Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Nrgeri 5 Palangka Raya Kelas/Semester : X/II


Mata Pelajaran : Fisika Alokasi Waktu : 75 Menit
Materi : Misteri Tumbukan Topik : Hukum Kekekalan Momentum
Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis konsep energy, usaha (kerja), 4.7 Menerapkan metode ilmiah untuk mengajukan
hubungan usaha dan perubahan energi, gagasan penyelesaian masalah gerak dalam
hukum kekekalan energi, serta penerapan kehidupan sehari-hari, yang berkaitan dalam
peristiwanya dalam sehari-hari. konsep energy, usaha (kerja) dan hukum
kekekalan energy.

Indikator Pencapaian Kompetensi (Ipk)


3.8.5 Menjelaskan konsep Hukum Kekekalan Momentum
3.8.6 Menerapkan hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hari
4.8.1 Mempresentasikan peristiwa bola jatuh ke lantai

Tujuan Pembelajaran Media Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan konsep Hukum 1. Aplikasi WA/ google classroom /google
Kekekalan Momentum from/zoom
2. Buku
2. Menerapkan hukum kekekalan momentum
3. PPT Momentum dan Impuls
dalam kehidupan sehari-hari 4. Referensi lainnnya bisa berupa tambahan materi
3. Siswa dapat memahami konsep dari dari google dan buku lainnya
5. Handphone
peristiwa bola jatuh ke lantai
6. Laptop

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan 1. Melalui aplikasi zoom guru mengucapkan salam pembuka.
(± 15 menit ) “Selamat pagi anak-anak !”
2. Melalui aplikasi zoom guru membimbing peserta didik untuk berdoa
sebelum mulai pembelajaran.
3. Melalui aplikasi zoom guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
peserta didik.
4. Melalui aplikasi zoom guru menyampaikan apersepsi kepada peserta didik.
“ Anak- anak hari ini kita akan memasuki materi baru. Apakah yang
dimaksud dengan Hukum Kekekalan Momentum? Maka hari ini kita akan
membahas tentang Misteri Tumbukan, Melalui aplikasi zoom guru
memberi motivasi kepada peserta didik.
5. Melalui aplikasi zoom guru menyampaikan judul pembelajaran.
6. Melalui aplikasi zoom menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari.
Inti 1. Melaui aplikasi zoom guru menampilkan power point materi Hukum
(± 45 menit ) Kekekalan Momentum dengan berbantuan zoom
2. Melaui zoom guru menyampaikan materi pendahuluan tentang Hukum
Kekekalan Momentum
3. Melaui zoom guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya
mengenai materi yang kurang dipahami yang sebelumnya sudah
disampaikan.
4. Melaui zoom guru menjawab pertanyaan peserta didik.
5. Melalui zoom/google classroom guru memberikan LKS materi Hukum
Kekekalan Momentum
6. Melaui zoom/google classroom guru mengarahkan peserta didik untuk
mengerjakan LKS dalam waktu yang telah ditentukan.
7. Guru memandu pengerjaan LKS dan memberi jawaban bila ada peserta
didik yang bertanya.
8. Melalui zoom/Google Classroom peserta didik mempresentasikan hasil
kerja LKS
9. Melalui Google Classroom guru dan peserta membahas jawaban LKS.
10. Melalui zoom/Google Classroom guru memberikan soal evaluasi.
11. Melalui Google Classroom peserta didik mengerjakan dan mengumpulkan
jawaban soal Evaluasi dalam waktu yang telah ditentukan. (Ditunggu
sampai selesai).
Penutup 1. Melalui Zoom guru menanyakan materi yang sudah dibahas.
(15 menit) 2. Melalui aplikasi zoom guru membimbing peserta didik untuk menarik
kesimpulan.
3. Melalui aplikasi zoom menginformasikan materi yang akan dipelajari
dipertemuan selanjutnya.
4. Melalui Zoom guru meminta seorang siswa untuk memimpin doa
penutup.
5. Mengakhiri pembelajaran dengan salam.

Penilaian
Sikap Lembar Pengamatan Sikap
Pengetahuan Tes Tertulis pada Google Classroom
Palangkaraya, Mei 2021
Mahasiswa PPL-II

Sulie
NIM. ACB 117 013

Menyetujui

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Saulim DT Hutahaean, S.Pd, M.Pd Priska Aprilia, S.Pd


NIP. 19770810 200212 1004 NIP. 19870427 201101 2022

Mengetahui
Kepala Sekolah

Drs. Muhammad Ramli, M.Pd


NIP. 19651110 199303 1006
Lampiran 1

Hukum kekekalan momentum.

Adakah diantara kalian yang pernah melihat sebuah tabrakan di jalan raya? Untuk
diketahui, tabrakan itu sendiri merupakan salah satu contoh momentum. Dalam Fisika,
momentum dari suatu benda didefinisikan sebagai hasil kali massa benda dan
kecepatannya. Atau jika dirumuskan, P = mv.

Hukum Kekekalan Momentum menjelaskan bahwa jika dua buah benda


bertumbukan, maka besar penurunan momentum pada salah satu benda akan bernilai
sama dengan besar peningkatan momentum pada benda lainnya. Ini berarti, total
momentum sistem benda sebelum tumbukan selalu sama dengan total momentum sistem
benda setelah tumbukan.

Seorang penempak menanahan sebuah senapan yang akan ditembakkan. Dalam


keadaan ini, momentum sistem (orang-senapan) nol pada keadaan awalnya. Saat senapan
ditembakkan peluru, keluar peluru dari senapan dengan momentum yang berarah ke
depan. Karena momentum awalnya nol, momentum yang baru muncul pada senapan
muncul sebagai akibat dari munculnya momentum peluru. Dalam hal ini senapan akan
terdorong ke belakang. Momentum ini harus sama nilainya dengan momentum peluru
sehingga kalau dijumlahkan momentumnya harus nol. Secara matematis, hukum
kekekalan momentum dituliskan:

Aplikasi yang sering berguna ketika meninjau hukum kekekalan momentum


adalah menerapakannya dalam peristiwa tumbukan. Dalam tumbukan transfer impuls
yang bekerja pada masing-masing benda sama. Tetapi hal tersebut akan memberikan efek
yang berbeda pada perubahan momentum benda. Selain hukum kekekalan momentum,
tinjaun energi kinetik menjadi sangat penting ketika ingin mengetahui jenis tumbukan.
Dua hukum di atas dapat dituliskan sebagai berikut:
Dengan dua hukum tersebut kita dapat menetapkan dua jenis tumbukan yang terkait dengan
energi kinetik sistem sesudah dan sebelum tumbukan. 

1. Tumbukan lenting sempurna: Suatu tumbukan dimana kekekalan energi kinetik sistem


berlaku. Ini artinya sistem tidak kehilangan energi sama sekali selama tumbukan (e=1). 
2. Tumbukan tidak lenting: Suatu tumbukan dimana kekekalan energi kinetik tidak terpenuhi.
Ini artinya dalam proses tumbukan sistem kehilangan energi kinetik dalam bentuk
pengubahan ke dalam bentuk energi yang lain seperti panan dan bunyi (0 < e < 1).

dalam tumbukan apapun hukum kekekalan momentum akan selalu terpenuhi dan berlaku,
selama tidak ada gaya luar yang mempengaruhi. Jika kedua persamaan diatas digabung,
akan memunculkan suatu persamaan baru yang disebut koefisien restitusi tumbukan.

Persamaan di atas menunjukkan perbandingan selisih dua kecepatan sesudah


tumbukan dengan sebelum tumbukan. Kasus khusus yang sering ditinjau adalah
tumbukan bola dengan lantai dimana bola dijatuhkan dari ketinggian tertentu kemudian
memantul ke ketinggian tertentu pula. 
Koefisien restitusi tumbukan dapat diperoleh dari persamaan diatas, dengan
anggapan gerak benda adalah jatuh bebas (free fall), koefisien restitusi tumbukan dapat
dituliskan dengan persamaan sebagai berikut:

e menunjukkan koefisisen restitusi tumbukan, h1 adalah ketinggian awal benda sebelum


menumbuk lantai, dan h2 adalah ketinggian maksimum bola setelah bertumbukan dengan
lantai.
Lampiran 2

SOAL EVALUASI

1. Merriam bermassa 200 kg menembakkan pelurunya yang bermassa 2 kg dengan laju 200
m/s. Tentukanlah laju pentalan meriam sesaat setelah menembakkan pelurunya!
2. Sebuah perahu massanya 100 kg dinaiki oleh seseorang yang massanya 50 kg. Mula-mula
bergerak dengan kecepatan 10 m/s. Kemudian orang tersebut melompat ke belakang,
berlawanan dengan arah gerak perahu dengan kecepatan 2 m/s. Tentukanlah kecepatan
perahu sesaat setelah orang melompat dari perahu!
3. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 15 meter. Setelah dijatuhkan bola terpental
dengan koefisien restitusi antara bola dan lantai 0,6. Tinggi pantulan pertama bola
tersebut adalah….?

JAWABAN EVALUASI

1. Diketahui.

Laju pentalan meriam setelah menembakkan peluru dihitung dengan Hk kekekalan


momentum

2. Diketahui.

Kecepatan perahu setelah orang loncat dihitung dengan kekekalan momentum.


