Kompetensi sikap menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dan
menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia*)
Pasangan KD IPK
3.10 Menerapkan konsep momentum dan 3.10.1 Menjelaskan konsep momentum dan
impuls, serta hukum kekekalan impuls
momentum dalam kehidupan sehari-hari 3.10.2 Menganalisis hubungan momentum dan
impuls
3.10.3 Mendeskripsikan hukum kekekalan
momentum
3.10.4 Menerapkan hukum kekekalan
momentum dalam menyelesaikan
masalah sehari-hari
3.10.5 Mendeskripsikan jenis-jenis tumbukan
3.10.6 Menerapkan hukum kekekalan
momentum dalam menyelesaikan
masalah tumbukkan
4.10 Menyajikan hasil pengujian penerapan 4.10.1 Melakukan percobaan untuk menyelidiki
hukum kekekalan momentum, misalnya hukum kekekalan momentum, misalnya
bola jatuh bebas ke lantai dan balon udara bola jatuh bebas ke lantai
4.10.2 Menyajikan demonstrasi balon udara
2. Konsep
- Momentum adalah ukuran kesukaran untuk memberhentikan atau mengerakkan
suatu benda, dan didefenisikan sebagai hasil kali massa dengan kecepatannya
- Impuls didefenisikan sebagai hasil kali gaya impulsif rata-rata (F) dan selang waktu
singkat (Δt) selama gaya impulsif bekerja
- Teorema impuls momentum menyatakan bahwa impuls yang dikerjakan pada suatu
benda sama dengan perubahan momentum yang dialami benda
- Hukum kekekalan momentum : Dalam peristiwa tumbukan, momentum total sistem
sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total sistem sesaat sesudah
tumbukan, asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem
- Pada tumbukan lenting sempurna, sesaat setelah tumbukan kedua benda bergerak
berlawanan arah dengan arah awalnya dengan kecepatannya masing-masing.
- Pada tumbukan tidak lenting sama sekali, sesaat setelah tumbukan kedua benda
bersatu dan bergerak bersama dengan kecepatan yang sama.
- Pada tumbukan lenting sebagian, sesaat setelah tumbukan satu benda akan diam dan
benda yang lain akan memantulkan, contohnya: tumbukan bola dengan lantai yang
licin.
3. Prosedural
- Percoban penerapan hokum kekekalan Momentum pada bola jatuh bebas ke lantai
dan roket sederhana
4. Metakognitif
- Penerapan hokum kekekalan momentum pada Olah Raga Golf dan penerbangan roket
V. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran: Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi dan Eksperimen
1. Media
2 buah benda yang massanya berbeda, stopwatch, mistar atau meteren, LK, lingkungan
2. Alat Pembelajaran:
Laptop/LCD,
VII. Sumber Belajar
Buku Fisika: Praktis Belajar Fisika untuk Kelas X SMA/MA Program IPA, oleh Aip Sarupudin dkk,
Buku Fisika: Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X SMA/MA Program IPA, oleh Dudi
Indrajid.
Buku Fisika: Fisika Jilid 1, oleh Halliday dan Resnick,Terjemahan Patur Silaban, Ph.D dan Drs.
Erwin Sucipto, M.Sc.
VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan I
B. KEGIATAN INTI
Stimulation (pemberian stimulus) dan Problem Statement 105
(pertanyaan identifikasi masalah)
4. Guru bersama siswa mendemonstrasikan 2 buah benda yang
massanya berbeda yang dijatuhkan dari ketinggian yang sama,salah
seorang siswa dimimta untuk menahan benda yang dijatuhkan
tersebut.Selanjutnya guru menanyakan kepada siswa benda mana
yang lebih sulit untuk menahanya dan kenapa ? (rasa ingin tahu)
5. Peserta didik menjawab pertanyaan guru berdasarkan
demonstrasi tersebut (berani).
Data Collection (mengumpulkan data)
6. Guru membagi peserta didik membentuk kelompok (3 orang)
7. Peserta didik dalam kelompok mengerjakan LK yang diberikan guru
8. Peserta didik dalam kelompok berdiskusi untuk memahami konsep
impuls dan momentum.
9. Peserta didik dalam kelompok berdiskusi untuk memahami hubungan
impuls dan perubahan momentum ( menghargai ).
Verification
10. Peserta didik atau perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
11. Kelompok lain menberikan tanggapan untuk kesempurnaan hasil diskusi
kelompok
Generalization
12. Peserta didik melakukan refleksi secara bersama-sama disertai
penekanan oleh guru. (gotong royong)
13. Guru membimbing peserta didik agar semua aktif dalam diskusi kelas.
C. KEGIATAN PENUTUP 15’
14. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan
pelajaran hari ini yang masih diragukan atau belum mengerti.
(Menghargai)
15. Melalui tanya jawab peserta didik menarik kesimpulan pelajaran .
( kerjasama)
16. Guru menugaskan kepada peserta didik tugas latihan di rumah
17. Guru mengajak peserta didik bersyukur dan berdoa
18. Menyayikan Lagu Wajib Nasional (jika jam 8)
Pertemuan 2
Pertemuan 3
2. Penilaian Keterampilan
a. Aspek yang di nilai
Kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan sikap responsif dan pro-aktif
b. Teknik Penilaian:
Pengamatan.
c. Instrumen Penilaian: terlampir
3. Penilaian Sikap
a. Aspek yang di nilai
Santun, jujur, peduli dalam mempelajari fisika
b. Teknik Penilaian:
Pengamatan.
c. Instrumen Penilaian: terlampir
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
N Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
Nama Siswa BS JJ TJ DS
o Skor Sikap Nilai
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
b. Pengetahuan
Penilaian
Kompeten Level Materi Pembela-
Instru-
si Kognitif jaran Teknik Bentuk men Rubrik
Pengetahua Pengeta- Momentum dan Tes Uraian Terlam -
n huan dan impuls Tertulis pir
Pemaha- Hukum kekekalan Tes Lisan -
man momentum
Aplikasi Momentum, Tes Uraian -
impuls dan Tertulis
hubungan
momentum dan
impuls
Penerapan hukum Tes Uraian -
kekekalan Tertulis
momentum pada
berbagai jenis
peristiwa dan
tumbukkan
Penalaran Penerapan impuls Tes Uraian -
dan momentum Tertulis (HOTS)
pada ayunan
balastik
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
N Baik
Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
o (75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
X. Pembelajaran Remedial
a) Rencana Kegiatan:
1. Peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Pemberian program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakangbahwa
pendidik perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik`
d) Nilai Remedial:
Nilai remedi idealnya dapat lebih tinggi dari KBM. Apabila kebijakan ini diberlakukan,
maka setiap peserta didik (termasuk yang sudah mencapai KKM) berhak mengikuti
remedi untuk memperbaiki nilai sehingga mencapai nilai maksimal (100)
A. LAMPIRAN
1. Lampiran 1:Materi Pembelajaran
2. Lampiran 2: Instrumen Penilaian
LAMPIRAN1:
Konsep
A
Momentum danImpuls
a. Momentum linear
Pernahkah ananda tersenggol oleh seseorang yang berbadan lebih besar dan berlari
kencang? Apakah yang terjadi pada diri ananda? Bagaimana jika yang menyenggol ananda
hanya anak-anak dan berjalan lambat? Sekarang coba perhatikan Gambar 2, dimana gambar
tersebut memperlihatkan tumbukan antara dua mobil yang memiliki kecepatan sama namun
massa berbeda. Menurut Ananda, manakah yang lebih berdampak ketika kedua mobil
bertabrakan? Sebuah meteor, seperti pada gambar 2 akan menimbulkan efek yang sangat luar
biasa jika sampai di bumi. Kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Cobalah Ananda tendang sebuah bola yang sedang diam. Walaupun kontak antara kaki
Ananda dan bola hanya sesaat, namun bola dapat bergerak dengan kecepatan tertentu. Dalam
pengertian momentum, dikatakan bahwa pada bola terjadi perubahan momentum akibat adanya
gaya yang diberikan dalam selang waktu tertentu. Gaya seperti ini, yang hanya bekerja dalam
selang waktu yang sangat singkat, disebut gaya impulsif. Oleh karena itu,perkalian antara gaya
dan selang waktu gaya itu bekerja pada benda disebutimpuls.
Secara matematis, dituliskan sebagai
I = F ∆t
Keterangan :
I = Impuls (N s)
F = Gaya (N)
∆t = Perubahan waktu (s)
Besarnya impuls dapat dihitung dengan menggunakan grafik hubungangayaF terhadap waktu
t (grafik F – t). Perhatikan Gambar 4.
Gaya impulsif yang bekerja pada benda berada pada nilai nol saa
(
v2−v1
F=m Δt
Oleh karena FΔt = impuls dari gayaF, Persamaan 4dapat diartikanbahwa impuls suatu benda
sama dengan perubahan momentum yang dialamibenda tersebut. Secara matematis dituliskan
sebagai:
I = Δp (5)
Momentummerupakan besaran vektor, oleh karena itu arah gerak benda perlu diperhatikan ketika
menyelesaikan soal-soal momentum atau perubahan momentum.
BHukumKekekalan
B Momentum
Seorang nelayan sedang berada dalam perahu yang diam di sungai. Pada suatu waktu, tiba-
tiba ia meloncat dari perahunya ke dalam sungai. Apakah yang terjadi dengan perahu? Saat
penembak melepaskan tembakan, bahu penembak akan terdorong kebelakang. Kenapa hal ini
terjadi? Nah untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan, pelajarilah hukum kekekalan
momentum ini.
Pada keadaan mula-mula nelayan dan perahu berada dalam keadaan diam. Ini berarti
momentum keduanya adalah nol. Ketika nelayan melompat ke dalam sungai maka nelayan akan
memiliki momentum searah arah lompatannya. Karena mula-mula momentum keduanya adalah nol
maka perahu akan memiliki momentum berlawanan dengan momentum nelayan dengan besar
sama. Ini dilakukan dengan bergerak berlawanan dengan gerak nelayan.
Hal yang sama juga terjadi pada penembak (Gambar
8). Mula-mula senapan dan peluru diam dan momentum
sistem adalah nol. Saat peluru ditembakkan, peluru memiliki
momentum ke depan. Agar momentum sistem senapan dan
peluru tetap nol maka senapan juga mendapatkan momentum
yang sama dengan peluru tetapi arahnya berlawan. Dari
uraian ini dapat kita tarik kesimpulanbahwa pada peristiwa
tumbukan momentum sistem sebelum dan sesudah tumbukan
haruslah tetap.
Δp A + ΔpB =0 (6)
Persamaan (5) di atas menunjukkan bahwa perubahan momentum sistem setelah tumbukan
adalah nol.
Persamaan di atas dapat juga ditulis sebagai berikut:
ΔpB= Δp A
p' B −p B = p ' A− pA
p A + p B =p ' A + p ' B
m A v A +m B v B =m A v ' A + mB v ' B (7)
Keterangan :
mA = massa benda A (Kg)
mB = massa benda B (Kg)
vA = kecepatan benda A sebelum tumbukan (m/s)
vB = kecepatan benda B sebelum tumbukan (m/s)
vA’ = kecepatan benda A setelah tumbukan (m/s)
vB’= kecepatan benda B setelah tumbukan (m/s)
Dari persamaan (7) kita dapat simpulkan bahwa jumlah momentum sebelum dan sesudah
peristiwa tumbukan adalah tetap. Ini dikenal dengan Hukum Kekekalan Momentum. Hukum
kekekalan tidak hanya berlaku pada peristiwa tumbukan saja tetapi berlaku pada setiap interaksi
dua buah benda.
CC PeristiwaTumbukan
Pernahkah Ananda menjatuhkan bola tenis ke lantai (Gambar 10)?Bagaimana pantulan
bola setelah betumbukan dengan lantai?Bagaimana ketinggian pantulan bola jika dibandingkan
dengan ketinggian pertama?Sekarang coba perhatikan Gambar 11! Saat sebuah peluru
menumbuk sebuah balok dan peluru tersebut bersarang di dalam balok, jenis tumbukan apakah
yang terjadi? Bagaimana kecepatan kedua benda sesudah tumbukan? Bagaimana hukum
kekekalan momentum berlaku pada peristiwa ini?
Gambar 10. Tumbukan bola tenis dengan Gambar 11. Tumbukan peluru dengan balok
lantai
Fenomena lain adalah saat pemain biliar menumbukkan bola putih ke bola lain (Gambar 12),
Bagaimana kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan? Dapatkah Ananda menjelaskan
perbedaan ketiga jenis tumbukan di atas?
Ketinggian pantulan bola tenis tidak sama dengan ketinggian awal. Semakin lama
ketinggian pantulannya makin berkurang. Ini berarti kecepatan bola tenis juga berkurang. Pada
peristiwa ini dapatkita tarik kesimpulan bahwa tumbukan bola tenis dengan lantai adalah lenting
sebagian.
Peluru yang bersarang di dalam balok menunjukkan kecepatan balok dan peluru setelah
tumbukan adalah sama. Pada kasus ini bisa ditarik kesimpulan bahwa peristiwa tumbukan yang
terjadi adalah tidak lenting sama sekali. Hal berbeda terjadi pada bola biliar. Setelah terjadi
tumbukan bola putih dengan bola lainnya, masing-masing bola bergerak berlawanan. Dari kasus ini
kita dapat tarik kesimpulan bahwa tumbukan yang terjadi adalah tumbukan lenting sempurna.
Untuk membuktikan kesimpulan yang telah kita buat maka ikutilah uraian berikut inidengan
semangat dan sungguh-sungguh.
Peristiwa tumbukan akan terjadi jika sebuah benda yang bergerak mengenai benda lain
yang sedang diam ataupun begerak. Misalnya tumbukan dua bola, tumbukan dua mobil dan lain
lain. Pada kesempatan ini, pembahasan dibatasi pada tumbukan sentral lurus yaitu tumbukan
antardua benda yang arah geraknya berimpit dengan garis penghubung titik berat kedua benda,
sehingga arah kecepatan benda-benda yang bertumbukan berimpit dengan garis-garis
penghubung tersebut. Pada tumbukan jenis ini, jumlah energi sistem biasanya tidak selalu tetap.
Hal ini dikarenakan ada sebagian energi kinetik yang diubah menjadi kalor dan/atau bunyi pada
saat tumbukan. Adapun jumlah momentum sistem selalu tetap.
Tumbukan sentral lurus dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu
tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian,
tumbukan tidak lenting sama sekali.
a. Tumbukan Lenting Sempurna
Tumbukan lenting sempurna adalah tumbukan antara
dua benda yang jumlah energi kinetiknya tetap. Dengan
demikian, pada tumbukan lenting sempurna berlaku,
ketentuan sebagai berikut: Gambar 12: Tumbukan bola biliar
a) Hukum kekekalan momentum
m A v A +m B vB =m A v ' A + mB v ' B (8)
b) Hukum kekekalan energi kinetik
Ek A + EkB= Ek A ' + Ek B '
1
m v +1 m v =1 m v ' 2+1 m v '2
2 A 22 B 2 2 A A 2 B B
A B
m Av + v 2=m A v ' +m 2
v '2
m
B
A B B
(9)
2 B
A
Jika persamaan 9 dibagi dengan persamaan 8 akan diperoleh:
v A −v B=v B '−v A '
v A '−v B '=−( v A −vB )
v A '−v B '
v A −v B =−1
)(−
v A ' −v B '
)
v A −v B
=e
Faktor e merupakan kooefesien restitusi atau koefesien kelentingan.
