1. Model Inkuiri
Istilah inkuiri berasal dari Bahasa Inggris yaitu yaitu inquiry yang berarti
pembelajaran heuristic, berasal dari bahasa Yunani yaitu heuriskein yang berarti
siswa untuk memperoleh dan mendapatkan informasi serta mencari jawaban atau
pembelajaran inkuiri siswa terlibat secara mental dan fisik untuk memecahkan
fakta. Model inkuiri menekankan pada proses mencari dan menemukan, peran
siswa dalam model ini adalah mencari dan menemukan sendiri pemecahan
masalah dalam suatu materi pelajaran. Sedangkan guru sebagai fasilitator dan
satu strategi yang digunakan dalam kelas berorientasi proses, inkuiri merupak
sebuah strategi yang berpusat pada siswa yang mendorong siswa untuk
menyelidiki masalah dan menemukan informasi. Permana dan Sumantri
kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
bahwa anak-anak merupakan individu yang penuh rasa ingin tahu akan segala
2. Mereka akan menyadari keingintahuan akan segala sesuatu tersebut dan akan
1. Siswa akan bertanya (inquire) apabila mereka dihadapkan pada masalah yang
4. Inkuiri dapat lebih bermakna dan efektif apabila dilakukan dalam konteks
kelompok.
1. Orientasi
a) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai
oleh siswa.
b) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk
c) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam
2. Merumuskan masalah
masalah tersebut pasti ada jawabannya sehingga siswa didorong untuk mencari
jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam
jawabannya pasti.
terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji lebih jauh
melalui melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa
sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan
masalah.
3. Merumuskan hipotesis
berpikir yang kokoh sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan
logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh
4. Mengumpulkan data
inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam
motivasi yang sangat kuat dalam belajar, tetapi juga membutuhkan ketekunan dan
kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Oleh karena itu, tugas dan peran
5. Menguji hipotesis
tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji
dipertanggungjawabkan.
6. Merumuskan kesimpulan
data yang diperoleh menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus pada
masalah yang hendak dipecahkan. Oleh karena itu, untuk mencapai kesimpulan
yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang
relevan.
secara seimbang.
2. Siswa menjadi aktif dalam mencari dan mengolah sendiri informasi
4. Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar
mereka.
5. Siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata tidak akan terhambat oleh
sendiri.
1. Jika guru tidak dapat merumuskan teka-teki atau pertanyaan kapada siswa
mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga daapat
alam sekitar. Kelas yang cocok menerapkan model inkuiri yaitu kelas 4, 5 dan 6
kertas. Hal ini membuktikan adanya energi listrik dan gejala kelistrikan.
2. Titik didih.
Pembelajaran ini membuat siswa untuk bisa mencari dan meyelidiki suatu
masalah dengan cara yang sistematis, logis dan dianalisis dengan baik. Hal
pembelajaran ini akan membuat siswa lebih banyak melakukan kegiatan diskusi
menhadapi hal tersebut. Malalui model inkuiri siswa akan mampu memiliki bekal
kemerdekaan.
disajikan dengan dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan peserta didik itu sendiri
sebagai cara belajar memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif
aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri maka hasil yang diperoleh
akan tahan lama dalam ingatan. Sehingga dapat disimpulkan model pembelajaran
dasar. Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari setiap
seseorang terjadi melalui tiga tahap, yaitu : tahap enaktif, tahap ikonik dan tahap
simbolik.
aktivitas atau tindakan. Dalam tahap ini, anak belajar untuk mengalami dunia
Misalnya melalui gigitan, sentuhan, pegangan. Pada tahap ini anak mulai
dalam bentuk benda-benda nyata yang dapat diamati oleh siswa. (Thobroni
aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan menemukan suatu konsep.
kebenaran hipotesis atau menemukan suatu konsep. Data dapat diperoleh melalui
1. Pengetahuan itu akan bertahan lebih lama atau lama dapat diingat, mudah
transfer yang lebih baik dari hasil belajar lainnya. Artinya konsep-konsep
secara bebas dan sistimatis. Khususnya lagi belajar penemuan mampu melatih
1. Dari sekian bidang studi yang ada, tidak semua bidang studi atau sub judul
juga kelompok.
E. Materi dalam Model Discovery Laerning
Materi pembelajaran IPA yang cocok dengan penggunaan model discovery
learning yaitu bentuk-bentuk energi (energi panas, energi bunyi, energi gerak,
siswa untuk dapat mengidentifikasi masalah yang muncul dari gambar atau video
kelompok dengan mengisi LKS yang telah dibagikan guru kemudian data tersebut
cerpen. Langkah-langkah:
Simulasi, perserta didik mengingat kembali tentang cerpen yang pernah dibaca,
tentang struktur isi cerpen, peserta didik dengan bantuan atau tanpa bantuan guru
tokoh dan penokohan, latar, konflik, klimaks, peleraian, amanat). Peserta didik
DAFTAR RUJUKAN
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumantri, Mulyana dan Johar Permana. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Depdikbud Dirjen Dikti.