Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TERMODINAMIKA DAN PINDAH PANAS

PERPINDAHAN KALOR SECARA KONVEKSI

DOSEN PENGAMPU
Monika Marpaung S.TP., M.Si.

KELOMPOK 3
YULIANA (J1B116002)
LUTFIATIS MAHARANI (J1B116008)
AL AZHAR FAUZAN (J1B116015)
DIYAN IKAWATI (J1B116027)
SAMUEL SINURAT (J1B116021)

PRODI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Perpindahan panas secara konveksi”.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada ibu Monika Marapaung,
selaku dosen mata kuliah Termodinamika dan Pindah Panas Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Jambi yang telah memberikan kami tugas makalah mengenai
materi ini. Tak lupa pula ucapan terimakasih kepada rekan-rekan kelompok yang
telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan jika adanya ketidaktepatan dalam makalah yang telah kami
perbuat, berharap adanya kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah
yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Jambi, 24 Mei 2017

Penulis
DAFTAR ISI

halaman
KATA PENGANTAR ..............................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................
A. Latar Belakang ..............................................................................
B. Tujuan Penulisan ...........................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................
A. Perpindahan Panas ........................................................................
BAB III PEMBAHASAN .........................................................................
A. Pengertian perpindahan panas secara konveksi ............................
B. Mekanisme perpindahan panas secara konveksi ...........................
C. Menghitung laju perpindahan panas secara konveksi ...................
BAB IV PENUTUP ..................................................................................
A. Ksimpulan .....................................................................................
B. Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata kalor merupakan suatu hal yang tidak asing lagi di telinga, meski
terkadang orang salah menafsirkan kata kalor ini menjadi suhu, padahal kalor
berbeda dengan suhu. Kalor merupakan salah satu bentuk energy yang ada di bumi
ini. Sedangkan suhu merupakan salah satu bentuk dari kalor. Pada awalnya besaran
kalor merupakan kalori, tapi setelah diketahui bahwa kalor adalah energy maka
satuan kalorpun disamakan dengan satuan energy lain.
Perpindahan kalor dari suatu zat ke zat lain seringkali terjadi dalam industri
proses. Pada kebanyakan proses diperlukan pemasukan atau pengeluaran kalor
untuk mencapai dan mempertahankan keadaan yang dibutuhkan sewaktu proses
berlangsung. Kondisi pertama yaitu mencapai keadaan yang dibutuhkan untuk
pemrosesan, terjadi umpamanya bila pengerjaan harus berlangsung pada suhu
tertentu dan suhu ini harus dicapai dengan jalan pemasukan atau pengeluaran kalor.
Kondisi kedua yaitu mempertahankan keadaan yang dibutuhkan untuk operasi
proses, terdapat pada pengerjaan eksoterm dan endoterm.
Secara umum perpindahan panas merupakan berpindahnya energi panas dari
satu daerah ke daerah lainnya sebagai akibat dari perbedaan suhu diantara kedua
daerah tersebut. Secara umum ada tiga cara perpindahan panas yang berbeda yaitu:
konduksi, radiasi dan konveksi. Jika kita berbicara secara tepat, maka hanya
konduksi dan radiasi dapat digolongkan sebagai proses perpindahan panas, karena
hanya kedua mekanisme ini yang tergantung pada beda suhu. Sedangkan konveksi
tidak secara tepat memenuhi definisi perpindahan panas, karena untuk
perpindahannya bergantung pada transport massa mekanik.
Tetapi karena konveksi juga menghasilkan perpindahan energi dari daerah
yang bersuhu lebih tinggi ke daerah yang lebih rendah, maka istilah konveksi telah
diterima secara umum.Berdasarkan penyelidikan fenomena di alam, Panas itu dapat
merambat dari suatu bagian ke bagian lain melalui zat atau benda yang diam. Panas
juga dapat dibawa oleh partikel-partikel zat yang mengalir.
Disadari atau tidak, kalor banyak digunakan manusia untuk menunjang
kehidupannya. Perlu di ketahui bahwa penggunaan kalor oleh manusia bukan
kalornya secara langsung tapi berupa perpindahannya, atau berupa panas yang
dihasilkannya. Kalor sangat berguna bagi kehidupan manusia, dengan mempelajari
kalor manusia menjadi lebih bisa memanfaatkannya. Dengan dasar itulah penyusun
merasa sangat penting untuk menyusun makalah ini yang membahas tentang
Perpindahan Kalor secara Konveksi.

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui proses perpindahan panas secara konveksi


2. Untuk mengetahui manfaat perpindahan panas secara konveksi
3. Untuk mengetahui aliran pada perpindahan panas secara konveksi
4. Untuk menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Termodinamika dan Pindah
Panas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep dasar perpindahan panas

Perpindahan kalor (heat transfer) ialah ilmu yang mempelajari tentang


perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara benda atau
material. Dari termodinamika telah kita ketahui bahwa energi yang pindah itu
dinamakan kalor atau panas (heat). Ilmu perpindahan kalor tidak hanya mencoba
menjelaskan bagaimana energi kalor itu berpindah dari suatu benda ke benda lain,
tetapi juga dapat meramalkan laju perpindahan yang terjadi pada kondisi-kondisi
tertentu. Kenyataan di sini yang menjadi sasaran analisis ialah masalah laju
perpindahan, inilah yang membedakan ilmu perpindahan kalor dari ilmu
termodinamika.
Termodinamika membahas sistem dalam keseimbangan, ilmu ini dapat
digunakan untuk meramal energi yang diperlukan untuk mengubah sistem dari
suatu keadaan seimbang ke keadaan seimbang lain, tetapi tidak dapat menjelaskan
kecepatan perpindahan itu. Hal ini disebabkan karena pada waktu proses
perpindahan itu berlangsung, sistem tidak berada dalam keadaan seimbang.
Ilmu perpindahan kalor melengkapi hukum pertama dan kedua
termodinamika, yaitu dengan memberikan beberapa kaidah percobaan yang dapat
dimanfaatkan untuk menentukan perpindahan energi. Sebagaimana juga dalam
ilmu termodinamika, kaidah-kaidah percobaan yang digunakan dalam masalah
perpindahan kalor cukup sederhana, dan dapat dengan mudah dikembangkan
sehingga mencakup berbagai ragam situasi praktis.
Ilmu perpindahan panas diperlukan untuk menganalisa proses perpindahan
panas dari suatu benda lain atau dari suatu bagian benda kebenda bagian lainnya.
Walaupun didalam termodinamika perpindahan energy dalam bentuk panas telah
dipelajari, tetapi ilmu termodinamika tidak mampu memberikan suatu keterangan
tentang cara berlangsungnya proses tersebut. Lama waktu perpindahan panas dan
perubahan-perubahan temperature yang terjadi didalam sistem.
Termodinamika hanya membahas berdasarkan keadaan awal dan keadaan
akhir dari proses dimana perpindahan energi dalam bentuk panas diketahui sebagai
selisih antara energi yang mempunyai sistem pada keadaan awal dan akhir proses
tersebut dengan seimbang. Pada disarnya perpindahn panas terjadi akibat adanya
ketidakseimbangan (adanya perbedaan temperature) thermal.
Proses perpindahan panas yang terjadi sebenarnya sngat rumit dan
memerlukan pengkajian yang cukup sulit. Oleh karena itu dilakukan berbagai cara
penyederhanaan dan peninjauan proses tersebut yaitu dengan jalan memperhatikan
hala-hal yang kurang berpengaruh terhadap proses keseluruhan dengan dasar
penyederhanaan tersebut, maka mekanisme perpindahan panas dapat dibedakan
atas tiga jenis yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Perpindahan panas secara konveksi

Perpindahan panas secar konveksi adalah proses transfor energy dengan kerja
gabungan dari konduksi panas, penyimpanan energy dan gerakan mencampur.
Perpindahan panas konveksi dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori yaitu,
konveksi bebas, konveksi pakasa, dan konveksi campuran. Fenomena perpindahan
panas konveksi terdiri dari dua mekanisme yaitu, perpindahan energy sebagai
akibat dari pergerakan molekul acak (difusi) dan energy yang dipindahkan secara
makroskopis dari fluida.
Berdasarkan besarnya konveksi trgantung pada: luas permukaan benda yang
bersinggungan dengan fluida, perbedaan suhu antara permukaan benda dengan
fluida, koefisien konveksi, kapasitas panas fluida, rapat massa fluida dan bentuk
permukaan kontak. Pada kedua proses konduksi dan konversi, faktor penting yang
menjadi penyebab dan pendorong proses tersebut adalah perbedaan suhu. Apabila
perbedaan suhu terjadi maka keadaan tidak setabil termal akan terjadi.
Keadaan tidak setabil ini perlu diselesaikan melalui proses perpindahan kalor.
Konveksi hanya dapat terjadi melalui zat yang mengalir, maka bentuk
pengangkutan kalor hanya terdapat pada zat cair dan gas. Manfaat perpidahan
secara konversi dalam kehidupan sehari hari yaitu: sistem pendingin pada lemari
es, sistem pendingin pada radiator mobil dan terjadinya angina darat dan angina
laut.

