A. Suhu
1. Suhu atau temperatur adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda. Suhu dapat
diukur dengan menggunakan alat yang disebut termometer.
2. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan
indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah
termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
3. Es dikatakan memiliki temperatur rendah
5. Skala termometer yang sering digunakan adalah celcius, reamur, fahrenheit, dan kelvin.
6. Skala termometer yang sering digunakan di Indonesia adalah celcius. Sedangkan skala
internasional termometer yang sering digunakan adalah fahrenheit atau kelvin.
7. Berikut ini perbandingan skala dari termometer diatas:
8. Berikut ini adalah contoh mengubah dari skala celcius ke skala fahrenheit.
a. Konversi Suhu Celsius (C) ke Suhu Fahrenheit (F)
Termometer Celsius memiliki 100 skala sedangkan thermometer Fahrenheit memiliki
180 skala.
Ini artinya 100 skala menurut Celsius sama dengan 180 skala menurut Fahrenheit.
Konversi suhu Celsius ke suhu Fahrenheit didasarkan pada perbandingan skala suhu
Fahrenheit terhadap suhu Celsius. Maka perbandingan antara jumlah skala suhu
Fahrenheit dan jumlah skala suhu Celsius adalah 180/100 = 9/5. Karena skala suhu
Fahrenheit tidak dimulai dari 0 derajat tetapi dari 32 derajat maka kesebandingan suhu
Fahrenheit terhadap suhu Celsius selalu lebih tinggi 32 derajat. Ini artinya suhu
Fahrenheit hanya dapat dibandingkan dengan suhu Celsius setelah dikurangi dengan
angka 32. Dalam persamaan matematika hal ini dapat ditulis sebagai berikut:
Contoh :
1. Ubahlah suhu 30 derajat Celsius ke dalam skala Fahrenheit. (Petunjuk: Suhu F = (9/5) x
suhu C + 32).
Jawab:
Diketahui: Suhu Celsius = 30 derajat C.
Suhu Fahrenheit = (9/5) x 30 + 32 = 54 + 32 = 86 derajat F
2. Ubahlah suhu 16 derajat Celsius ke dalam skala Fahrenheit. (Petunjuk: Suhu F = (9/5) x
suhu C + 32).
Jawab:
Diketahui: Suhu Celsius = 16 derajat C.
Suhu Fahrenheit = (9/5) x 16 + 32 = 28,8 + 32 = 28,8 + 32 = 60,8 derajat F.
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada
dasarnya termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya
yang berbeda. Skala termometer ini antara -50°C sampai 50°C.
termometer digital yang prinsip kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu
pemuaian. Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya
yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian
elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.
a. RAKSA :
KEUNGGULAN KEKURANAN
1. Warnanya mengkilap, sehingga mudah 1. Harganya mahal dan sulit didapat
diihat. 2. Beracun
2. Tidak membasahi dinding kaca 3. Tidak dapat mengukur suhu yang sangat
3. Penghntar panas yang baik rendah karena titik bekunya - 39°C
4. Kalor jenis raks rendah, sehinggadengan 4. Pada suhu tinggi pemuaianya tidak teratur
perubahan panas yang kecil cukup dapat
mengubah suhunya
5. Dapat mengukur suhu yang tinggi kaena
titik ddihnya 357°C
b. ALKOHOL:
KEUNGULAN KEKURANGAN
1. Dapat mengukur suhu yang sangat renah 1. Tidak dapat mengukur suhu yang sangat
karena titk bekunya -114°C tinggi karena titik didihnya 78°C.
2. Harganya murah 2. Tidak berwarna, sehingga harus iberi zat
3. Mudah didapat pewarna
3. Membasahi dinding
B. Pemuaian
1. Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
2. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas.
3. Contoh Pemuaian
Rel Kereta Api, jika di perhatikan sambungan diantara rel kereta diberi jarak. Jarak
ini berfungsi pada saat siang hari dimana cuaca panas dan rel memuai maka rel tidak
menjadi bengkok.
Mengeling atau pengelingan, pengelingan yaitu proses penyambungan dari dua plat
logam. Dua plat logam yang hendak disambungkan kemudian dilubangi, Lubang
tersebut kemudian dimasukan dan dipasangi oleh paku keling yang telah dipanaskan.
Jika paku keling nya telah dingin, maka ukurannya akan menyusut sehingga kedua
plat logam tadi tersambung dengan kuat.
Ban Mobil dan Motor. saat mengisi angin, kondisi ban tidak boleh terlalu penuh/keras
karena udara di dalam ban akan memuai disaat panas sehingga bisa menyebabkan ban
mobil/motor meledak atau pecah
Proses Pemasangan Kaca Pada Jendela, bingkai jendela umumnya diberi celah. ini
dimaksudkan bila kaca memuai pada siang, maka kaca tersebut tidak pecah.
