Anda di halaman 1dari 43

Bab 3.

Suhu, Kalor, dan Pemuaian

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini siswa, diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian suhu.
2. Mendeskripsikan pengaruh kalor terhadap suhu dan perubahan wujud.
3. Menjelaskan perpindahan kalor secara konveksi, konduksi, dan radiasi dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Menjelaskan pengertian pemuaian dan jenis-jenisnya.
5. Melakukan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat cair dan zat padat.

Profil Pelajar Pancasila


 Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak Mulia
 Mandiri
 Kreatif
 Gotong royong
 Bernalar kritis

Apersepsi
Kita sering mendengar istilah panas dan dingin dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
saja saat kita menyentuh lampu kamar yang menyala, maka tangan akan terasa panas. Atau
ketika kita memegang es, kita akan merasakan dingin.
Meski demikian, tahukah kamu bahwa sesuatu yang kita anggap panas belum tentu
sama dengan anggapan orang lain? Misalnya terdapat dua orang yang berada di dalam ruangan
yang bersuhu 25C menurut alat ukur. Orang pertama mengatakan bahwa udara di ruangan
tersebut panas, sedangkan orang kedua mengatakan yang sebaliknya.
Berdasarkan peristiwa tersebut, ternyata ukuran panas dan dingin bisa berbeda-beda
menurut orang yang berbeda. Menurutmu mengapa hal itu bisa terjadi?

Pertanyaan Pemantik
Pikirkan jawaban pertanyaan-pertanyaan berikut sebelum kalian mempelajari materi
dalam bab ini. Kemudian, periksa kembali jawaban kalian setelah selesai membaca uraian
bab ini. Apakah ada yang harus diperbaiki dengan jawaban tersebut?
1. Apa yang menyebabkan sesuatu bisa dikatakan dingin atau panas?
2. Jika sebuah benda diberi energi panas, peristiwa apa saja yang mungkin terjadi pada benda
tersebut?
3. Apa yang dimaksud dengan pemuaian?

Peta Konsep

Suhu, Kalor,
dan Pemuaian

mempelajari

Suhu dan
Kalor Pemuaian Zat
Termometer

Pendalaman Materi
A. Suhu dan Termometer
1. Pengertian Suhu
Dalam kehidupan sehari-hari, umumnya orang masih menggunakan indera peraba
untuk merasakan panas atau dinginnya suatu zat. Misalnya saja ketika tangan kita menyentuh
air yang dingin, maka kita mengatakan suhu air tersebut dingin. Contoh lainnya adalah saat
tubuh kita dapat merasakan suhu udara dalam bentuk sensasi panas atau dingin.
Rasa panas atau dingin bersifat kualitatif dan relatif. Artinya, kita sensasi panas atau
dingin suatu zat bisa dinilai jika suhu zat tersebut dibandingkan dengan suhu indera peraba
kita. Sebagai contoh, kita bisa menyatakan bahwa air di dalam gelas terasa panas jika suhu
tangan kita lebih rendah dibandingkan dengan suhu air tersebut. Pada kondisi tersebut, tangan
kita akan menerima energi panas yang mengalir dari air panas di gelas. Akibatnya, air di dalam
gelas akan terasa panas. Demikian juga sebaliknya, suatu zat akan kita anggap dingin jika
suhunya lebih rendah daripada suhu indera peraba kita, sehingga tubuh kita melepas energi
panas.
Secara kuantitatif, sensasi panas atau dingin suatu zat dapat ditentukan kadarnya oleh
besaran fisika yang disebut suhu atau temperatur. Dengan kata lain, suhu merupakan besaran
yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Satuan suhu dalam Sistem
Internasional (SI) adalah Kelvin.

Jendela Informasi
Death Valley merupakan padang pasir yang terletak di Negara bagian California.
Gurun ini merupakan daerah terendah sekaligus terkering di Amerika Serikat. Death Valley
merupakan tempat yang sangat panas di Bumi. Suhu rata-rata di Death Valley pada musim
panas bisa mencapai 100 °F (37 °C) dan rata-rata suhu pada bulan Agustus adalah 113,9 °F
(45,5 °C). Suhu terpanas yang pernah tercatat di Death Valley adalah sebesar 134°F (57,1
°C) pada tanggal 10 Juli 1913.
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Death_Valley

2. Termometer
Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besaran suhu. Pada
mulanya, termometer dibuat berdasarkan prinsip perubahan volume zat cair. Termometer
seperti ini disebut termometer zat cair. Zat cair yang digunakan untuk mengisi tabung
termometer biasanya berupa raksa atau alkohol. Setiap zat cair pengisi tabung termometer
mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karakter masing-masing cairan dapat
dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1. Kelebihan dan Kekurangan Raksa serta Alkohol sebagai Cairan Termometer
Cairan Pengisi
Kelebihan Kekurangan
Termometer
Raksa - Pemuaiannya lebih teratur - Lebih mahal dibandingkan
dibandingkan alkohol. alkohol.
- Tidak membasahi dinding - Merupakan bahan beracun.
tabung termometer. - Tidak dapat mengukur benda
- Warnanya mengkilap sehingga yang suhunya di bawah
mudah dilihat. -39C.
- Jangkauan suhu besar, antara
-39C sampai 357.
- Cepat menyesuaikan/menyerap
suhu benda yang diukur.
Alkohol - Lebih murah dibandingkan - Membasahi dinding tabung
raksa. termometer.
- Dapat digunakan untuk - Titik didih rendah, hanya
mengukur benda yang suhu 78°C.
rendah sampai -112°C. - Tidak berwarna, sulit dibaca.
- Karena pemuainnya sangat Perlu diberi zat pewarna.
besar, alkohol lebih teliti ketika
digunakan untuk mengukur
perubahan suhu yang sangat
kecil.

Pada perkembangannya, terdapat juga beberapa termometer digital. Termometer digital


berisi mekanisme komputasi kecil dan resistor. Perubahan suhu pada sensor termistor
menyebabkan perubahan resistansi hambatan. Sistem mengubah perubahan resistansi tersebut
menjadi perubahan suhu dan memberikan pembacaan digital.
Sementara itu, berdasarkan penggunaannya termometer dibagi menjadi tiga macam,
yaitu:
 Termometer klinis, digunakan untuk mengukur suhu badan manusia. Termometer klinis
memiliki skala dari 32°C hingga 42°C.
 Termometer ruang, digunakan untuk mengukur suhu ruangan. Umumnya dipasang tegak
di dinding.
 Termometer laboratorium, berfungsi untuk mengukur titik didih atau titik beku dalam
sebuah percobaan di laboratorium. Termometer laboratorium mempunyai skala suhu yang
luas yaitu antara -10°C hingga 110°C.
 Termometer Six-Bellani, digunakan untuk mengukur suhu maksimum dan minimum
sekaligus sehingga disebut juga Termometer Minimum-Maksimum. Biasanya dipasang
di dalam rumah kaca yang dipakai untuk menanam tanaman sebagai bahan penelitian.
Gambar 3.1. Berbagai Jenis Termometer

TUGAS PROYEK
Membuat Termometer Sederhana.

Alat dan Bahan:


1. Botol kaca 5. Air
2. Pewarna makanan (warna merah) 6. Sedotan
3. Gunting 7. Tiga buah spidol berwarna
4. Karton putih 8. Plastisin (lilin mainan).

Langkah Kerja:
1. Masukkan air ke dalam botol kaca.
2. Masukkan pewarna makanan ke dalam botol yang telah berisi air sehingga air dalam
botol menjadi berwarna merah.
3. Masukkan sedotan plastik ke dalam botol sampai masuk ke dalam air, kemudian tutup
mulut botol dengan plastisin sehingga tidak ada udara yang masuk.
4. Tiup sedotan dengan perlahan sampai air naik ke dalam sedotan. Berhentilah meniup
ketika air mencapai bagian tengah sedotan.
5. Buatlah dua celah pada karton putih, kemudian masukkan karton tersebut ke dalam
sedotan. Setelah itu, buatlah tanda permukaan air pada karton putih dengan
menggunakan spidol hitam. Tanda permukaan air itu menunjukkan suhu normal (suhu
ruangan).
6. Simpan termometer di tempat yang panas. Perhatikan, air akan mengembang sehingga
permukaan air akan naik. Tandailah permukaan air tersebut dengan spidol merah. Tanda
ini dianggap sebagai titik tetap atas.
7. Simpan termometer di dalam lemari es beberapa saat. Perhatikan, air akan menyusut
sehingga permukaan air akan turun. Tandailah permukaan air tersebut dengan spidol
biru. Tanda ini dianggap sebagai titik tetap bawah. Lebih jelasnya, perhatikan gambar di
samping.

Termometer zat cair tidak bisa digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi
(lebih dari 1000C). Oleh karena itu, dibuatlah termometer yang terbuat dari logam.
Termometer jenis ini dapat digunakan untuk mengukur objek yang suhunya lebih dari 1000C.
Daya hantar listrik logam pada termometer tersebut akan berkurang jika dipanaskan. Perubahan
daya hantar listrik itulah yang digunakan sebagai dasar pembuatan termometer logam.
Termometer logam banyak digunakan di industri sehingga disebut juga termometer industri.

Tugas Kelompok
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan maksimal 5 siswa!
2. Carilah gambar berbagai jenis termometer berikut (bisa dicari di internet)!
a. Termogun e. Termometer gas
b. Termokopel f. Termometer laboratorium
c. Termometer bimetal g. Termometer resistor
d. Termometer dinding h. Termometer Six Belani
3. Carilah juga informasi terkait kegunaan dan cara kerja masing-masing termometer!
4. Buatlah presentasi menggunakan Microsoft Powerpoint yang memuat informasi pada
nomor 2 dan 3!
5. Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas!

3. Skala Termometer
Agar dapat memberikan nilai terukur pada besaran suhu, dibuatlah skala pada
termometer. Skala pada termometer didasarkan pada dua titik tetap, yakni titik tetap atas (skala
tertinggi) dan titik tetap bawah (skala terendah). Titik tetap atas ditentukan berdasarkan suhu
ketika air murni mendidih pada tekanan 1 atm. Sedangkan titik tetap bawah mengacu kepada
suhu saat es murni melebur pada tekanan 1 atm.
Sampai saat ini terdapat empat jenis skala suhu yang sering digunakan, yaitu adalah
skala Celsius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. Skala pada masing-masing termometer
mempunyai titik tetap bawah dan titik tetap atas yang berbeda-beda. Perbedaan masing-masing
skala ditampilkan pada gambar berikut.

Sumber: www.pinterpandai.com
Gambar 3.2. Titik Tetap Atas dan Titik Tetap Bawah
Termometer Zat Cair

Kelvin merupakan satuan suhu dalam Sistem Internasional (SI). Oleh karena itu, dalam
perhitungan-perhitungan, perlu adanya pengubahan skala termometer Celcius, Fahrenheit, dan
Reamur ke skala Kelvin atau sebaliknya. Konversi antar skala termometer dinyatakan dengan
persamaan-persamaan berikut:
9 Dengan: t C = suhu pada skala Celcius
- t F = t C + 32
5
4
t F = suhu pada skala Fahrenheit
- tR = 5 tC
t R = suhu pada skala Reamur
- t K = t C + 273 t K = suhu pada skala Kelvin

Tugas Mandiri
1. Siapkan segelas air es, air pada suhu kamar, dan air panas yang baru mendidih!
2. Ukur ketiga air di dalam gelas tersebut dengan menggunakan termometer skala Celcius!
Tuliskan hasil pengukuran pada tabel pengamatan!
3. Ubahlah hasil pengukuran dalam skala Celcius tadi ke dalam skala Fahrenheit, Reamur,
dan Kelvin! Tuliskan juga hasilnya pada tabel pengamatan!
4. Kumpulkan tabel pengamatanmu kepada guru!
Soal High Order Thinking Skills (HOTS)
Indra hendak membuat suatu termometer sederhana. Ia menentukan angka skala 40 untuk
titik beku air dan angka 150 untuk titik didih air. Jika termometer tersebut digunakan untuk
mengukur zat yang suhunya 30C, berapakah angka yang ditunjukkan pada skala termometer
Indra?

Kamus Sains
 Suhu: Derajat panas atau dinginnya zat.
 Termistor: resistor yang hambatan listriknya berubah-ubah mengikuti perubahan suhu.
Biasa digunakan sebagai sensor elektronik untuk mengukur suhu.
 Termometer: alat yang digunakan untuk mengukur suhu.

B. Kalor
1. Pengertian Kalor
Coba kalian campur segelas air panas dengan segelas air dingin! Lalu amati beberapa
saat kemudian! Tentu kalian akan mendapati bahwa campuran air tersebut terasa hangat.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Saat air panas dicampur dengan air dingin, terjadi perubahan suhu pada masing-masing
air tersebut. Terjadi penurunan suhu pada air panas sehingga suhunya menjadi lebih dingin dari
semula. Sementara itu, air dingin mengalami kenaikan suhu hingga terasa lebih panas dari
sebelumnya.
Perubahan suhu pada peristiwa pencampuran air panas dengan air dingin terjadi karena
adanya perpindahan energi dari air panas menuju air dingin. Energi yang mengalir dari benda
yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah disebut kalor. Dengan kata lain, kalor
adalah aliran energi panas dari satu zat menuju zat lain karena adanya perbedaan suhu di antara
kedua zat tersebut.
Satuan kalor dalam Sistem Internasional adalah Joule (J). Satuan kalor lain yang sering
digunakan adalah kalori. Satu kalori adalah banyaknya energi panas yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 gram air murni sebesar 1C. Nilai satu kalori sama dengan 4,184 Joule dan
sering dibulatkan menjadi 4,2 Joule.

2. Kalor Jenis dan Perubahan Suhu


Kalor jenis didefinisikan sebagai banyaknya energi yang dibutuhkan oleh suatu 1 kg
zat untuk menaikkan suhunya sebesar 1C. Setiap zat memiliki nilai kalor jenis yang berbeda-
beda. Aluminium memiliki kalor jenis sebesar 900 J/kg.C, ini berarti 1 kg alumunium
membutuhkan energi kalor sebesar 900 Joule untuk menaikkan suhunya sebesar 1C. Demikian
juga dengan besi yang memiliki kalor jenis sebesar 448 J/kg.C, artinya 1 kg besi memerlukan
energi kalor sebesar 448 Joule untuk menaikkan suhu sebesar 1C.
Oleh karena itu, semakin besar kalor jenis suatu zat, maka zat tersebut semakin sulit
dipanasi (butuh kalor yang lebih besar). Dengan kata lain, zat tersebut semakin bersifat sebagai
isolator panas. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil kalor jenis suatu zat, maka zat tersebut
semakin bersifat sebagai konduktor.

Tabel 3.2. Beberapa kalor jenis zat pada suhu 25C dan tekanan 1 atm
Kalor Jenis Kalor Jenis
Jenis Zat Jenis Zat
(J/kg.C) (J/kg.C)
Logam Non logam
Aluminum 900 Kaca 837
Berilium 1830 Es (-5C) 2090
Cadmium 230 Marmer 860
Tembaga 387 Kayu 1700
Germanium 322 Zat cair
Emas 129 Alkohol 2400
Besi 448 Merkuri 140
Timah 128 Air (15C) 4186
Silikon 703
Perak 234
Kuningan 380
Sumber: Fundamentals of Physics

Tugas Kelompok
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan maksimal 5 siswa!
2. Siapkan 125 ml air hangat, 2 buah gelas, 2 buah termometer, dan sebuah gelas ukur.
3. Tuangkan 100 ml air hangat ke dalam gelas I, dan 25 ml ke dalam gelas II! Gunakan
gelas ukur terlebih dahulu untuk mengukur volume air tersebut!
4. Ukurlah suhu air dalam masing-masing gelas secara bersamaan setiap dua menit sekali!
5. Catatlah suhu dan waktu tersebut dalam tabel pengamatan!
Suhu Air pada Menit ke- (C)
Nomor Gelas
2 4 6 8 10 12 14
I
II

6. Berdasarkan data hasil pengamatan kalian, pada selang waktu yang sama, air di gelas
manakah yang suhunya lebih rendah?
7. Jika pengukuran diteruskan, menurut kalian air di gelas manakah yang lebih dahulu
mencapai suhu kamar? Diskusikan dengan teman kelompok kalian, mengapa hal tersebut
dapat terjadi?
8. Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas!

Berdasarkan definisi kalor jenis, maka banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu sejumlah zat sebesar 1C dapat dinyatakan dengan:

Q = m ∙ c ∙ ∆T Dengan: Q = Kalor (Joule)


m = Massa zat (kg)
c = Kalor jenis zat (J/kg.C)
∆T = Perubahan suhu (C)

Contoh Soal:
Hitunglah banyak kalor yang diperlukan untuk memanaskan 2 kg air supaya suhunya naik dari
25C menjadi 60C! (Kalor jenis air = 4.200 J/kgC)

Jawab:
Diketahui: mair = 2 kg, T1 = 25℃, T2 = 60℃, cair = 4.200 J⁄kg. ℃
Ditanyakan: Q =?
Solusi: ∆T = T2 − T1 = 60℃ − 25℃ = 35℃
Q = mair ∙ cair ∙ ∆T
Q = 2 kg × 4.200 J⁄kg. ℃ × 35℃
Q = 294.000 Joule = 294 kJ

Soal High Order Thinking Skills (HOTS)


Grafik berikut menggambarkan hubungan banyaknya kalor yang diserap (Q) dengan
perubahan suhu (T) dari empat bahan.
T
A
B
C
D
Q

Berdasarkan grafik tersebut, bahan manakah yang paling baik untuk digunakan sebagai
gagang pegangan panci masak? Jelaskan alasan dari jawabanmu!

3. Kalor dan Perubahan Wujud Zat


Selain dapat menyebabkan perubahan suhu suatu zat, kalor juga dapat mengakibatkan
perubahan wujud zat. Berdasarkan arah perpindahan kalor, maka perubahan wujud zat
dikelompokkan ke dalam perubahan wujud yang menerima kalor serta perubahan wujud yang
melepas kalor. Perubahan wujud zat yang melepas kalor (reaksi eksoterm) adalah membeku,
mengkristal, dan mengembun. Sedangkan perubahan wujud zat yang memerlukan kalor (reaksi
endoterm) adalah menguap, mencair, serta menyublim.
Perubahan wujud suatu zat dari padat menjadi cair disebut mencair atau melebur.
Sebaliknya, perubahan wujud zat dari cair menjadi padat disebut membeku. Suhu zat tidak
berubah saat zat tersebut mencair maupun membeku. Suhu ketika zat melebur disebut titik
lebur, sedangkan suhu saat suatu zat cair membeku disebut titik beku. Perlu diketahui bahwa
pada tekanan 1 atm, air murni memiliki titik lebur 0C.
Suatu zat akan menerima sejumlah kalor saat melebur. Kalor yang diperlukan untuk
mengubah wujud 1 kg zat dari wujud padat menjadi cair kalor lebur. Berdasarkan definisi
tersebut, banyaknya kalor yang dibutuhkan zat untuk melebur dapat ditentukan melalui
persamaan berikut.

Q= m∙L Dengan: Q = Kalor (Joule)


m = Massa zat (kg)
L = Kalor lebur zat (J/kg)

Tabel 3.3. Beberapa Titik Lebur dan Kalor Lebur Zat

Nama Zat Titik Lebur (C) Kalor Lebur (J/kg)


Alkohol (etanol) -97 6,9  104
Raksa -39 1,2  105
Air 0 3,36  105
Timbal 327 2,5  104
Platina 1.769 1,13  105
Alumunium 660 4,03  105
Tembaga 1.089 2,06  105

Contoh Soal:
Berapa banyak energi kalor yang diperlukan untuk mengubah 3 kg es pada suhu 0C menjadi
air 0C? (Kalor lebur es 80 kkal/kg)

Jawab:
Diketahui: mes = 3 kg, Les = 80 kkal ⁄kg
Ditanyakan: Q =?
Solusi: Q = mes ∙ Les
Q = 3 kg × 80 kkal ⁄kg
Q = 240 kkal

Selain mengalami perubahan wujud dari padat menjadi cair atau sebaliknya, suatu zat
juga dapat berubah wujudnya dari cair menjadi gas ataupun dari wujud gas menjadi cair.
Perubahan wujud zat dari cair menjadi gas disebut menguap, sedangkan perubahan wujud dari
gas menjadi cair disebut mengembun. Saat menguap, zat membutuhkan kalor. Sebaliknya, zat
akan melepas kalor ketika mengembun.
Penguapan dapat terjadi pada berbagai suhu. Proses penguapan dapat dipercepat
melalui 4 (empat) cara berikut, yaitu;
- Pemanasan/diberi kalor.
- Memperluas permukaan zat cair.
- Mengalirkan (meniupkan) udara ke permukaan zat cair.
- Mengurangi tekanan uap di atas permukaan zat cair.

Sementara itu, mendidih merupakan peristiwa penguapan yang terjadi pada seluruh
bagian zat cair. Suhu zat cair saat mendidih disebut titik didih. Titik didih normal adalah suhu
zat cair yang mendidih pada tekanan 76 cmHg (1 atmosfer). Air murni memiliki titik didih
normal pada suhu 100C.
Ketika mendidih, zat cair membutuhkan kalor yang besarnya sebanding dengan massa
zat dan kalor uapnya, yaitu kalor yang dibutuhkan untuk mengubah wujud 1 kg zat cair menjadi
gas pada tekanan 1 atm. Persamaan kalor yang dibutuhkan untuk mendidihkan zat cair dapat
dinyatakan sebagai:

Q= m∙U Dengan: Q = Kalor (Joule)


m = Massa zat (kg)
U = Kalor uap zat (J/kg)

Tabel 3.4. Beberapa Titik Didih dan Kalor Uap Zat

Nama Zat Titik Didih (C) Kalor Uap (J/kg)


Alkohol 78 1,1  106
Raksa 357 2,72  105
Air 100 2,26  106
Timah Hitam 1.750 8,71  105
Perak 2.193 2,34  106
Emas 2.660 1,58  106
Tembaga 1.187 5,07  106
Besi 3.023 6,34  106

Contoh Soal:
Kalor uap air adalah 2,27106 J/kg. Hitunglah banyak kalor yang diperlukan untuk
menguapkan 2 kg air pada titik didihnya!

Jawab:
Diketahui: Uair = 2,27 × 106 J⁄kg, mair = 2 kg
Ditanyakan: Q =?
Solusi: Q = mair ∙ Uair
Q = 2 kg × (2,27 × 106 J⁄kg )
Q = 4,54 × 106 Joule

4. Asas Black
Saat dua buah zat dicampurkan, terjadi aliran kalor yang mengakibatkan terbentuknya
suhu akhir yang sama di antara kedua zat tersebut. Misalnya saja, ketika seseorang mencampur
air panas dengan air dingin, maka suhu akhir campuran akan terasa hangat. Suhu akhir
pencampuran antara air panas dengan air dingin tersebut disebut suhu termal (keseimbangan).
Berdasarkan hukum kekekalan energi, pada peristiwa pencampuran air yang berbeda
suhunya, banyaknya kalor yang dilepaskan air panas akan sama banyaknya dengan kalor yang
diterima air dingin. Pernyataan ini dirumuskan pertama kali oleh Joseph Black (1728 – 1899),
sehingga dikenal sebagai asas Black. Asas ini menjabarkan beberapa hal sebagai berikut:
- Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, maka benda yang panas
memberi kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama.
- Banyaknya kalor yang diserap benda dingin sama dengan banyaknya kalor yang dilepas
benda panas.
Secara matematis, pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai:

Q terima = Q lepas

Jendela Informasi

Joseph Black (16 April 1728 – 6 Desember 1799) adalah seorang ahli fisika asal
Skotlandia. Pada tahun 1760 ia menyatakan prinsip Asas Black, yaitu prinsip mengenai
perbedaan antara suhu dan kalor. Ketika beliau menjabat sebagai profesor di Universitas
Edinburgh, kelasnya selalu dipenuhi murid-murid dari seluruh Eropa yang ingin
mendengarkan kuliahnya yang sering disertai demonstrasi percobaan yang menarik. Joseph
Black adalah guru dari James Watt, penemu mesin uap yang justru lebih terkenal daripada
Black sendiri.
Black menghabiskan banyak waktunya untuk mengamati perpindahan kalor. Karena
sering berkutat di laboratorium, ia berhasil mendapatkan penemuan yang sangat penting
pada tahun 1761, yaitu kalor laten. Black juga membuktikan bahwa setiap benda menyerap
kalor yang berbeda untuk menaikkan suhunya sebanyak satu derajat. Inilah yang sebenarnya
kita ukur ketika menggunakan kalorimeter, alat yang diciptakan oleh Black.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Joseph_Black
Contoh Soal:
Botol termos berisi 230 gram air pada suhu 80C. Kemudian ditambahkan 20 gram air bersuhu
5C. Jika tidak ada kalor pencampuran maupun kalor yang terserap botol termos dan kalor jenis
air = 1,00 kal/g.C, maka berapakah suhu keseimbangan campuran?

Jawab:
Diketahui: m1 = 230 gram, T1 = 80℃, m2 = 20 gram, T2 = 5℃, cair = 1 kal ⁄g. ℃
Ditanyakan: T =?
Solusi: Q terima = Q lepas
m1 ∙ cair ∙ ∆T1 = m2 ∙ cair ∙ ∆T2
230 gram × 1 kal⁄g. ℃ × (T1 − T) = 20 gram × 1 kal ⁄g. ℃ × (T − T2 )
230 gram × 1 kal⁄g. ℃ × (80℃ − T) = 20 gram × 1 kal⁄g. ℃ × (T − 5℃)
18.400 kal − 230T kal ⁄℃ = 20T kal ⁄℃ − 100 kal
230T kal ⁄℃ + 20T kal ⁄℃ = 18.400 kal + 100 kal
250T kal ⁄℃ = 18.500 kal
18.500 kal
T=
250 kal⁄℃
18.500 kal
T=
250 kal⁄℃
T = 74℃

5. Perpindahan Kalor
Pada kondisi normal kalor berpindah/mengalir dari suhu yang tinggi ke suhu yang
rendah. Perpindahan kalor terjadi melalui tiga cara, yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.

a. Konduksi Kalor
Konduksi merupakan perpindahan kalor melalui suatu zat perantara tanpa disertai
perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Perpindahan kalor secara konduksi terjadi pada zat
padat. Salah satu contoh peristiwa konduksi dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita
memanaskan ujung logam, maka ujung logam yang lain akan terasa panas juga. Hal tersebut
terjadi karena logam mampu menghantarkan kalor dengan baik.
Berdasarkan daya hantar kalor, benda dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
 Konduktor, adalah zat yang baik dalam menghantarkan kalor. Contohnya adalah besi, baja,
tembaga, serta aluminium.
 Isolator, yaitu zat yang kurang baik menghantarkan hantar kalor. Misalnya saja kayu,
plastik, kertas, kaca, dan air.

b. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan partikel-
partikel zat tersebut. Konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa jenis zat. Contoh
peristiwa konveksi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
- Terjadinya angin darat dan angin laut.
- Cerobong asap
- Sistem ventilasi rumah
- Sistem pendingin mobil (radiator)
- Lemari es
- Memanaskan air

c. Radiasi
Radiasi merupakan peristiwa berpindahnya kalor dari satu tempat ke tempat lain
melalui proses melalui pancaran sumber panas tanpa melalui zat perantara. Kalor berpindah
dalam bentuk gelombang cahaya. Karena cahaya dapat merambat dalam ruang hampa, maka
kalor pun dapat merambat dalam ruang hampa.
Permukaan benda yang hitam dan kusam merupakan penyerap kalor radiasi yang baik
sekaligus menjadi pemancar kalor radiasi yang baik. Sementara itu, permukaan berwarna putih
dan mengkilat merupakan penyerap kalor radiasi yang buruk. Beberapa pemanfaatan dari sifat
permukaan yang memancarkan kalor dengan baik dan buruk antara lain:
 Sirip-sirip pendingin yang terdapat dibelakang lemari es dicat hitam dan kusam agar
memancarkan radiasi ke lingkungan sekitarnya.
 Panel surya pemanas dicat hitam agar dapat menyerap radiasi dari matahari.
 Rumah dicat putih agar dapaat memantulkan kalor radiasi sinar matahari.
 Bagian dalam termos dilapisi perak mengkilat agar memantulkan radiasi kembali ke dalam
termos sehingga air di dalam kalor tetap terasa panas.

Tugas Mandiri
Ketika kalian memasak air menggunakan kompor, maka terjadi peristiwa perpindahan kalor
secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Sementara itu, termos dibuat untuk mencegah
perpindahan kalor secara konduksi, konveksi maupun radiasi.
Jelaskan kaitan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, serta radiasi pada kedua
peristiwa tersebut dengan melengkapi tabel berikut!

Perpindahan Hubungan Perpindahan Kalor dengan:


Kalor Pemanasan Air Termos Air
Konduksi
Konveksi
Radiasi

Kamus Sains
 Isolator: Bahan yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik.
 Kalor jenis: banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1 gram zat untuk
menaikkan suhu sebesar 1⁰C.
 Kalor laten: banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan benda untuk mengubah
wujudnya.
 Kalor lebur: banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk mengubah wujudnya
dari padat menjadi cair pada titik leburnya.
 Kalor uap: banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk mengubah wujudnya
dari cair menjadi gas pada titik didihnya.
 Kalor: Energi yang berpindah dari zat yang bersuhu tinggi ke zat yang bersuhu lebih
rendah.
 Kalori: satuan unit kandungan kalor. 1 kalori = 4.184 Joule
 Konduksi: proses perpindahan kalor yang terjadi pada suatu zat tanpa
disertai perpindahan partikel-partikel dari zat tersebut
 Konduktor: Bahan yang mampu menghantarkan panas dengan baik.
 Konveksi: proses perpindahan kalor yang terjadi pada suatu zat dengan disertai
perpindahan partikel-partikel dari zat tersebut.
 Radiasi: proses perpindahan kalor yang terjadi dalam bentuk perambatan gelombang
elektromagnetik tanpa memerlukan adanya zat perantara (medium).
 Reaksi eksoterm: reaksi kimia yang menghasilkan atau melepas kalor.
 Reaksi endoterm: reaksi kimia yang menerima atau membutuhkan kalor.
 Termoskop: Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi kalor
 Titik beku: suhu Ketika tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap padatnya
 Titik didih: suhu ketika tekanan uap suatu zat cair sama dengan tekanan di
permukaannya.
 Titik lebur: suhu saat zat padat berubah wujud menjadi zat cair pada tekanan suatu
atmosfer

C. Pemuaian Zat
1. Pengertian Pemuaian
Pemuaian adalah peristiwa bertambahnya ukuran suatu zat karena pengaruh perubahan
suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian dapat terjadi
pada zat padat, zat cair, dan maupun gas. Ketika suhu zat bertambah, molekul-molekul zat akan
bergerak semakin cepat. Akibatnya molekul-molekul akan terdorong saling menjauh, sehingga
volume zat itu bertambah besar dan disebut memuai. Sebaliknya, semakin rendah suhu zat,
maka molekul-molekul akan bergerak semakin lambat. Karena itu, gaya tarik menarik antara
molekul-molekul menjadi semakin kuat, sehingga molekul-molekul zat tertarik semakin dekat
antara satu dengan lainnya. Hal tersebut menyebabkan letak molekul semakin dekat, sehingga
volume zat tersebut akan mengecil dan disebut menyusut.

2. Pemuaian Zat Padat

Gambar 3.4. Musschenbroek


Pemuaian pada zat padat terjadi pada panjang, luas, serta volumenya. Pemuaian
panjang berbagai jenis zat padat dapat diselidiki dengan menggunakan alat yang disebut
musschenbroek. Percobaan menggunakan musschenbroek membuktikan bahwa setiap zat
padat memiliki kemampuan memuai yang berbeda-beda. Kemampuan memuai zat padat
tersebut dinyatakan dengan koefisien muai panjang benda (), yaitu bilangan yang menyatakan
besarnya pertambahan panjang suatu zat ketika suhunya dinaikkan 1°C. Nilai koefisien muai
panjang suatu bahan tersebut hanya bergantung pada jenis bahan itu sendiri.

Tabel 3.5. Koefesien Muai Panjang Beberapa Zat

No. Nama Bahan Koefisien Muai Panjang (/C)


1. Seng 2,6  10-5
2. Alumunium 2,5  10-5
3. Kuningan 1,9  10-5
4. Tembaga 1,7  10-5
5. Besi 1,2  10-5
6. Baja 1,1  10-5
7. Platina 1,0  10-5
8. Kaca 0,9  10-5
9. Pyrex 0,3  10-5

Tugas Kelompok
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan maksimal 5 siswa!
2. Siapkan sebuah batang besi (bisa diganti oleh sendok atau garpu), kompor, dan sebuah
penggaris!
3. Ukur panjang batang besi dengan menggunakan penggaris! Catat hasil pengukuran
kalian!
4. Nyalakan kompor, kemudian panaskan batang besi di atas api kompor selama 10 menit!
Gunakan kain untuk memegang batang besi atau penjepit berisolator!
5. Setelah 10 menit, segera ukur kembali panjang batang besi menggunakan penggaris!
Catat kembali hasil pengukuran kalian!
6. Bandingkan panjang batang besi setelah dipanaskan dengan panjang batang besi sebelum
dipanaskan!
7. Diskusikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut dengan teman sekelompok!
a. Apakah yang terjadi
b. Mengapa hal itu bisa terjadi?
8. Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas!