B. Mekanisme perpindahan panas secara konveksi


Perpindahan panas secara konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi
dari suatu permukaan media padat atau fluida yang diam menuju fluida yang
mengalir atau bergerak, begitu pula sebaliknya, yang terjadi akibat adanya
perbedaan temperatur. Ilustrasi perpindahan panas secara konveksi digambarkan
seperti gambar dibawah ini:
Proses perpindahan panas secara konveksi

Temperatur media padat lebih tinggi dari temperatur fluida, maka akan terjadi
perpindahan panas secara konveksi dari benda padat ke fluida yang mengalir.

Perpindahan panas konveksi dari permukaan media padat ke fluida


yang mengalir.
C. Laju perpindahan panas secara konveksi

Laju perpindahan panas konveksi mengacu pada Hukum Newton tentang


pendinginan (Newton’s Law of Cooling) (Incopera and De Witt), dimana:

𝑞𝑘𝑜𝑛𝑣 = ℎ. 𝐴𝑠. (𝑇𝑠 − 𝑇∞)


Dimana:
𝑞𝑘𝑜𝑛𝑣 = Laju perpindahan panas konveksi (W)
ℎ = Koefisien perpindahan panas konveksi (W/m. K)
𝐴𝑠 = Luas permukaan pindahan panas (m)
𝑇𝑠 = Temperatur permukaan (K)
𝑇∞) = Temperatur fluida (K)

Menurut perpindahan panas konveksi, aliran fluida dapat diklasifikasikan menjadi:


a) Konveksi paksa (forced convection). Terjadi bila aliran fluida disebabkan
oleh gaya luar. Seperti: blower, pompa, dan kipas angin.

 Aliran diatas plat rata:


Pengelompokan aliran yang mengalir di atas plat diketahui dari bilangan
Reynold.
𝑈 ∞𝑋 ⍴. 𝑈∞. 𝑋
𝑅𝑒 = =
υ µ

Dimana :
U∞ = kecepatan aliran bebas
X = jarak dari tepi depan
υ = μ/ρ = viskositas kinematic

Transisi dari aliran laminar menjadi turbulen terjadi bila Re > 5.105
Untuk aliran sepanjang plat rata, lapisan batas selalu turbulen untuk Re ≥ 4. 106
 Aliran dalam tabung:
Untuk aliran dalam tabung biasanya

𝑈 𝑚.𝑑 𝑈𝑚.𝑑.𝑝
Red = = > 2300
υ µ

 Lapisan atas pada plat rata.


a. Lapisan batas thermal
Daerah dimana terdapat gradien suhu dalam aliran akibat proses
pertukaran kalor antara fluida dan dinding
b. Lapisan batas hidrodinamik.
Daerah aliran dimana gaya-gaya viscous dirasakan.

b) Konveksi alamiah (natural convection).


Terjadi bila aliran fluida disebabkan oleh efek gaya apungnya (bouyancy
forced effect). Pada fluida,temperatur berbanding terbalik dengan massa jenis
(density). Dimana semakin tinggi temperatur suatu fluida maka massa jenisnya akan
semakin rendah, begitu pula sebaliknya. Konveksi alamiah konveksi yang terjadi
karena proses pemanasan yang menyebabkan fluida berubah densitasnya
(kerapatannya) dan bergerak naik

\
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa perpindahan


konveksi umumnya berlangsung pada zat cair dan gas. Perpindahan kalor diikuti
oleh perpindahan partikel-partikel perantaranya. Proses konveksi terjadi aliran
energi dalam bentuk kalor dan aliran materi fluida. Energi yang diterima fluida
disimpan oleh partikel-partikel fluida tersebut sehingga konveksi dapat di
definisikan sebagai perpindahan kalor dari sebagian fluida ke bagian fluida yang
lain yang diikuti oleh pergerakan fluida tersebut.
Dalam perpindahan kalor konveksi, perpindahan dapat terjadi karena adanya
perbedaan suhu. Konveksi umumnya dibedakan menjadi konveksi alami dan
koveksi paksa. Perbedaan keduanya ada pada kondisi perpindahan dimana pada
konveksi paksa terdapat bantuan dari alat-alat eperti alat penukar kalor. Sedangkan
pada konveksi alamiah, perpindahan panasnya dipengaruhi oleh suhu dan jenis
fluidanya.

B. Saran

Dari penulisan makalah ini kami menyarankan agar mahasiswa lebih


mngetahui tentang teori-teori perpindahan panas serta memahami materi apa yang
akan dibuat dalam penulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Setyoko,Bambang. 2008. Evaluasi Kinerja Heat Exchanger Dengan Metode


Fouling Faktor. Junal Teknik. Vol 2(29):148-153
https://www.google.com/search?q=makalah+tentang+perpindahan+panas+secar
+konveksi&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox
b#q=makalah+perpindahan+panas+secara+konveksi+pd (Diunduh tgl 20 mei
2017)
http://digilib.polban.ac.id/download.php?id=5876 (Diunduh tgl 20 mei 2017)

Anda mungkin juga menyukai