasi perpindahan panas secara konveksi digambarkan
seperti Gambar 2.3.

8
Gambar 3 Proses perpindahan panas secara konveksi
Sumber: (nasrulbintang.files.wordpress.com)
Suatu fluida memiliki temperatur (T) yang bergerak dengan kecepatan (V),
diatas permukaan benda padat (Gambar 2.4). Temperatur media padat lebih tinggi
dari temperatur fluida, maka akan terjadi perpindahan panas secara konveksi dari
benda padat ke fluida yangmengalir.

Gambar 4. Perpindahan panas konveksi dari permukaan media padat ke


fluida yang mengalir
Sumber: (Incropera dan DeWitt, 3rd ed.)
Laju perpindahan panas konveksi mengacu pada Hukum Newton tentang
pendinginan (Newton’s Law of Cooling) (Incopera and De Witt), dimana:
qkonv=ℎ.Ac.(Tc−Tœ)......................................................... (2.2)
Dimana:
qkonv = Laju perpindahan panas konveksi (W)
ℎ = Koefisienperpindahanpanaskonveksi(W/N2 .K)

Ac = Luaspermukaanperpindahanpanas(N2 )

9
Tc = Temperatur permukaan (K)
Tœ = Temperatur fluida (K)
Menurut perpindahan panas konveksi, aliran fluida dapat diklasifikasikan
menjadi:
a. Konveksi paksa (forced convection). Terjadi bila aliran fluida disebabkan oleh gaya
luar. Seperti: blower, pompa, dan kipasangin.
b. Konveksi alamiah (natural convection). Terjadi bila aliran fluida disebabkan oleh
efek gaya apungnya (bouyancy forced effect). Pada fluida, temperatur berbanding
terbalik dengan massa jenis (density). Dimana, semakin tinggi temperatur suatu
fluida maka massa jenisnya akan semakin rendah, begitu pulasebaliknya.
 Perpindahan Panas Radiasi

Perpindahan panas radiasi dapat dikatakan sebagai proses perpindahan panas


dari satu media ke media lain akibat perbedaan temperatur tanpa memerlukan
media perantara. Peristiwa radiasi akan lebih efektif terjadi pada ruang hampa,
berbeda dari perpindahan panas konduksi dan konveksi yang mengharuskan adanya
media perpindahan panas. Ilustrasi perpindahan panas secara radiasi digambarkan
seperti gambar 2.5.

Gambar 5. Proses perpindahan panas secara radiasi


Sumber : (maslatip.com)
Besarnya radiasi yang dipancarkan oleh permukaan suatu benda nyata (real)
(qrad.g), adalah:

qrad.g=s.a.Tc4.A............................................................... (2.3)

10
Sedangkan, untuk benda hitam sempurna (black body), dengan nilai
emisivitas (ε = 1) memancarkan radiasi (qrad.b), sebesar:
qrad.b = a.Tc4.A.................................................................(2.4)
Untuk laju pertukaran panas radiasi keseluruhan, antara permukaan dengan
sekelilingnya (surrounding) dengan temperatur sekeliling (Tcur), adalah:
qrad = s.a.(Tc4−Tcur4).A...............................................(2.5)
Dimana:
qrad = laju pertukaran panas radiasi (W)
s = Nilai emisivitas suatu benda (0≤ ε ≤1)
a =Konstantaproporsionalitas,disebutjugakonstantaStefanBoltzmann.
Dengannilai5,67x10–8(W/N2 K 4)
A = Luasbidangpermukaan(N2 )
Tc = Temperatur benda(K)
Dalam hal ini semua analisis tentang temperatur dalam pertukaran panas
radiasi adalah dalam temperatur mutlak (absolut) yaitu Kelvin(K).
2.3. Hal yang harus diperhatikan dalam perpindahan koveksi
 Viskositas fluida
 Densitas fluida
 Konduktivitas termal fluida
 Panas jenis fluida
 Kecepatan dan beda temperature
2.4. Macam-macam perpindahan panas konveksi
2.4.1 Perpindahan panas dengan konveksi di dalam aliran laminar
a) Perpindahan Panas Aliran Laminar ke Pelat Rata

Dirumuskan dengan :

5
hx = konduktif konvektif pada arah
X = jarak dari tepi depan
k = konduktivitas termal
xo = jarak antara lapisan hidro dinamik dengan lapisan termal
(1) = dikenal sebagai angka Nusselt (NNu,x)
(2) = dikenal sebagai angka Prandtl (NPr)
(3) = dikenal sebagai angka Reynolds (NRe,x)
b) Perpindahan Panas Aliran Laminar didalam tabung