Pemuaian panjang merupakan peristiwa bertambahnya ukuran panjang suatu zat karena
menerima kalor. Besarnya pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh panjang benda
mula-mula, koefisien muai panjang benda, serta besar perubahan suhu. Secara matematis
dinyatakan dengan:

∆ℓ = ℓ0 ∙ α ∙ ∆T Dengan: ℓ = Panjang akhir (m)

ℓ = ℓ0 + ∆ℓ ∆ℓ = Perubahan panjang (m)


ℓ0 = Panjang mula-mula (m)
α = Koefisien muai panjang (/C)
∆T = Perubahan suhu (C)

Contoh Soal:
Panjang batang besi pada suhu 30C adalah 10 meter. Jika diketahui muai panjang besi 1,2 
10-5 /C, hitunglah panjang batang besi tersebut setelah dipanaskan hingga 100C!

Jawab:
Diketahui: T1 = 30℃, ℓ0 = 10 m, α = 1,2 × 10−5 /℃, T2 = 100℃
Ditanyakan: ℓ =?
Solusi: ∆T = T2 − T1
∆T = 100℃ − 30℃ = 70℃

∆ℓ = ℓ0 ∙ α ∙ ∆T
∆ℓ = 10 m × (1,2 × 10−5 /℃) × 70℃
∆ℓ = 0,0084 m

ℓ = ℓ0 + ∆ℓ
ℓ = 10 m + 0,0084 m
ℓ = 10,0084 m
Zat padat juga dapat mengalami pemuaian luas, yaitu pertambahan ukuran luas suatu
benda karena menerima kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran
panjang dan lebar, sementara tebalnya sangat kecil dan dapat diabaikan.
Faktor-faktor yang memengaruhi pemuaian luas adalah luas awal, koefisien muai luas,
dan perubahan suhu. Nilai koefisien muai luas sama dengan dua kali koefisien muai panjang.
Secara matematis, besar pemuaian luas dapat dinyatakan dengan:

∆A = A0 ∙ β ∙ ∆T Dengan: A = Luas akhir (m)

A = A0 + ∆A ∆A = Perubahan luas (m)


A0 = Luas mula-mula (m)
𝛽 = Koefisien muai luas (/C)
𝛽 = 2𝛼

Contoh Soal:
Suatu plat alumunium memiliki luas 400 cm2 pada suhu 25°C. Koefesien muai panjang
alumunium 2,5  10-5 /°C. Hitung pertambahan luas plat alumunium tersebut setelah
dipanaskan hingga suhu 125°C!

Jawab:
Diketahui: A0 = 400 cm2, T1 = 25℃, α = 2,5 × 10−5 /℃, T2 = 125℃
Ditanyakan: A=?
Solusi: ∆T = T2 − T1
∆T = 125℃ − 25℃ = 100℃

∆A = A0 ∙ β ∙ ∆T
∆A = A0 ∙ 2α ∙ ∆T
∆A = 400 cm2 × 2(2,5 × 10−5 /℃) × 100℃
∆A = 400 cm2 × (5 × 10 −5 /℃) × 100℃
∆A = 2 cm2

A = A0 + ∆A
A = 400 cm2 + 2 cm2
A = 402 cm2
Selain pemuaian panjang dan luas, zat padat juga dapat mengalami pemuaian volume.
Pada pemuaian volume, pertambahan ukuran benda terjadi ke semua arah. Besarnya pemuaian
volume suatu benda dapat dinyatakan dengan persamaan:

∆V = V0 ∙ γ ∙ ∆T Dengan: V = Volume akhir (m)

V = V0 + ∆V ∆V = Perubahan volume (m)


V0 = Volume mula-mula (m)
𝛾 = Koefisien muai volume (/C)
𝛾 = 3𝛼

Contoh Soal:
Sebuah balok dengan volume 200 cm3 terbuat dari tembaga bersuhu 30C. balok tersebut
dipanaskan sampai suhu 130C. Bila koefesien muai panjang tembaga 0,000017/C, hitunglah
volume balok pada suhu tersebut!

Jawab:
Diketahui: V0 = 200 cm2 , T1 = 30℃, T2 = 130℃, α = 0,000017 /℃
Ditanyakan: V =?
Solusi: ∆T = T2 − T1
∆T = 130℃ − 30℃ = 100℃

∆V = V0 ∙ γ ∙ ∆T
∆V = V0 ∙ 3α ∙ ∆T
∆V = 200 cm3 × 3 (0,000017 /℃) × 100℃
∆V = 200 cm3 × (0,000051 /℃) × 100℃
∆V = 1,02 cm3

V = V0 + ∆V
V = 200 cm3 + 1,02 cm3
V = 201,2 cm3

3. Pemuaian Zat Cair


Pada zat cair hanya terdapat pemuaian ruang atau pemuaian volume, tidak melibatkan
pemuaian panjang ataupun pemuaian luas. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair,
maka semakin besar pula pemuaian volumenya. Pemuaian zat cair untuk setiap jenis zat cair
berbeda-beda. Akibatnya meskipun volume mula-mula zat cair sama, volumenya menjadi
berbeda-beda setelah dipanaskan.

Tabel 3.6. Koefesien Muai Volume Beberapa Zat Cair

No. Nama Bahan Koefisien Muai Volume (/C)


1. Aseton 15  10-4
2. Alkohol 12  10-4
3. Bensin 9,5  10-4
4. Air 2,1  10-4
5. Raksa 1,8  10-4

Hampir sama halnya dengan pemuaian volume pada zat padat, pemuaian volume pada
zat cair dapat dinyatakan melalui persamaan matematis:

∆V = V0 ∙ γ ∙ ∆T Dengan: V = Volume akhir (m)

V = V0 + ∆V ∆V = Perubahan volume (m)


V0 = Volume mula-mula (m)
𝛾 = Koefisien muai volume (/C)

Soal High Order Thinking Skills (HOTS)


Ratna hendak memasak air dari suhu 30 hingga mendidih dengan menggunakan panci
alumunium. Volume panci 1,4 liter. Jika koefisien muai panjang alumunium 2,5  10-5 dan
koefisien muai volume air 2,1  10-4, berapakah volume air maksimal yang dapat dimasak
agar tidak tumpah ketika mendidih?

Penilaian Unjuk Kerja


Lakukan kegiatan berikut bersama teman sebangkumu!

A. Tujuan
Menyelidiki kecepatan pemuaian pada berbagai macam zat cair

B. Alat dan bahan


1. Labu erlenmeyer berpipa kecil (4 buah)
2. Wadah air
3. Sumber panas
4. Air, eter, bendin, dan alkohol secukupnya

C. Langkah kerja
1. Siapkan empat buah labu erlenmeyer berpipa kecil! Isi masing-masing labu dengan
air, eter, bensin, dan alkohol dengan volume yang sama!
2. Siapkan wadah yang agak besar dan isilah dengan air!
3. Masukkan labu tersebut pada wadah berisi air kemudian panaskan wadah tersebut!

4. Setelah beberapa saat, amatilah tinggi permukaan zat cair pada labu!
5. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel!
Tabel Hasil Pengamatan

Tinggi Permukaan Zat Cair Setelah


Jenis Zat Cair
Dipanaskan (cm)
Air
Eter
Bensin
Alkohol

D. Pertanyaan
1. Bagaimana hasil pengamatan terhadap tinggi permukaan zat cair pada labu? Samakah
tinggi masing-masing zat cair tersebut?
2. Apa yang dapat kamu simpulkan berkaitan dengan pemuaian pada zat cair
berdasarkan hasil kegiatan di atas?
Hampir semua zat akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Tetapi
hal ini tidak berlaku sepenuhnya pada air, air memiliki sedikit pengecualian. Jika suhu
diturunkan, memang volume air akan makin kecil seperti yang lainnya. Namun pada rentang
suhu tertentu volume air justru bertambah besar meski suhunya tetap diturunkan. Pada tekanan
1 atm, hal tersebut terjadi pada rentang suhu yang lebih kecil dari 4C. Dengan kata lain, air
memiliki volume paling kecil pada suhu 4C. Sifat air yang demikian disebut anomali air.

V (m3)

T (C)
4
Gambar 3.5. Grafik Hubungan Antara Suhu
dengan Volume Air

4. Pemuaian Gas
Selain zat padat dan zat cair, gas juga mengalami pemuaian ketika suhunya dinaikkan.
Gas hanya mengalami pemuaian volume. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa besar
1
koefisien muai volume semua gas adalah sama, yaitu 0,00367 /C atau setara dengan /℃.
273

Besarnya pemuaian volume gas dapat dihitung menggunakan persamaan berikut.

∆V = V0 ∙ γ ∙ ∆T Dengan: V = Volume akhir (m)


1 ∆V = Perubahan volume (m)
∆V = V0 ∙ ∙ ∆T
273 V0 = Volume mula-mula (m)
V = V0 + ∆V 𝛾 = Koefisien muai volume (/C)

5. Pemuaian Zat dalam Kehidupan Sehari-hari


a. Pemanfaatan Bimetal
Bimetal merupakan gabungan dua jenis keping logam yang memiliki koefisien muai
panjang berbeda dan digabungkan dengan cara pengelasan atau pengelingan. Logam yang
memiliki koefisien muai lebih besar akan lebih mudah memuai dibandingkan dengan logam
yang koefisien muainya lebih kecil. Akibatnya, saat bimetal dipanaskan, bimetal akan
melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya lebih kecil.
Gambar 3.6. Cara Kerja Bimetal ( a >  b)

Bimetal digunakan sebagai komponen utama pada termostat, yaitu suatu perangkat
yang dapat memutuskan dan menyambungkan arus listrik pada saat mendeteksi perubahan
suhu di lingkungan sekitarnya sesuai dengan pengaturan suhu yang ditentukan. Dengan kata
lain, termostat merupakan alat pengatur suhu yang berfungsi sebagai saklar otomatis.
Termostat banyak digunakan setrika listrik otomatis dan alarm kebakaran.

b. Pengelingan
Pengelingan adalah proses penyambungan dua lempeng logam dengan menggunakan
paku keling. Pengelingan dilakukan dengan cara memanaskan paku keling sampai berpijar.
Paku keling kemudian dimasukkan ke dalam lubang yang berada pada dua lempeng logam
yang akan digabungkan. Paku keling lalu ditempa sedemikian rupa dengan menggunakan palu
khusus sampai kedua lempeng logam merapat. Terakhir, paku keling didinginkan agar
menyusut dan menarik kedua lempeng logam hingga melekat dengan kuat.

c. Pemasangan Bingkai Besi pada Roda


Roda pedati dan roda kereta api terdiri atas dua bagian, yaitu bingkai besi dan rodanya.
Biasanya bingkai besi dibuat lebih kecil daripada rodanya. Agar roda dapat masuk ke dalam
bingkai besi, bingkai besi terlebih dahulu dipanaskan sehingga ukurannya membesar karena
proses pemuaian. Setelah bingkai besi memuai, roda dapat dengan mudah masuk ke dalam
bingkai besi tersebut. Setelah bingkai besi menjadi dingin, bingkai besi tersebut menyusut dan
terpasang kuat pada rodanya.

d. Sambungan Rel Kereta Api


Pada sambungan rel kereta api harus ada celah antara satu batang rel dengan batang rel
yang lain. Jika pada siang hari suhu meningkat, batang rel akan memuai sehingga terjadi
pertambahan panjang. Adanya celah menghindari terjadinya tabrakan antara dua batang rel
yang dapat menyebabkan rel kereta menjadi bengkok.

Gambar 3.7. Celah pada Sambungan Rel Kereta

e. Kontruksi Jembatan
Jembatan seringkali dibuat dari kerangka besi. Rangka jembatan yang terbuat dari besi
akan memuai jika suhunya naik. Agar rangka jembatan tidak saling bertabrakan dan
membengkok karena dampak pemuaian, maka diberikan celah di antara ujung rangka jembatan
dengan tiang beton. Selain itu, roda juga dipasang pada ujung rangka. Dengan demikian, ketika
terjadi pemuaian, keberadaan roda dan celah memudahkan gerak memanjang serta
menyusutnya rangka logam.

Tugas Mandiri
Tukang kayu merancang ukuran bingkai jendela sedikit lebih besar daripada ukuran kaca.
Menurutmu:
1. Mengapa hal tersebut harus dilakukan?
2. Apa yang terjadi jika ukuran bingkai jendela dibuat tepat sesuai ukuran kaca?
3. Tulislah hasil pencarian informasi kalian di buku tulis!

Kamus Sains
 Anomali air: ketidakteraturan air dalam proses penyusutan dan pemuaian, yaitu kondisi
air yang menyusut ketika dipanaskan pada suhu di antara 0 C sampai 4 C,
 Bimetal: alat yang terdiri dari dua logam yang berbeda nilai koefisien muai panjangnya
atau yang berbeda kecepatan pemuaiannya, serta direkatkan menjadi satu.
 Koefisien muai luas: bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang benda tiap satu
satuan luas saat terjadi kenaikan suhu 1 C.
 Koefisien muai panjang: bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang benda tiap
satu satuan panjang saat terjadi kenaikan suhu 1 C.
 Koefisien muai volume: bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang benda tiap
satu satuan volume saat terjadi kenaikan suhu 1 C.
 Musschenbroek: alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang zat padat
(logam).
 Pemuaian: perubahan ukuran suatu benda berupa pertambahan panjang, lebar, luas, atau
volumenya karena terkena panas (kalor).

INTERMESO
Kerjakan teka-teki silang (TTS) berikut ini dengan benar!
1
2
3 4

5 6
7

8 9
10 11 12

13
14

T E R M O M E T E R
15
16

17

18

Mendatar Menurun
1. Volume air akan … ketika dipanaskan 1. Alat yang digunakan untuk menyelidiki
dari suhu 0C hingga 0C. pemuaian pada zat padat.
4. Logam yang dapat dijadikan cairan 2. Perpindahan kalor tanpa melalui media.
pengisi termometer. 3. Prinsip kerja termometer zat cair adalah
7. Derajat panas atau dinginnya suatu zat. perubahan … zat cair ketika diberi
8. Perubahan ukuran zat ketika terjadi panas.
perubahan suhu. 5. Warna yang paling baik menyerap
kalor.
6. Wujud air pada suhu 25F.
10. Dua buah logam berbeda jenis yang 9. Titik …, suhu saat suatu zat berubah
digabung menjadi satu dan dapat wujud dari padat menjadi cair.
digunakan sebagai saklar otomatis. 11. Reaksi yang menerima energi.
13. Energi yang mengalir dari zat bersuhu 12. Zat yang sulit menghantarkan panas.
tinggi ke zat yang bersuhu lebih rendah. 13. Perpindahan kalor melalui suatu
16. Saklar otomatis yang bekerja medium tanpa disertai perpindahan
berdasarkan perubahan suhu. partikel medium tersebut.
17. Salah satu satuan energi kalor. 14. Salah satu satuan suhu.
18. Termometer yang digunakan untuk 15. Satuan suhu dalam Sistem
mengukur suhu badan manusia. Internasional.

BERPIKIR KRITIS (SOAL ASESMEN/AKM)


Sekelompok siswa memperoleh data sebagai berikut:
Titik Lebur Titik Didih Kalor Jenis Kalor Lebur Kalor Uap
Nama Zat
(C) (C) (J/kg.C) (J/kg) (J/kg)
A 0 100 4186 3,36  105 2,26  106
B -97 78 2400 6,9  104 1,1  10 6
C 1.538 3.023 448 2,89  105 6,34  106
D -39 357 140 1,2  105 2,72  105
E 1.089 1.187 387 2,06  105 5,07  106

1. Perhatikan pernyataan pada tabel berikut! Berilah tanda centang ( ) pada kolom ”Benar”
atau ”Salah” sesuai dengan data tersebut!

Pernyataan Benar Salah


Zat E sangat cocok dijadikan cairan pengisi
termometer.
Pada suhu 25F, zat A dan zat D berwujud padat.
Diperlukan kalor sebanyak 34.500 Joule untuk
mengubah 500 gram zat B dari wujud padat menjadi
cair.
Zat C dan zat E akan mengalami pemuaian panjang,
luas, dan volume saat dipanaskan pada suhu 80C
hingga 100C.

2. Tentukanlah pernyataan-pernyataan yang benar dengan memberi tanda centang () pada
kotak!
□ Jika dipanaskan pada rentang suhu yang sama, zat C lebih cepat menyerap kalor
dibandingkan dengan zat E.
□ 100 gram zat A pada suhu 0C akan melebur seluruhnya jika dicampur dengan 100
gram zat B yang bersuhu 50C.
□ Ketika dipanaskan pada suhu 357C, zat D tidak akan mengalami pemuaian.
□ Zat A akan memuaii ketika dipanaskan dari suhu 273 K hingga 277 K.

SURVEI KARAKTER PELAJAR PANCASILA


Berilah tanda centang () pada kolom berikut sesuai pribadimu!

Pernyataan Ya Tidak
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia.
Mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan identitasnya,
serta tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain.
Melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan sukarela agar
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah, dan ringan.
Bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun
kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya.
Mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak.

UJI KOMPETENSI
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang
paling tepat!
1. Dani mencelupkan tangan kanan ke dalam air di ember A (suhu 15C) dan tangan kiri ke
dalam air di ember B (suhu 40C). Kemudian, kedua tangan tersebut dicelupkan ke dalam
air di ember C (suhu 25 C). Berdasarkan peristiwa tersebut, pernyataan yang benar adalah
....
A. air di ember C terasa lebih dingin oleh tangan kanan daripada yang terasa oleh tangan
kiri
B. air di ember C terasa lebih panas oleh tangan kanan daripada yang terasa oleh tangan
kiri
C. air di ember C terasa sama hangatnya oleh tangan kanan maupun oleh tangan kiri
D. tidak dapat ditentukan

2. Prinsip kerja termometer zat cair adalah ….


A. kemudahan menyerap panas
B. perubahan volume zat cair saat dipanaskan
C. perubahan panjang zat cair saat dipanaskan
D. kemudahan dalam menentukan titik tetap batas bawah maupun atas

3. Titik tetap bawah termometer Celcius ditetapkan dengan cara mencelupkan tabungnya ke
dalam ….
A. larutan garam
B. es yang sedang melebur
C. campuran es dan garam
D. air yang sedang mendidih

4. Salah satu keuntungan alkohol sebagai pengisi termometer adalah ....


A. tidak berwarna
B. dapat mengukur suhu yang sangat tinggi
C. dapat mengukur suhu yang sangat rendah
D. tidak membasahi dinding tabung termometer

5. Rentang skala pada termometer klinis adalah ....


A. 0°C – 100°C
B. 20°C – 50°C
C. 32°C – 42°C
D. 32°C – 50°C

6. Persamaan yang dapat digunakan untuk mengubah nilai suhu dalam skala Fahrenheit ke
satuan Sistem Internasional adalah ….
9
A. T = (t℉ − 32)
5
9
B. T = 5 (t℉ + 32)
5
C. T = 9 (t℉ − 32) − 273
5
D. T = 9 (t℉ − 32) + 273

7. Suhu air diukur dengan termometer Fahrenheit menunjukkan angka 194F. Jika diukur
dengan termometer Celcius akan menunjuk angka ….
A. 80C
B. 90C
C. 100C
D. 105C

8. Satu kalori adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan ….


A. 1 kg air sehingga suhunya naik 1C pada tekanan udara 76 cmHg
B. 1 kg air sehingga suhunya naik 1F pada tekanan udara 76 cmHg
C. 1 gram air sehingga suhunya naik 1C pada tekanan udara 76 cmHg
D. 1 gram air sehingga suhunya naik 1F pada tekanan udara 76 cmHg

9. Perpindahan kalor antara dua buah zat dapat terjadi jika kedua zat tersebut memiliki
perbedaan ….
A. suhu
B. massa
C. wujud
D. jenis zat

10. Perhatikan tabel berikut!

No. Zat Kalor Jenis


1. Air 4200 J/kgoC
2. Alkohol 2200 J/kgoC
3. Alumunium 900 J/kgoC
4. Kaca 670 J/kgoC
Jika semua bahan pada tabel mempunyai massa sama dan dipanaskan dengan waktu yang
sama pula, urutan bahan yang mempunyai suhu rendah sampai tinggi adalah….
A. 1 – 2 – 3 – 4
B. 1 – 3 – 2 – 4
C. 2 – 3 – 1 – 4
D. 4 – 3 – 2 – 1

11. Suhu air 20C dengan massa 10 kg dipanaskan sehingga suhunya menjadi 40C. Jika
diketahui kalor jenis air 1kkal/kg.C, maka kalor yang diperlukan sebesar ….
A. 2 kkal
B. 20 kkal
C. 200 kkal
D. 800 kkal

12. Perhatikan grafik berikut!


T (oC)

D
75

Q (Joule)
0
B C

-10 A

Es bermassa 500 gram memiliki kalor jenis 2.100 J/kgC. Es tersebut dipanaskan seperti
tampak pada grafik. Jika kalor jenis air 4.200 J/KgC dan kalor lebur es 336.000 J/Kg,
maka jumlah kalor yang dibutuhkan untuk proses B – D adalah ....
A. 336,0 kJ
B. 325,5 kJ
C. 315,0 kJ
D. 304,5 kJ

13. Perhatikan empat kegiatan yang berkaitan dengan perubahan wujud berikut!
1. Harum kapur barus tercium di dalam kamar mandi.
2. Uap hasil rebusan daun cengkeh diembunkan.
3. Mentega diletakkan pada wajan panas untuk menumis sayuran.
4. Air sirup disimpan ke dalam kulkas sehingga menjadi es.
Perubahan wujud yang melepaskan kalor pada kegiatan tersebut ditunjukkan oleh nomor
….
A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4

14. Perhatikan beberapa hal berikut!


1. Jenis zat
2. Perubahan suhu
3. Massa zat
4. Massa jenis zat
Faktor-faktor yang memengaruhi banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud
zat ditunjukkan oleh nomor ….
A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4

15. Selama terjadinya proses perubahan wujud zat, suhu benda relatif tidak berubah. Hal
tersebut terjadi karena ….
A. tidak ada energi kalor yang dilepaskan atau diperlukan
B. kalor dan suhu tidak berkaitan satu sama lain dengan perubahan wujud zat
C. kalor yang diperlukan atau dilepaskan tidak digunakan untuk menaikkan suhu tetapi
digunakan untuk mengubah wujud zat
D. sebagian kalor yang diperlukan atau dilepaskan digunakan untuk mengubah wujud
zat, sebagian lagi untuk mengubah suhu zat

16. 200 gram raksa menguap pada suhu 357C. Jika kalor uap raksa 272.000 J/kg, maka
pernyataan yang benar adalah ….
A. raksa melepas kalor sebesar 19.420 Joule
B. raksa menerima kalor sebesar 19.420 Joule
C. raksa melepas kalor sebesar 54.400 Joule
D. raksa menerima kalor sebesar 54.400 Joule

17. Perhatikan beberapa peristiwa berikut!


1. Panas air merata saat dimasak
2. Panas api kompor terasa oleh orang yang memasak
3. Udara dapat bergerak dari daratan ke lautan
4. Sendok di gelas yang berisi air panas akan terasa panas pula
Perpindahan panas secara konveksi ditunjukkan oleh nomor ….
A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4

18. 40 gram es pada suhu 0C dicampur dengan 100 gram air bersuhu 90C (kalor lebur es =
80 kkal/g, kalor jenis air = 1 kal/g.C). Jika tidak ada faktor lain yang mempengaruhi proses
ini, maka peristiwa yang terjadi adalah ….
A. seluruh es mencair
B. sebagian es mencair
C. sebagian air membeku
D. tidak ada es yang mencair

19. Perhatikan tabel berikut!

Zat Koefisien Muai Panjang


Alumunium 0,000026/C
Kuningan 0,000019/C
Tembaga 0,000017/C
Kaca 0,000009/C
Jika panjang mula-mula setiap zat sama besar dan benda-benda tersebut dipanaskan pada
suhu yang sama secara bersamaan, maka logam yang pertambahan panjangnya paling besar
adalah ....
A. kaca
B. tembaga
C. kuningan
D. alumunium

20. Pada suhu 30C sebuah pelat besi memiliki luas 10 m2. Jika pelat tersebut dipanaskan
hingga suhunya menjadi 90C dan koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/C, maka
luas pelat besi tersebut setelah dipanaskan adalah ….
A. 10,0036 m2
B. 10,0072 m2
C. 10,0108 m2
D. 10,0144 m2
21. Perhatikan beberapa pernyataan tentang pemuaian zat cair berikut!
1. volume air akan menyusut saat dipanaskan dari suhu 0C sampai 40C
2. pemuaian pada zat cair dipengaruhi oleh massa zat cair tersebut
3. besarnya pemuaian zat cair sebanding dengan perubahan suhu
4. zat cair hanya mengalami pemuaian panjang dan pemuaian luas
Pernyataan yang benar ditunjukkan oleh nomor ….
A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4

22. Sebuah tanki berisi alkohol sebanyak 1.000 cm³ pada suhu 0°C. Jika alkohol dipanaskan
sampai 80°C pada tekanan tetap dan koefisien muai volume alkohol 0,00120/°C, maka
volume alkohol setelah dipanaskan adalah ….
A. 1.032 cm3
B. 1.064 cm3
C. 1.096 cm3
D. 1.128 cm3

23. Perhatikan beberapa peristiwa berikut ini!


1. Penggunaan bimetal sebagai saklar otomatis
2. Penyambungan dua buah plat logam dengan cara pengelasan
3. Batang pegangan alat masak dibuat dari kayu.
4. Kabel listrik antar tiang dipasang agak kendur
Peristiwa yang merupakan pemanfaatan proses pemuaian ditunjukkan oleh nomor ....
A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4

24. Perhatikan gambar!


A
dipanaskan
B

Pada gambar di atas, dua jenis logam A dan B dibuat menjadi sebuah bimetal. Dari gambar
tersebut dapat disimpulkan bahwa ....
A. koefisien muai logam A sama dengan koefisien muai logam B
B. koefisien muai logam A lebih besar daripada koefisien muai logam B
C. koefisien muai logam A lebih kecil daripada koefisien muai logam B
D. koefisien muai logam A dapat lebih besar atau lebih kecil daripada koefisien muai
logam B

25. Perhatikan gambar berikut ini!

Kabel listrik dipasang antar tiang listrik dengan agak kendur. Hal ini dilakukan agar ....
A. kabel tidak mudah memuai
B. tiang listrik tidak mudah roboh
C. kabel tidak putus ketika suhu udara panas
D. kabel tidak putus ketika suhu udara dingin

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!