Pemuaian Pada Balon Udara, balon udara bisa terbang dan membumbung tinggi
karena memakai prinsip pemuaian. Gas dalam balon dipanaskan, hingga memuai.
Udara panas akan mendesak untuk naik ke atas, mencari udara yang lebih dingin dan
inilah yang menyebabkan balon udara bisa terbang.
Pemasangan Kabel Telepon dan Listrik, lihatlah di sekeliling rumah maka akan di
dapati kabel listrik yang dipasang oleh PLN terlihat kendur. Kabel tersebut berfungsi
saat siang hari dimana kabel memanjang dan pada saat malam dimana kabel
menyusut maka kabel itu tidak putus.
Penggunaan Teknologi Bimetal. misal nya adalah pada termometer bimetal dan juga
setrika listrik.
Keterangan:
panjang akhir ( m )
pertambahan panjang 9 M )
panjang awal ( m )
koefisien muai panjang ( / Co )
Contoh soal:
1. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah
pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C?
Penyelesaian:
Diketahui:
L0 = 1000 cm
∆T = 50 °C
α = 12 × 10-6 °C-1
Ditanya: ∆L = ...?
Jawab:
L = L0(1 + α∆T)
L = L0 + L0α∆T
∆L = L0α∆T
∆L = 1000 × 12 × 10-6 × 50
∆L = 0,6 cm
Jadi, pertambahan panjang benda tersebut sebesar 0,6 cm.
2. Sebuah kuningan memiliki panjang 1 m. Apabila koefisien muai panjang kuningan
adalah 19 × 10-6/K, tentukan pertambahan panjang kuningan tersebut jika
temperaturnya naik dari 10oC sampai 40oC?
Penyelesaian:
Diketahui:
L0 = 1 m
∆T = 40oC – 10oC = 30oC = 303 K
α = 19 × 10-6/K
Ditanyakan: ∆L = …?
Jawab:
∆L = L0α∆T
∆L = 1 × 19 × 10-6 × 303
∆L = 5,76 × 10-3
∆L = 0,00576 m
Jadi, pertambahan panjang kuningan setelah temperaturnya naik menjadi 4 oC adalah
5,76 mm.
Untuk menentukan pertambahan luas dan volume akhir digunakan persamaan sebagai
berikut :
Keterangan:
A = luas akhir ( m2)
pertambahan luas ( m2 )
luas awal ( m2 )
= koefisien muai luas ( /Co )
Contoh soal:
1. Pada suhu 30oC sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya dinaikkan menjadi
90oC dan koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/ oC, maka tentukan luas pelat
besi tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
A0 = 10 m2
T0 = 30oC
T = 90oC
∆T = T – T0 = 90 – 30 = 60oC
α = 0,000012/oC
β = 2α = 2 × 0,000012/oC = 0,000024/oC
Ditanyakan: A = …?
Jawab:
A = A0(1 + β × ∆T)
A = 10(1 + 0,000024 × 60)
A = 10(1 + 0,00144)
A = 10 × 1,00144
A = 10,0144 m2
Jadi, luas pelat besi setelah dipanaskan adalah 10,0144 m 2.
2. Sekeping aluminium dengan panjang 40 cm dan lebar 30 cm dipanaskan dari 40 oC
sampai 140oC. Jika koefisien muai panjang aluminium tersebut (α) adalah 2,5 × 10-5 oC,
tentuan luas keping aluminium setelah dipanaskan.
Penyelesaian:
Diketahui:
A0 = 40 cm × 30 cm = 1.200 cm2
β = 2α = 2(2,5 × 10-5 oC) = 5 × 10-5 oC
∆T = 140oC – 40oC = 100oC
Ditanyakan: A = …?
Jawab:
A = A0(1 + β∆T)
A = 1.200(1 + 5 × 10-5 × 100)
A = 1.200(1 + 5 × 10-3)
A = 1.200(1 + 0,005)
A = 1.200(1,005)
A = 1206 cm2
Jadi, luas penampang aluminium setelah dipanaskan adalah 1206 cm 2.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan volume dan volume akhir
suatu benda tidak jauh beda pada perumusan sebelum. Hanya saja beda pada lambangnya
saja. Perumusannya adalah:
Keterangan:
V = volume akhir ( m3)
pertambahan volume ( m3)
volume awal ( m3)
= koevisien muai awal ( l Co )
Contoh soal:
1. Sebuah bejana memiliki volume 1 liter pada suhu 25 oC. Jika koefisien muai panjang
bejana 2 × 10-5/oC, maka tentukan volume bejana pada suhu 75oC!
Penyelesaian:
Diketahui:
γ = 3α = 3 × 2 × 10-5/oC = 6 × 10-5/oC
∆T = 75oC – 25oC = 50oC
V0 = 1 L
Ditanyakan: V = …?
Jawab:
V = V0(1 + γ × ∆T)
V = 1(1 + 6 × 10-5 × 50)
V = 1(1 + 3 × 10-3)
V = 1(1 + 0,003)
V = 1 × 1,003
V = 1,003 liter
Jadi, volume bejana setelah dipanaskan adalah 1,003 liter.
2. Sebuah besi bervolume 1 m3 dipanaskan dari 0oC sampai 1.000oC. Jika massa besi pada
suhu 0oC dan koefisien muai panjangnya 1,1 ×10-5/oC, hitunglah massa jenis besi pada
suhu 1.000oC.
Penyelesaian:
Diketahui:
V0 = 1 m3
γ = 3α = 3(1,1 × 10-5) = 3,3 × 10-5/oC
∆T = 1000oC – 0oC = 1000oC
Ditanyakan: massa jenis besi setelah dipanaskan
Jawab:
V = V0(1 + γ∆T)
V = 1[1 + (3,3 × 10-5)(1000)]
V = 1(1 + 3,3 × 10-2)
V = 1(1 + 0,033)
V = 1(1,033)
V = 1,033 m3
PENUGASAN :
1. Jelaskan pengertian suhu dan pemuaian!
2. Tulis dan jelaskan jenis - jenis termometer !
3. Tulislah contoh - contoh pemuaian!
4. Sebuah batang aluminium memiliki luas 100 cm 2. Jika batang aluminium tersebut
dipanaskan mulai dari 0oC sampai 30oC, berapakah perubahan luasnya setelah
terjadi pemuaian? (Diketahui: α = 24 × 10–6/K).
5. Sebuah kuningan memiliki panjang 1 m. Apabila koefisien muai panjang kuningan
adalah 19 × 10-6/K, tentukan pertambahan panjang kuningan tersebut jika
temperaturnya naik dari 10oC sampai 40oC?
6. Volume air raksa pada suhu 0 oC adalah 8,84 cm3. Jika koefisien muai volume air
raksa adalah 1,8 × 10-4/oC, berapakah volume air raksa setelah suhunya dinaikkan
menjadi 100oC?
PERTEMUAN II
1. Pemuaian zat cair
Ketika air dipanaskan dari suhu 00C sampai 40C, volume air ternyata menyusut dan
mencapai volume minimal serta kerapatan maksimal pada suhu 4 0C.Kemudian, setelah
melampaui suhu 40C volume air memuai apabila di panaskan.
“ jadi semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair makam akan semakin besar juga
muai volumenya.
Pemuaian zat cair yang satu dengan yang lain umumnya berbeda, namin zat cair pada
awalnya sama. Untuk seluruh zat cair pemuaian makin besar jika kenaikan suhu bertambah
besar.
Pemuaian zat cair dimanfaatkan dalam penggunaan termometer zat cair, biasanya zat cair yang
digunakan adalah raksa atau alkohol. Sifat naik atau turun zat cair dalam pipa kapiler sebagai
akibat pemuaian zat cair inilah yang digunakan untuk mengukur suhu.
Anomali Air
Hampir semua zat jika dipanaskan akan memuai dan jika didinginkan akan
menyusut. Namun, pada air tidak selalu terjadi seperti itu. Jika dipanaskan dari 0
derajat selsius sampai 4 derajat selsius, volumenya justru menyusut.
Sebaliknya, air akan memuai jika mengalami pendinginan dari 4 derajat selsius
sampai 0 derajat selsius. Hal ini disebut anomali air.
Fenomena anomali air tersebut menjelaskan mengapa pada musim dingin, hanya air
di permukaan danau yang menjadi es sedangkan di bagian bawah ikan-ikan masih
berenang.
Berikut ini tabel koefisien muai volume beberapa zat cair.
Karena zat cair hanya memiliki muai volum (tidak memiliki muai panjang dan muai
luas), maka zat cair hanya memiliki koefisien muai volume (γ).
Besarnya muai volume:
V= V₀ (1 + γ Δt )
Pertambahan volume :
ΔV= γ V₀ Δt
Keterangan :
m = massa zat cair (kg)
ΔV = 6 x 0,004 x 80
2. Air sebanyak 2 liter bersuhu 20o C dipanaskan dalam panci hingga suhunya 50o C. berapa
volume air setelah dipanaskan ? (γ = 210.10-6/o C )
Pembahasan :
Diketahui:
Vo = 2 liter
= 210.10-6/o C
Ditanya: Vt = . . .?
Jawab :
Vt = V o ( 1 + )
= 2 ( 1 + 210.10-6 . 30 )
= 2 ( 1,0063 )
= 2,0126 liter