Anda di halaman 1dari 64

2022

BUKU AJAR
Suhu dan Kalor
Kinetik Dan Dinamika
Gerak Lurus

MA’RIFATUL HUSNA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR1
PRAKATA

Suhu dan kalor adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
sehari-hari. Banyak kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan dua hal tersebut seperti
hal yang paling sederhana saja perbedaan temperatur udara saat siang dan malam hari,
penurunan suhu teh panas jika ditambah dengan es batu, dan lain sebagainya.

Kalor merupakan bentuk energi maka dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk
lain. Berdasarkan hukum kekkalan energi maka energi listrik dapat berubah menjadi
kalor energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat berubah menjadi energi
listrik.Pada dasarnya kehidupan manusia selam ini tidak bisa terlepas dari yang
namanya suhu dan kalor. Dalam kehidupan manusia yang selalu menjadikan kalor
sebagai alat untuk menjaga kestabilan manusia dalam menjalankan kehidupannya di
muka bumi ini.

Dalam kehidupan sehari-hari juga erat kaitannya dengan gerak, gaya, energi, dan lain-
lain, dimana manusia dan tumbuhan membutuhkan berbagai energi yang ada. Misalnya
saja energi panas dari matahari digunakan untuk mengeringkan pakaian, membantu
proses fotosintesis tumbuhan.

Di dalam buku ajar ini akan dibahas lebih detail mengenai suhu dan kalor, dan juga
kinetika dan dinamika gerak lurus. Buku ini dimaksudkan ntuk menyuguhkan dan
mengemas beberapa hal penting terkait materi yang di bahas.

Watampone, 25 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Prakata .................................................................................................................. i

Daftar Isi................................................................................................................ ii

Suhu dan kalor

BAB 1. Suhu dan Pemuaian ........................................................................... 2

BAB 2. Pengaruh Kalor Terhadap Suhu dan Wujud Zat ............................... 17

BAB 3. Asas Balck ....................................................................................... 27

BAB 4. Perpindahan Kalor ........................................................................... 32

Kinematika dan dinamika gerak lurus ................................................................. 39

BAB 5. Gerak ....................................................................................................... 39

BAB 6. Gaya ........................................................................................................ 41

BAB 7. Tekanan ................................................................................................... 42

BAB 8. Energi ...................................................................................................... 46

BAB 9. Pesawat sederhana .................................................................................. 55

ii
SUHU DAN KALOR

Kabel listrik merupakan kawat yang terbuat dari tembaga. Pada


saat siang hari dimana suhu udara tinggi kabel akan tempak kendor.
Ketika malam hari saat suhu udara rendah kabel tersebut akan terlihat
kencang. Mengapa terjadi hal seperti itu dengan kabel listrik? Pada
jedela di rumah aminah terdapat sebuah kaca. Ketika malam hari jika
ditiup angin, kaca tersebut akan berbunyi dan jika diperhatikannya
ternyata kaca tersebut terpasang longgar pada jendela. Namun ketika
siang hari walau ditiup angin jendela tersebut tidak berbunyi dan
terpasang kuat pada jendela. Apa yang menyebabkan bisa terjadi hal
demikian? Perhatikanlah konstruksi jembatan!. Jembatan dibuat dengan
cara menyambungkan besi-besi sebagai komponen utamanya. Diantara
sambungan-sambungan itu terdapat celah yang memisahkan komponen
besi yang satu dengan yang laiannya. Mengapa harus dibuat seperi itu?
Pada sinag bolong, Anton disuruh ibunya memperbaiki kawat jemuran
pakaian mereka karena kawat tersebut kendur. Padahal sore kemarin
anton sengaja memasang kawat jemuran yang terbuat dari aluminium
supaya kencang dan kuat. Tetapi mengapa sekarang di siang hari kawat
tersebut malah kendur?

Rumusan Masalah

Tulislah rumusan masalah kalian di bawah ini!

1
Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang muncul, tulislah hipotesis (jawaban


sementara) kalian pada kolom berikut!

A. SUHU

1. Pengertian Suhu

Di SMP kalian pasti sudah mempelajari tentang


jenis-jenis zat, padat, cair, dan gas kan ??? Setiap
zat memiliki susunan partikel yang berbeda-beda.
Setiap partikel penyusun zat mengalami getaran.
Getaran partikel-partikel zat menghasilkan energi
kinetik yang sebanding dengan panas zat. Bila suatu
zat bertambah panas, maka energi kinetik rata-
rata partikel zat tersebut juga bertambah besar.

2
Sangatlah mudah untuk menambah energi kinetik rata-rata partikel dalam zat.
Misalnya, pukullah sekeping uang logam dengan palu, kemudian segera sentuh.Uang

Partikel-partikel dalam uang bergerak lebih cepat dan bertabrakan. Jadi, suatu
zat baik padat, cair maupun gas akan menjadi lebih hangat karena partikel-
partikelnya bergerak lebih cepat, sehingga menghasilkan energi kinetik rata-rata
partikel lebih besar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa suhu adalah ukuran
kelajuan gerak partikel-partikel dalam suatu zat atau ukuran energi kinetik rata-rata
partikel dalam suatu zat.

Ketika kalian menyetuh dua zat cair dengan tangan. Misalnya, air hangat dan
es. Ketika tangan kalian dimasukkan ke dalam air hangat, kalian akan merasakan
hangat. Sebaliknya, ketika tangan kalian menyentuh es, kalian akan merasa dingin.
Akan tetapi, dapatkah kalian menentukkan suhu zat dengan sentuhan atau perasaan?
Perasaan tidak dapat digunakan sebagai alat ukur suhu yang baik karena tidak dapat
menyatakan tingkat derajat suhu suatu benda. Untuk mengukur suhu suatu benda
dengan tepat, kita menggunakan alat ukur yang disebut termometer.

Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Termometer dibuat


berdasarkan sifat termometrik suatu zat. Sifat termometrik adalah sifat-sifat benda
yang dapat berubah akibat terjadinya perubahan suhu pada benda tersebut. Beberapa
sifat termometrik suatu zat, antara lain dalam pemuaian zat cair dalam pipa kapiler,

perubahan hambatan listrik kawat


platina, pemuaian keping bimetal, dan
perubahan tekanan gas pada volume
tetap. Ide pertama penggunaan
termometer adalah Galileo, yang
menggunakan pemuaian gas

3
logam akan terasa hangat. Hal ini disebabkan pukulan palu yang menyebkan
Termometer yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah Termometer
yang terbuat dari tabung kaca berisi zat cair Salah satu sifat termometrik dari zat cair
adalah adanya perubahan volume, yaitu memuai apabila dipanaskan dan menyusut
apabila didinginkan. Zat cair yang paling banyak digunakan sebagai pengisi
termometer adalah alkohol dan raksa. Alkohol dan raksa dipilih karena memiliki
kelebihan jika dibandingkan dengan zat lainnya.

a) Kelebihan alkohol sebagai zat termometrik, antara lain:


1). Pemuaiannya teratur
2). Memiliki koefisien muai yang besar, dan
3). Memiliki titik beku yang rendah, yaitu
-115oC sehingga dapat digunakan untuk
mengukur suhu yang rendah.

b) Kelemahan alkohol sebagai zat termometrik,

antara lain:

1). Membasahi dinding kaca

2). Memiliki titik didih rendah, yaitu 80oC sehingga tidak dapat digunakan untuk
mengukur suhu tinggi, dan kalor jenisnya tinggi sehingga membutuhkan
energi yang besar untuk menaikkan suhu.

4
c) Kelebihan raksa sebagai zat termometrik, antara lain:
1). Warnanya mengkilap sehingga mudah dilihat
2). Tidak membasahi dinding kaca
3). Pemuaiannya teratur
4). Mudah menyesuaikan dengan suhu sekitarnya, dan

5). Titik didihnya tinggi, yaitu 357 oC sehingga dapat digunakan untuk mengukur
suhu yang tinggi.

d) Kelemahan raksa sebagai zat termometrik, antara lain:


1). Raksa sangat mahal
2). Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah karena
titik bekunya tinggi, dan
3). Raksa termasuk zat beracun sehingga termometer raksa berbahaya jika
tabungnya pecah.

5
~“FIESTA"~
Galileo Galilei adalah seorang fisikawan, Italia.
FISIKAWAN KITA
Meskipun ia tidak menciptakan Termometer Galileo,
tetapi dinamai tersebut untuk menghormati idenya.
Termometer Galileo terdiri dari sebuah silinder kaca
tertutup berisi cairan bening dan serangkaian bola
kaca dengan berat yang berbeda. Karena perubahan
suhu, bola kaca naik dan turun. Suhu dibaca dari
ukiran piringan logam digantung pada bola kaca.

Bagaimana skala pada termometer dibuat? Skala pada termometer


berdasarkan dua titik acuan, yaitu titik tetap atas dan titik tetap bawah. Pada
umumnya titik tetap bawah ditentukan berdasarkan titik lebur es murni (suhu es yang
sedang mencair) pada tekanan 1 atmosfer. Sementara itu, titik tetap atas ditentukan
berdasarkan titik didih air murni (suhu air murni yang sedang mendidih) pada
tekanan 1 atmosfer. Rentang antara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi
menjadi beberapa bagian (skala). Ada 4 macam skala termometer yaitu sebagai
berikut.

6
Keempat skala tersebut memiliki perbedaan dalam pengukuran suhunya. Berikut
rentang suhu yang dimiliki setiap skala.

a. Termometer skala Celsius

Memiliki titik didih air 100°C dan titik bekunya 0°C. Rentang suhunya berada
pada suhu 0°C – 100°C dan dibagi dalam 100 skala.
b. Temometer skala Reamur

Memiliki titik didih air 80°R dan titik bekunya 0°R. Rentang suhunya berada pada
suhu 0°R – 80°R dan dibagi dalam 80 skala.
c. Termometer skala Fahrenheit

Memiliki titik didih air 212°F dan titik bekunya 32°F. Rentang suhunya berada
pada suhu 32°F – 212°F dan dibagi dalam 180 skala.
d. Termometer skala Kelvin

Memiliki titik didih air 373,15 K dan titik bekunya 273,15 K. Rentang suhu ya
berada pada suhu 273,15 K – 373,15 K dan dibagi dalam 100 skala.
Hubungan antara skala termometer di atas dinyatakan dengan persamaan:

Keterangan:
T1 = suhu termometer 1 Ta = titik atas
T2 = suhu termometer 2 Tb = titik baw

7
B. Pemuaian

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa setiap zat


“KOMET”

disusun oleh partikel-partikel kecil yang bergetar. Jika Kolom mengingat

sebuah benda dipanaskan, partikel-partikel di ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

dalamnya bergetar lebih kuat hingga saling menjauh, Gas, memiliki


kemampuan muai
sehingga zat tersebut memuai. Jadi, pemuaian adalah lebih besar
bertambahnya ukuran suatu zat karena kenaikan suhu daripada zat cair
dan zat padat.
yang terjadi pada zat tersebut. Namun, jika benda
didinginkan gerakkan partikel-partikel akan melambat
yang mengakibatkan partikel-partikel saling
mendekat. Hal ini menyebabkan benda menyusut.
Semakin panas suatu benda, maka semakin cepat
gerakan antar partikel zat dan semakin besar pula
pemuaian yang terjadi pada zat tersebut.
\Setiap jenis zat mempunyai kemampuan
memuai yang berbeda-beda. Gas misalnya, memiliki
kemampuan muai lebih besar daripada zat cair dan zat
padat. Pemuaian zat pada dasarnya terjadi ke segala
arah. Namun, pada modul ini yang akan dibahas
pemuaian panjang, luas, dan volume. Besar pemuaian
bergantung pada; ukuran awal zat, karakteristik bahan,
dan besar perubahan suhu zat.

1. Pemuaian Zat Padat


a) Pemuaian panjang

Jika zat padat dipanaskan, benda tersebut


akan memuai ke segala arah. Hal ini berarti,
ukuran panjang, luas, dan volume benda
8
bertambah. Untuk zat padat yang berukuran
panjang dengan luas penampang kecil seperti

jarum rajut, kalian dapat memusatkan perhatian pada pertambahan


panjangnya dan bisa mengabaikan pemuaian pada luas penampangnya.
Pertambahan panjang pada zat padat yang dipanaskan relatif kecil sehingga
butuh ketelitian untuk mengetahuinya. Seperti pada gambar 5.

Terlihat bahwa sebuah zat padat yang memiliki panjang awal (Lo). setelah
dipanaskan benda tersebut mengalami pertambahan panjang sebesar ∆ ,
sehingga panjang akhirnya menjadi L.
Ketika batang logam dipanaskan, zat padat tersebut akan memuai
sehingga mendorong jarum penunjuk pada skala. Karena jenis logamnya
berbeda, pemuaian panjang logam juga berbeda. Hal
tersebut menunjukkan muai panjang logam
berbeda-beda. Misalnya, besi, aluminium,
logam, tembaga, dan lain-lain. Walaupun
dipanaskan dalam waktu yang sama. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan koefisian muai
panjang yang dimiliki oleh setiap zat padat.
Koefisien muai panjang adalah perbandingan
antara pertambahan panjang terhadap panjang
awal zat persatuan kenaikkan suhu. Semakin
besar koefisien muai panjang suatu zat, maka
semakin besar pertambahan panjangnya.

9
Demikian juga sebaliknya. Semakin kecil koefisien muai panjang suatu zat maka
semakin kecil pertambahan panjangnya.

Jika perubahan suhu bernilai negatif maka perubahan panjang juga negatif,
berarti zat memendek (menyusut). Keofisien muai panjang beberapa zat dapat
dilihat di bawah ini

No Jenis logam Koefisien muai panjang (/oC)


Aluminium 0,000026
Baja 0,000011
Besi
0,000012
Emas
Kaca 0,000014
Kuningan
Tembaga 0,000009

a) Pemuaian luas

Jika suatu zat padat yang


berbentuk persegi atau lempeng
dipanaskan maka terjadi pemuaian ke
Lo
arah memanjang dan melebar. Dengan
kata lain, zat tersebut mengalami Lo
pemuaian luas. Apabila luas sebuah zat
berbentuk lempeng yang bersuhu To
adalah Ao dipanaskan hingga suhunya
naik sebesar∆ sehingga sisi zat
tersebut memuai sebesar ∆ .

10
Lempeng logam jika dipanaskan akan memuai. Jika perubahan suhu bernilai
negatif, maka perubahan luas juga negatif berarti luas zat menyusut.

b) Pemuaian volume

Jika zat padat berbentuk balok dipanaskan, maka akan terjadi


pemuaian dalam arah memanjang, melebar, dan meninggi. Hal ini berarti zat
tersebut mengalami pemuaian volume. Apabila luas sebuah zat berbentuk
balok yang bersuhu To adalah Vo dipanaskan hingga suhunya naik sebesar ∆
sehingga sisi zat tersebut memuai. Secara eksperimen ditemukan untuk
jumlah gas tertentu bahwa volume gas berbanding terbalik dengan tekanan
yang diberikan ketika ketika suhu konstan, yaitu; sebesar ∆.

2. Pemuaian

Zat cair memiliki bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan bentuk
wadahnya. Wadah berarti volume. Jadi, zat cair hanya memiliki muai volume.
Contohnya, ketika sebuah botol dan sedotan yang terisi oleh air diletakkan sangat
dekat di samping lilin yang menyala, dinding kaca botol akan menerima panas.
Panas tersebut dialirkan ke air. Air yang menerima panas akan mengalami
pemuaian sehingga menyebabkan air tumpah melalui ujung sedotan.
Pada umumnya, setiap zat akan memuai jika dipanaskan dan menyusut
jika didinginkan. Tetapi, tidak demikian dengan air. Apabila mengalami
pemanasan dari suhu 0oC hingga suhu 4oC, maka air akan menyusut. Sebaliknya,
apabila mengalami pendinginan dari suhu 4oC hingga 0oC maka air akan memuai.
Sifat pemuaian air yang tidak teratur ini disebut anomali air. Anomali air
diakibatkan oleh perubahan struktur molekul-molekul air. Molekul air dalam
bentuk padat (es) penuh dengan rongga, sedangkan dalam bentuk cair (air) lebih

11
rapat, sehingga pada saat dipanaskan, molekul air (es) akan merapat terlebih
dahulu akibat volumenya menyusut.
Persamaan untuk menghitung pemuaian volume zat cair sama dengan persamaan
untuk menghitung pemuaian volume pada zat padat. Hal yang perlu kalian
ketahui adalah pemuaian volume zat cair lebih besar daripada pemuaian volume
zat padat untuk kenaikkan suhu yang sama.

3. Pemuaian Zat gas

Kalian pasti sudah tahu sifat-sifat gas yang memiliki bentuk berubah-ubah

sesuai wadahnya dan disusun oleh partikel-partikel yang sangat tidak rapat atau
gerak partikel yang lebih bebas. Hal ini menyebabkan zat gas lebih cepat memuai
jika dipanaskan. Volume gas bergantung pada tekanan dan suhu. Dalam
pemuaian gas, akan sangat berhubungan dengan volume, tekanan, suhu, dan
massa gas. Hubungan tersebut disebut persamaan keadaan. Jika keadaan sistem
berubah, kita akan selalu menunggu sampai suhu dan tekanan mencapai nilai
yang sama secara keseluruhan.

a) Hukum Boyle

Hubungan antara tekanan (P) terhadap volume gas (V) untuk suhu tetap
dikenal dengan Hukum Boyle. Hukum tersebut menyatakan bahwa, sejumlah
gas tertentu memiliki volume gas yang berbanding terbalik dengan tekanan
yang diberikan ketika suhu konstan. Secara matematis dapat dituliskan:
PV= konstan, atau P1V1 = P2V2
Keterangan:
P = tekanan gas pada suhu tetap (Pa)
V = volume gas pada suhu tetap (m3)
P1= tekanan gas pada keadaan I (Pa)
P2= tekanan gas pada keadaan II (Pa)

12
V= volume gas pada keadaan I (m3)
V2= volume gas pada keadaan II (m3)
b) Hukum Charles

Seorang ilmuwan dari Prancis, Jacques Charles (1746 - 1823) menemukan


bahwa ketika tekanan gas tidak terlalu tinggi dan dijaga konstan, volume gas
bertambah terhadap suhu dengan kecepatan hampir konstan. Ini berarti sampai
pendekatan yang baik, volume gas dengan jumlah tertentu berbanding lurus
dengan suhu mutlak ketika tekanan dijaga konstan.

c) Hukum Gay-Lussac

Hukum Gay Lussac berasal dari Joseph Gay Lussac (1778 - 1850),
menyatakan bahwa pada volume konstan, tekanan gas berbanding lurus
dengan suhu mutlak, dituliskan:
P ∝ T atau = konstan,

dengan:
P = tekanan gas pada volume tetap (Pa)
T = suhu mutlak gas pada volume tetap (K)
P1= tekanan gas pada keadaan I (Pa)
P2= tekanan gas pada keadaan II (Pa)
T1= suhu mutlak gas pada keadaan I (K)
T2= suhu mutlak gas pada keadaan II (K)

13
d) Persamaan Gas Ideal

Hukum-hukum gas dari Boyle, Charles, dan Gay Lussac didapatkan dengan
bantuan teknik yang sangat berguna di dalam sains, yaitu menjaga satu atau
lebih variabel tetap konstan untuk melihat akibat dari perubahan satu variabel
saja. Hukum-hukum ini dapat digabungkan menjadi satu hubungan yang lebih
umum antara tekanan, volume, dan suhu dari gas dengan jumlah tertentu:
PV= n.R.T

Menganalisis Data

Untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh benar, lakukan analisis dan
evaluasi. Setelah itu lanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi 1.

14
Membuat Kesimpulan

Tulislah kesimpulan yang kalian peroleh dari kegiatan sebelumnya.

15
Evaluasi 1

Kerjakanlah soal berikut dengan tepat dan benar!

1. Jelaskan pengertian suhu dan termometer serta skala-skala termometer yang


kalian ketahui!
2. Jelaskan pengaruh kalor terhadap ukuran zat?

3. Ucok membuat sebuah termometer yang disebut dengan termometer X. Pada


termometer ini air membeku pada 0°X dan air mendidih pada 150°X.
Bagaimanakah hubungan termometer ini dengan termometer dalam skala
Celsius?
4. Air sebanyak 10 liter bersuhu 20oC dipanaskan hingga mencapai 90oC. Jika =

210 ×10-6/oC, besar volume air setelah dipanaskan adalah…

5. Sebidang kaca jendela pada malam hari bersuhu 20 oC memiliki luas 4.000
cm2. Ternyata pada siang hari bidang kaca tersebut bertambah luas sebesar 64
mm2. Jika koefisien muai panjang kaca 8 ×10-6/oC, berapa suhu kaca pada
siang hari?

16
PENGARUH KALOR TERHADAP SUHU DAN WUJUD ZAT

Siang hari suhu udara di Indonesia sangat panas bisa mencapai 35 0C.
Sehingga, untuk menyegarkan tubuh orang-orang memasukkan bongkoahan-
bongkahan batu es ke dalam minumannya. Namun, ternyata lama-kelamaan batu es
yang ada di dalam minuman tersebut jadi semakian kecil dan kemudian hilang. Apa
yang terjadi dengan batu es tersebut? Suatu malam terjadi hujan deras dan tiba-tiba
mati lampu. Untuk mengatasi gelap- gulita makan dinyalakanlah lilin. Lilin yang
pada awal dinyalakan ukurannya panjang kemudian semakin pendek setelah
semakian lama dinyalakan dan lama-kelamaan mati. Apa yang terjadi dengan lilin
tersebut? Ibu sedang memasak air yang banyak di rumah, karena ada keperluan di luar
rumah ibu meminta anaknya untuk menjaga masakan air tersebut. Si anak kerana asik
bermaian lupa dengan air tersebut, kemudian setelah agak lama ia baru ingat dan
melihatnya. Ia sangat terkejut karena air yang dimasak ibu kini tinggal sedikit. Apa
yang terjadi dengan air tersebut?

Rumusan Masalah

Buatlah rumusan masalah (pertanyaan) yang berhubungan dengan uraian di atas!

16
Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang muncul, tulislah hipotesis (jawaban


sementara) kalian pada kolom berikut!

Mengumpulkan Data

A. PENGARUH KALOR TERHADAP SUHU ZAT

Kalian dapat memberikan kalor pada suatu zat, yaitu dengan cara
memanaskannya. jika sebuah benda dipanaskan, suhu benda akan naik.
Sebaliknya, kalian dapat mengurangi kalor suatu benda dengan cara
mendinginkannya. Dengan demikian, salah satu akibat pemberian atau
pengambilan kalor adalah perubahan suhu.

1. Pengertian Kalor

Sendok yang digunakan untuk menyeduh kopi panas, akan terasa hangat.
Leher Anda jika disentuh akan terasa hangat. Apa sebenarnya yang berpindah
dari kopi panas ke sendok dan dari leher ke syaraf kulit? sesuatu yang
berpindah tersebut merupakan energi/kalor.

Pada dasarnya kalor adalah perpindahan energi kinetik dari satu benda yang
bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Pada waktu zat
mengalami pemanasan, partikel-partikel benda akan bergetar dan menumbuk
17
partikel tetangga yang bersuhu rendah. Oleh karena kalor merupakan salah
satu bentuk energi maka Satuan SI untuk kalor adalah Joule (J). sebelum
diketahui bahwa kalor merupakan salah satu bentuk energi, orang sudah
membuat satuan dari kalor yaitu kalori. Secara umum, 1 kalori adalah
banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu gram zat sebesar
1oC.

2. Kalor Jenis Zat

Jika suatu zat menerima kalor, suhu zat tersebut akan naik. Hasil
percobaan menunjukkan bahwa besarnya kenaikkan suhu dari zat berbanding
lurus dengan banyaknya kalor yang diterima oleh zat tersebut, dan berbanding
terbalik dengan massa zat. Besarnya kalor untuk menaikkan suhu satu satuan
massa zat bergantung pada jenis zat. Oleh karena itu, kalor jenis adalah
banyaknya kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikkan suhu 1 kg zat
sebesar 1oC.
Berdasarkan defenisi tersebut maka hubungan antara banyaknya kalor
yang diserapkan oleh suatu benda dan kalor jenis benda serta kenaikkan suhu
benda dituliskan dalam bentuk persamaan berikut.

Dengan :

= jumlah kalor (J)

= massa (kg)

= kalor jenis zat (J/kgoC)

∆ = perubahan suhu (oC)

Alat yang digunakan untuk mengukur kalor jenis suatu zat adalah
kalorimeter. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan bahwa perubahan suhu
yang diakibatkan oleh jumlah kalor yang sama pada zat yang berbeda adalah
tidak sama. Dengan demikian, setiap zat memiliki kalor jenis tertentu. Sebagai
contoh, 1 kg air dan 1 kg minyak goreng masing-masing diberikan kalor yang

18
sama banyaknya, ternyata kenaikkan suhu minyak goreng jauh lebih tinggi
daripada kenaikkan suhu air. Hal tersebut disebabkan air memiliki kalor jenis
yang jauh lebih besar dibanding minyak goreng. Jadi, untuk membedakan zat-
zat dalam hubungannya dengan penyerapan kalor, digunakan konsep kalor

jenis. Suatu zat yang memiliki kalor jenis besar, akan sulit
mengalamikenaikkan suhu ketika dipanaskan.

Contoh soal

Tentukan banyak kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan air sebanyak 2 kg


dari suhu 20oC hingga mencapai titik didihnya, yaitu 100oC. Diketahui kalor
jenis air 4,2 kJ/kgoC.

Jawab :

Dik : m = 2 kg

∆ = 80oC

c = 4,2 kJ/kgoC

Dit : Q =…..?

= ∆

= (2 )(4,2 kJ/kgoC ) (80 = 672 kJ

Sebelumnya telah dijelaskan pengertian kalor jenis. Kalor jenis


merupakan ciri suatu zat, seperti halnya massa jenis. Pada persamaan
sebelumnya terdapat faktor massa jenis dan kalor jenis (mc). Untuk bejana
(kalorimeter), mc dipandang satu kesatuan yang diberi nama khusus yaitu
kapasitas kalor. Kapasitas kalor dapat diartikan sebagai kemampuan menerima
atau melepaskan kalor dari suatu benda untuk perubahan suhu sebesar 1 oC.
Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda
sebanding dengan kapasitas kalor benda tersebut, dan sebanding dengan
perubahan suhunya. Jadi, kapasitas kalor (C) didefinisikan sebagai banyaknya
kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikkan suhu sebesar 1 oC.

19
B. PENGARUH KALOR TERHADAP PERUBAHAN WUJUD ZAT

Kalor yang diserap oleh suatu zat tidak selalu menyebabkan suhunya naik.
Kadang kala kalor yang diserap suatu zat dapat mengubah wujud zat tersebut.
Ada zat yang dapat mengalami perubahan wujud. Misalnya es dipanaskan akan
mencair, dan air yang didinginkan akan membeku.
Zat dapat berada dalam tiga wujud yaitu wujud padat, cair, dan gas. Akibat
pengaruh suhu yang dimiliki oleh zat, zat dapat berada dalam ketiga wujud
tersebut. Pada saat terjadi perubahan wujud. Misalnya dari padat menjadi cair
atau sebaliknya. Dan dari cair menjadi gas atau sebaliknya, selalu perubahan
wujud tidak disertai dengan perubahan suhu. Jadi, saat terjadi perubahan wujud,
suhu tersebut tetap.

1. Proses melebur dan membeku

Perubahan wujud zat dari padat menjadi cair disebut mencair atau
melebur. Sebaliknya perubahan wujud zat dari cair menjadi padat disebut
membeku.

Perhatikan gambar. 9. Dari grafik dapat diamati, es pada suhu -5oC


menyerap kalor sehingga suhu es naik menjadi 0 oC (tetap berwujud es).
Kemudian, es pada suhu 0oC dipanaskan atau diberikan kalor, dan ternyata
suhu es tidak mengalami perubahan tetapi es berubah wujud menjadi air.
Kemudian, air pada suhu 0oC dipanaskan sehingga mengalami kenaikan suhu.

20
Kalor yang dibutuhkan untuk melebur disebut kalor lebur (laten),
sedangkan kalor yang dilepaskan ketika zat membeku disebut kalor beku.
Berdasarkan hasil percobaan menunjukkan bahwa kalor lebur = kalor beku.
Jadi, kalor lebur suatu zat didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan oleh
satu satuan zat untuk melebur seluruhnya pada titik leburnya.
Jika suatu zat massanya m kg, untuk melebur seluruhmya dibutuhkan
kalor sebesar Q joule. Berdasarkan definisi ini, kalor lebur (L) zat tersebut
ditulis menjadi;
L=Q/m atau Q = m L

Dari persamaan tersebut, dapat ditentukan satuan dari kalor lebur adalah joule
per kilogram atau J/kg. Setiap jenis zat memiliki kalor lebur atau kalor beku
yang berbeda-beda tergantung pada jenis zatnya. Misalnya, kalor lebur es
berbeda dengan kalor lebur alkohol atau kalor lebur raksa.

Contoh soal

Diketahui kalor lebur es 336.000 J/ kg. Tentukanlah besarnya kalor yang


dibutuhkan untuk meleburkan 100 gr es pada titik leburnya.

Jawab:

Dik : L = 336.000 J/kg

m = 0,1 kg

Dit : Q =…

Q = m L = (0,1kg) ( 336.000 J/kg) -= 33.600 J.

21
Menguap merupakan proses perubahan wujud dari cair menjadi uap.
Peristiwa menguap sangat penting bagi kehidupan di bumi. Air di permukaan

laut dan dipermukaan bumi menguap karena pengaruh pemanasan oleh sinar
matahari. Setelah uap karena mencapai keadaan jenuh di udara, akan terjadi
proses pengembunan, dan akan turun kembali ke bumi menjadi hujan. Jadi,
tanpa adanya proses penguapan tidak akan ada hujan, sungai, dan danau pun
akan kering. Tumbuhan dan makhluk hidup lainnya tidak dapat
melangsungkan kehidupan.
Ketika kalian memanaskan air pada tekanan 1 atmosfer, air akan
mendidih pada suhu 100oC. Jika air tersebut terus dipanaskan, kalor yang
diserapkan oleh air bukan untuk menaikkan suhunya, melainkan untuk
mengubah wujud air menjadi uap pada suhu tetap 100 oC. pada waktu
mendidih, akan terjadi penguapan dari seluruh bagian zat cair. Hal tersebut
dapat dilihat dari gelembung-gelembung yang timbul pada seluruh bagian zat
cair. Jadi, mendidih adalah proses penguapan yang terjadi di seluruh bagian
zat cair. Selama mendidih, suhu zat cair tetap. Suhu ini disebut titik didih zat.
Pada umumnya, titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer. Titik didih
tersebut disebut titik didih normal. Setiap zat setiap zat memiliki titik didih
normal yang berbeda dengan zat lainnya.

Setiap zat membutuhkan kalor yang berbeda untuk menguap. Untuk


menguap 1 kg air dibutuhkan kalor yang berbeda dengan untuk menguap 1 kg
alkohol. Besar kalor yang digunakan untuk menguap zat disebut kalor laten
penguapan atau kalor uap (U). Kalor uap suatu zat didefinisikan sebagai kalor
yang dibutuhkan oleh suatu satuan massa zat unuk menguap pada titik uapnya.
Kebalikan dari proses penguapan adalah pengembunan. Pada proses
pengembunan terjadi pembebasan kalor. Artinya, pada proses pengembunan,
zat tersebut membebaskan atau melepaskan kalor. Besarnya kalor yang
dibebaskan oleh suatu zat ketika terjadi pengembunan disebut kalor laten
pengembunan atau kalor embun. Setiap zat berbeda akan memiliki kalor laten
pengembunan atau kalor embun. Setiap zat yang berbeda akan memiliki kalor
embun yang berbeda pula. Kalor embun suatu zat didefinisikan sebagai kalor
yang dilepaskan oleh sutu satuan massa zat untuk mengembun pada titik
embunnya.