1. Derajat panas atau dinginnya suatu zat disebut ….
2. Termometer khusus yang digunakan untuk mengukur suhu tertinggi dan terendah di suatu
tempat sekaligus disebut ….
3. Skala termometer Celsius akan menunjukkan angka yang sama dengan skala Fahrenheit
pada angka ….
4. Banyaknya energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 Kelvin
disebut ….
5. Titik didih air murni pada tekanan 76 cmHg dalam satuan Sistem Internasional (SI) adalah
….
6. Dinding bagian dalam termos dan bagian luarnya dipisahkan oleh ruang hampa udara. Hal
ini bertujuan untuk mencegah terjadinya perpindahan kalor secara ….
7. Benda yang sangat baik menghantarkan kalor disebut ….
8. Alat yang berfungsi untuk menyelidiki pemuaian pada zat padat adalah ….
9. Koefisien muai volume suatu zat adalah 0,00006/°C. Koefisien muai panjang zat tersebut
adalah ….
10. Sensor panas berupa gabungan dua buah logam dengan kemampuan muai panjang yang
berbeda dan direkatkan menjadi satu disebut ….

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!


1. Mengapa termometer klinis hanya memiliki skala 32C - 42 C?
2. Mengapa termometer zat cair tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang lebih dari
1000C?
3. Jika suhu pada skala Celcius bertambah sebesar 60C, maka berapakah pertambahan suhu
yang terjadi pada skala Fahrenheit?
4. 900 gram zat cair X yang suhunya 20C dimasukkan ke dalam bejana berisi 200 gram air
yang suhunya 70C. Keadaan setimbang terjadi ketika campuran mencapai suhu 34C. Jika
kalor jenis air 4.200 J/kg.C, maka hitunglah besar kalor jenis zat cair X!
5. Jelaskan perbedaan menguap dan mendidih!
6. Apa yang dimaksud dengan isolator panas? Sebutkan 3 (tiga) contoh bahan isolator!
7. Setiap zat padat dapat mengalami 5 (lima) perubahan ketika dipanaskan. Sebutkan kelima
perubahan tersebut!
8. Lempeng alumunium luasnya 100 cm2 pada suhu 24C. Jika koefisein panjang alumunium
0,000025/C, hitunglah pertambahan panjang lempeng alumunium tersebut jika dipanaskan
hingga 124C!
9. Sebutkan peristiwa yang membuktikan bahwa angka muai zat cair lebih besar dibandingkan
angka muai zat padat!
10. Sebutkan 3 (tiga) contoh penerapan pemuaian zat dalam kehidupan sehari-hari!

REMEDIAL
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!
1. Apa yang dimaksud dengan suhu?
2. Sebutkan faktor-faktor yang memengaruhi banyaknya kalor yang diperlukan untuk
mengubah suhu zat!
3. Sebutkan faktor-faktor yang memengaruhi banyaknya kalor yang diperlukan untuk
mengubah wujud zat!
4. Jelaskan pengertian konduksi, konveksi, dan radiasi kalor!
5. Apa yang dimaksud dengan pemuaian?

PENGAYAAN
Carilah informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Apakah tekanan udara mempengaruhi titik didih suatu zat?
2. Mengapa di daerah pegunungan air lebih cepat mendidih dibandingkan di daerah dataran
rendah?
KUNCI JAWABAN

Kunci Jawaban Uji Kompetensi 3


I. Pilihan Ganda
1. B 6. D 11. C 16. D 21. A
2. B 7. B 12. B 17. A 22. C
3. B 8. C 13. D 18. B 23. B
4. C 9. A 14. A 19. D 24. B
5. C 10. D 15. C 20. D 25. D

II. Isian Singkat


1. Suhu atau temperatur
2. Termometer maksimum-minimum/termometer Six-Belani
3. -40C
4. Kalor jenis
5. 373 Kelvin
6. Konveksi
7. Konduktor
8. Musschenborek
9. 0,00002/C
10. Bimetal

III. Uraian
1. Karena suhu tubuh manusia pada umumnya berkisar antara 32°C - 42°C. Suhu normal
manusia bahkan berkisar antara 36,5°C - 37,5°C. Jika suhu tubuh kurang dari 32C atau
melebihi 42°C, maka otomatis orang tersebut terkena demam.
2. Karena air memiliki titik didih 100C. Artinya, pada suhu lebih dari 100C air akan
berubah wujud menjadi gas dan tidak dapat digunakan untuk membaca angka pada
termometer.
3. Kenaikan 5 pada skala Celcius sebanding dengan kenaikan 9 skala Fahrenheit. Maka,
untuk kenaikan 60 skala Celcius, skala Fahrenheit naik sebesar:
9
F= C
5
9
F= × 60°
5
F = 108°

4. mx ∙ cx ∙ ∆Tx = mair ∙ cair ∙ ∆Tair


0,9 kg × cx × (34℃ − 20℃) = 0,2 kg × 4.200 J⁄kg. ℃ × (70℃ − 34℃)
0,9 kg × cx × 14℃ = 0,2 kg × 4.200 J⁄kg. ℃ × 36℃
0,2 kg × 4.200 J⁄kg. ℃ × 36℃
cx =
0,9 kg × 14℃
0,2 kg × 4.200 J⁄kg. ℃ × 36℃
cx =
0,9 kg × 14℃
cx = 2.400 J⁄kg. ℃

5. - Ketika menguap, uap hanya terbentuk pada permukaan zat cair. Sedangkan saat
mendidih, uap terbentuk pada seluruh bagian zat cair.
- Ketika mendidih, terbentuk gelembung gas pada zat cair. Saat menguap tidak
terbentuk gelembung gas.
- Zat cair mendidih pada titik didihnya (air = 100C), sementara penguapan terjadi
pada suhu berapapun (air  100C)
6. Isolator panas adalah bahan yang sulit menghantarkan kalor/panas. Contohnya adalah
kayu, plastik, kertas, dan gabus.
7. Perubahan suhu, perubahan wujud, perubahan panjang, perubahan luas, perubahan
volume, perubahan massa jenis.
8. ∆A = A0 ∙ β ∙ ∆T
∆A = A0 ∙ 2α ∙ ∆T
∆A = 100 cm2 × 2 × 0,000025/℃ × (124℃ − 24℃)
∆A = 100 cm2 × 2 × 0,000025/℃ × 100℃
∆A = 0,5 cm2

9. Saat kita memasak air menggunakan panci, air meluap hingga tumpah dari panci. Hal
tersebut menunjukkan bahwa air memuai lebih cepat daripada panci logam.
10. Beberapa contoh pemanfaatan pemuaian:
- Pengelingan plat logam
- Pemasangan roda pada bingkainya
- Pemberian celah pada sambungan rel kereta api
- Ukuran bingkai jendela dibuat sedikti lebih besar untuk ruang memuai kaca.
- Kabel listrik dipasang pada saat suhu rendah atau sedikit lebih panjang.
- Pemberian celah di antara ujung rangka jembatan dengan tiang beton
DAFTAR PUSTAKA

Inabuy, Victoriani dkk. (2021). Ilmu Pengetahuan Alam SMP kelas 7. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Tim Abdi Guru. (2016). IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Nugroho, Arinto dan Budi Purwanto. (2019). Eksplorasi Ilmu Pengetahuan Alam 1. Solo: Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.

Surya, Yohannes. (2018). Seri Olimpiade Sains IPA Terpadu SMP/MTs: Suhu dan Kalor.
Jakarta: Kandel.

Surya, Yohannes. (2009). Seri Bahan Persiapan Olimpiade Fisika: Suhu dan Termodinamika.
Jakarta: Kandel.

Warnana, Dwa Desa dkk. (2007). Termodinamika. Jakarta: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai