Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

USAHA PEMBUATAN TELUR ASIN

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 5

1. Ainun Annisa Akbar ( 1616440007 )

2. Sri Rahayu Faradilla ( 1616440012 )

3. Dela Nurcahyani ( 1616441003 )

4. Ana Seftia Andriani ( 1616441004 )

5. Putri Magfirah ( 1616441005 )

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas Rahmat dan RidhaNya,kami
bisa membuat suatu proposal usaha yang Insya Allah akan bermanfaat bagi kami sebagai pemilik
usaha, konsumen.
Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, memberi saran, dan
masukan–masukannya untuk kelancaran pembuatan proposal ini. Khususnya kepada dosen pengampu
mata kuliah Kewirausahaan, ibu dra.Ratnawaty Mamin M.S,i yang sangat berperan dalam
pengarahan pembuatan proposal usaha ini.
Akhir kata, semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Makassar, 27 September 2017


Penyusun

KELOMPOK 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali
calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi
lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran
semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu
sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena
itu sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu
membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja.
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah
pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan
wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu usaha yang mudah
dikembangkan yaitu “pembuatan telur asin” karena banyak orang yang mengkonsumsinya.
Cara pembuatannya yang relatif mudah, peralatan yang digunakan cukup simpel dan hasil
produksi tidak begitu mahal serta potensi usahanya yang sangat tinggi mendorong kami
untuk menekuni usaha ini.

B. Tujuan
1. Mengembangkan jiwa kewirausahaan.
2. Menambah penghasilan / uang saku.
3. Belajar Mandiri.

C. Manfaat
1. Mengembangkan jiwa kewirausahaan.
2. Menambah penghasilan / uang saku.
3. Belajar Mandiri.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil Usaha
Usaha pembuatan telur asin adalah salah satu jenis industri makanan yang umumnya
berskala mikro dan kecil. Bahan baku utama yang akan dijadikan telur asin adalah telur itik,
sedangkan jenis telur lainnya tidak lazim dilakukan karena kebiasaan dari masyarakat kita yang
menganggap telur asin berasal dari telur itik. Teknologi yang diperlukan untuk memproduksi
telur asin secara umum merupakan teknologi yang sederhana. Oleh karena itu perbedaan proses
produksi dan kualitas produk telur asin ditentukan berdasarkan cara pengolahannya.
Pengasinan telur merupakan salah satu cara penambahan umur simpan telur. Telur asin
merupakan salah satu sumber protein yang mudah didapat dan berharga relatif murah. Telur asin
sebagai bahan makanan yang telah diawetkan mempunyai daya tahan terhadap kerusakan yang
lebih tinggi dibandingkan telur mentah. Telur umumnya mengandung protein 13%, lemak 12%,
mineral dan vitamin. Selain lebih awet telur asin juga digemari karena rasanya yang relatif lebih
lezat dibandingkan telur tawar biasa. Konsumen terbesar produk telur asin adalah masyarakat
menengah ke bawah, karena telur asin dapat dijadikan sumber protein hewani yang murah.
Disamping untuk konsumen rumah tangga, konsumenlainnya yang sangat potensial adalah
restoran, rumah makan, kapal-kapal laut, rumah sakit, asrama-asrama, perusahaan jasa boga dan
sebagainya. Perkembangan industri telur asin akan mendorong perkembangan peternakan itik
akan berdampak kepada peningkatan pendapatan para peternak itik yang umumnya merupakan
masyarakat pedesaan. Industri telur asin juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap sumber
protein mahal seperti daging.

B. Proses Produksi
Adapun tahap-tahap pengolahan telur asin adalah sebagai berikut:
1) Syarat telur itik yang baik untuk di buat menjadi telur asin.
 Telur itik tidak cacat atau retak
 masih segar (1-4 hari)
 Bentuk telur oval
 Besar telur rata
 Warna kulit hijau muda
2) Bahan-bahan (untuk sekali proses produksi)
 Telur itik 30 Butir ( 1 rak )
 Garam yodium ( disesuaikan )
 Abu Sekam ( disesuaikan )
 Ampelas halus 1 lembar
3) Alat-alat yang diperlukan
 Ember/baskom plastik
 Panci atau kuali tanah
 Pisau
4) Proses Pembuatan
Telur itik direndam di air selama 5 menit, kemudian digosok dengan ampelas halus
secara perlahan gunanya agar permukaan telur pori-porinya terbuka. Setelah itu cuci
dengan air sabun, kemudian dicuci kembali baru ditiriskan.
Bahan adonan (abu sekam) dicampur dengan garam sesuai takaran yang telah
ditentukan. Takaran ini bisa disesuaikan dengan selera si pembuat atau juga bisa
sesuai denan pengalaman yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.
Aduk semua bahan hingga menjadi adonan yang tercampur merata.
Kemudian tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk menjadi adonan yang
kental agar dapat melekat pada kulit telur. Untuk mendapatkan tingkat kekentalan
yang tepat, adonan dapat dicoba untuk ditempelkan pada kulit telur. Apabila adonan
tersebut dapat melekat dengan baik dan mudah, bararti tingkat kekentalannya telah
tepat. Dalam pembuatan setiap adonan, kadar air yang dibutuhkan disesuaikan
dengan tingkat kekeringan media. Makin tinggi tingkat kekeringannya, maka makin
banyak pula air yang diperlukan. Kebutuhan air dinyatakan cukup apabila adonan
sudah dapat menempel pada kulit telur. Adonan yang mendapat air dalam jumlah
yang kurang ataupun berlebihan, akan mengakibatkan adonan tidak dapat menempel
pada kulit telur.
Peram dalam wadah selama 10-15 hari (setelah 15 hari telur akan mengandung
minyak). Semakin lama disimpan kadar garam dalam telur akan semakin tinggi
sehingga telur akan semakin awet tetapi rasanya akan semakin asin. Usahakan agar
telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka. Dengan cara pemeraman
ini, sebagian kecil (5%-10%) dari garam akan terserap kedalam telur. Oleh karena itu,
bila adonan pembalut akan dipergunakan lagi, maka perlu ditambahkan garam pada
adonan tersebut sebanyak 5%-10% dari total berat garam semua.
Setelah diras pemeraman cukup waktunya (+/- 10-15 hari ). segera bongkar adonan
pembalut pada telur. Agar tidak merusak telur pada saat pengbongkaran, adonan
pembalut sebaiknya tambahkan sedikit air hingga adonan yang kering menjadi sedikit
basah dan gembur. Dengan demikian, adonan dapat dibongkar dengan lebih mudah
dan aman. Setelah itu, pisahkan telur yang baik dan telur yang kurang baik atau
kulitnya retak atau memperlihatkan tanda-tanda kebusuk
Telur yang telah diperam selama 15 hari dicuci bersih dengan air sabun, kemudian
ditiriskan sebentar, lalu di masak dalam panci ( di kukus) dengan kadar air dalam
panci secukupnya/ukuran telunjuk ke telur yang paling atas. Telur dalam panci
direbus dengan api kecil dan jangan ditutup, jika airnya telah panas maka api sedikit
demi sedikit dibesarkan hingga mendidih. Lama rebusan kurang lebih 45menit agar
telur asin tahan hinnga 10 hari (tidak bau). Telur yang sudah masak kemudian
ditiriskan kembali.
Setelah semua proses berakhir, telur asin siap untuk dikonsumsi atau dijual kepada
konsumen.

Catatan :
Asin tidaknya telur asin dan keawetannya, sangat tergantung pada kadar
garam yang diberikan. Semakin tinggi kadar garam, akan semakin awet telur
yang diasinkan, tetapi rasanya akan semakin asin.
Telur asin yang baik, akan terlihat jika sudah dibelah. Tandanya, kuningnya
berada di tengah, minyaknya hanya di bagian pinggir atau masir, rasa dan
aromanya enak.
Telur asin matang tahan selama 2-3 minggu, sedangkan pembubuhan
larutan teh dalam adonan pengasin dapat meningkatkan ketahanan telur asin
sampai 6 minggu.

C. Manajemen Pemasaran
1. Kebijakan produk (product)
a. Mutu
Telur asin dibuat dengan cara alami namun bermutu tinggi, lebih tahan lama, dan
rasa lebih nikmat Pengendalian terhadap kualitas mutu dilakukan setiap melakukan
kegiatan produksi yakni dengan memperhatikan bahan baku adonan sebelum proses
produksi supaya mutunya lebih terjaga lagi.
b. Tampilan
Tampilan telur yang besarnya sama rata dan juga bersih bila dilihat bisa menarik
pembeli akan bentuk tersebut, yang menganalogikan kesan higienis dari produk itu
hingga bisa lebih meyakinkan konsumen untuk membeli.
2. Kebijakan harga (price)
Kebijakan harga dari produk telur asin ini adalah sebesar Rp. 3.500 tiap butir. Hal ini sudah
mempertimbangkan biaya produksi dan laba yang diinginkan.
3. Pemasaran
Pemasaran produk ini akan dilakukan di daerah sekitar kampus UNM Parangtambung.
Pendistribusian produk ini akan dilakukan dengan 2 jalur yaitu: dijual langsung kepada
konsumen dan melalui pengecer.

D. Analisis Usaha

1. Pengadaan bahan baku untuk sekali proses produksi


a. Telur itik 30 butir 30 butir Rp. 45.000
b. Garam yodium 3 Liter Rp. 15.000
c. Abu sekam 3kg 1 kg Rp . 5.000
d. Ampelas halus 1 lembar 1 buah @ Rp 8.000 Rp . 8.000
Jumlah Rp 73.000
BAB V
PENUTUP

A. ANTISIPASI MASA DEPAN


Dalam mengikuti Praktek Kewirausahaan ini kami senantiasa belajar menjadi
seorang wirausaha yang baik sejak dini. Kami akan terus mencoba memperbaiki kualitas
khususnya dalam kegiatan berwirausaha agar kami bisa mencapai target dari kampus
maupun menggapai kehidupan di masa yang akan datang yaitu menjadi seorang wirausaha
yang profesional dan sukses.

B. KESIMPULAN
Menurut kami kegiatan Praktek Kewirausahaan ini dapat dikembangkan dan
ditingkatkan untuk membentuk mental dan jiwa wirausaha kepada siswa khususnya bagi
Mahasiswa/mahasiswi Universitas Negeri Makassar. Kami sangat yakin bahwa kegiatan ini
selain dapat mensukseskan program kampus juga akan membantu para mahasiswa untuk
lebih berinovasi, aktif, dan kreatif dalam era global seperti sekarang dimana menuntut
persaingan yang sangat ketat.

Anda mungkin juga menyukai