Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH FISIKA ZAT PADAT

(GETARAN KISI)

Oleh : KELOMPOK 2

Nama : Sulie (ACB 117 013)

Lindae (ACB 117 020)

Dosen Pengampu : Drs. Andi Bustan, M.Si

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PMIPA FKIP

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Getaran Kisi ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga penulis  berterima kasih pada bapak
Drs. Andi Bustan, M.Si selaku Dosen mata kuliah Fisika Zat Padat yang telah memberikan
tugas ini kepada penulis. Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu, penulis berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat
berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik
dan saran yang membangun demi  perbaikan di masa depan.

Palangka Raya, April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTA...............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

1.1 Latar belakang....................................................................................................................1


1.2 Rumusan masalah...............................................................................................................1
1.3 Tujuan penulisan................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2

2.1 Kristal satu dimensi syarat biasa........................................................................................2

2.2 Kristal satu dimensi dengan syarat batas periodik.............................................................5

BAB III PENUTUP........................................................................................................................6

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................6

3.2 Saran............................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk semua macam bahan zat padat, atom-atom di dalamnya tidaklah diam,
melainkan bergerak terhadap kedudukan seimbangnya. Penyerapan energi panas oleh
zat padat menimbulkan terjadinya getaran atom. Energi total dalam zat padat terdiri atas
dua bagian,yaitu energi panas dan bentuk lain yang dapat muncul pada temperatur
rendah. Kedua macam energi tersebut dinamakan sebagai energi dalam (internal energy)
U, dan energi inilah yang menentukan sifat termal suatu zat padat.
Pada kajian ini, bahan zat padat yang di perhatikan berupa kristal. Di dalam kristal
letak susunan atom-atomnya beraturan secara 3 dimensi. Dalam hal demikian itu, atom-
atom kristal yang bergerak terhadap kedudukan seimbangnya tidaklah sukar untuk
disebut sebagai getaran kisi-kisi yang berperan dalam membentuk energi dalam pada
kristal. Ragam (modus) getarannya akan sangat menentukan sifat termal zat padat.
Sedangkan pada logam, adanya konduksi elektron memberikan peran tambahan kepada
kapasitas termalnya.

1.2 Rumusan Masalah


a. apa yang dimaksud dengan getaran kisi?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui apa itu getaran kisi

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kristal satu dimensi dengan syarat biasa


Getaran kisi (lattice vibration) yang disebut juga gelombang kisi merupakan dasar
dari adanya konsep fonon. Gejala ini merupakan getaran kolektif dalam suatu bahan,
yang digambarkan secara sederhana dalam kristal satu dimensi. Kristal yang terdiri dari
(N+1) atom sama, berbentuk rantai lurus monoatomik, dimana kedua ujungnya tetap
dikatakan sebagai kristal dengan syarat batas biasa.
Perhatikan Gambar dibawah ini

Dimana:
L = Panjang rantai (N a)
a = Jarak antara dua atom, disebut vektor translasi
m = massa atom

Gaya antar atom bertetangga dekat, menghasilkan persamaan gerak dalam arah
rantai (dalam hal ini sumbu x ). Dan us adalah pergeseran posisi atom ke-s.

Dari persamaan HK Newton, diperolah:

4
Sehingga terbentuk persamaan berikut

Ini merupakan bentuk persamaan gerak untuk semua atom, hanya harga s yang berbeda.
Dengan syarat batas, pada kedua ujung tetap u0 = 0 dan uN = 0, maka persamaannya
adalah:

Posisi atom x dalam keadaan ( s+1) dan ( s-1 ) adalah xs+1 = (s+1)a dan xs-1 = (s-1)a dan
bila dimasukkan ke persamaan (2) akan menghasilkan:
us+1 = A exp i [k (s+1)a -ωt]
us-1 = A exp i [ k (s-1)a – ωt ]........................................................................(3)

Kemudian dengan memasukkan hasil persamaan (2) dan (3) ke dalam persamaan
(1), maka akan diperoleh:

Bentuk rumusan ω = ω(k) disebut sebagai frekuensi dispersi. Adapun persamaan (2)
secara kenyataan tidak mungkin diterapkan pada gelombang berjalan, melainkan pada
gelombang berdiri atau gelombang dengan bentuk persamaan berikut.
us = u(0) exp(-i ωt) sin(ksa)...........................................................................(5)

Hal-hal yang dapat dikemukakan dari penjelasan di atas adalah sebagai berikut.
a.Untuk kristal tak terhingga, harga k dapat berubah secara konstan di dalam batas

5
daerah Brillouin: . Gambar 3 menunjukkan grafik dari persamaan (3) ω = ω(k) dan

grafik dari persamaan energi yang merupakan persamaan parabola.

