JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala syukur kehadirat Allah S.W.T, atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyusun makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada
junjugan kita, Nabibana wa nabiyana Muhammad S.A.W.Makalah ini diajukan sebagai tugas
mata kuliah Termodinamika.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan.Oleh karena itu,diharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca demi
kebaikan dan penyempurnaan makalah selanjutnya. Penulis berharap makalah ini benar-benar
bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.
Padang,09 Desember 2018
Penulis
2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang......................................................................................................3
1.2. Tujuan ..................................................................................................................3
1.3. Rumusan Masalah.................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Wajan...................................................................................................................4
2.2. Peristiwa retaknya wajan ....................................................................................5
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari kita sering melihat bahkan melakukan kegiatan yang
berkaitan dengan termodinamika seperti dalam memasak,menyetrika,meletusnya gunung
merapi dll. Pada saat memasak, kita sering menggunakan wajan baik itu untuk menggoreng
ataupun menggulai,setelah selesai memasak kita pasti pernah menyiram wajan panas tersebut
dengan air,yang tujuannya agar wajan tersebut lebih cepat dingin,ternyata hal ini berdampak
buruk karena bisa menyebabkan wajan menjadi pecah atau retak,pada wajan ada beberapa
kejadian yang menyebabkan wajan menjadi retak karena disiram saat wajan dalam keadaan
panas tinggi.peristiwa ini dapat dijelaskan dengan ilmu termodinamika peristiwa ini terjadi
dikarenakan pemuaian benda padat.
Wajan adalah alat memasak yang dirancang sedemikian rupa dengan konsep
termodinaika yang membuat masakan cepat matang jika dalam keadaan suhu yang tinggi.
1.2.Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengertian Pemuaian dan pembagiannya dalam ilmu termodinamika.
2.Mengetahui peristiwa yang terjadi pada wajan panas yang disiram dengan air dingin.
1.3.Rumusan Masalah
1.Menjelaskan pengertian Pemuaian benda dan pembagiannya dalam Ilmu Termodinamika.
2.Menjelaskan penyebab retaknya wajan panas apabila disiram dengan air dingin.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Wajan Aluminium
Menurut kanginan dalam buku Fisika untuk SMA Kelas X, pemuaian
didefinisikan sebagai perubahan ukuran suatu benda yang disebabkan oleh pengaruh
perubahan suhu atau perubahan kalor. Pemuaian dapat dialami oleh benda padat,cair, ataupun
gas.(Kanginan,2006, hal 96).
Pemuaian adalah perubahan suatu benda yang dapat bertambah panjang, lebar,
luas, atau berubah volumenya karena terkena panas (kalor). Singkatnya pemuaian adalah
perubahan benda yang terjadi karena panas. Pemuaian tiap-tiap benda akan berbeda,
tergantung pada suhu di sekitar dan koefisien muai atau daya muai dari benda tersebut.
Perubahan panjang akibat panas ini, sebagai contoh, akan mengikuti:
Lt =Lo (1+a *At)
di mana
Suatu benda akan mengalami muai panjang apabila benda itu hanya memiliki
(dominan dengan) ukuran panjangnya saja. Muai luas terjadi pada benda apabila benda itu
memiliki ukuran panjang & lebar, sedangkan muai volum terjadi apabila benda itu memiliki
ukuran panjang, lebar, & tinggi.
At =Ao (1 +B *At)
dimana
At adalah luas (Area) pada suhu t,
Ao adalah luas pada suhu awal, ( 2 kali )
B adalah koefisien muai luas, dan
At adalah besarnya perubahan suhu.
5
Dan untuk perubahan volum:
Vt = Vo (1 + & * At)
di mana :
Vt adalah volum pada suhu t,
Vo adalah volum pada suhu awal,
& ( 3 kali ) adalah koefisien muai volum, dan
At adalah besarnya perubahan suhu.
(Kreith dan Priyono,1986).
6
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari studi kasus mengenai pemuaian ini
adalah pemuaian banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Penerapan pemuaian tidak
hanya menjadi bagian dalam proses kerja suatu system tetapi dengan mengetahui pemuaian
kita dapat mengantisipasi pemuaian yang terjadi karena perubahan suhu lingkungan.
3.2.Saran
Ketika memasak dengan wajan akan lebih baik jika diperhatikan apabila telah selesai
memasak alangkah baiknya jangan lansung menyiram wajan tersebut dengan air karena bisa
berdampak buruk.
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini,tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
7
DAFTAR PUSTAKA
Barsoum, M., and M.W. Barsoum. 2002. Fundamentals of Ceramics. CRC Press
Kreith, F dan Priyono, A., 1986 “Prinsip-Prinsip Perpindahan Panas”, Edisi ketiga, Penerbit
Erlangga, Jakarta
M. Kanginan.2006.Fisika untuk SMA Kelas X, Jakarta Indonesia:Erlangga