Dirumuskan dengan :

Keterangan: N
FO
= angka Fourier
r
m
= jari-jaritabung (m, cm, ft)
t
T
= total waktupemanasandanpendinginan (sekon, menit, jam)
D = diameter tabung (m, cm, ft)
V = kecepatanfluida (m/s, ft/s)
L = panjanglintasantabung (m, ft )
Keterangan: NFO= angka Fourier
Im = jari-jari tabung (m, cm, ft)

6
tT = total waktu pemanasan dan pendinginan (sekon, menit, jam)
D = diameter tabung (m, cm, ft)
V = kecepatan fluida (m/s, ft/s)
L = panjang lintasan tabung (m, ft )
c) Perpindahan Panas Aliran Berkembang Penuh
dirumuskan dengan :

Keterangan: Tw = temperature dinding


Tb = temperature keluar
Ta = temperature masuk
2.4.2 Perpindahan panas dengan konveksi di dalam aliran turbulen
Hubungan empirik untuk tabung dengan menggunakan persamaan SIEDER-
STATE

atau

G = kecepatan massa fluida


Μw = μ pada Tw
φv = faktorkor elasi viskositas
2. 5. Perbedaan Konveksi bebas/alamiah dengan konveksi paksaan
No Deskripsi Konveksi Alamiah Konveksi Paksa
1 Definisi Pergerakan fluida (udara, air, Pergerakan fluida (udara,
gas, dll) tanpa gaya luar air, gas, dll) dengan gaya
luar seperti fan,
kompresordll

7
2 Persamaan gβ ( T h−Tc ) 3 ρϐ x
Ra= x Re =
aϐ μ
Ra= Bilangan Raidegh Re= Bilangan Raidegh
β= Volumetrik koefisien (I/K) ρ=Densitas(kg /m3 )
a=Thermal Diffucity (m2 /s) V = Kecepatan alir(m/s )
ϐ=Kinematik Viskositas (m2 / s) X = pipa diameter (m)
TH = Temperature tertinggi μ=dinamik viskositar (kg/m . s)
(K)
Tc = Temperature terendah (K)
G = gravity (9,81m 2 / s ¿
X = panjang (m)

2.6 Pengertian konveksi paksa


Konveksi paksa yaitu suatu kejadian dimana aliran panas dipaksa dialirkan ke tempat
yg dituju dengan bantuan alat tertentu. Bantuan alat tersebut misalnya melaui blower atau
kran dan pompa.

2.7. Analisa perpindahan kalor konveksi paksa


a. Aliran dalam pipa/Tabung

Besarnya perpindahan kalor yang terjadi pada suatu penampang/saluran yang


berbentuk pipa/tabung dapat dinyatakan dengan beda suhu limbak (bulk temperature):

q = m.Cp(Tb2 – Tb1) = h.A(Tw – Tb)

m = ρ.Um.A

Untuk mengetahui apakah alirannya laminar atau turbulen maka dibutuhkan bilangan
Reynold:

ρ .U m d
Re=
μ
Dimana :

8
m = laju aliran fluida (kg/s)

Cp = Panas jenis (kj/kg.0C)

Tb = Suhu limbak

Tw = Suhu dinding

Um = Kec. Rata-rata (m/s)

μ = Kekentalan (kg/m.s)

ρ = Kerapatan (kg/m3)

 Untuk Aliran Turbulen :


 Untuk pipa licin

Nud = 0,023.Re0,8. Prn = h.d/k

 Untuk pipa licin dengan faktor gesek

n
( f /8)Re . Pr μb h.d
N ud= 1/2 2 /3
1,07+12 ,7(f /8) ( Pr −1) μw
=
k()
Dimana:

n = 0,11 jika Tw >Tb

n = 0,25 jika Tw < Tb

 Untuk aliran laminar

1 /3 1/3 0 ,14
N ud=1 , 86( Re. Pr) (d / L) ( μ /μ w )
b. Aliran di atas plat rata

Pengelompokan aliran yang mengalir di atas plat diketahui dari bilangan Reynoalds :

9
Diamana : U∞ = kecepatan aliran bebas

X = jarak dari tepi depan

V = µ/ρ = viskositas kinematik

Transisi dari aliran laminar menjadi turbulen terjadi bila Re > 5×10⁵ Untuk aliran
sepanjang plat rata, lapisan batas selalu turbulen untuk Re ≥ 4 × 10⁶

2.8. Aplikasi konveksi paksa


a. Sistem suplai air panas

Prinsip kerja : Air panas di dalam ketel naik ke bagian atas tangki penyimpan. Air dingin
di dalam tangki utama kemudian turun menuju ke ketel untuk dipanaskan. Tangki utama
dihubungkan ke suplai air dingin oleh katup yang dikendalikan oleh pelampung. Jika
ketinggian air di dalam tangki utama berada di bawah ketinggian minimum tertentu, maka
pelampung akan membuka katup suplai air. Pipa luapan berfungsi mengalirkan luapan air
panas yang dihasilkan ke dalam tangki utama.

10
b. lemari es

Prinsip kerja : Udara dingin pada kompartemen pendingin bergerak ke bawah, dan
tempatnya digantikan oleh udara hangat yang naik dari bagian bawah dan didinginkan
oleh pipa-pipa pendingin. Pergerakan udara ini menghasilkan arus konveksi alamiah
udara. Arus konveksi udara ini akan mendinginkan semua makanan yang disimpan di
dalam lemari es.

2.9. Aplikasi perpindahan panas


a. Penggunaan heat exchanger dalam industry migas sebgai alat penukar panas antara
2 fkuida dengan perbedaan temperature dan panas

b. Penggunaan paseurizer dalam industry susu untuk memberikan heat treatmen pada
produk yang telah dikemas.

c. pada industry semen penggunaan grate cooler terjadi perpindahan panas antara
udara pendingin dengan klinker.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Perpindahan panas (heat transfer) adalah proses berpindahnya energi kalor
atau panas (heat) karena adanya perbedaan temperatur. Dimana, energi kalor akan
berpindah dari temperatur media yang lebih tinggi ke temperatur media yang lebih
rendah. Macam-macam perpindahan panas ada tiga, yaitu perpindahan panas secara
konduksi, perpindahan panas konveksi dan perpindahan panas radiasi. Hal yang
harus diperhatikan dalam perpindahan koveksi yaitu viskositas fluida, densitas fluida,
konduktivitas termal fluida, panas jenis fluida dan kecepatan dan beda temperature.
Macam-macam perpindahan panas konveksi yaitu perpindahan panas dengan
konveksi di dalam aliran laminar dan perpindahan panas dengan konveksi di dalam
aliran turbulen. Perbedaan konveksi bebas/alamiah dengan konveksi paksaan.
Konveksi paksa yaitu suatu kejadian dimana aliran panas dipaksa dialirkan ke tempat
yg dituju dengan bantuan alat tertentu. Bantuan alat tersebut misalnya melaui blower
atau kran dan pompa. Analisa perpindahan kalor konveksi paksa ada beberapa aliran
yaitu aliran dalam pipa/tabung, dan aliran di atas plat rata. Aplikasi konveksi paksa
yaitu sistem suplai air panas, dan lemari es. Aplikasi perpindahan panas yaitu
penggunaan heat exchanger dalam industry migas sebgai alat penukar panas antara 2
fkuida dengan perbedaan temperature dan panas, penggunaan paseurizer dalam
industry susu untuk memberikan heat treatmen pada produk yang telah dikemas dan
pada industry semen penggunaan grate cooler terjadi perpindahan panas antara udara
pendingin dengan klinker.
DAFTAR PUSTAKA

Dina, S. F., Rambe, S. M., Azwardi, A., Sipahutar, E. H., Perkasa, L., Basri, H., Antu, E. S.,
Titahelu, N., Tupamahu, C. S. E., YASA, I. N. W. P., Suryadi, A., Asmoro, P. T.,
Raihan, R., Fudholi, A., Sopian, K., Ruslan, M. H., Alghoul, M. A., Sulaiman, M. Y.,
Subiyakto, G., … Akbar, M. (2015). Analisa Performasi Kolektor Surya Pelat
Bergelombang Untuk Pengering Bunga Kamboja Dengan Empat Sisi Kolektor. Jurnal
Teknik ITS, 4(1), 108–114.
http://ejournal.kemenperin.go.id/jtt/article/view/4669%0Ahttp://jurnal.poliupg.ac.id/in
dex.php/snp2m/article/view/925%0Ahttp://dinamika.unram.ac.id/index.php/DTM/arti
cle/view/50/45%0Ahttp://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/8676%0Ahttp
://eju

https://www.academia.edu/7716486/Perpindahan_Panas_Konveksi_Paksa_PERPINDAHAN
_PANAS_KONVEKSI_PAKSA

https://fdokumen.com/download/008konveksi-paksa

http://www.tekim.undip.ac.id/images/download/PERPINDAHAN_PANAS.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai