Alat ukur digunakan untuk mengetahui suatu besaran atau suatu variabel.
Instrumen adalah alat ukur yang mempunyai sifat komplek, minimal terdiri dari :
a. Sensor untuk menangkap perubahan dari objek yang diukur.
b. Signal Conditioning untuk merubah nilai kekuatan sinyal yang ditangkap.
c. Data Presentation untuk menunjukan besaran nilai pengukuran yang diperoleh.
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai alat ukur tekanan dan alat ukur temperatur.
c. Barometer
Alat ukur tekanan absolute dengan rentang tekanan dari zero absolute
sampai atmospheric pressure.Biasanya dinyatakan dalam mm Hg.
2. Piston Gauge atau sering disebut dengan Dead Weight Tester (DWT)
c. Bellows
Prinsip operasi didasarkan pada perubahan volume dari element bellows sehingga
diperoleh hubungan yang linear antara tekanan dan simpangan. Digunakan untuk
mengukur tenakan absolut (tekanan rendah) Range: tekanan rendah sampai 155.1
mmHg (3 psi) ; atau sampai 40 mmHg, jika bellows dibuat cukup besar.
Kelebihan
• Biaya pengadaan awal : rendah
• Konstruksi kuat dan sederhana
• Dapat digunakan untuk tekanan rendah dan menengah
• Dapat digunakan untuk mengukur tekanan absolut, tekanan relatif (gauge) dan
tekanan diferensial.
Kekurangan
• Memerlukan kompensasi temperature
• Tidak dapat digunakan untuk mengukur tekanan tinggi.
• Mempunyai histeresis dan drift yang besar.
• Tidak cocok untuk mengukur tekanan yang dinamis.
1. Expansion Thermometer
a. Bimetallic Thermometer
Tersedia: –103 s.d. 1004 oF
atau –75 s.d. 540 oC
Ekspansi elemen bimetallic
(dua strip logam). Masing-
masing strip logam mempunyai
koefisien ekspansi termal berbeda. Ketika strip dipanaskan, seiring dengan
naiknya suhu, keduanya berekspansi dengan panjang berbeda. Jarak ekspansi
proporsional terhadap pangkat dari panjang strip dan berbanding terbalik dengan
tebal strip (logam). Pergerakan bimetallic digunakan menggerakkan pointer
sehingga melintasi skala kalibrasi suhu.
e. Thermocouple
Prinsip kerja
thermocouple tergantung
dari pengaruh
thermoelectric. Jika salah
satu junction
dipanaskan, arus
mengalir dalam circuit dan dideteksi oleh galvanometer. Jumlah arus yang
dihasilkan tergantung dari perbedaan suhu antara dua junction dan
karakteristiknya. Hal ini pertama kali diteliti oleh Seeback (1821) sehingga
dikenal dengan Seeback Effect.
Penerapan
thermocouple
EMF chart for various thermocouples with free end at 0 oC
f. Radiation Pyrometer
Pyrometry adalah salah satuteknik
pengukuran suhu tanpa kontak fisik,
tetapi suhu fluida dideteksi dengan
mengukur radiasi elektromagnetik.
Dalam pyrometer radiasi, sebuah bodi
hitam digunakan untuk menyerap
panas. Lensa digunakan untuk
menyatukan (focus) energi radiasi
dari bodi. Radiasi
energi diterima oleh detector (thermocouple, thermophile), dan diteruskan ke
recorder, sehingga suhu fluida dapat dibaca. Pryrometer dapat mengukur suhu
tinggi (>1400 oC).
g. Optical Pyrometer