3. Jawaban no
Diketahui:
h₀ = 15 m
e = 0,6
h₁ = ?
Jawab:

e=
√h1
h0

0,6=

h1
15

0,36= 1
√h
15
e=0,36 x 15
h1 =5,4 m

Lampiran 3
PENILAIAN PENGETAHUAN
Sekolah : SMA Negeri 5 Palangka Raya
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/II
Alokasi waktu : 75 menit
Sko
No Tujuan Soal Kunci Jawaban Soal
r
1. Siswa 4. Merriam bermassa5. Diketahui.
dapat 200 kg menembakkan 6. M = 200 kg
menjelask pelurunya yang7. Mp = 2 kg 30
an konsep bermassa 2 kg dengan 8. V’p = 200 ms-1
Hukum laju 200 m/s.
9. VoM =0
Kekekala Tentukanlah laju
10.
n pentalan meriam Laju pentalan meriam setelah menembakkan peluru
Momentu sesaat setelah dihitung dengan Hk kekekalan momentum
m menembakkan
pelurunya!
Skor maksimum butir 1 30
2. Menerapkan 11. Sebuah perahu
12. Diketahui. 30
hukum massanya 100 kg 13. Mo = 50 kg
kekekalan dinaiki oleh seseorang
14. Mp = 100 kg
momentum yang massanya 50 kg. 15. V0o = V0p = 10 ms-1
dalam Mula-mula bergerak 16. V’0 = -2 ms-1
kehidupan dengan kecepatan 10 17.
sehari-hari m/s. Kemudian orang
tersebut melompat ke Kecepatan perahu setelah orang loncat dihitung dengan
belakang, berlawanan kekekalan momentum.
dengan arah gerak
perahu dengan M0v0o + mpV0p = m0v’0 + mp v’p
kecepatan 2 m/s. (50)(10) + (100)(10) = (50) (-2) + (100)(vp)
Tentukanlah
kecepatan perahu
sesaat setelah orang
melompat dari
perahu!

Skor maksimum butir 2 30


3. Siswa dapat
18. Sebuah bola Diketahui: 40
memahami dijatuhkan dari
konsep dari ketinggian 15 h₀ = 15 m
peristiwa meter. Setelah e = 0,6
bola jatuh dijatuhkan bola
ke lantai terpental h₁ = ?
dengan
koefisien Jawab:


restitusi antara h1
bola dan lantai e=
0,6. Tinggi h0


pantulan h1
pertama bola 0,6=
15
tersebut
adalah….? 0,36= 1
√h
15
e=0,36 x 15
h1 =5,4 m

Skor maksimum butir 3 40


skor perolehan
Nilai= ×100
jumlah skor maksimum
Lampiran 4

PENILAIAN SIKAP
Sekolah : SMA Negeri 5 Palangka Raya
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/II
Alokasi waktu : 75menit
Instrumen penilaian afektif (sikap) berupa lembar observasi. Sikap yang mengembangkan pada
jenjang SMA/MA meliputi:
1. Disiplin
2. Kerjasama
3. Kejujuran
4. Tanggung jawab

A. Indikator Aspek Penilaian

No Sikap Indikator
1. Disiplin  Masuk Zoom tepat waktu
Adalah sikap yang menunjukkan perilaku  Patuh pada tata tertib atau aturan
tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan bersama sekolah.
peraturan.  Mengerjakan/mengumpulkan
tugas sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
 Mengikuti kaidah berbahasa tulis
yang baik dan benar.
2. Keaktifan  Aktif dalam menjawab
Adalah sikap yang menunjukkan siswa pertanyaan yang diajukan guru.
bekerja secara aktif baik untuk menemukan  Aktif dalam bertanya pada hal
ide untuk memecahkan ide untuk sesuatu yang kurang dipahami.
persoalan atau mengaplikasikan apa yang  Berani mengemukakan
diberikan guru dalam mata pelajaran yang pendapat/koreksi bila ada
disajikan kesalahan yang disampaikan guru.
 Mengerjakan setiap tugas yang
diberikan.
3. Kejujuran  Tidak mengambil data milik
Adalah perilaku dapat dipercaya dalam kelompok lain.
perkataan, tindakan dan pekerjaan.  Mengambil dan mencatat data
sesuai dengan yang didapatkan.
 Membuat laporan berdasarkan
hasil yang didapatkan.
 Mempresentasikan hasil
percobaan sesuai data yang
didapatkan.
4. Tanggung jawab  Menerima resiko dari tindakan
Adalah sikap dan perilaku seseorang untuk yang dilakukan serta tidak
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang menyalahkan/menuduh orang lain
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, tanpa bukti yang akurat.
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan  Mengembalikan barang yang
budaya), Negara dan Tuhan Yang Maha Esa. dipinjam.
 Mengakui dan meminta maaf atas
kesalahan yang dilakukan.
 Melaksanakan apa yang pernah
dikatan tanpa di suruh/diminta.

B. Lembar Observasi
Kelas : X MIPA ….
Semester : II
Tahun Ajaran : 2020/2021
Periode pengamatan : Tanggal….s.d….
Nama Kriteria Sikap Jumlah Nilai
No Peserta Disiplin Kerjasama Kejujura Tanggung Skor
Didik n Jawab

Ketentuan:
1 = Jika memenuhi 1 indikator
2 = Jika memenuhi 2 indikator
3 = Jika memenuhi 3 indikatior
4 = Jika memenuhi 4 indikator
Penilaian hasil akhir
Jumlah skor x 4
Nilai =
16(skor maksimal)

Anda mungkin juga menyukai