Anda di halaman 1dari 12

Alat Ukur Tekanan dan Temperatur

Alat ukur digunakan untuk mengetahui suatu besaran atau suatu variabel.
Instrumen adalah alat ukur yang mempunyai sifat komplek, minimal terdiri dari :
a. Sensor untuk menangkap perubahan dari objek yang diukur.
b. Signal Conditioning untuk merubah nilai kekuatan sinyal yang ditangkap.
c. Data Presentation untuk menunjukan besaran nilai pengukuran yang diperoleh.

Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai alat ukur tekanan dan alat ukur temperatur.

A. Alat Ukur Tekanan


Alat ukur tekanan alat yang digunakan untuk mengetahui kondisi/tekanan suatu objek
ukur. Beberapa metode pengukuran tekanan:
 Manometer
U-tube Manometer
Well Type Manometer
Barometer
 DWT
 Elastic Pressure Transducer
Bourdon Tube
Diaphragm Pressure Gage
Bellows
 Electrical
1. Manometer
a. U-tube Manometer

b. Well Type Manometer


Banyak digunakan karena pengukurannya lebih mudah: pembacaan hanya
pada salah satu leher tube.

c. Barometer
Alat ukur tekanan absolute dengan rentang tekanan dari zero absolute
sampai atmospheric pressure.Biasanya dinyatakan dalam mm Hg.
2. Piston Gauge atau sering disebut dengan Dead Weight Tester (DWT)

3. Elastic Pressure Transducer


a. Bourdon Tube
Terdiri pipa lengkung berongga.Digunakan untuk fluida dalam pipa.Tekanan
dalam pipa menyebabkan pipa pada alat berubah bentuk.Tekanan ditentukan dari
perubahan secara mekanik penunjuk pada alat.Tipe bourdon tube adalah C, spiral,
dan helical.

Keuntungan dan kekurangan


• Bersifat portabel • Pengukuran terbatas pada tekanan statis
• Ketelitian cukup tinggi • Terjadi histerisis
• Terpengaruh shock dan vibrasi

b. Diaphragm Pressure Gage


Alat ini menggunakan deformasi elastis dari suatu diafragma (membran) untuk
mengukur perbedaan tekanan yang tidak diketahui dengan tekanan referensi.
Digunakan secara luas untuk tekanan gauge; dan dapat mendeteksi tekanan
rendah: 0 – 4 mm.
Keuntungan dan kekurangan
Respon lebih cepat
Akurasi tinggi (sampai 0,5 % FS)
Linieritas baik jika perubahan tekanan tidak lebih besar dari pada ketebalan
diafragma.
Relatif mahal

c. Bellows
Prinsip operasi didasarkan pada perubahan volume dari element bellows sehingga
diperoleh hubungan yang linear antara tekanan dan simpangan. Digunakan untuk
mengukur tenakan absolut (tekanan rendah) Range: tekanan rendah sampai 155.1
mmHg (3 psi) ; atau sampai 40 mmHg, jika bellows dibuat cukup besar.

Kelebihan
• Biaya pengadaan awal : rendah
• Konstruksi kuat dan sederhana
• Dapat digunakan untuk tekanan rendah dan menengah
• Dapat digunakan untuk mengukur tekanan absolut, tekanan relatif (gauge) dan
tekanan diferensial.
Kekurangan
• Memerlukan kompensasi temperature
• Tidak dapat digunakan untuk mengukur tekanan tinggi.
• Mempunyai histeresis dan drift yang besar.
• Tidak cocok untuk mengukur tekanan yang dinamis.

B. Alat Ukur Temperatur


Rentang skala suhu
Beberapa Metode Pengukuran Suhu
1. Expansion Thermometer 3.Electrical Temperature Instrument
Expansion of solid Resistance thermometer
Expansion of liquid Thermocouple
Expansion of gas Thermistor
2. Filled-System Thermometer 4. Pyrometer
Liquid-filled thermometer Radiation pyrometer
Vapor-pressure thermometer Optical pyrometer
Mercury-filled thermometer

1. Expansion Thermometer
a. Bimetallic Thermometer
Tersedia: –103 s.d. 1004 oF
atau –75 s.d. 540 oC
Ekspansi elemen bimetallic
(dua strip logam). Masing-
masing strip logam mempunyai
koefisien ekspansi termal berbeda. Ketika strip dipanaskan, seiring dengan
naiknya suhu, keduanya berekspansi dengan panjang berbeda. Jarak ekspansi
proporsional terhadap pangkat dari panjang strip dan berbanding terbalik dengan
tebal strip (logam). Pergerakan bimetallic digunakan menggerakkan pointer
sehingga melintasi skala kalibrasi suhu.

Thermometer with spiral Thermometer with helical


bimetallic element bimetallic element

b. Liquid in Glass Thermometer


Salah satu alat ukur suhu yang palin sederhana,
dan digunakan di laboratoriudan industri.
Range: –18.4 s.d. 608 oF atau –120 s.d. 320 oF
Alkohol : untuk suhu sangat rendah Merkuri :
untuk suhu tinggi (merkuri membeku pada
suhu –39 oC) Mudah pecah dan tidak mudah
beradaptasi dengan perubahan suhu, sehingga
penggunaannya di industri terbatas.
Tidak digunakan, jika suhu berfluktuasi akan
diukur dengan akurasi tinggi. Termometer gelas berisi air raksa yang digunakan di
industri: tangki terbuka berisi cairan, kettle, steam line,dan aliran fluida dalam
pipa.
c. Filled-system Thermometer
Jika bulb dipanaskan atau
didinginkan, maka fluida
didalamnya mengembang atau
berkontraksi, sehingga bourdon
tube bergerak. Perpindahan bourdon tube menggerakan pointer untuk membaca
suhu. Cairan pengisi bulb: mercury, ethyl alcohol, xylene, toluene. Koefisien
ekspasi xylene adalah 6 kali mercury.
 Liquid-filled Thermometer
Cairan pengisi bulb: mercury, ethyl alcohol, xylene, toluene.
Koefisian ekspasi xylene adalah 6 kali koef ekspansi mercury, jadi
memungkinkan perancangan bulb kecil.
Kadang-kadang, air digunakan sebagai pengisi bulb
Kriteria yang harus dipenuhi:
1. Tekanan sistem (di dalam bulb) harus lebih besar daripada tekanan uap
cairan pengisi, untuk mencegah penguapan.
2. Cairan pengisi tidak boleh membeku supaya tidak mengganggu
kalibrasi/pembacaan suhu.
 Vapor-pressure Thermometer
Bulb sebagian berisi cairan,
kapiler dan bourdon berisi gas.
Cairan mendidih dan
menghasilkan gas/uap yang
mengisi kapiler dan bourdon.
Cairan terus mendidih sampai
mencapai tekanan uapnya. Di titik P vap cairan berhenti mendidih, kecuali jika
suhu naik. Saat suhu turun, sebagian uap mengembun, dan tekanan turun.
Karena perubahan tekanan ini, bourdon menggerakkan pointer yang dapat
mengindikasikan suhu.

Rentang suhu cairan yang digunakan dalam vapor-pressure thermometer


d. Resistance Thermometer Detector
Karena tahanan logam tertentu berubah
dengan berubahnya suhu, sifat ini
digunakan untuk mengukur suhu. Jika
T ↑ maka R ↑ (vice versa). Elemen
tahanan biasanya panjang (dibentuk
spiral), diselubungi dengan porselin
untuk mencegah hubungan singkat
antara wire dan metal sheath. Jenis-
jenis logam platinum, copper, dan nickel.
Karakteristik beberapa RTD

e. Thermocouple
Prinsip kerja
thermocouple tergantung
dari pengaruh
thermoelectric. Jika salah
satu junction
dipanaskan, arus
mengalir dalam circuit dan dideteksi oleh galvanometer. Jumlah arus yang
dihasilkan tergantung dari perbedaan suhu antara dua junction dan
karakteristiknya. Hal ini pertama kali diteliti oleh Seeback (1821) sehingga
dikenal dengan Seeback Effect.
Penerapan
thermocouple
EMF chart for various thermocouples with free end at 0 oC

f. Radiation Pyrometer
Pyrometry adalah salah satuteknik
pengukuran suhu tanpa kontak fisik,
tetapi suhu fluida dideteksi dengan
mengukur radiasi elektromagnetik.
Dalam pyrometer radiasi, sebuah bodi
hitam digunakan untuk menyerap
panas. Lensa digunakan untuk
menyatukan (focus) energi radiasi
dari bodi. Radiasi
energi diterima oleh detector (thermocouple, thermophile), dan diteruskan ke
recorder, sehingga suhu fluida dapat dibaca. Pryrometer dapat mengukur suhu
tinggi (>1400 oC).

g. Optical Pyrometer

Anda mungkin juga menyukai