Anda di halaman 1dari 23

Suhu dan Perubahannya

Dalam kehidupan sehari-hari, suhu merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya
suatu zat atau benda. Oven yang panas dikatakan bersuhu tinggi, sedangkan es yang
membeku dikatakan memiliki suhu rendah.

Suhu dapat mengubah sifat zat, contohnya sebagian besar zat akan memuai ketika
dipanaskan. Sebatang besi lebih panjang ketika dipanaskan daripada dalam keadaan
dingin. Jalan dan trotoar beton memuai dan menyusut terhadap perubahan suhu.
Hambatan listrik dan materi zat juga berubah terhadap suhu. Demikian juga warna
yang dipancarkan benda, paling tidak pada suhu tinggi. Kalau kita perhatikan, elemen
pemanas kompor listrik memancarkan warna merah ketika panas. Pada suhu yang lebih
tinggi, zat padat seperti besi bersinar jingga atau bahkan putih. Cahaya putih dari bola
lampu pijar berasal dari kawat tungsten yang sangat panas.

Thermometer sebagai alat ukur suhu, diisi oleh suatu zat. Zat yang mengisi
thermometer diantaranya:

1. Raksa, adapun keunggulan raksa sebagai pengisi thermometer, diantaranya:


1) Cepat menerima panas

2) Dapat mengukur suhu rendah -390C dan mendidih pada suhu 3570C.

3) Mudah dilihat, karena mengkilat

4) Tidak membasahi dinding kaca thermometer

5) Pemuaiannya teratur

1. Alcohol, memiliki keunggulan untuk mengukur suhu yang sangat dingin (suhu
rendah), karena alcohol membeku pada suhu yang rendah sekali
Satuan suhu dalam SI dan MKS adalah Kelvin.

Ada 4 macam termometer menurut skalanya, yaitu:

1. Thermometer celcius
2. Thermometer reamur
3. Thermometer fahrenheit
4. Thermometer kelvin
Titik tetap bawah thermometer adalah titik derajat suhu yang terendah pada suatu
thermometer. Titik tetap atas thermometer adalah titik derajat suhu yang tertinggi pada
suatu thermometer.

Cara menetapkan titik tetap bawah dan titik tetap atas thermometer:

1. Titik tetap bawah (00C ) diambil dari suhu es yang sedang mencair pada tekanan 1
atm.
2. Titik tetap atas (1000C) diambil dari suhu air yang sedang mendidih pada tekanan 1
atm.
3. Antara titik bawah dan titik atas dibagi menjadi seratus bagian, tiap bagiannya
disebutnya satu derajat.
Perhatikan pembagian derajat suhu dari ke-4 macam skala thermometer:

Jadi perbandingan Skala Reamur, Celcius, dan Fahrenheit, yaitu:


R : C : F(+32) = 80 : 100 : 180 (+32)

= 4 : 5 : 9(+32)

Rumus skala pada thermometer:

1. Mencari R dari C : R = 45 x C
2. Mencari R dari F : R = (F – 32) x 49
3. Mancari F dari R : F = (R x 94 ) + 32
4. Mencari F dari C : F = (C x 95 ) + 32
5. Mencari C dari R : C = 54 x R
6. Mencari C dari F : C = (F – 32) x 59
7. Mencari C dari K : C = K – 273
8. Mencari K dari C : K = 273 + C
Salah satu akibat dari perubahan suhu adalah pemuaian. Pemuaian adalah bertambah
besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan suhu yang terjadi pada benda tersebut.
Kenaikan suhu yang terjadi menyebabkan benda itu mendapat tambahan energi berupa
kalor yang menyebabkan molekul-molekul pada benda tersebut bergerak lebih cepat.
Setiap zat mempunyai kemampuan memuai yang berbeda beda. Gas, misalnya,
memiliki kemampuan memuai lebih besar daripada zat cair dan zatpadat. Adapun
kemampuan memuai zat cair lebih besar daripada zat padat.

penerapan pemuaian:
sambungan rel kereta api diberi celah untuk memberi ruang pemuaian di siang hari.
Ringkasan Materi Suhu dan Perubahan
Ringkasan Materi Suhu dan Perubahan - Pada suhu berapa air mendidih? Pada suhu
berapa air membeku? Pada suhu berapa dikatakan orang mengalami sakit demam? Suhu
selalu dibicarakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada bab ini, kamu akan mempelajari
suhu, cara pengukurannya, serta akibat perubahannya. Perubahan suhu juga terjadi pada
proses fermentasi, misalnya pada proses pembuatan tape. Pada proses tersebut, bakteri
mengubah glukosa menjadi alkohol dan karbon dioksida. Proses fermentasi menyebabkan
terjadinya perubahan suhu. Suhu terbaik untuk melakukan proses fermentasi adalah 35°C–
40°C.

Bagaimana Mengetahui Suhu Benda?


Indra perasa dapat merasakan panas dan dingin. Namun, apakah indra merupakan
pengukur panas atau dingin yang handal? Suhu sebuah benda adalah tingkat (derajat)
panas suatu benda. Benda yang panas mempunyai derajat panas lebih tinggi daripada
benda yang dingin. Hasil kegiatan penyelidikanmu menunjukkan bahwa indra perasa
memang dapat merasakan tingkat panas benda. Akan tetapi, indra perasa bukan pengukur
tingkat panas yang andal. Benda yang tingkat panasnya sama dirasakan berbeda oleh
tangan kanan dan kirimu. Jadi, suhu benda yang diukur dengan indra perasa menghasilkan
ukuran suhu kualitatif yang tidak dapat dipakai sebagai acuan. Suhu harus diukur secara
kuantitatif dengan alat ukur suhu yang disebut termometer.

Jenis-Jenis Termometer
a. Termometer Zat Cair

Secara umum, benda-benda di alam akan memuai (ukurannya bertambah besar) jika
suhunya naik. Kenyataan ini dimanfaatkan untuk membuat termometer dari zat cair. Cairan
terletak pada tabung kapiler dari kaca yang memiliki bagian penyimpan (reservoir/ labu).
Beberapa termometer yang menggunakan zat cair akan dibahas berikut ini.

1) Termometer laboratorium
Bentuknya panjang dengan skala dari -10°C sampai 110°C menggunakan raksa.

2) Termometer suhu badan

Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu badan manusia. Skala yang ditulis antara
35oC dan 42oC. Pipa di bagian bawah dekat labu dibuat sempit sehingga pengukuran lebih teliti
akibat raksa tidak segera turun ke labu/reservoir

Baca juga : Materi tentang Suhu dan Perubahannya

b. Termometer Bimetal
Perhatikan dua logam yang jenisnya Perhatikan dua logam yang jenisnya berbeda dan
dilekatkan menjadi satu. Jika suhunya berubah, bimetal akan melengkung.

Mengapa? Karena logam yang satu memuai lebih panjang dibanding yang lain. Hal ini
dimanfaatkan untuk membuat termometer.

c. Termometer Kristal Cair

Terdapat kristal cair yang warnanya dapat berubah jika suhu berubah. Kristal ini dikemas
dalam plastik tipis, untuk mengukur suhu tubuh, suhu akuarium, dan sebagainya.

Skala Suhu
Berapa suhu tubuh manusia sehat? Ya, kamu akan menjawab 37oC. Huruf C kependekan
dari Celcius, salah satu contoh satuan suhu atau skala suhu. Saat ini, dikenal beberapa skala
suhu, misalnya Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. Tidakkah kamu penasaran,
bagaimana membuat skala suhu pada termometer?
Dengan cara demikian juga, Celcius, Fahrenheit, dan Reamur membuat skala
termometer. Kelvin merupakan skala suhu dalam SI. Skala Kelvin menggunakan nol
mutlak, tidak menggunakan “derajat”. Pada suhu nol Kelvin, tidak ada energi panas yang
dimiliki benda. Perbedaan antara skala itu adalah angka pada titik tetap bawah dan titik
tetap atas pada skala termometer tersebut.
Perubahan Akibat Suhu
Apa yang terjadi pada benda jika suhunya berubah? Salah satu perubahan yang terjadi pada
benda adalah ukuran benda itu berubah. Jika suhu benda naik, secara umum ukuran benda
bertambah. Peristwa ini disebut pemuaian.

1. Pemuaian Zat Padat

Zat padat dapat mengalami pemuaian. Gejala ini memang sulit untuk diamati secara
langsung, tetapi seringkali kamu dapat melihat pengaruhnya. misalnya, saat kamu
menuangkan air panas ke dalam gelas, tiba-tiba gelas itu retak. Retaknya gelas ini karena
terjadinya pemuaian yang tidak merata pada gelas itu. Kamu akan pelajari lebih dalam
tentang pemuaian pada zat padat.
1. Pemuaian Zat Padat
Zat padat dapat mengalami pemuaian. Gejala ini memang sulit untuk diamati secara
langsung, tetapi seringkali kamu dapat melihat pengaruhnya. misalnya, saat kamu
menuangkan air panas ke dalam gelas, tiba-tiba gelas itu retak. Retaknya gelas ini karena
terjadinya pemuaian yang tidak merata pada gelas itu. Kamu akan pelajari lebih dalam
tentang pemuaian pada zat padat.

a. Pemuaian Panjang Zat Padat

Pada umumnya, benda atau zat padat akan memuai atau mengembang jika dipanaskan dan
menyusut jika didinginkan. Pemuaian dan penyusutan itu terjadi pada semua bagian benda,
yaitu panjang, lebar, dan tebal benda tersebut. Jika benda padat dipanaskan, suhunya akan
naik. Pada suhu yang tinggi, atom dan molekul penyusun logam tersebut akan bergetar
lebih cepat dari biasanya sehingga logam tersebut akan memuai ke segala arah. Para
perancang bangunan, jembatan, dan jalan raya harus memperhatikan sifat pemuaian dan
penyusutan bahan karena perubahan suhu. Jembatan umumnya dibuat dari besi baja yang
saling disambungkan satu dengan lainnya. Untuk itu, agar sambungan besi baja tidak
melengkung karena memuai akibat terik panas matahari atau menyusut di malam hari,
sambungan-sambungan besi baja tidak boleh dipasang saling rapat satu dengan lainnya.
Harus ada rongga yang cukup di antara sambungan-sambungan itu.
Bimetal dibuat berdasarkan sifat pemuaian zat padat. Bimetal antara lain dimanfaatkan
pada termostat. Prinsip kerja termostat sebagai berikut. Jika udara di ruangan dingin,
keping bimetal akan menyusut, membengkok ke kiri, dan menyentuh logam biasa sehingga
kedua ujungnya saling bersentuhan. Sentuhan antara kedua ujung logam itu menjadikan
rangkaian tertutup dan menyalakan pemanas sehingga ruangan menjadi hangat. Jika untuk
mengontrol ruangan berpendingin, cara kerjanya serupa. Saat ruangan mulai panas,
termostat bengkok dan menghubungkan rangkaian listrik sehingga pendingin kembali
bekerja.

Hasil percobaanmu menunjukkan jika panjang logam mula-mula sama, untuk logam
yang berbeda ternyata pertambahan panjang karena pemuaiannya juga berbeda. Besaran
yang menentukan pemuaian panjang zat padat adalah koefisien muai panjang. Koefisien
muai panjang suatu zat padat adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang
tiap satu satuan panjang zat itu jika suhunya dinaikkan 1oC .

Jenis Bahan Koefisien Muai Panjang (/0C)

Kaca biasa 0,000009

Kaca Pyrex 0,000003

Aluminium 0,000026

Kuningan 0,000019

Baja 0,000011

Tembaga 0,000017

b. Pemuaian Luas dan Volume Zat Padat

Jika suatu benda berbentuk lempengan dipanaskan, pemuaian terjadi pada kedua arah sisi-
sisinya. Pemuaian semacam ini disebut pemuaian luas. Pemasangan pelat-pelat logam
selalu memperhatikan terjadinya pemuaian luas. Pemuaian luas memiliki koefisien muai
sebesar dua kali koefisien muai panjang. Bagaimanakah pemuaian yang dialami oleh
kelereng dan balok besi jika kedua benda tersebut dipanaskan? Benda-benda yang
berdimensi tiga (memiliki panjang, lebar, dan tinggi) akan mengalami muai ruang jika
dipanaskan. Pemuaian ruang memiliki koefisien muai tiga kali koefisien muai panjang.
Balok baja jika dipanaskan akan memuai dengan koefisien muai sebesar
0,000033/o Pernahkah kamu menjumpai daun pintu tidak dapat ditutupkan pada bingkai
pintunya? Kaca jendela tidak dapat masuk ke dalam bingkainya? Hal itu terjadi karena
pemasangan daun pintu dan kaca jendela terlalu rapat dengan bingkainya sehingga ketika
terjadi pemuaian atau penyusutan tidak tersedia lagi rongga yang cukup.

2. Pemuaian Zat Cair dan Gas


Sebagaimana zat padat, zat cair juga memuai jika dipanaskan. Bahkan, pemuaian zat
cair relatif lebih mudah atau lebih cepat teramati dibandingkan dengan pemuaian zat padat.
Gas juga memuai jika dipanaskan.

Sifat pemuaian gas harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika
memompa ban sepeda jangan terlalu keras, seharusnya sesuai ukuran.

A. Pengertian Suhu dan Perubahannya


Suhu sebuah benda adalah tingkat (derajat) panas suatu benda. Benda yang panas
mempunyai derajat panas lebih tinggi daripada benda yang dingin.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Suhu menyatakan derajat panas benda.
2. Secara mikroskopik, suhu berkaitan dengan gerak partikel-partikel penyusun benda. Untuk
benda padat, berupa getaran atom-atom/ molekul-molekul penyusun benda. Semakin cepat
getaran partikel-partikel benda, berarti suhu benda semakin tinggi, dan sebaliknya.
3. Pengukuran suhu dengan thermometer memanfaatkan prinsip keseimbangan termal: energy
panas akan pindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu renda, hingga tingkat panas
keduanya sama (berada pada keseimbangan termal).
4. Thermometer memanfaatkan sifat fisis bahan berubah secara linear karena perubahan suhu.
Perubahan ini meliputi:
a. Perubahan ukuran (benda mengalami pemuaian jika suhu naik, dan mengalami penyusutan jika
suhu turun), misalnya: thermometer zat cair.

b. Perubahan volume gas pada tekanan tetap. Ingat hokum Boyle-Gay Lussac: , atau PV=
kT jadi, jika suhu naik, maka volume gas akan naik asalkan tekanan tetap. Digunakan untuk
thermometer gas.
c. Perubahan resistivitas: secara umum, semakin tinggi suhu benda maka hambatan listriknya
semakin besar. Diguanakan untuk thermometer hambatan listrik.
d. Perubahan warna Kristal cair tertentu: jika suhu berubah, warna Kristal berubah. Digunakan
untuk thermometer suhu badan yang lebih praktis.
e. Perubahan warna benda pijar: semakin panas, warna akan bergeser kea rah ungu. Digunakan
untuk pyrometer optis.
Jenis-jenis Termometer
a. Thermometer Zat cair
Secara umum, benda-benda di alam akan memuai (ukurannya bertambah besar) jika suhunya
naik. Kenyataan ini dimanfaatkan untuk membuat thermometer dari zat cair.
Beberapa thermometer yang menggunakan zat cair akan dibahas berikut ini.
1. Thermometer Laboratorium
Bentuknya panjang dengan skala dari -10˚C sampai 110˚C menggunakan raksa.

2. Thermometer Suhu badan


Thermometer ini digunakan untuk mengukur suhu badan manusia. Skala yang ditulis antara
35˚C dan 42˚C. Pipa di bagian bawah dekat labu dibuat sempit sehingga pengukuran lebih teliti
akibat raklabu/resa tidak segera turun keselvoir.

b. Termometer Bimeral
Perhatikan dua logam yang jenisnya berbeda dan lekatnya menjadi satu. Jika suhunya
berubah, bimetal akan melengkung. Mengapa? Karena logam yang satu memuai lebih panjang
disbanding yang lain. Hal ini dimanfaatkan untuk membuat thermometer.
c. Thermometer Kristal Cair
Terdapat Kristal cair yang warnanya dapat berubah jika suhu berubah. Kristal ini dikemas
dalam plastic tipis, untuk mengukur suhu tubuh, suhu akuarium, dan sebagainya.

B. Skala Suhu I
Definisi Suhu
Pengertian suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu
benda. Sebagai gambaran tentang suhu adalah saat mandi menggunakan air hangat. Untuk
mendapatkan air hangat tersebut kita mencampur air dingin dengan air panas. Ketika tangan kita
menyentuh air yang dingin, maka kita mengatakan suhu air tersebut dingin. Ketika tangan kita menyentuh
air yang panas maka kita katakan suhu air tersebut panas. Ukuran derajat panas dan dingin suatu benda
tersebut dinyatakan denganbesaran suhu.
Advertisment
Alat Ukur Suhu Adalah Termometer

Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur


besarnya suhu suatu benda adalah termometer. Termometer yang umum digunakan adalah termometer
zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai
pengisi pipa kapiler termometer adalah sebagai berikut:
1. raksa tidak membasahi dinding kaca,
2. raksa merupakan penghantar panas yang baik,
3. kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil cukup dapat mengubah
suhunya,
4. jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 ºC dan titik didihnya 357ºC.
Pengukuran suhu yang sangat rendah biasanya menggunakan termometer alkohol. Alkohol memiliki titik
beku yang sangat rendah, yaitu -114ºC. Namun demikian, termometer alkohol tidak dapat digunakan
untuk mengukur suhu benda yang tinggi sebab titik didihnya hanya 78ºC.
Pada pembuatan termometer terlebih dahulu ditetapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah. Titik tetap
termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua titik tetap tersebut dibuat skala
suhu. Penetapan titik tetap bawah adalah suhu ketika es melebur dan penetapan titik tetap atas adalah
suhu saat air mendidih.

Berikut ini adalah penetapan titik tetap pada skala termometer.

a. Termometer Celcius

Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 100. Diantara titik tetap bawah dan titik
tetap atas dibagi 100 skala.

b. Termometer Reaumur

Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80. Di antara titik tetap bawah dan titik
tetap atas dibagi menjadi 80 skala.
c. Termometer Fahrenheit

Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212. Suhu es yang dicampur dengan
garam ditetapkan sebagai 0ºF. Di antara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 180 skala.

d. Termometer Kelvin

Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini disebut suhu mutlak, yaitu suhu terkecil
yang dimiliki benda ketika energi total partikel benda tersebut nol. Kelvin menetapkan suhu es melebur
dengan angka 273 dan suhu air mendidih dengan angka 373. Rentang titik tetap bawah dan titik tetap
atas termometer Kelvin dibagi 100 skala.

Perbandingan Skala Termometer

Perbandingan skala antara temometer Celcius, termometer Reaumur, dan termometer Fahrenheit
adalah

C : R : F = 100 : 80 : 180
C:R:F= 5 : 4 : 9

Dengan memperhatikan titik tetap bawah 0ºC = 0ºR = 32ºF, maka hubungan skala C, R, dan F dapat
ditulis sebagai berikut:

Hubungan skala Celcius dan Kelvin adalah

tºK = tºC + 273 K

Kita dapat menentukan sendiri skala suatu termometer. Skala termometer yang kita buat dapat
dikonversikan ke skala termometer yang lain apabila pada saat menentukan titik tetap kedua termometer
berada dalam keadaan yang sama.
Misalnya, kita akan menentukan skala termometer X dan Y.
Termometer X dengan titik tetap bawah Xb dan titik tetap atas Xa. Termometer Y dengan titik tetap
bawah Yb dan titik tetap atas Ya. Titik tetap bawah dan titik tetap atas kedua termometer di atas adalah
suhu saat es melebur dan suhu saat air mendidih pada tekanan 1 atmosfer.

Dengan membandingkan perubahan suhu dan interval kedua titik tetap masing-masing termometer,
diperoleh hubungan sebagai berikut.

Keterangan:

Xa = titik tetap atas termometer X


Xb = titik tetap bawah termometer X
Tx = suhu pada termometer X
Ya = titik tetap atas termometer Y
Yb = titik tetap bawah termometer Y
Ty = suhu pada termometer Y

Suhu Dan Perubahannya


Posted By: Farida Miftakhul 19.50 Leave A Reply

A. Pengertian Suhu

1. Suhu menyatakan derajat panas benda.

2. Secara mikroskopik, suhu berkaitan dengan gerak partikel-partikel penyusun benda.


Untuk benda padat, berupa getaran atom-atom/molekul-molekul penyusun benda. Semakin
cepat getaran partikel-partikel benda, berarti suhu benda semakin tinggi, dan sebaliknya
3. Pengukuran suhu dengan termometer memanfaatkan prinsip kesetimbangan termal:
energi panas akan pindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah, hingga tingkat
panas keduanya sama (berada pada kesetimbangan termal).

4. Termometer memanfaatkan sifat fisis bahan yang berubah secara linear karena
perubahan suhu. Perubahan ini meliputi:
a. Perubahan ukuran (benda mengalami pemuaian jika suhu naik, dan mengalami
penyusutan jika suhu turun), misalnya: termometer zat cair.
b. Perubahan volume gas pada tekanan tetap. Ingat hukum Boyle-Gay Lussac: Jadi, jika
suhu naik, maka volume gas akan naik asalkan tekanan tetap. Digunakan untuk termometer
gas.
c. Perubahan resistivitas: secara umum, semakin tinggi suhu benda maka hambatan listriknya
semakin besar. Digunakan untuk termometer hambatan listrik.
d. Perubahan warna kristal cair tertentu: jika suhu berubah, warna kristal berubah. Digunakan
untuk termometer suhu badan yang lebih praktis.
e. Perubahan warna benda pijar: semakin panas, warna akan bergeser ke arah ungu.
Digunakan untuk pirometer optis.
B. Pemuaian Zat Padat Cair dan Gas
Untuk memahami tentang pemuaian zat padat silahkan klik disini
Sedangkan untuk memahami pemuaian zat cair silahkan lihat video di bawah
ini:
Untuk memamahi pemuaian zat gas silahkan lakukan kegiatan dengan
panduan LKS yang dapat diunduh di LKS Pemuaian Zat Gas.
Anomali Air
Anomali air adalah pemuaian air tidak linier, tetapi air memiliki volume terkecil
pada suhu 4 derajat Celcius. Lebih kecil dari itu air akan memuai, lebih besar
dari itu air juga akan memuai; lihat grafik V terhadap T pada air berikut.
Salah satu akibat anomali air (akibat yang menunjukkan kebesaran Tuhan):
pada musim dingin, sungai/laut hanya membeku pada permukaannya,
sedangkan bagian dalam tidak beku, sehingga ikan dan berbagai biotanya
tetap bertahan di musim dingin
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Skala suhu didasarkan atas 2 titik tetap: titik tetap di bawah dan titik tetap di atas. Sekali kedua
titik ini ditetapkan, maka jarak antara dua titik ini dibagi kedalam skala-skala yang berjarak
sama. Misalnya untuk skala celcius, totok tetap di bawah : 0˚C dan titik tetap atas 100˚C ( antara
keduanya ada rentang 100 derajat).
2. Pemilihan titik tetap atas dan titik tetap bawah bersifat arbriter (sekehendak si pembuat skala
suhu), kecuali skala Kelvin. Pada Kelvin, O K artinya tidak ada energy panas sama sekali pada
benda itu; partikel-partikel benda tidak bergerak relatik terhadap yang lain, sesuatu yang tidak
ditemukan di ala mini, namun di laboraturium diciptakan kondisi yang mendakati O K. suhu
radiasi latar jagat raya ini 273 K.
C. Skala Suhu dan Mengamati Pemuaian
Apa yang terjadi pada benda jika suhunya berubah? Salah satu perubahan yang terjadi pada
benda adalah ukuran benda itu berubah. Jika suhu benda naik, secara umum ukuran benda
bertambah. Peristiwa tersebut disebut dengan pemuaian.
1. Pemuaian Zat Padat
Zat padat dapat mengalami pemuaian. Gejala ini memang sulit untuk diamati secara
langsung, tetapi seringkali kita melihat pengaruhnya. Misalnya, saat kamu menuangkan air panas
ke dalam gelas, tiba-tiba gelas itu retak. Retaknya gelas ini karena terjadinya pemuaian yang
tidak merata pada gelas itu.
a. Pemuaian Panjang Zat Padat
Pada umumnya, benda atau zat padat akan memuai atau mengembang jika dipanaskan dan
menyusut jika didinginkan. Pemuaian dan penyusutan itu terjadi pada semua bagian benda, yaitu
panjang, lebar, dan tebal benda tersebut. Jika benda padat dipanaskan, suhunya naik. Pada suhu
yang tinggi, atom dan molekul penyusun logam tersebut akan bergetar lebih cepat dari biasanya
sehingga logam tersebut akan memuia ke segala arah.
Pada perancang bangunan, jembatan, dan jalan raya harus memperhatikan sifat pemuaian dan
penyusutan bahan karena perubahan suhu. Jembatan umumnya dibuat dari besi baja yang saling
disambungkan satu dengan yang lainnya. Untuk itu, agar sambungan besi baja tidak melengkung
karena memuai akibat terik panas matahari atau menyusut di malam hari, sambungan-sambungan
besi baja tidak boleh dipasang saling rapat satu dengan yang lainnya. Harus ada rongga yang
cukup di antara sambungan-sambungan itu.
Bilateral dibuat berdasarkan sifat pemuaian zat padat. Bimetal antara lain dimanfaatkan pada
thermostat. Prinsip kerja thermostat sebagai berikut. Jika runagn di ruangan dingin, keeping
bimeral akan menyusut, membengkok ke kiri, dan menyentuh logam biasa sehingga kedua
ujungnya saling bersentuhan. Sentuhan antara kedua ujung logam itu menjadikan rangkaian
tertutup dan menyalakan pemanas sehingga ruangan menjadi hangat.

Bagaimana cara mengonversi skala suhu dan mengamati pemuaian. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh guru:
1. Konversi skala suhu didasarkan atas asumsi bahwa perubahan sifat fisis bahwa benda digunakan
untuk thermometer barlangsung linear berbagai skala.

2. Dengan persamaan garis linear : dan titik tetap yang diketahui, maka
persamaan konversi suhu dapat ditemuakan.
a. Titik tetap skala suhu:
Celcius (C) Fahrenheit (F) Reamur (R) Kelvin (K)

b. Dengan menerapkan persamaan garis di atas, maka konversi dapat ditentukan. Misal, dari C ke
F:

(F-32)= × (C-0), maka:


F= × C+32
c. Perhatikan: salah paham tentang esensi skala suhu. Suatu benda yang diukur dengan
thermometer skala C, F, dan R ternyata menghasilkan angka yang berbada, banyak peserta didik
berpikir tingkat panas benda itu pasti berbeda (padahal perbedaan itu hanya karena skala
suhunya berbeda).
d. Pada peristiwa pemuaian, ukuran benda bertambah, namaun jumlah partikel benda tetap.
e. Benda yang berbeda memiliki koefisien muai yang berbeda.
f. Pada bimetal: jika suhu naik, bimetal akan melengkung (menggulung) kea rah logam yang
koefisien muainya kecil dan sebaliknya.
D. Pemuaian Panjang, Luas, dan Volume
Pemuaian Luas dan Volume Zat Padat
Jika suatu benda berbentuk lempengan dipanaskan, pemuaian terjadi pada kedua arah sisi-
sisinya. Pemuaian semacam ini disebut pemuaian luas. Pemuaian luas memiliki koefisien muai
sebesar dua kali koefisien muai panjang. Berdasarkan data dalam table berikut, maka lempengan
baja memiliki koefisien muai luas sebesar 0,000022/˚C.
E. Pemuaian pada Zat Cair dan Gas
Pemuaian Zat Cair dan Gas
Sebagaimana zat padat, zat cair juga memuai jika dipanaskan. Bahkan pemuaian zat cair
relative lebih mudah atau lebih cepat teramati dibandingkan dengan pemuaian zat padat. Gas
juga memuai jika dipanaskan. Sifat pemuaian gas harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya ketika memompa ban sepeda jangan terlalu keras, seharusnya sesuai ukuran.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Berbeda dengan zat cair dan zat pada, pemuaian pada gas melibatkan factor tekanan. Sekali lagi,
periksa hokum Boyle-Gay Lussac.
2. Perubahan tekanan, volume, dan temperature erat kaitannya dengan proses termodinamik yang
dimanfaatkan pada berbagai mesin.
3. Contoh pemuaian pada gas

Jika labu kaca dipegang beberapa saat, ketinggian cairin dalam pipet berubah. Saat dipegang,
suhu gas dalam labu naik hingga mendekati suhu tubuh, lebih besar dari suhu ruang. Gas
memuai

Saat labu dipanasi, gas memuai, timbul gelembung

Bila botol plastic dimasukkan ke dalam air panas, udara di dalam botol mengembang, balon
membesar.

Bila balon disiram air panas, ukurannya (misalnya dengan mengukur lingkar balon)
bertambah.
a. Anomali air: pemuaian air tidak linear, tetapi air memiliki volume terkecil pada suhu 4˚C. lebih
Kecil dari itu air memuai, lebih besar dari itu air juga akan memuai: lihat grafik V terhadap T
pada air berikut.

Salah satu akibat anomaly air (akibat yang menunjukkan kebesaran Tuhan): pada musim dingin,
sungan/ laut hanya membeku pada permukaannya, sedangkan bagian dalam tidak beku, sehingga
ikan dan berbagai biotanya tetap bertahan di musim dingin.

Keunggulan kurikulum 2013


1. Buku kurikulum 2013 mengajarkan Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam
setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.
2. Dalam kurikulum 2013 menjadikan pendidik banyak kreatifitas sehingga dalam buku
kebanyakan peran guru membangun peserta didik bisa kreatif.
3. Dalam buku kurikulum 2013 menjadikan peserta didik banyak menghubungkan dengan
kehidupan di sekitarnya.
Kelemahan kurikulum 2013
1. Dalam buku kurikulum 2013 materi yang disajikan lebih ringkas dibandingKTSP 2006
Pengertian suhu dan termometer serta jenis-jenis termometer – Apa itu suhu dan termometer? Definisi suhu
dan termometer dapat kamu baca dan pahami di artikel ini.

Pengertian Suhu

Yang dimaksud dengan suhu adalah suatu besaran yang menunjukan derajat panas dari suatu benda. Benda yang
memiliki panas akan menunjukan suhu yang tinggi daripada benda dingin. Sering kita menyebutkan suatu benda
panas atau dingin dengan cara menyentuh banda tersebut dengan alat indra kita, walau kita tidak dapat
menyimpulkan berapa derajat panas dari benda tersebut, untuk mengetahui seberapa besar suhu benda tersebut
maka digunakanlah termometer.

Pengertian Termometer

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu atau alat yang digunakan untuk menyatakan derajat
panas atau dingin suatu benda. Termometer memanfaatkan sifat termometrik dari suatu zat, yaitu perubahan dari
sifat-sifat zat disebabkan perubahan suhu dari zat tersebut. Adapun jenis zat cair yang digunakan pada termometer
diantaranya sepeti:
Apa itu suhu dan termometer?

1. Termometer raksa

Termometer yang biasanya digunakan saaat ini adalah termometer air raksa. Fungi dari air raksa sebagai penunjuk
suhu suatu benda yang diukur, berikut ini beberapa keunggulan dari air raksa diantaranya seperti:

 Sangat peka terhadap perubahan dari suhu.


 Dapat dipakai untuk mengukur suhu yang tinggi maupun yang rendah.
 Mengkilap seperti perak sehingga mudah sekali untukdilihat.
 Tidak akan membasahi dinding kaca.
 Mengembang dan memuai secara teratur.

Raksa juga mempunyai kelemahan:

 Harganya mahal dan susah diperoleh


 Raksa tidak bisa mengukur suhu yang sangat rendah.
 Raksa termasuk kedalam zat beracun sehingga berbahaya apabila tabungnya bocor atau pecah.

2. Termometer Alkohol

Selain cairan raksa, alkohol juga bisa digunakan untuk mengisi pipa termometer. Tapi penggunaan alkohol pada
termometer tidak sebanyak penggunaan air raksa. Alkohol dapat digunakan sebagai pengisi pipa termometer sebab
alkohol mempunyai beberapa keunggulan diantaranya seperti:

 Mempunyai titik beku yang rendah


 Harga yang relatif murah.
 Dan mudah memuai.

Alkohol juga mempunyai beberapa kelemahan:

 Alkohol dapat membasahi dinding kaca dari termometer.


 Alkohol tidak bisa digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi.
 Dan alkohol tidak berwarna, sehingga perlu diberi warna supaya mudah untuk terlihat.

Jenis-jenis termometer yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari

Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564-1642) yaitu pada tahun 1595. Alat tersebut
disebut dengan sebutan termoskop yaitu berupa labu kosong dilengkapi oleh pipa yang panjang dengan ujung
pipanya yang terbuka. Awalnya dipanaskan sehingga udara dalam labu akan mengembang. Lalu ujung pipa yang
terbuka dicelupkan kedalam cairan berwarna. Saat udara dalam tabu menyusut, zat cair masuk kedalam pipa akan
tetapi tidak sampai labu, itu cara kerja dari termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa
juga akan berbeda. Tinggi dari kolom ini dipakai untuk menentukan suhu. Prinsip kerja dari termometer buatan
Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas di dalam labu.

Tetapi pada saat ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair biasanya dari air raksa atau alkhohol.
Prinsip yang digunakan yaitu pemuaian zat cair saat terjadi peningkatan suhu yang benda. Berikut ini beberapa jenis
termometer yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari:

1. Termometer Klinis

Termometer jenis ini digunakan khusus untuk mendiagnosa penyakit dan umumnya diisi dengan cairan raksa atau
cairan alkohol. Termometer klinis memiliki lekukan yang cukup sempit yang berada di atas wadahnya yang berfungsi
untuk menjaga agar suhu yang ditunjukan setelah melakukan pengukuran tidak berubah setelah termometer
tersebut diangkat dari padan si pasien, dan skala yang terdapat pada termometer ini berkisar antara 35 derajat
celcius hingga 42 derajat celcius.

2. Termometer Laboratorium

Termometer Laboratorium menggunakan cairan raksa atau cairan alkohol. Jika cairan tersebut bertambah panas
maka akan memuai sehingga sekalanya akan bertambah. Supaya termometer ini sensitive terhadap perubahan suhu
maka dinding dari termometer dibuat setipis mungkin dan jika dapat memungkinkan terbuat dari bahan konduktor.

3. Termometer Ruangan

Termometer ruangan berfungsi untuk mengukur suhu pada suatu ruangan. Termometer ini sama dengan
termometer yang lainnya tapi hanya saja skalanya yang beda, skala pada termometer ini berkisar antara -50 derajat
celcius sampai dengan 50 derajat celcius.

4. Termometer Digital

Prinsip kerja dari termometer digital sama dengan prinsip kerja termometer lainnya yaitu dengan cara pemuaian,
pada termometer ini menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai lalu pemuaian tersebut di
terjemahkan oleh rangkian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka digital yang dabat dibaca.

5. Termokopel
Termometer ini menggunakan bimetal sebagai bahan utamanya, saat terkena panas maka bimetal akan kea rah yang
koefisienny lebih kecil. Pemuaian tersebut lalu akan dihubungkan dengan jarum dan jarum tersebut akan
menunjukan angka tertentu, angka yang ditunjukan oleh jarum tersebut merupakan suhu dari benda yang diukur.

Itulah pembahasan mengenai pengertian suhu dan pengertian termometer serta jenis-jenisnya, jika artikel ini
bermanfaat apa salahnya untuk men-share kepada teman kamu

Anda mungkin juga menyukai