22
Hasil percobaan menunjukkan bahwa kalor yang dibutuhkan ketika suatu
zat menguap sama dengan kalor yang dilepaskan ketika zat tersebut
mengembun. Oleh karena itu, kalor uap suatu zat sama dengan kalor embunya.
Jika suatu zat massanya m kg, untuk menguap pada titik didihnya, diperlukan
kalor sebesar Q joule. Berdasarkan definisi kalor uap (U), saat zat tersebut
menguap, akan berlaku persamaan
U = Q/m atau Q = m U

Contoh soal

Tentukan banyak kalor yang dibutuhkan untuk menguapkan 0,5 kg air


bpada suhu 100oC sehingga seluruhnya menjadi uap pada suhu 100oC.
(kalor uap air

= 22600000 J/kg)

Jawab:

Dik : U =22600000
J/kg M =0,5 kg

Dit : Q =….?

Q = m. U = (0,5 kg) (22600000 J/kg) = 113000000 J

3. Hubungan antara perubahan suhu dan perubahan wujud

Grafik hubungan antara penyerapan kalor (Q) dan perubahan suhu yang
dialami oleh air, mulai dari wujud es pada suhu –T1 hingga seluruhnya
menjadi uap pada suhu 100oC, sehingga dapat digambarkan grafik sebagai
berikut

23
Gambar grafik perubahan suhu dan wujud

Perhatikan Gambar tersebut yang menunjukkan proses perubahan suhu


dan wujud zat pada sebuah es. Dari gambar tersebut terdapat proses perubahan
suhu dan wujud zat yang terjadi, yakni sebagai berikut.
a. Proses A – B merupakan proses kenaikan suhu dari sebongkah es. Pada
proses kenaikan suhu ini, grafik yang terjadi adalah linear. Pada grafik AB,
kalor digunakan untuk menaikkan suhu.

b. Proses B – C merupakan proses perubahan wujud zat dari es menjadi air.


Pada grafik BC, kalor tidak digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
suhu benda, tetapi hanya digunakan untuk mengubah wujud zat benda
tersebut, yakni dari wujud es menjadi air.

c. Pada grafik C – D, terjadi proses kenaikan suhu yang sama dengan proses
pada (a). Akan tetapi, pada proses ini yang dinaikkan suhunya adalah air dari
0oC sampai 100oC.

d. Sama halnya pada proses B – C, proses D – E tidak mengalami perubahan


suhu, tetapi yang terjadi hanya perubahan wujud zat dari air menjadi uap.

24
Menganalisis Data

Untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh benar, lakukan analisis dan
evaluasi. Setelah itu lanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi 2.

Membuat Kesimpulan

Tulislah kesimpulan yang kalian peroleh dari kegiatan sebelumnya.

25
Evaluasi 2

Kerjakanlah soal berikut dengan tepat dan benar!

1. Jelaskan pengertian kalor, kalor jenis, dan kapasitas kalor! Kemudian


Bagaimana pengaruh kalor terhadap wujud zat?
2. Jelaskan hubungan antara kalor dan perubahan suhu zat?
3. Berapa banyak kalor yang diperlukan untuk mengubah 2 gram es pada suhu
0° C menjadi uap air pada suhu 100° C? (cair = 4.200 J/kg °C, L = 336 J/g,
dan U = 2.260 J/g)
4. 20 gr es bersuhu - 5OC dan tekanan 1 atm diberi kalor hingga menjadi air
bersuhu 80OC. Kalor jenis air 1 kal/gr OC, kalor jenis es 0,5 kal/gr OC dan
kalor lebur es 80 kal/gr. Berapakah kalor yang diberikan pada es tersebut?
5. Jelaskan jenis-jenis perubahan wujud zat beserta contohnya dalam kehidupan
sehari-hari?

26
Asas black

Kemudian andi memasukkannya kedalam air, tidak beberapa lama telur tersebut menjadi
dingin dan andi biasa membukanya. Apa yang terjadi antara telur panas dan air?

Pak ali adalah penempah besi. Pada saat menempah besi, saat besi dari tungku perapian
memerah dan suhunya tinggi, pak ali memasukkannya ke dalam air. Air tersebut menjadi
sedikit bertambah suhunya dan suhu besin menjadi berkurang, dan bahkan suhu besi dan air
sekarang sama. Apa yang terjadi antara besi panas dan air?

Rumusan masalah

Tulislah rumusan masalah (pertanyaan) di bawah ini!

27
Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang muncul, tulislah hipotesis (jawaban sementara)


kalian pada kolom berikut!

Mengumpulkan Data

Pada materi sebelumnya telah dijelaskan bahwa kalor berpindah dari zat
yang bersuhu tinggi ke zat yang bersuhu rendah. Perpindahan ini mengakibatkan
terbentuknya suhu akhir yang sama antara kedua zat tersebut. Suhu akhir yang
terbentuk disebut suhu termal (seimbang).
Ketika mencampurkan air panas dengan air dingin, kalor yang dilepaskan
air panas akan sama besar dengan kalor yang diserap oleh air yang dingin. Kalor
merupakan energi yang dapat berpindah sehingga prinsip ini termasuk prinsip
hukum kekekalan energi. Hukum kekekalan energi pada pertukaran kalor
dirumuskan pertama kali oleh Joseph Black (1728-1899). Oleh karena itu,
pernyataan tersebut dikenal sebagai asas Black. Joseph Black merumuskan
perpindahan kalor antara dua zat yang membentuk suhu termal sebagai berikut;
Qlepas = Qterima

Keterangan:

Qlepas = besar kalor yang diberikan


Qterima = besar kalor yang diterima

28
B. KALORIMETER

Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor jenis suatu zat. Salah satu
bentuk kalorimeter adalah kalorimeter campuran. Kalorimeter ini terdiri dari
sebuah bejana logam yang kalor jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya
ditempatkan di dalam bejana lain yang agak lebih besar. Kedua bejana dipisahkan
oleh bahan penyekat misalnya gabus atau wol. Kegunaan bejana luar adalah
sebagai isolator agar pertukaran kalor dengan sekitar kalorimeter dapat dikurangi.
Kalorimeter juga dilengkapi dengan batang pengaduk. Pada waktu zat
dicampurkan di dalam kalorimeter, air dalam kalorimeter perlu diaduk agar
diperoleh suhu merata sebagai akibat percampuran dua zat yang suhunya berbeda.
Asas penggunaan kalorimeter adalah asas Black.

Pada Gmbar 10 menunjukkan skema kalorimeter air sederhana. Pada


teknik campuran, satu sampel zat dipanaskan sampai temperatur tinggi yang
diukur dengan akurat, dan dengan cepat ditempatkan pada air
dingin kalorimeter. Kalor yang
hilang pada sampel tersebut akan
diterima oleh air dan kalorimeter.
Dengan mengukur suhu akhir
campuran tersebut, maka kalor jenis
zat dapat dihitung.
Zat yang ditentukan kalor jenisnya
dipanasi sampai suhu tertentu.
Dengan cepat zat itu dimasukkan ke
dalam kalorimeter yang berisi air
dengan suhu dan massanya sudah
diketahui. Kalorimeter diaduk
sampai suhunya tidak berubah lagi.
Dengan menggunakan hukum
kekekalan energi (asas Black), kalor
jenis dapat dihitung.

29
Menganalisis Data

Untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh benar, lakukan analisis dan evaluasi.
Setelah itu lanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi 3.

Membuat Kesimpulan

Tulislah kesimpulan yang kalian peroleh dari kegiatan sebelumnya.

30
Evaluasi

Kerjakanlah soal berikut dengan tepat dan benar!

1. Jelaskan tentang asas Black dan berikan contoh yang sering


ditemukan dalam kehidupan sehari-hari!
2. Apakah yang kalian ketahui tentang Kalorimeter? jelaskan!

3. Dalam sebuah gelas terdapat air teh sebanyak 60 ml dengan suhu


80oC. kemudian, ke dalam gelas tersebut ditambahkan air sebanyak
40 ml bersuhu 5oC. jika diketahui kalor jenis air teh sama dengan
kalor jenis air dingin, tentukanlah suhu campuran air tersebut.
4. Sebuah logam x yang akan ditentukan kalor jenisnya dimasukkan ke
dalam sebuah kalorimeter. Massa logam x adalah 0,2 kg, suhu
awalnya 98oC. diketahui bahwa kalorimeter terbuat dari bahan
polistirena, yaitu bahan yang hamper tidak dapat menyerap kalor. Di
dalam kalorimeter terdapat air sebanyak 1 kg, suhunya 25 oC. setelah
logam x dimasukkan ke dalam kalorimeter, kemudian diaduk.
Kesetimbangan termal tercapai pada suhu 28oC, tentukan kalor jenis
logam x jika kalor jenis air = 4.200 J/kg oC.
5. Sepotong aluminium dengan massa 200 gr dipanaskan sampai
suhunya mencapai 90oC, kemudian segera dijatuhkan suatu bejana
yang berisi air pada suhu 20oC sehingga shu akhir campuran menjadi
41oC. Dengan mengabaikan pertukaran kalor terhadap lingkungan
sekitar dan kalor yang diserap, diketahui kalor jenis aluminium
900J/kg K, kalor jenis air 4.200 J/ kg K.

31
PERPINDAHAN KALOR

Dalam kehidupan sehari-hari kalian pasti pernah mengalami atau melihat


kejadian-kejadian berikut:

1. Ketika kita membuat kopi atau minuman panas, lalu kita mencelupkan sendo k
untuk mengaduk gulanya. Biarkan beberapa menit, maka sendok tersebut
akan ikut panas.
2. Ketika kita mendekatkan tangan kita pada bola lampu yang sedang menyala.
panas lampu akan memengaruhi tangan kita sehingga tangan kita terasa
hangat.

Rumusan Masalah

Tulislah rumusan masalah (pertanyaan) kalian di bawah ini!

32
Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang muncul, tulilah hipotesis (jawaban sementara)


kalian pada kolom berikut!

Mengumpulkan Data

A. KONDUKSI

Ketika sebuah batang logam dipanaskan


pada salah satu ujungnya atau sebuah sendok logam
diletakkan di dalam secangkir kopi yang panas.
Beberapa saat kemudian, ujung yang kita pegang
akan segera menjadi panas walaupun tidak
bersentuhan langsung dengan sumber panas. Dalam
hal ini kita katakan bahwa kalor dihantarkan dari
ujung yang panas ke ujung lain yang lebih dingin.
Gambar proses konduksi

33
Konduksi atau hantaran kalor pada banyak materi dapat digambarkan
sebagai hasil tumbukan molekul-molekul. Sementara satu ujung benda
dipanaskan, molekul-molekul di tempat itu bergerak lebih cepat. Sementara itu,
tumbukan dengan molekul-molekul yang langsung berdekatan lebih lambat,
mereka mentransfer sebagian energi ke molekul-molekul lain, yang lajunya
kemudian bertambah. Molekul-molekul ini kemudian juga mentransfer sebagian
energi mereka dengan molekul-molekul lain sepanjang benda tersebut. Dengan
demikian, energi gerak termal ditransfer oleh tumbukan molekul sepanjang benda

(Gambar 11). Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya konduksi. Jadi, konduksi
adalah perpindahan kalor melalui zat perantara dan selama terjadi perpindahan
tidak disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat perantaranya.

Syarat terjadinya konduksi kalor suatu benda adalah adanya perbedaan


suhu antara dua tempat pada benda tersebut. Kalor akan berpindah dari tempat
bersuhu tinggi ke tempat bersuhu rendah. Jika suhu kedua tempat sudah sama,
rambatan kalor pun akan terhenti. Berdasarkan kemampuan suatu zat
menghantarkan kalor secara konduksi, zat dibedakan menjadi dua yaitu konduktor
dan isolator. Konduktor adalah zat yang mudah menghantarkan kalor. Sedangkan
isolator adalah zat yang sangat sukar menghanatarkan kalor.

Laju konduksi kalor melalui sebuah dinding bergantung pada empat


besaran, yaitu;.
a. Beda suhu di antara kedua permukaan makin besar beda suhu, makin cepat
perpindahan kalor
b. Ketebalan dinding atau panjang jalan yang dilalui oleh kalor tersebut

c. Luas penampang penghantar kalor; makin besar luas permukaan, makin cepat
perpindahan kalor
d. Konduktivitas termal zat k (Jenis logam), merupakan ukuran kemampuan zat
menghantarkan kalor; makin besar nilai k, makin cepat perpindahan kalor.

34
B. KONVEKSI

Konveksi merupakan cara perpindahan kalor dengan diikuti oleh


mediumnya. Pernahkah kalian merasakan ada angin yang panas. Angin dapat
membawa kalor menuju kalian sehingga terasa lebih panas. Contoh lain adalah
memasak air. Bagian air yang lebih dulu panas adalah bagian bawah, tetapi air
yang lebih panas dapat bergerak ke atas sehingga terlihat ada gelembung-
gelembung yang bergerak. Proses konveksi banyak terjadi pada medium gas dan
cair. Ada dua jenis konveksi, yaitu konveksi alamia dan
konveksi paksa. Pada konveksi alamiah, pergerakkan fluida terjadi akibat
perbedaan massa jenis. Bagian fluida yang menerima kalor (dipanasi) memuai dan
massa jenisnya menjadi lebih kecil sehingga bergerak ke atas. Tempatnya
digantikan oleh bagian fluida dingin yang jatuh ke bawah karena massa jenisnya
lebih besar. Dalam konveksi paksa, arus konveksinya dipengaruhi oleh faktor luar,
misalnya tekanan. Contohnya, kipas angin dapat digunakan untuk mengembuskan
udara dari tempat dingin ke tempat yang panas.

Konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat pada


peristiwaterjadinya angin darat dan angin laut. Pada siang hari, daratan lebih cepat
panas daripada laut, sehingga udara di atas daratan naik dan udara sejuk di atas
laut bergerak ke daratan. Hal ini karena tekanan udara di atas permukaan laut
lebih besar, sehingga angin laut bertiup dari permukaan laut ke daratan.
Sebaliknya, pada malam hari daratan lebih cepat dingin daripada laut, sehingga
udara bergerak dari daratan ke laut, disebut angin darat.

Laju kalor ketika sebuah benda panas memindahkan kalor ke fluida

sekitarnya secara konveksi adalah sebanding dengan luas permukaan benda A


yang bersentuhan dengan fluida dan beda ∆ di antara benda dan fluida. Secara
matematis ditulis:
= =ℎ ∆

35
Dengan :

H = kalor yang merambat persatuan waktu (J/s)

Q = kalor yang dihantarkan ( J)

A = luas penampang lintang benda (m2)

T = beda suhu antara kedua ujung benda (oC) t


= waktu yang diperlukan (s)
k = konstanta pembanding/konduktivitas termal zat (J/s.m.oC)

C. RADIASI

Perpindahan kalor secara


konduksi dan konveksi memerlukan
adanya materi sebagaimedium untuk
membawa kalor dari daerah yang lebih
panas ke daerah yang lebih dingin. Akan
tetapi, perpindahan kalor secara radiasi
(pancaran) terjadi tanpa medium apapun. Semua kehidupan di dunia ini
bergantung pada transfer energi dari matahari, dan energi ini ditransfer ke Bumi
melalui ruang hampa (hampa udara). Bentuk transfer energi ini dalam bentuk
kalor yang dinamakan radiasi. Jadi, radiasi adalah perpindahan kalor dalm
bentuk gelombang elektromagnetik.

Radiasi pada dasarnya terdiri dari gelombang elektromagnetik. Radiasi


dari Matahari terdiri dari cahaya tampak ditambah panjang gelombang lainnya
yang tidak bisa dilihat oleh mata, termasuk radiasi inframerah (IR) yang berperan
dalam menghangatkan Bumi. Kecepatan atau laju radiasi kalor dari sebuah benda
sebanding dengan pangkat empat suhu mutlak ( ∝ T4) benda tersebut. Sebagai
contoh, sebuah benda pada suhu 2.000 K, jika dibandingkan dengan benda lain
pada suhu 1.000 K, akan meradiasikan kalor dengan kecepatan 16 (24) kali lipat
lebih besar. Kecepatan radiasi juga sebanding dengan luas A dari benda yang
memancarkan kalor.

36
Dengan demikian, kecepatan radiasi kalor meninggalkan sumber tiap
selang waktu tertentu (Q/ ∆t) dirumuskan:
Q
= eσAT
∆t

Persamaan tersebut disebut persamaan Stefan-Boltzman dan adalah konstanta


universal yang disebut konstanta Stefan-Boltzmann ( = 5,67 ×10-8W/m2K4).
Faktor e disebut emisivitas bahan, merupakan bilangan antara 0 sampai 1 yang
bergantung pada karakteristik materi. Permukaan yang sangat hitam, seperti arang
mempunyai emisivitas yang mendekati 1, sedangkan bahan yang permukaannya
mengkilat mempunyai yang mendekati nol sehingga memancarkan radiasi yang
lebih kecil. Permukaan mengkilat tidak hanya memancarkan radiasi yang lebih
kecil, tetapi bahan tersebut juga hanya menyerap sedikit dari radiasi yang
menimpanya (sebagian besar dipantulkan). Benda hitam dan yang sangat gelap,
menyerap kalor hampir seluruh radiasi yang menimpanya. Dengan demikian,
bahan penyerap kalor yang baik juga merupakan pemancar kalor yang baik .

Menganalisis Data

Untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh benar, lakukan analisis dan evaluasi.
Setelah itu lanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi 4.

37
Membuat Kesimpulan

Tulislah kesimpulan yang kalian peroleh dari kegiatan sebelumnya.

Evaluasi 4

Kerjakanlah soal berikut dengan tepat dan benar!

1. Jelaskan pengertian konduksi, konveksi, dan radiasi serta contohnya


dalam kehidupan sehari-hari!
2. Sebuah ruang dengan pendingin ruang ber-AC memiliki kaca jendela
yang luasnya 2 x 1,5 m dan tebalnya 3,2 mm. jika suhu pada
permukaan dalam kaca 25oC dan suhu pada permukaan luar kaca
30oC, berapa laju konduksi kalor yang masuk ke ruang itu?

38
KINETIKA DAN DINAMIKA GERAK LURUS

Gerak

GerakApa itu gerak? Bagaimana seseorang atau sebuah benda


itu dikatakan bergerak? Suatu benda dikatakan bergerak jika benda itu mengalami
perubahan kedudukan terhadap titik tertentu sebagai acuan. Jadi jelaslah bahwa
gerak adalah perubahan posisi atau kedudukan terhadap suatu titik acuan tertentu.
Seseorang yang sedang duduk di kursi dalam kereta yang sedang berjalan. Dapat
dikatakan orang tersebut diam terhadap kursi yang didudukinya, dalam hal ini
kursi berperan sebagai kerangka acuan. Namun orang tersebut bergerak terhadap
rel kereta, pepohonan, dan bangunan yang berada disepanjang jalur yang dilalui
oleh kereta. Artinya gerak benda itu relatif, tergantung kerangka acuannya.

a. Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah BeraturanMenurut


lintasannnya gerak dapat dibedakan menjadi berbagai macam, misalnya
gerak lurus, gerak parabola, gerak melingkar, dan sebagainya. Dalam
gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang
waktu yang sama. Sebagai contoh, mobil yang melaju menempuh jarak
2meter dalam waktu 1 detik, maka 1 detik berikutnya menempuh jarak 2
meter lagi, begitu seterusnya. Dengan kata lain perbandingan jarak dengan
selang waktu selalu konstan, ataukecepatannya konstan.

b. Jarak dan PerpindahanSelama bergerak benda mengalami perubahan


kedudukan. Menurut Bresnick, garis lurus terpendek yang
menghubungkan titik awal dan titik akhir, tanpa mempedulikan
lintasannya disebut dengan perpindahan Jadi selisih kedudukan akhir dan
kedudukan awal disebut dengan perpindahan. Sedangkan seluruh lintasan

39
yang ditempuh benda disebut sebagai jarak. Jarak merupakan besaran
skalar, sedangkan perpindahan termasuk besaran vektor. Sebagai contoh,
seorang siswa yang berlari mengelilingi lapangan sepakbola satu kali
putaran, dikatakan ia menempuh jarak sama dengan keliling lapangan itu,
namun ia tidak menempuh perpindahan karena ia kembali ke titik semula
berarti selisih kedudukan awal dan akhir adalah nol.

c. Kecepatan sesaat dan kecepatan rata-rataDalam pembahasan gerak dikenal


istilah kecepatan dan kelajuan. Kecepatan diartikan sebagai perpindahan
yang ditempuh tiap satuan waktu, sedangkan kelajuan diartikan sebagai
jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Kecepatan termasuk besaran
vektor, sedangkan kelajuan merupakan besaran skalar.
Kecepatan = perpindahan / selang waktu

Kelajuan = jarak/ selang waktu

Sebagai contoh bila pada gambar 2, waktu yang dibutuhkan siswa dari
posisi Asampai ke B adalah 3 menit, dan dari B ke C perlu 4 menit, maka:

Kecepatan siswa =5000 𝑚/420 sekon = 11.9 𝑚/𝑠

Kelajuan siswa =7000 𝑚/420 sekon = 16,7 𝑚/𝑠

d. PercepatanBenda yang bergerak dengan kecepatan yang tidak konstan


akan mengalamiperubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu.
Benda tersebut dikatakan mengalami percepatan.Besarnya percepatan
atau perlambatan (akselerasi) dapat ditentukan dengan membagi
perubahan kecepatan dengan selang waktu yang ditempuh.
Percepatan = perubahan kecepatan (m/s) / selang waktu (s)

40
Gaya

Gaya adalah tarikan atau dorongan. Gaya dapat mengubah bentuk, arah,
dan kecepatan benda. Misalnya pada plastisin, Anda dapat melempar plastisin,
menghentikan lemparan (menangkap) plastisin, atau bahkan mengubah bentuk
plastisin dengan memberikan gaya. Tahukah Anda, gaya apakah yang diberikan
pada plastisin tersebut? Ada berapa jenis gaya yang dapat kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari?

Gaya dapat dibedakan menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Gaya
sentuh contohnya adalah gaya otot dan gaya gesek. Gaya otot adalah gaya yang
ditimbulkan oleh koordinasi otot dengan rangka tubuh. Misalnya, seseorang
hendak memanah dengan menarik mata panah ke arah belakang. Gaya gesek
adalah gaya yang diakibatkan oleh adanya dua buah benda yang saling
bergesekan. Gaya gesek selalu berlawanan arah dengan gaya yang diberikan
pada benda. Contohnya adalah gaya gesekan antara meja dengan lantai. Meja
yang didorong ke depan akan bergerak ke depan, namun pada waktu yang
bersamaan meja juga akanmengalami gaya gesek yang arahnya berlawanan
dengan arah gerak meja.

Gaya tak sentuh adalah gaya yang tidak membutuhkan sentuhan


langsung dengan benda yang dikenai. Contohnya seperti saat kita mendekatkan
ujung magnet batang dengan sebuah paku besi. Seketika paku besi akan tertarik
dan menempel pada magnet batang. Hal tersebut disebabkan oleh adanya
pengaruh gaya magnet yang ditimbulkan magnet batang. Selain gaya magnet,
gaya gravitasi pada orang yang sedang terjun payung juga merupakan contoh
gaya tak sentuh.Jika sebuah benda dalam keadaan diam, untuk membuatnya
mulai bergerak diperlukan gaya, artinya suatu gaya dibutuhkan untuk
mempercepat sebuah benda dari kecepatan nol ke kecepatan bukan nol. Untuk
sebuah benda yang sudah bergerak, jika kita ingin mengubah kecepatannya baik
arah maupun magnitudonya lagi-lagi diperlukan gaya.

41
Tekanan

Tahukah Anda apa itu tekanan? Tekanan sangat berhubungan dengan


gaya dan luas permukaan benda. Semakin besar gaya yang mengarah ke media
yang ditekan, semakin besar tekanannya. Semakin besar luas permukaan bidang
tekan, semakin kecil tekanannya. Artinya gaya dengan tekanan berbanding lurus,
sedangkan luas permukaan bidang tekan berbanding terbaik dengan tekanannya.
Itulah mengapa bebek,angsa, dan tank dapat melewati tanah lumpur dengan
mudah dibandingkan ayam dan mobil yang luas permukaan bidang tekannya
kecil.Persamaan tekanan (P) dirumuskan sebagai berikut:

P = F (gaya) / A (luas permukaan gudang tekan)

a. Tekanan Zat Cair

1. Tekanan Hidrostatis
kedalaman zat cair dan massa jenis zat cair memengaruhi tekanan
yang dihasilkan oleh zat cair atau disebut dengan tekanan hidrostatis.
Semakin dalam zat cair, semakin besar tekanan yang dihasilkan.
Semakinbesar massa jenis zat cair, semakin besar pula tekanan yang
dihasilkan. Sehingga tekanan hidrostatis yang dialami benda yang
dicelupkan dalam cairan/fluida adalah:

Ph = p.g.h

Keterangan :

𝑃ℎ = tekanan hidrostatis [Newton.m-2 atau Pascal]

𝜌 = massa jenis cairan[kg.m-3]

g = percepatan gravitasi bumi [m.s-2]

h = kedalaman benda dari permukaan zat cair [m]

42
2. Tekanan Udara
Tekanan udara diukur berdasarkan tekanan gaya pada permukaan
dengan luas tertentu, misalnya 1 cm2. Satuan yang digunakan adalah
atmosfer (atm),millimeter kolom air raksa (mmHg) atau milibar (mbar).
Tekanan udara patokan (sering juga disebut) tekanan udara normal)
adalah tekanan kolom udara setinggi lapisan atmosfer bumi pada garis
lintang 450 dan suhu 00C. besarnya tekanan udara tersebut dinyatakan
sebagai 1 atm. Tekanan sebesar 1 atm ini setara dengan tekanan yang
diberikan oleh kolom air raksa setinggi 760 mm. satuan tekanan selain
dengan atm atau mmHg juga dapat dan sering dinyatakan dalam satuan
kg/m2.

Untuk suatu fluida diam gaya yang bekerja padanya harus selalu
tegak lurus dengan permukaan fluida. Fluida diam tidak mampu
menahan gaya tangensial yang menyebabkan fluida tersebut. mengalir.
Jadi gaya yeng bekerja pada fluida diam adalah gaya normal. Gaya yang
bekerja per satuan luas permukaan fluida disebut tekanan (p).

P = F/A

satuan dari tekanan adalah Pascal (N/m2), satuan lain :

1 bar = 105 Pa

1 atm = 101.325 Pa = 14,7 lb/in2= 760 mm Hg

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Variasi Tekanan Udara

a) Lintang bumi: semakin tinggi kerapatan udara, semakin besar udara


yang ditimbulkan. Perbedaan dalam menerima energy matahari pada
berbagai permukaan bumi pada lintang tempat yang berbeda membawa
konsentrasi terhadap perbedaan kerapatan udara.

b) Sebaran lautan dan daratan: pengaruh sebaran daratan dan lautan ini
sangat jelas pada lintang pertengahan, pada musim dingin benua relatif

43
lebih dingin dan mempunyai tendensi membentuk pusat-pusat tekanan
tinggi,

c) Ketinggian tempat: pergeseran garis edar matahari akan menyebabkan


fluktasi suhu musiman terutama untuk daerah garis lintang pertengahan.

Suhu akan berpengaruh terhadap pemuaian dan penyusutan volume


udara. Jika suhu udara memuai maka udara menjadi lebih renggang dan
tekanan udara menurun, demikian sebaliknya

3. Hukum Archimedes
Melalui penemuannya yang fenomenal Archimedes menyatakan
bahwa: “Jika benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda itu akan
mendapat gaya ke atas yang sama besar dengan berat zat cair yang didesak
olehbagian benda yang tercelup”

Dengan kata lain “besarnya gaya apung suatu benda yang tercelup dalam
cairan setara dengan berat fluida yang tumpah dari wadah”. Secara
matematis hukum Archimedes dirumuskan sebagai berikut:

𝐹𝑎 = 𝜌. 𝑔. 𝑉𝑏𝑡

Keterangan :

𝐹𝑎 = Gaya apung [Newton]

𝜌 = massa jenis cairan[kg.m-3]

g = percepatan gravitasi bumi [m.s-2]

𝑉𝑏𝑡= Volume benda yang tercelup dalam zat cair [m3]

Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam


air daripada di udara karena di dalam air benda mendapat gaya ke atas.
Ketika di udara, benda memiliki berat mendekati yang sesungguhnya.

44
Hukum Archimedes tersebut digunakan sebagai dasar pembuatan kapal
laut atau kapal selam. Suatu bendadapat terapung atau tenggelam
tergantung pada besarnya gaya berat (w) dan gaya apung (Fa). Jika gaya
apung maksimum lebih besar daripada gaya berat maka benda akan
terapung. Sebaliknya, jika gaya apung maksimum lebih kecil daripada
gaya berat maka benda akan tenggelam. Jika gaya apungmaksimum sama
dengan berat benda, maka benda akan melayang. Gaya apung maksimum
adalah gaya apung jika seluruh benda berada di bawah permukaan zat
cair.Udara yang kita hirup merupakan fluida juga sehingga penerapan
hukum Archimedes berlaku disini. Balon udara yang berisi gas yang
dibakar mampu terbang mengangkasa. Hal ini disebabkan gaya apung
maksimum balon lebih besar dari berat total balon.

4. Hukum Pascal
Pernahkah Anda melihat mobil yang dicuci di tempat pencucian
kendaraan? Mobil di tempat pencucian kendaraan akan diangkat dengan
menggunakan alat pengangkat yang disebut pompa hidrolik Fenomena
tersebut menunjukkan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama. Hal
ini merupakan bunyi dari hukum Pascal yang dikemukakan oleh Blaise
Pascal (1623- 1662). Blaise Pascal yang lahir pada 19 Juni 1623 adalah
seorang ahli matematika dan geometri yang juga mendalami ilmu filsafat
dan agama. Meskipun tidak menempuh pendidikan yang resmi, pada usia
12 tahun Pascal berhasil menciptakan mesin penghitung yang membantu
pekerjaan ayahnya sebagai petugas penarik pajak. Sepanjang hidupnya
banyak penemuan yang ia publikasikan terutama pada bidang matematika.
Selain itu, Pascal juga banyak melahirkan karya-karya dalam bidang fisika
hidrodinamika dan hidrostatika, salah satunya adalah hukum Pascal.

45
Energi dan Sumber Energi

A. Konsep Energi
Apa yang diperlukan tubuh Anda agar dapat melakukan kegiatan
sehari-hari? Coba Perhatikan. Mengapa motor dan mobil dapat berjalan.
Jika motor atau mobil tersebut kehabisan bahan bakar, apakah motor atau
mobil tersebut dapat berjalan?

B. Usaha
1) Konsep Usaha
Kata “usaha” atau “kerja” memiliki berbagai arti dalam percakapan
sehari-hari. Namun dalam fisika, usaha memiliki arti khusus, untuk
memaparkan bagaimana dikerahkannya gaya pada benda, hingga benda
berpindah.

Usaha yang dilakukan pada sebuah benda oleh gaya tetap,F, (baik
besar maupun arahnya) didefinisikan sebagai hasil kali besar
perpindahan,s, dengan komponen gaya yang sejajar dengan perpindahan
itu. Dalam bentuk persamaan, kita dapat menulis

W = F.s

Dengan F adalah komponen F yang sejajar dengan perpindahan benda, s.


Secara umum, kita dapat menulis

W = F s cos θ .............................................(1)

dengan θ adalah sudut antara arah gaya dengan perpindahan. Faktor cos θ
pada Pers. (1) dapat Anda peroleh dengan memperhatikan Gambar 1.2.
Usaha adalah besaran skalar.

Usaha hanya mempunyai besar; karena tidak mempunyai arah


seperti besaran vektor, usaha lebih mudah diterapkan dalam persoalan

46
sehari-hari. Pertama, kita tinjau kasus gerak dan gaya yang berarah sama,
sehingga θ= 0 , dan cos θ = 1. Maka usaha adalah W = F s . Sebagai
contoh, jika Anda mendorong gerobak ke arah horizontal dengan gaya 60
N, hingga gerobak berpindah sejauh 50 m, Anda melakukan usaha 60 N =
3000 N.m /50 m terhadap gerobak.

Seperti yang telah kita lihat, dalam SI, usaha diukur dalam N.m.
Nama khusus untuk satuan ini adalah joule (J). 1 J = 1 N.m. Dalam sistem
cgs, usaha diukur dalam satuan erg, dan 1 erg = 1 dyne.cm.

Gaya yang dikerahkan kepada sebuah benda belum tentu


menghasilkan usaha. Sebagai contoh, jika Anda mendorong tembok, Anda
tidak melakukan usaha terhadap tembok tersebut. Anda mungkin menjadi
lelah (karena membebaskan energi melalui otot), namun karena tembok
tidak bergerak (s = 0), maka W = 0. Anda juga tidak melakukan usaha, jika
Anda memindahkan benda dengan mendukung atau memondong benda itu
(gaya Anda vertikal ke atas) dan Anda berjalan horizontal, seperti Gambar
2. Hal ini terjadi karena θ = 90o, sehingga cos θ = cos 90o= 0, sehingga W
= 0.

Bila Anda membicarakan usaha, perlu Anda perjelas apakah Anda


berbicara tentang usaha yang dilakukan oleh suatu benda, ataukah usaha
pada suatu benda. Penting pula untuk memperjelas apakah usaha tersebut
dilakukan oleh sebuah gaya, ataukah oleh gaya total (beberapa gaya) pada
sebuah benda.

Usaha merupakan transfer energi dari pelaku usaha melalui gaya ke


benda yang menerima usaha. Sedangkan energi merupakan kemampuan
untuk melakukan usaha. Dan transfer energi merupakan perpindahan
energi dari suatu sistem ke sistem yang lain. Jadi transfer energi berarti
perpindahan energi dari pelaku usaha melalui gaya ke benda yang
menerima usaha sehingga terjadi perpindahan posisi pada benda yang
menerima usaha. Karena dalam fisika usaha erat hubungannya dengan
gaya yang menyebabkan benda berpindah. Usaha dilakukan pada suatu

47
benda oleh sebuah gaya hanya bila titik tangkap gaya itu bergerak
melewati suatu jarak dan ada komponen gaya sepanjang lintasan geraknya.
Secara matematis ditulis:

W = 𝐹. s

W = 𝐹𝑠 cos 𝜃

dengan F merupakan komponen gaya konstan yang searah dengan


perpindahan, s adalah perpindahan, θ = ∠(F,s) dan W adalah usaha yang
dilakukan pada benda.

Jadi jika:

s = 0 maka W = F (0) cos θ= 0

Hal ini berarti pelaku usaha tidak melakukan usaha pada benda
walaupun sudah memberikan gaya pada benda itu, karena tidak terjadi
perpindahan pada benda tersebut. Contohnya jika kita mendorong tembok
yang kokoh tetapi tidak terjadi perpindahan pada tembok tersebut
dikatakan kita tidak melakukan usaha walaupun kita memberikan gaya
dengan mendorong tembok dan merasa lelah karena mengeluarkan energi.

θ = 0omaka cos θ = 1 sehingga W = Fs

Hal ini berarti pelaku usaha memberikan gaya pada benda searah
dengan arah perpindahannya. Jadi pelaku usaha dikatakan melakukan
usaha karena terjadi perpindahan pada benda tersebut. Contohnya jika kita
mendorong meja dan terjadi perpindahan dan perubahan posisi pada meja

θ = 90omaka cos θ = 0 sehingga W = Fs (0) = 0

Hal ini berarti pelaku usaha tidak melakukan usaha pada benda
walaupun sudah memberikan gaya pada benda tersebut dan ada
perpindahan sepanjang lintasan geraknya. Hal ini disebabkan gaya yang
diberikan pada benda arahnya vertikal akibat benda yang diangkat ke atas

48
sehingga gayanya tegak lurus dengan arah perpindahannya. Contohnya
jika kita mengangkat buku dan memindahkannya dari suatu tempat ke
tempat yang lain, ada gaya yang diberikan pada buku dan terjadi
perpindahan serta perubahan posisi pada buku tersebut tetapi dikatakan
kita tidak melakukan usaha karena gayanya tegak lurus dengan

θ = 180o maka cos θ = -1 sehingga W = -Fs

Hal ini berarti usaha yang dilakukan dari berasal dari benda ke
pelaku usaha. Contohnya jika kita mendorong benda ke atas bidang miring
sedangkan benda itu sendiri bergerak ke bawah sehingga gaya yang
diberikan berlawanan arah dengan arah perpindahan benda.0o< θ < 90o
maka cos θ > 0 sehingga W >FsHal ini berarti jika gaya yang diberikan
oleh pelaku usaha tidak searah dengan arah perpindahan benda, maka
komponen gaya yang berpengaruh hanya yang searah dengan arah
perpindahan bendanya.

2) Menghitung Usaha dari Grafik

Jika terdapat grafik hubungan antara gaya dan perpindahan, maka


usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha melalui gaya sama dengan luas
daerah dibawah grafik gaya terhadap perpindahannya (grafik F – s).

Jika luas arsir terdapat di atas sumbu s maka usaha bernilai positif,
dan jika berada dibawah sumbu s maka usaha bernilai negatif karena titik
acuannya berada di pusat koordinat.

3) Usaha oleh berbagai gaya

Usaha termasuk besaran skalar, sehingga usaha yang dilakukan oleh


berbagai gaya pada suatu benda identik dengan jumlah aljabar usaha yang
dilakukan oleh tiap-tiap gaya. Jika usaha yang dilakukan oleh gaya F1
adalah W1, oleh gaya F2 adalah W2, oleh gaya F3 adalah W3. Secara
matematis dapat ditulis :Wtot = W1 + W2 +W3+…

49
C. Pengertian Energi

Mobil-mobilan elektrik tidak dapat berjalan tanpa adanya baterai.


Baterai adalah sumber energi. Kendaraan bermotor tidak akan berjalan
tanpa ada bahan bakar. Bahan bakar adalah sumber energi. Jika sakelar di
rumah dimatikan, alat-alat listrik yang terhubung dengan sakelar tersebut
tidak akan menyala. Hal itu terjadi karena tidak ada aliran energi yang
menghidupkan alat-alat tersebut.

Manusia membutuhkan energi untuk bekerja, bergerak, bernapas,


dan mengerjakan banyak hal lainnya. Energi menyebabkan mobil dan
motor dapat berjalan. Pesawat terbang dapat terbang karena adanya energi.
Begitu juga kereta api dapat berjalan cepat karena adanya energi. Energi
menyalakan peralatan listrik di rumah. Energi ada di mana-mana, bahkan,
tumbuhan dan hewan membutuhkan energi untuk tumbuh dan
berkembang. Dengan demikian, untuk melakukan usaha, diperlukan
energi. Energi terdapat dalam berbagai bentuk. Kerja kehidupan
bergantung pada kemampuan organisme mengubah energi dari suatu
bentuk ke bentuk lainnya.

“Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau


melakukan suatu perubahan.”

Joule adalah satuan SI untuk energi, diambil dari jumlah yang


diberikan pada suatu objek (melalui kerja mekanik) dengan
memindahkannya sejauh 1 meter dengan gaya 1 newton. Simulasi
sederhana untuk bisa merasakan besarnya energi sebesar 4,5 Joule yang
mengenai tubuh kita,dapat dilakukan dengan menjatuhkan bola sepakbola
0,45 Kg setinggi1meter mengenai kaki kita. Asumsi percepatan gravitasi
10 m.s-2.

Beberapa bentuk energi antara lain:

 Energi potensial
 Energi kinetik

50
 Energi kimia
 Energi listrik
 Dan lain-lain

Energi potensial elastisitas, ialah energi yang tersimpan pada benda


yang sedang diregangkan (misalnya, pada karet katapel dan busur panah)
atau ditekan (misalnya, pada per). Makin jauh peregangan dan
penekanannya, makin besar energinya.

Ada berbagai macam energi potensial, antara lain energi potensial


gravitasi (EP). Energi potensial gravitasi bumi, yaitu energi yang dimiliki
suatu benda karena terletak di atas permukaan bumi. Maka semakin tinggi
letak suatu benda di atas permukaan bumi, makin besar energi potensial
gravitasinya.

Setiap materi yang berpindah atau bergerak memiliki bentuk energi


yang disebut energi kinetik atau energi gerak. Objek bergerak melakukan
kerja dengan cara menggerakkan benda lain. Pemain biliar menggerakkan
tongkat biliar untuk mendorong bola. Selanjutnya, bola yang bergerak
akan menggerakkan bola-bola lain. Air yang mengalir melalui suatu
bendungan akan menggerakkan turbin. Ketika Anda naik sepeda, kontraksi
otot kaki akan mendorong pedal sepeda. Jadi, energi kinetik dapat
disimpulkan sebagai berikut.

“Energi kinetik adalah bentuk energi ketika suatu materi berpindah atau
bergerak”

Bentuk energi lainnya adalah energi kimia. Energi kimia ialah energi
yang terkandung dalam suatu zat. Misalnya, makanan memiliki energi
kimia, sehingga orang yang makan akan memiliki energi untuk
beraktivitas.Tiap bahan makanan menghasilkan energi yang berbeda-beda
saat dicerna di dalam tubuh. Contoh energi kimia lainnya adalah bensin
yang mengandung energi kimia, sehingga dapat digunakan untuk
menggerakkan mesin.Energi listrik ialah energi yang dimiliki muatan

51
listrik dan arus listrik. Energi ini paling banyak digunakan karena mudah
diubah menjadi energi lainnya. Energi listrik relatif mudah untuk bisa
bersiklus kembali ke energi semula.

D. Sumber Energi
Sumber energi adalah segala sesuatu yang menghasilkan energi.
Panasmatahari yang digunakan untuk memanaskan air adalah sumber
energi. Begitu juga spiritus yang digunakan sebagai bahan bakar adalah
sumber energi. Listrik dan arang yang dibakar untuk memanaskan setrika
merupakan sumber energi juga.

Energi memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan


manusia. Semua aktivitas kehidupan manusia memerlukan energi. Pada
zaman prasejarah sampai awal zaman sejarah, hanya kayu dan batu yang
dapat digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan hidup manusia.
Sampai saat ini, bahan bakar minyak bumi dan gas digunakan untuk
berbagai keperluan hidup manusia. Gambar 1.15 merupakan persentase
berbagai sumber energi yang paling banyak digunakan untuk kehidupan
manusia di Indonesia

1) Sumber Energi Tak TerbarukanEnergi tak terbarukan yang paling


banyak dimanfaatkan adalah minyak bumi, batu bara, dan gas
alam. Ketiganya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
pada industri, untuk pembangkit listrik, maupun transportasi.
Berdasarkan hasil perhitungan para ahli, minyak bumi akan habis
30 tahun lagi, sedangkan gas alam akan habis 47 tahun lagi, dan
batu bara akan habis 193 tahun lagi.

2) Energi Hasil Tambang BumiMinyak bumi, gas, dan batu bara


merupakan bahan bakar fosil yang berasal dari tumbuhan dan
hewan-hewan yang terkubur jutaan tahun di dalam bumi. Untuk

52
mendapatkan minyak bumi, dilakukan penambangan atau
eksploitasi ke dalam perut bumi.

Energi Nuklir
Energi nuklir adalah energi potensial yang terdapat pada partikel di
dalam nukleus atom. Partikel nuklir, seperti proton dan neutron,
tidak terpecah di dalam proses reaksi fisi dan fusi. Akan tetapi,
kumpulan tersebut memiliki massa yang lebih rendah daripada
ketika berada dalam posisi terpisah. Adanya perbedaan massa ini
maka dibebaskan dalam bentuk energi panas melalui radiasi nuklir

3) Sumber Energi Terbarukan


Ancaman bahwa sumber energi suatu saat akan habis
menyebabkan banyak ilmuwan berusaha menemukan energi
alternatif yang terbarukan atau tidak akan habis dipakai. Sumber
energi terbarukan yang saat ini mulai dikembangkan adalah biogas
dari kotoran ternak, air mengalir, angin, dan panas matahari. Salah
satu sumber energi terbarukan yang saat ini mulai dipelajari agar
dapat dikembangkan di Indonesia adalah biogas yang berasal dari
sampah biologis.

a) Energi Matahari
Energi surya atau energi matahari adalah energi yang didapat
dengan mengubah energi panas surya (matahari) melalui peralatan
tertentu menjadi energi dalam bentuk lain. Lihat Gambar 30!
Matahari merupakan sumber utama energi. Energi matahari dapat
digunakan secara langsung maupun diubah ke bentuk energi lain.

b) Pembangkit Listrik Tenaga Air


Energi matahari ditangkap pada panel-panel solar sel untuk diubah
menjadi energi listrik.Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan

53
kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik
yang dibangkitkan ini disebut hidroelektrik.

Komponen pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang


dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh energi kinetik dari air,
lihat Namun, secara luas pembangkit listrik tenaga air tidak hanya
terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga
pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain
seperti tenaga ombak.

c) Energi Angin
Energi angin memanfaatkan tenaga angin dengan menggunakan
kincir angin untuk diubah menjadi energi listrik atau bentuk energi
lainnya, Umumnya, digunakan dalam ladang angin dalam skala
besar untuk menyediakan listrik di lokasi yang terisolir.

d) Energi Tidal
Energi tidal merupakan energi yang memanfaatkan pasang
surutnya air yang sering disebut juga sebagai energi pasang surut.
Jika dibandingkan dengan energi angin dan energi matahari, energi
tidal memiliki sejumlah keunggulan. Keunggulan tersebut antara
lain memiliki aliran energi yang lebih pasti/mudah diprediksi, lebih
hemat ruang, dan tidak membutuhkan teknologi konversi yang
rumit. Kelemahan energi ini adalah membutuhkan alat konversi
yang Andal yang mampu bertahan dengan kondisi lingkungan laut
yang keras karena tingginya tingkat korosi dan kuatnya arus laut.

54
Pesawat Sederhana

Pada saat kita melakukan aktivitas, kita selalu berupaya agar dapat
melakukan usaha dengan mudah. Oleh karena itu, kita menggunakan alat bantu
(pesawat sederhana) untuk membantu melakukan aktivitas. Pesawat sederhana
digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Berikut ini akan dibahas
beberapa jenis pesawat sederhana yang ada di sekitar Anda. Selain itu, akan
dijelaskan pula keuntungan mekanis dari penggunaan pesawat sederhana.Jenis –
jenis Pesawat Sederhana

A. Katrol
Fungsi katrol salah satunya adalah untuk mengubah arah gaya,
keuntungan katrol mekanis tetao sama dengan 1. Karena pada katrol tetap
tunggal, gaya kuasa yang digunakan untuk menarik beban sama dengan
gaya beban. Berbeda dengan katrol tetap, kedudukan katrol bebas berubah
dan tidak dipasanrg di tempat tertentu.

Katrol bebas berfungsi untuk melipatkan gaya, sehingga gaya pada


kuasa yang diberikan untuk mengangkat benda menjadi lebih kecil
daripada gaya beban. Katrol jenis ini biasanya ditemukan di pelabuhan
yang digunakan untuk mengangkat peti kemas. Keuntungan mekanis dari
katrol bebas lebih besar dari
1. Pada kenyataannya nilai keuntungan mekanis dari katrol bebas tunggal
adalah

2. Hal ini berarti bahwa gaya kuasa 1 N akan mengangkat beban 2 N.

Agar gaya kuasa yang diberikan pada benda semakin kecil, maka
diperlukan katrol majemuk. Katrol majemuk merupakan gabungan dari
katrol tetap dan katrol bebas yang dirangkai menjadi satu sistem yang
terpadu. Katrol majemuk biasa digunakan dalam bidang industri untuk
mengangkat benda-benda yang berat. Keuntungan mekanisdari katrol
majemuk sama dengan jumlah tali yang menyokong berat beban. gaya

55
kuasa pada katrol majemuk tersebut adalah 4, karena jumlah tali yang
mengangkat beban ada 4 (tali kuasa tidak diperhitungkan).

Keuntungan mekanis (KM) adalah bilangan yang menunjukkan


berapa kali pesawat sederhana menggandakan gaya. Dapatkah kamu
menghitungnya? Caranya dengan menghitung besar perbandingan gaya
beban dengan gaya kuasa yang diberikan pada benda. Berikut adalah
persamaan matematisnya:

𝐾𝑀 = gaya beban/ gaya kuasa = 𝐹𝐵/ 𝐹𝐾

Tidak semua pesawat sederhana dapat menggandakan gaya.


Contohnya adalah katrol tetap tunggal. Katrol ini hanya berfungsi untuk
mengubah arah gaya. Oleh karena itu, pada katrol tetap tunggal hanya
memiliki keuntungan mekanis sebesar 1. Hal ini disebabkan besarnya gaya
kuasa sama dengan gaya bebaas.

B. Roda Berporos
Roda gigi berfungsi sebagai pusat pengatur gerak roda sepeda yang
terhubung langsung dengan roda sepeda, sedangkan roda sepeda
menerapkan prinsip roda berporos untuk mempercepat gaya saat
melakukan perjalanan. roda gigi pada sepeda motor sebagai contoh roda
berporos. Selain roda sepeda, contoh penerapan pesawat sederhana jenis
roda berporos adalah pada kursi roda, mobil, dan sepatu roda.

C. Bidang Miring
Bidang miring merupakan bidang datar yang diletakkan miring atau
membentuk sudut tertentu sehingga dapat memperkecil gaya kuasa.
Contoh penerapan bidang miring adalah tangga, sekrup, dan pisau.
Keuntungan mekanis bidang miring dapat dihitung sebagai berikut.

𝐾𝑀𝐵𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 =𝑙ℎ

56
Keterangan:

KM = Keuntungan mekanis

𝑙 = Panjang bidang miring [m]

ℎ = Tinggi bidang miring [m]

D. Pengungkit
Pengungkit merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang paling
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh alat- alat yang
merupakan pengungkit antara lain gunting, linggis, jungkat- jungkit,
pembuka botol, pemecah biji kenari, sekop, koper, pinset, dan sebagainya.
Pengungkit dapat memudahkan usaha dengan cara menggandakan gaya
kuasa dan mengubah arah gaya. Agar kita dapat mengetahui besar gaya
yang dilipatgandakan oleh pengungkit maka kita harus menghitung
keuntungan mekanisnya. Cara menghitung keuntungan mekanisnya adalah
dengan membagi panjang lengan kuasa dengan panjang lengan beban.
Panjang lengan kuasa adalah jarak dari tumpuan sampai titik bekerjanya
gaya kuasa. Panjang lengan beban adalah jarak dari tumpuan sampai
dengan titik bekerjanya gaya beban

57
DAFTAR PUSTAKA

Makalah Sosiologi Kelas X Semester 2. (n.d.). http://danaseknginden1.blogspot.com/

Prima, E. C., & Susianto, E. (2017). Kinematika dan Dinamika Gerak, serta Suhu dan
Kalor. Modul Belajar Mandiri, 55–116.

Sangkolan.(2022). Modul Belajar Seleksi PPPK Guru IPA : Kinematika Dan Dinamika
Gerak, Serta Suhu Dan Kalor. Diakses dari https://www.sangkolan.com/modul-
belajar-seleksi-pppk-guru-ipa-kinematika-dan-dinamika-gerak-serta-suhu-dan-
kalor/

58
GLOSARIUM

Analisis : penyelidikan terhadap suatu peridtiwa untuk mengetahui


keadaan sebenarnya

Arus listrik : gerakan elektron dari satu kutub sumber listrik

Energi listrik : bentuk energi yang berhubungan dengan suatu muatan listrik

Kalor : bentuk energi yang bergerak dari suatu benda pada suhu tinggi
ke benda pada suhu lebih rendah

Mekanisme : cara kerja dalam suatu organisasi

Majemuk : gabungan dari dua unsur yang mempunyai makna, namun hasil
dari gabungannya menimbulkan makna baru.

Gaya : tarikan atau dorongan yang dikerjakan pada suatu benda.

Gas : zat ringan yang sifatnya seperti udara

59
INDEKS

Suhu

...,sebagai alat ukur suhu 3

...,mengukur suhu 4

Gaya

Agar gaya kuasa 36

...,Menggandakan gaya 37

...,mempercepat gaya 56

...,memperkecil gaya 57

Energi

...,energi nuklir 53

...,Energi potensial 53

...,bentuk energi 18

...,energi mereka 37

60

Anda mungkin juga menyukai