Oleh: Adi Tri Atmaja Ana Nailatul Afwa Ana Novita Dewi Putri Ike Nurdyanti Yulias Dwiana Sari MODEL INKUIRI Pengertian Model Inkuiri
Istilah inkuiri berasal dari Bahasa Inggris
yaitu yaitu inquiry yang berarti pertanyaan atau penyelidikan. Pembelajaran inkuiri sering dinamakan pembelajaran heuristic, berasal dari bahasa Yunani yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan. Model inkuiri adalah model pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa untuk memiliki pengalaman belajar untuk menemukan konsep-konsep materi berdasarkan masalah yang diberikan. Latar Belakang Model Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri dikembangkan
oleh seorang tokoh yang bernama Richard Suchman pada tahun 1962 yang memandang hakikat belajar sebagai latihan berpikir melalui pertnyaan-pertanyaan. Langkah-langkah Model Inkuiri Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dapat mengikuti prosedur sebagai berikut (Majid, 2015: 224). 1. Orientasi 2. Merumuskan masalah 3. Merumuskan hipotesis 4. Mengumpulkan data 5. Menguji hipotesis 6. Merumuskan kesimpulan Keunggulan Model Inkuiri 1. Menekankan pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 2. Siswa menjadi aktif dalam mencari dan mengolah sendiri informasi 3. Siswa mengerti konsep-konsep dasar dan ide-ide secara lebih baik 4. Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. 5. Siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. 6. Membantu siswa dalam menggunakan ingatan dalam transfer konsep yang dimilikinya kepada situasi-situasi proses belajar yang baru. 7. Mendorong siswa untuk berfikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri. 8. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep sendiri (self-concept) pada diri siswa sehingga siswa lebih terbuka terhadap pengalaman baru. 9. Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber. Kelemahan Model Inkuri 1. Jika guru tidak dapat merumuskan pertanyaan dengan baik, akan membuat murid lebih bingung dan tidak terarah. 2. Kadang kala guru mengalami kesulitan dalam merencanakan pembelajaran. 3. Dalam implementasinya memerlukan waktu. 4. Pada sistem klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak penggunaan pendekatan ini sukar untuk dikembangkan dengan baik. 5. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi, maka pembelajaran ini sulit diimplementasikan oleh guru. Materi Model Inkuiri • Ruang lingkup dalam pelajaran PKn pada model pembelajaran inkuiri meliputi beberapa aspek berikut: 1) Persatuan dan kesatuan bangsa, 2) Norma, hukum dan peraturan, 3) Hak asasi manusia, 4) Konstitusi Negara, 5) Kekuasaan dan politik, 6) Kedudukan Pancasila, 7) Globalisasi. • Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau sains yaitu Energi dan perubahannya, Titik didih. • Matematika yaitu konsep penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, luas ruangan, dll. MODEL DISCOVERY LEARNING Pengertian Discovery Learning
Model pembelajaran discovery learning
adalah model pembelajaran yang dirancang agar siswa menemukan dan mengorganisasikan sendiri konsep, teori atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpainya. Latar Belakang Model discovery
Belajar discovery (belajar penemuan)
merupakan pendekatan Bruner dimana siswa belajar dengan caranya sendiri untuk menemukan prinsip-prinsip dasar. Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari setiap siswa dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Menurut Bruner (dalam Budiningsih, 2005:41) perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap, yaitu : tahap enaktif, tahap ikonik dan tahap simbolik. Langkah-langkah Model Discovery Fase-fase penerapan model pembelajaran penemuan (Discovery Based Learning atau Discovery Learning) adalah sebagai berikut: Fase 1 Stimulation (pemberian stimulus) Fase 2 Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) Fase 3 Data collection (pengumpulan data) Fase 4 Data processing (pengolahan data) Fase 5 Verification (memverifikasi) Fase 6 Generalization (penarikan kesimpulan/ generalisasi) Keunggulan Model Discovery
1. Pengetahuan itu akan bertahan lebih lama.
2. Konsep-konsep yang ditemukan lebih mudah diterapkan pada situasi baru atau pada saat dibutuhkan. 3. Meningkatkan penalaran belajar suatu topik, meningkatkan kemampuan untuk berpikir secara bebas dan sistematis. Kelemahan Model Discovery
1. Tidak semua bidang studi dapat dilakukan
dengan teori belajar penemuan. 2. Tidak semua peserta didik mampu diajak kerja sama melakukan proses berpikir sebagaimana yang diharapkan. 3. Sulitnya teori ini diterapkan pada budaya masyarakat yang berlainan antara satu daerah dengan daerah yang lain. 4. Memakan waktu yang relatif lama. Materi Model Discovery
• Pembelajaran IPA yang cocok dengan penggunaan
model discovery learning yaitu bentuk-bentuk energi (energi panas, energi bunyi, energi gerak, energi kimia, energi cahaya) serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
• Mata pelajaran Bahasa Indonesia, tema cerpen, subtema