Dengan adanya syarat batas u0 = 0 dan uN = 0, maka harga k yang diperkenankan


berubah secara diskret. Nilai-nilai k yang memenuhi, disebut nilai Eigen (kn) yang
apabila dimasukkan kedalam persamaan (5) menghasilkan getaran yang diperbolehkan
atau disebut ragam getaran kisi. Dengan menggunakan persamaan (4) akan
memberikan frekuensi ωn yang diperbolehkan (disebut frekuensi eigen ). Perhatikan
syarat batas : u0 = 0 dan uN = 0, jadi untuk s = N, maka persamaan (5) menjadi :
uN = 0 = u(0)e-ωt sin ( k N a)
berlaku bila kNa = nπ, dimana n = 0, 1, 2,....merupakan bilangan kuantum, yang
menyatakan kediskritan. Sehingga diperoleh:

Dari hubungan panjang gelombang .Akan didapat hubungan:

1
Beberapa kemungkinan nilai eigen dan panjang gelombang yang diperbolehkan
digambarkan sebagai berikut:

λN = 2a merupakan panjang gelombang terpendek yang dapat terjadi.pada ragam


ini, semua atom selalu dalam keadaan diam, hingga tak dapat disebut terjadi
gelombang. Sebagai contoh yaitu penerapannya secara khusus bila k<<0 atau k 

0 , maka pada persamaan (4) sehingga:

Karena pada lalu lihat pada gambar maka:

2
2π ω
Dari hubungan ω = 2πf dan k= maka kecepatan gelombang v adalah: 2 πf =
λ k
dimana f adalah frekuensi getaran. Dalam keadaan k→ 0 dianggap sebagai daerah
frekuensi kontinu, maka kecepatan rambat gelombang adalah:

v=
ω
k
= a
c
M √
= tan θ ...........................................................................................(7)

untuk kristal a=3 A=3 x 10−10 m, c=30N/m, dan massa atom (M)= 3 x 10−26 gram
untuk berat atom sekitar 20, maka v ≈ 104 . Ini merupakan kecepatan yang sama dengan
kecepatan bunyi yang umumnya merambat dalam kristal.

Mengingat ω m = 2
√ c
M
≈ 6 x 10 = s dan frekuensi getarnya f m=
13 −1 ωm

≈ 5 x 1012Hz dan

c
panjang gelombangnya λ = = 60 μm. Ini menunjukkan harga panjang gelombang
fm
yang sesuai dengan infra merah yang diserap kristal untuk getaran atom-atomnya.

2.2 Kristal 1 Dimensi dengan Syarat Batas Periodik

Keadaan ini biarpun berbeda dengan bahasan pada syarat batas biasa, ternyata
memberi hasil yang sama. Hal ini dikarenakan kristal adalah suatu susunan yang
teratur dan periodik, maka dalam Fisika Zat Padat selalu di gunakan cara syarat batas
yang periodik. Kristal sejarak L disambung hingga tersusun tak terhingga, dan
diperoleh kristal ideal (lihat gambar 6).

Untuk keadaan ini, persamaan geraknya serupa bentuknya dengan kristal yaitu :

Yang menghasilkan persamaan us = u(0) exp i ( ksa – ωt ) dengan syarat u(sa+L) =


usa......... (8) Seperti halnya dengan keadaan pada kristal 1 dimensi dengan syarat
batas biasa, maka

akan diperoleh rumus frekuensi seperti terdahulu:

3
Dan dengan memakai syarat batas pada persamaan (8), dan nilai eigen k ditentukan
dari

hubungan exp ikL = 1 atau kL = n(2π), dimana n = 0, ±1, ±2, ±3,.....

Maka

Disini dengan tanda (-) diikut sertakan, karena ini menggambarkan gelombang
berjalan

dalam arah yang berlawanan. Disini arti fisisnya berbeda dengan keadaan syarat batas

biasa. Mengingat adanya batas daerah Brillouin: sedangkan L= Na


2π N
sehingga didapat n max = ± =± . Jadi nilai N ini ditentukan sebagai berikut
L 2

n = 0, ±1, ±2, ±3,..., ±N/2.......................................................... (10)

N −N
Pada keadaan sekarang : n= dan n= akan memberikan panjang gelombang
2 2
λ=2 a menggambarkan gelombang stationer. Sedangkan n=0, λ 0 = tetap
tak ada getaran seperti gambar. Jadi jumlah nilai eigenk n yang menggambarkan ragam
getaran gelombangstationer menjadi:

Fonon yang dinyatakan sebagai gelombang kisi dan mempunyai ragam getaran sesuai

dengan k n disebut gelombang kisi yang terkuantisasi.

Energi fonon En = nħωkn, dimana ℏ=


h

(h=konstanta planck) dan ω km=
4 c sin ¿
M
=

4

a/2). Momentum Fonon Pn = ℏ k n dengan λ = . Fonon seperti halnya foton untuk
kn
gelombang elektromagnet dinyatakan sebagai boson yang mengikuti distribusi Bose
Einstein :

kb T
Bila temperature T = 0, maka f = 0, dan bila temperaturnya tinggi, maka f → . Di

sini terlihat bahwa foton dapat timbul atau muncul bila temperaturnya dinaikkan.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Getaran kisi (lattice vibration) yang disebut juga gelombang kisi merupakan
dasar dari adanya konsep fonon. Gejala ini merupakan getaran kolektif dalam suatu
bahan, yang digambarkan secara sederhana dalam kristal satu dimensi. Kristal yang
terdiri dari (N+1) atom sama, berbentuk rantai lurus monoatomik, dimana kedua
ujungnya tetap dikatakan sebagai kristal dengan syarat batas biasa.

3.2 Saran
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri mupun orang
yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan dimasa depan.

6
DAFTAR PUSTAKA

El-Habsyi, Habib. 2012. Dinamika Kristal. Dilansir dari situs www.academica.edu

diakses tanggal 13 maret 2013.

Drs. Parno, M.Si. 2006. Diktat Kuliah Fisika Zat Padat. Universitas Negeri Malang

Suarika, Komang. 2011. Makalah Fisika Zat Padat. Universitas Ganesa

Anda mungkin juga menyukai