Anda di halaman 1dari 11

UJIAN AKHIR SEMESTER

PERPINDAHAN PANAS

DOSEN PENGAMPU :
RYSAN OCTY SYALINDRY S.Si., M.Eng.

DISUSUN OLEH :
YULIA ETA PUTRI (D1121171034)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
telah diberikan kesehatan secara jasmani dan rohani sehingga kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini. Dalam pnyusunan makalah ini tidak
sedikit hambatan yang dihadapi oleh kami, baik itu dari luar maupun dari diri.
Penuh dengan kesabaran dan pertolongan dari Tuhan kami dapat menyeleasaikan
makalah ini tepat pada waktunya, kami juga menyadari bahwa kelancaran dalam
menyusun makalah ini tidak lepas juga dari segala dorongan dan bimbingan dari
keluarga dan teman-teman sehingga kami dapat menyelesaikan hambatan-
hambatan yang ada.

Makalah ini disusun agar teman-teman sekalian dapat memperluas ilmu


pengetahuan tentang bahan-bahan kimia terutama polimer sintetik. Pembuatan
makalah yang kami sajikan dilakukan berdasarkan beberapa observasi melalui
internet dan buku. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi teman-
teman pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
guna mempernaiki makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terimakasih

Pontianak, 2 Juli 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Perpindahan panas merupakan suatu fenomena fisika yang dapat terjadi
secara natural ( tanpa dipaksa). Perpindahan panas adalah proses berpindahnya
energ dari suatu daerah ke daerah karena adanya perbedaan suhu antara
daerah-daerah tersebut. Karena beda suhu terdapat di seluruh alam semesta, maka
perpindahan panas bersifat euniversal yang berkaitan dengan tarikan
gravitasi.
Umumnya perpindahan panas yang kita kenal ada 3 cara yaitu konduksi,
konveksi dan radiasi. 2 dari 3 proses perpindahan tersebut menggunakan sebuah
medium dalam prosesnya. Berbeda dengan proses gravitasi, aliran panas tidak di
kendalikan oleh sebuah hubungan yang unik, namun kombinasi dari berbagai
hukum fisika yang tidak saling bergantungan.
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari kita telah melakukan
praktik perpindahan panas secara sederhana contohnya seperti memasak,
menjemur pakaian, berjemur dan masih banyak lagi. Dalam kehidupan sehari-hari
perpindahan panas merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan karena banyak
pekerjaan rumah tangga yang tampak sepele seperti menjemur pakaian memiliki
fungsi yang besar aitu agar kita dapat mengeringkan baju lebih cepat.
Perpindahan panas (kalor) dari suatu zat ke zat lain seringkali terjadi
dalam industri proses. Pada kebanyakan pengerjaan, diperlukan pemasukan
atau pengeluaran kalor, untuk mencapai dan mempertahankan keadaan
yang dibutuhkan sewaktu proses berlangsung. Perpindahan panas adalah salah
satu faktor yang sangat menentukan operasional suatu pabrik Kimia. Perpindahan
panas akan terjadi apabila ada perbedaan temperatur antara 2 bagian benda. Panas
akan berpindah dari temperature tinggi ke temperatur yang lebih rendah.
Heat exchanger merupan salah satu alat penukar panas yang sangat banyak
digunakan dalam industri. Heat Exchanger adalah alat penukar kalor yang
berfungsi untuk mengubah temperatur dan fasa suatu jenis fluida. Proses tersebut
terjadi dengan memanfaatkan proses perpindahan kalor dari fluida bersuhu tinggi
menuju fluida bersuhu rendah. Di dalam dunia industri peran dari heat exchanger
sangat penting.Misal dalam industri pembangkit tenaga listrik, heat exchanger
berperan dalam peningkatan efisiensi sistem.

1.2.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Uraian Diatas Rumusan Maslah Dalam Makalah Ini Adalah :
1. Apa Itu Perpindahan Panas?
2. Bagaimana Saja Mekanisme Perpindahan Panas?
3. Bagaimana Hubungan Perpindahan Panas Dengan Kehidupan
Sehari-Hari?

1.3.TUJUAN
Tujuan Dalam Pembuatan Makalah Ini Adalah :
1. Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Perpindahan Panas.
2. Mengetahui Bagaimana Mekanisme Perpindahan Panas Yang
Terjadi.
3. Mengetahui Bagaimana Hubungan Perpindahan Panas Dalam
Kehidupan Sehari-Hari.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PERPINDAHAN PANAS

Perpindahan panas dapat di definisikan sebagai berpindahnya energi dari


satu daerah ke daerah lainnya sebagai akibat dari beda suhu antara daerah-daerah
tersebut dari temperatur fluida yang lebih tinggi ke fluida lain yang memiliki
temperatur lebih rendah. Hukum percampuran panas juga terjadi karena panas itu
berpindah, sedangkan pada kalorimeter, perpindahan panas dapat terjadi dalam
bentuk pertukaran panas dengan luar sistem ( Supu, 2016 )

Perpindahan panas merupakan suatu fenomena fisika yang dapat terjadi


secara natural ( tanpa dipaksa). Karena beda suhu terdapat di seluruh alam
semesta, maka perpindahan panas bersifat euniversal yang berkaitan dengan
tarikan gravitasi

Gambar 1. Sistem Perpindahan Panas

pada gambar diatas menggambarkan sistem perpindahan panas.


padagambar terdapat aliran yang berwarna merah menandakan bahwa pada aliran
tersebut memiliki temperatur yang lebih tinggi sedangkan pada aliran yang
berwarna biru menandakan bahwa alirannya memilki temperatur tang lebih rendah
. siklus pada aliran tersebut seperti lingkaran yang dibagi dua dimana ada alat
penukar penukar panas yang terlibat dalam proses perpindahan panas yang terjadi
antara aliran yang temperaturnya lebih tinggi dan aliran yang temperaturnya lebih
rendah.
2.2. MEKANISME PERPINDAHAN PANAS

perpindahan panas dapat terjadi melalui 3 cara yaitu konduksi, konveksi


dan radiasi yang akan dijelaskan berikut :

A. KONDUKSI
Pada buku terjemahan young dan freedman (2002) mengatakan bahwa
perpindahan panas secara konduksi adalah perpindahan panas yang terjadi pada
satu benda atau 2 benda yang saling bersentuhan. Konsep perpindahan panas
secara konduksi adalah panas akan berpindah dari benda yang bertemperatur
tinggi ke benda yang bertemberatur rendah didalam sebuah medium (padat, cair
atau gas) atau antara medium-medium yang berlainan yang berkontak secara
langsung. Hal tersebut juga yang menjadi dasar mengapa perpindahan secara
konduksi disebut istilah perpindahan panas dengan hantaran.
Perpindahan panas secara konduksi terjadi karena hubungan molekul
secara langsung tanpa adanya perpindahan molekul yang cukup besar. Mekanisme
perpindahan secara konduksi merupakan satu-satunya sistem perpindahan panas
yang dapat terjadi pada zat-zat padat yang tidak dapat tertembus oleh cahaya.
Pada medium yang bersifat fluida perpindahan panas dapat pula terjadi tetapi
biasanya akan disertai pula dengan perpindahan panas secara konveksi (supu,
2016).

Gambar 2. Contoh Perpindahan Panas Secara Konduksi


Gamabr diatas merupakan salah satu contoh perpindahan panas secara
konduksi. Medium yang digunakan berupa padatan yaitu batang besi dan sumber
panasnya adalah pelita. Mekanisme perpindahan panas yang terjadi adalah pada
saat ujung besi yang bertemperatur rendah bersentuhan dengan api, maka ujung
besi tersebut akan mengalami perpindahan panas dan besi tersebut akan menerima
panas dari apa. Pada selang beberapa waktu, panas tersebut akan merambat pada
bagian lain besi tersebut sehingga besi tersebut seluruhnya akan panas, pada saat
tangan menyentuh ujung besi yang telah panas, besi tersebut akan mentransfer
panasnya kepada tangan kita.
B. KONVEKSI

Perpindahan panas secara Konveksi adalah perpindahan panas karena


adanya gerakan atau aliran atau pencampuran dari bagian panas ke bagian yang
dingin. Konveksi Yaitu perpindahan panas yang terjadi antara permukaan padat
dengan fluida yang mengalir di sekitarnya, dengan menggunakan media
penghantar berupa fluida (cairan atau gas). Bila sebuah fluida lewat di atas sebuah
permukaan benda padat yang panas, maka energi akan dipindahkan kepada fluida
dari dinding oleh hantaran panas (Stoecker dan Jones, 1982).

Gambar 3. Perpindahan Panas Secara Konveksi

Pada gamabr diata ditunjukkan bahwa perpindahan panas secara konveksi


terjadi didalam panci yang berisikan cairan. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa perpindahan konveksi terjadi pada fluida yang berkontak
dengan media padat yang panas. Fluida pada gambar diatas akan mengalami
perubahan temperatus setelah api kompor menyala dan memanaskan panci
tersebut, dimana pada saat fluida tersebut melewati panci yang panas, panci
tersebut akan mentransfer panas ke cairan tersebut. Sehingga cairan tersebut
menerima transfer panas dari panci tersebut.
Perpindahan panas secara konveksi dapat terjadi melalui 2 cara yaitu paksa
dan alami (Walujodjati,2006) :

a. Konveksi alami : Konveksi bebas yang mana aliran fluida


disebabkan oleh adanya variasi masa jenis yang selalu diikuti dengan
adanya perbedaan temperatur dalam fluida
b. Konveksi paksa : Konveksi paksa adalah perpindahan panas
yang mana dialirannya tersebut berasal dari luar, seperti dari blower
atau kran dan pompa.
C. RADIASI
Perpindahan panas secara radiasi adalah perpindahan panas yang tidak
menggunakan medium dalam prosesnya. Perantara yang digunakan dalam
perpindahan panas secara radiasi adalahmengunakan gelombang yaitu gelombang
elektromatik. Perpindahan panas radiasi adalah proses di mana panas mengalir
dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah bila benda-benda
itu terpisah di dalam ruang, bahkan jika terdapat ruang hampa di antara benda -
benda tersebut (Fathuroya, 2017).
Perpindahan kalor radiasi adalah perpindahan energi oleh penjalaran
(rambatan) foton yang tak terorganisir. Setiap benda yang terus memancarkan
foton-foton secara serampangan di dalam arah dan waktu, dan tenaga netto yang
dipindahkan oleh foton-foton ini diperhitungkan sebagai kalor. Energi radiasi
dikeluarkan oleh benda karena temperatur, yang dipindahkan melalui ruang
antara, dalam bentuk gelombang elektromagnetik Bila energi radiasi menimpa
suatu bahan, maka sebagian radiasi dipantulkan dan sebagian akan diserap.

Gambar 4. Perpindahan panas secara radiasi


Tanpa kita sadari kita semua sudah sering mengalami perpindahan panas
dengan benda-benda yang ada disekitar kita. Contoh perpindahan panas secara
radiasi sering kita rasakan pada saat berdiri disamping api pada saat berkemah
maupun memasak. Pada saat kita berdiri beberapa dari api kita masih dpat
merasakan panas yang diberikan oleh api. Hal tersebut dikarenakan adanya kalor
yang bergerak melalui gelombng sehingga tubuh kita yang tidak tersentuh api
dapat tetap merasakan panas.

2.3. PERPINDAHAN PANAS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Perpindahan panas pasti sering dialami oleh kita semua. Perpindahan


panas sangat penting dalam berbagai aspek dalam kehidupan manusia . Manfaat
perpindahan panas yang sanagt kita sering rasakan adalah dalam memasak. Tanpa
adanya perpindahan panas, maka bahan makanan yang mentah tidak akan bisa
kita masak. Air panas dalam termos juga termasuk salam satu hasil dari
perpindahan panas yang sangat sering kita rasakan.

Gambar 5. Contoh Perpindahan Panas

Selain manfaat dalam memasak, perpindahan panas juga sangat penting


dlaam hal mengeringkan. Contohnya ibu rumah tangga ingin mengeringkan baju
yang basa, petani yang menjemur padi untuk digiling sehingga menjadi beras,
ptani yang menjemur kedelai untuk membuat kecap. Masih banyak lagi contoh-
contoh manfaat peppindahan panas yang kita rasakan tanpa kita sadari.
BAB III

PENUTUP

3.1. SIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa perpindahan panas adlah


sebuah kondisi dimana terjadi penambahan atau pengurangan temeratur yang
terjadi antar benda yang temperaturnya lebih tinggi ke temperatur yang lebih
tinggi. perpindahan panas dapat terjadi dengan 3 cari yaitu konduksi, konveksi
dan radiasi. dlaam kehidupan sehari-hari banyak sekali manfaat perpindahan
panas yang dapat dirasakan seperti memasak dan menjemur pakaian.

3.2. SARAN

Saya sadar bahwa pada makalah yang kami buat ini terdapat banyak
kekurangan, maka diperlukan kritik dari dosen pembimbing dan pembaca agar
memberikan kritikan yang bersifat membangun agar makalah ini bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

Fathuroya,Vivien , Jhauharotul Muchlisyiyah, Ni’matulizza, Sudarminto S.Y.


2017. Fisika Dasar Untuk Ilmu Pangan. Malang : UB Press

Stoecker, Wilbert F Dan Jones, Jerold W. 1982. Refrigeration And Air


Conditioning. New York.

Supu,Idawati , Baso Usman, Selviani Basri, Sunarmi. 2016. Pengaruh Suhu


Terhadap Perpindahan Panas Pada Material Yang Berbeda. Jurnal
Dinamika Vol 7 (1) :Halaman 62- 73.

Walujodjati, A. Perpindahan Panas Konveksi Paksa. Jurnal Momentum. Vol.


2(2) : 21 – 24.

Young, Hugh D., Roger A. Freedman. 2002. Fisika University Terjemahan Oleh
Nedang Juliastuti. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai