Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MA’RIFATUL HUSNA

NIM : 200407561066

KELAS : 30 E

MATA KULIAH : PENDIDIKAN IPA DI SD

KETERAMPILAN BERPIKIR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD

A. Keterampilan Berpikir Pemecahan Masalah


Kemampuan pemecahan masalah merupakan proses mencari dan menemukan
jawaban terbaik terhadap sesuatu yang belum diketahui dan menjadi kendala dengan
memadukan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki untuk diterapkan pada
permasalahan tersebut (Juliyanto, 2017). Langkah-langkah pemecahan masalah yaitu :
1) Mengidentifikasikan dan Mendefinisikan Masalah
Sebelum sebuah masalah dapat dipecahkan, maka masalah tersebut harus dikenali
terlebih dahulu. Anda perlu mengidentifikasikan apa yang diketahui, apa yang
menjadi tujuan, serta bagaimanakah batasan-batasannya. Jika Anda ragu-ragu,
perhatikan lagi review pemecahan masalah.
2) Menyusun Strategi Pemecahan Masalah
Setelah menemukan masalah dan mendefinisikan secara jelas, langkah berikutnya
adalah menyusun strategi untuk memecahkannya. Strategi yang dapat digunakan
antara lain menentukan subtujuan, menggunakan algoritma, dan mengandalkan
heuristik.
3) Menerapkan Strategi Pemecahan Masalah
Pada langkah ini, Anda menggunakan berbagai informasi yang telah Anda peroleh
serta strategi yang Anda tetapkan untuk memecahkan masalah.
4) Mengevaluasi
Langkah terakhir dalam pemecahan masalah adalah terus menerus memikirkan
kembali dan mendefinisikan kembali masalah dan pemecahannya.

B. Menerapkan Pengembangan Keterampilan Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran


IPA
Pembelajaran IPA diharapkan mampu mengembangkan potensi siswa dalam
memecahkan masalah yang dihadapi dengan melatih berbagai keterampilan proses
sains. Keterampilan proses sains adalah keterampilan ilmiah yang dapat digunakan
untuk menemukan dan mengembangkan suatu konsep, maupun teori IPA serta melatih
siswa dalam menumbuhkan pengetahuan melalui kegiatan ilmiah (Nurhudayah,
Lesmono, & Subiki, 2016). Siswa diarahkan untuk berpikir terkait masalah apa yang
akan diteliti, memberikan dugaan sementara terhadap permasalahan yang disajikan,
menganalisis data dan membuat hasil kesimpulan dari percobaan yang dilakukan.
Mengajarkan siswa dalam pemecahan suatu masalah dapat menggiring siswa
untuk lebih peka dan kreatif terhadap permasalahan yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh sebab itu, diperlukan adanya suatu model pembelajaran yang
diterapkan untuk mendorong siswa aktif, kreatif serta mampu mengembangkan
pemecahan masalah siswa. Salah satu model pembelajaran yang dimaksud tersebut
yaitu dengan menerapkan pembelajaran berbasis inkuiri. Sanjaya (2010) secara umum
merinci langkah-langkah pembelajaran berbasis inkuiri sebagai berikut:
1) Orientasi
Guru dituntut untuk membuat suasana belajar yang kondusif. Kegiatan yang
dilakukakan guru, diantaranya: menjelaskan materi yang akan dipelajari tujuan
yang akan dicapai dan menjelaskan topik dan pentingnya kegiatan belajar
sehingga dapat memotivasi siswa dalam belajar.
2) Merumuskan masalah
Rangsangan yang diberikan guru berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai
permasalahan, dapat mendorong siswa untuk memecahkan dan mencari
jawaban permasalahan tersebut. Proses ini sangat penting karena
mengembangkan kemampuan proses berpikir siswa.
3) Mengajukan hipotesis
Siswa mengumpulkan jawaban sementara dari suatu permasalahan. Jawaban
sementara atau hipotesis tersebut perlu dikaji kebenarannya sehingga guru
dapat membantu siswa agar tidak takut dalam mengemukakan hipotesisnya
dengan cara memberi pertanyaan yang dapat mendorong siswa menemukan
jawaban dari permasalahan yang dikaji.
4) Mengumpulkan data
Siswa mengumpulkan data dan informasi sebanyak mungkin untuk menguji
hipotesis yang telah mereka kumpulkan. Mengumpulkan data ini bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan melatih siswa untuk
menggunakan seluruh potensi berpikir yang dimilikinya.

C. Keterampilan Pembuatan Keputusan


Pembuatan keputusan merupakan keterampilan sebagai seni daripada
seseorang yang memiliki kemampuan yang mampu mengimplementasikan satu pola
pikir yang bersifat proaktif yang ditandai oleh situasi yang penuh ketidakpastian,
menuntut di dalam dunia bisnis satu keterampilan baru dari keterampilan
menyelesaikan masalah menjadi keterampilan menghindari masalah. Secara garis
besar, langkah-langkah pembuatan keputusan adalah sebagai berikut :
 Menuliskan pertanyaan
Menuliskan apa yang harus Anda putuskan. Tuliskan hal itu sebagai sebuah
pertanyaan.
 Menentukan alternatif pilihan-pilihan
Pilihan-pilihan apakah yang Anda miliki? Setiap pilihan merupakan jawaban
yang mungkin terhadap pertanyaan yang Anda buat.
 Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi untuk setiap pilihan dan mengumpulkan seluruh
informasi yang Anda dapatkan.
 Membuat Daftar Pro dan Kontra
Mempelajari seluruh informasi yang Anda miliki. Buatlah sebuah daftar pro dan
kontra terhadap pilihan-pilihan itu. Pro dan kontra merupakan hal yang baik dan
buruk tentang tiap pilihan.

D. Menerapkan Pengembangan Keterampilan Pembuatan Keputusan dalam


Pembelajaran IPA
Dalam pembelajaran IPA, masalah keterampilan pengambilan keputusan
adalah bagaimana siswa dapat berpikir dan dapat mengambil keputusan dalam proses
belajar, mengerjakan tugas serta mengerjakan soal-soal. Rendahnya keterampilan
pengambilan keputusan siswa disebabkan siswa tidak diajarkan belajar mengambil
keputusan melalui langkah-langkah pengambilan keputusan. Siswapun kurang
dilibatkan untuk mempraktekkan dan memperagakan kegiatan secara langsung.
Berikut ini langkah-langkah untuk membuat keputusan antara lain:
1) Definisikan dan bingkai dengan jelas apa yang harus diputuskan. Sebelum
membuat keputusan, pertama-tama kita harus mengidentifikasi masalah yang
perlu dipecahkan atau pertanyaan yang perlu dijawab. Mendefinisikan apa
yang perlu diputuskan dengan jelas akan membuat pembahasan menjadi
terarah
2) Kumpulkan informasi yang relevan. Setelah apa yang harus diputuskan
terdefinisikan dengan jelas, langkah berikutnya adalah mengumpulkan
informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan tersebut.
3) Buat opsi-opsi. Setelah informasi yang relevan tersedia, kita bisa membuat
beberapa kemungkinan solusi bagi permasalahan yang akan diputuskan tadi.
Untuk mendapatkan keputusan terbaik, perlu digali beberapa alternatif,
termasuk alternatfalternatif yang tidak biasa. Agar ide mengalir, buat tim
untuk mendapatkan ide-ide yang baik.
4) Evaluasi dan buat keputusan. Setelah beberapa alternatif dibuat, evaluasi
masingmasing alternatif di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah apakah alternatif tersebut
legal dan etikal, lalu apakah praktikal dalam pengertian berkontribusi di dalam
mencapai tujuan dan bisa dilaksanakan dengan sumber daya yang ada.

Anda mungkin juga menyukai