Untuk:
Tumbukan lenting sempurna e = 1
Tumbukan lenting sebagian 0 <e< 1
Tumbukan tidak lenting sama sekali e=0
b. Tumbukan Lenting Sebagian
Pada tumbukan lenting sebagian hanya berlaku Hukum Kekekalan Momentum, sedangkan
Hukum Kekekalan Energi Kinetik tidak berlaku. Energi kinetik benda setelah tumbukan lebih
kecil daripada sebelum tumbukan.
Ek=1 mA v 2 +1 m B v 2
2 A 2 B
Ek ' = m A v A' 2+1 2m
1
v'2
2 B B
Besarnya energi kinetik yang berubah menjadi energi kalor adalah sebesar Δ Ek=Ek −Ek '.
Salah satu contoh tumbukan lenting sebagian adalah
tumbukan bola karet atau tumbukan kelereng dengan lantai.
Gambar 14 di samping menunjukkan sebuah bola h1
dijatuhkan pada ketinggian h1 di atas lantai. Setelah
v h2 v’
menumbuk lantai dengan kecepatan v1 , bola terpantul
vertikal ke atas dengan kecepatan v1 hingga mencapai
'
√
h2
e=
h1 (11)
c. Tumbukan tidak Lenting sama Sekali
Pada tumbukan tidak lenting sama sekali, setelah terjadi tumbukan benda bergerak
bersama- sama dengan kecepatan yang sama. Koefesien restitusi e = 0 dan hanya hukum
kekekalan momentum yang berlaku pada jenis tumbukan ini.
m A v A +m B v B =( mA + m B ) v '
Ayunan balistik merupakan salah satu contoh tumbukan tidak lenting sama sekali. Ayunan
balistik digunakan untuk mengukur laju peluru. Ayunan terdiri dari sebuah balok dengan massa
mb yang digantung dengan tali dengan panjang l. Kemudian balok ditembak dengan peluru
bermassa mp dan memiliki kecepatan vp. Setelah peluru menumbuk balok dan peluru bersarang
pada balok, balok dan peluru bergerak bersama-sama dengan kecepatan v’, lalu berayun hingga
mencapai ketinggian h. Pada sistem ini berlaku:
a) Hukum Kekekalan Momentum
Pada saat terjadi tumbukan antara peluru dan balok, berlaku hukum kekekalan
momentum sebagai berikut:
m p v p =( m b + m p ) v '
Kecepatan peluru
adalah:
( m p +mb )
v =
v' (12)
b) Hukum Kekekalan Energi p
Mekanik mp
Selama berayun, berlaku hukum Kekekalan Energi Mekanik sehingga energi
kinetik peluru bersama balok (bandul) pada saat mulai berayun sama dengan energi
potensial bandul pada kedudukan tertinggi. Dengan demikian didapatkan:
1
(m
2
+m
p
) b v ' 2 =( m p+ mb ) gh
v '=√2 gh (13)
Jika persamaan 13 disubstitusikan ke persamaan 12 maka akan diperoleh:
(m p +mb)
v = √ 2
gh (14)
p
m
D p
Persamaan di atas merupakan persamaan kecepatan peluru menumbuk bandul
Kisi-Kisi Soal
Materi Kelas/ Indikator Butir Level Bentuk Nomor
KD/IPK
Semester Soal Kognitif Soal Soal
3.10.1 Momentum X / Peserta didik C2 Uraian 1
Menjelaska dan impuls Semester 2 diminta untuk
n konsep menjelaskan
momentum konsep
dan impuls momentum dan
impuls
3.10.2 Hubungan X/ Diberi besaran- C4 Uraian 2
Menganalisi momentum Semester 2 yang terkait
s hubungan dan impuls tentang
momentum momentum dan
dan impuls impuls,peserta
didik dapat
menentukan
besaran terkait.
3.10.3 Hukum X/ Diberi gambar C3 Uraian 3.
Mendeskrip kekekalan Semester 2 dan data tentang
sikan momentum hokum kekekalan
hukum momentum,pese
kekekalan rta didik dapat
momentum menentukan
besaran terkait
3.10.4 Hukum X/ Diberikan data C4 Uraian 4
Menerapka kekekalan Semester 2 tentang 2 buah
n hukum momentum benda yang
kekekalan dalam bergerak,peserta
momentum didik dapat
menyelesai
dalam menentukan
kan
menyelesai besaran terkait
kan masalah
sehari-hari yang
masalah
berhubungan
sehari-hari
demgan hokum
kekekalan
momentum
3.10.5 jenis-jenis X/ Peserta didik C2 Uraian 5
Mendeskrip tumbukan Semester 2 dapat
sikan jenis- menjelaskan
jenis tentang jenis-
tumbukan jenis tumbukan
3.10.6 hukum X/ Diberikan C4 Uraian 6
Menerapka kekekalan Semester 2 gambar peristiwa
n hukum momentum tumbukan,pesert
kekekalan dalam a didik dapat
momentum
menyelesai menghitung
dalam
menyelesai kan besaran terkait
kan masalah dari peristiwa
masalah tumbukkan tersebut.
tumbukkan
Kartu Soal 1
Kartu Soal
(Uraian)
Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan
momentum dalam kehidupan sehari-hari
IPK : Menjelaskan konsep momentum dan impuls
Materi : konsep momentum dan impuls
Level Kognitif : C2
Pedoman penskoran:
No Uraian Jawaban Skor
A Momentum adalah ukuran kesukaran untuk memberhentikan suatu 2
benda. Momentum sering disebut dengan jumlah gerak. Momentum
suatu benda yang bergarak didefenisikan sebagai hasil perkalian
antara massa dengan kecepatan benda. Momentum merupakan
besaran vector arah momentum searah dengan arah kecepatan benda
B Impuls adalah hasil kali gaya dengan waktu yang dibutuhkan oleh 2
gaya tersebut bergerak
Total Skor 4
Kartu Soal 2
Kartu Soal
(Uraian)
Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan
momentum dalam kehidupan sehari-hari
IPK : Menganalisis hubungan momentum dan impuls
Materi : hubungan momentum dan impuls
Level Kognitif : C4
Soal : Sebuah bola bergerak ke utara dengan kelajuan 36 km/jam, kemudian bola ditendang ke
Selatan dengan gaya 40 N hingga kelajuan bola menjadi 72 km/jam ke Selatan. Jika massa
bola 800 gram tentuka :
a. Impuls pada peristiwa tersebut
b. Lamanya bola bersentuhan dengan
a I = ∆P 3
I = m.Vt – m.V0
I = m(Vt – V0)
= 0,8 (-20 – 10)
= 0,8 – 30
= - 24 kg m/s (tanda negatif menyatakan arahnya ke selatan)
b I = F ∆t 3
I
∆t =
F−24 kgm / s
=
−40 kgm / s2
= 0.6 s
Total Skor 8
Kartu Soal 3
Kartu Soal
(Uraian)
Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan
momentum dalam kehidupan sehari-hari
IPK : Mendeskripsikan hukum kekekalan momentum
Materi : hukum kekekalan momentum
Level Kognitif : C3
Sebuah meriam kuno diletakkan di atas sebuah kendaraan. Berat kendaraan termasuk
meriam sebesar 2.000 kg. Kendaraan mula-mula diam. Setelah meriam menembakan
peluru, kendaraan mulai bergerak. Hitunglah kecepatan kendaraan akibat tolakan peluru
jika kecepatan peluru 4,00 m/s dan massanya peluru 3 kg!
Pedoman penskoran:
No Uraian Jawaban Skor
Diketahui : m k = 2.000 kg 2
m p = 3 kg
v' p = 4,00
m/s v p = 0
m/s
v k = 0 m/s
Ditanyakan : v' k = ...?
p1=p2 5
m k v k + m p v p = m k v' k + m p v' p
2.000 × 0 = 2.000 × v' k + 3 × 4.00
0 = 2.000 v' k + 1.200
v' k =-1.200 /2.000
= - 0,6 m/s
(tanda negatif menunjukkan bahwa arah gerak
kendaraan berlawanan
dengan arah gerak peluru)
Total Skor 7
Kartu Soal 4
Kartu Soal
(Uraian)
Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan
momentum dalam kehidupan sehari-hari
IPK : Menerapkan hukum kekekalan momentum dalam menyelesaikan masalah
sehari-hari
Materi : Hukum kekekalan momentum
Level Kognitif : C4
Seseorang dengan massa 50 kg naik perahu yang bermassa 200 kg yang bergerak dengan
kecepatan 10 m/s. Tiba-tiba orang tersebut meloncat dari perahu dengan kecepatan 2 m/s
searah dengan arah gerak perahu. Berapakah kecepatan perahu sesaat orang meloncat?
Pedoman penskoran:
No Uraian Jawaban Skor
Diket : mo = 50 kg ;vo = vP = 10 1
m/s mP = 200 kg ; vo' = 2 m/s
Jawab : 3
movo + mPvP = movo' +
mPvP' 500 + 2000 = 100 +
200vP'
200vP' = 2400
vP' = 12 m/s
5
Total Skor
Kartu Soal 5
Kartu Soal
(Uraian)
Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan
momentum dalam kehidupan sehari-hari
IPK : Mendeskripsikan jenis-jenis tumbukan
Materi : jenis-jenis tumbukan
Level Kognitif : C2
Pedoman penskoran:
No Uraian Jawaban Skor
A Tumbukan elastis sempurna atau lenting sempurna adalah tumbukan 2
dua benda atau lebih yang memenuhi hukum kekekalan momentum dan
hukum kekekalan energy kinetik. Pada tumbukan ini memiliki
koefisien restitusi satu, e = 1. Pada tumbukan ini, kecepatan relative
sesaat sesudah tumbukan sama dengan minus kecepatan relative sesaat
sebelum tumbukan
B Pada tumbukan elastis (lenting) sebagian juga berlaku kekekalan 2
momentum, tetapi energi kinetiknya hilang sebagian. Koefisien restitusi
pada tumbukan ini memiliki nilai antara nol dan satu (0 < e < 1)
Total Skor 6
Kartu Soal 6
Kartu Soal
(Uraian)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan
momentum dalam kehidupan sehari-hari
IPK : Menerapkan hukum kekekalan momentum dalam menyelesaikan masalah
tumbukkan Materi
Level Kognitif
: hukum kekekalan momentum
: C4
soal : sebutir peluru 10 gram di tembakkan menuju sebuah bandul balistik yang massanya 2 kg
seperti gambar di samping ini. peluru terbenam dalam balok, setelah tumbukan sistim naik
sejauh 20 cm jika panjang tali 40 cm . tentukanlah:
a. kecepatan awal peluru
b sudut penyimpangan bandul
Pedoman penskoran:
No Uraian Jawaban Skor
Diket: mp= 10 g = 0,01kg: mb: 2 kg : h= 20 cm : l= 10 cm 2
Tanya: vp=………….? Θ=.............?
a mp vp + mb vb = ( mp + mb ) 4
v’ v’ = √2.g.h = √ 2.10.0,2 =
2 0,01 vp + 0 = ( 0,01 + 2 )
2
vp = 204 m/s
b Θ = 600 2
Total Skor 8
Rubrik:
Aspek yang Penilaian
dinilai 1 2 3
Komunikasi Tidak ada Komunikasi sedang Komunikasi
komunikasi Lancar dan baik
Sistematika Penyampain tidak Sistematika Sistematika
penyampaian sistematis penyampaian penyampaian baik
sedang
Wawasan Wawasan kurang Wawasan sedang Wawasan luas
Keberanian Tidak ada Keberanian sedang Keberanian baik
keberanian
Antusias Tidak antusias Antusias sedang Antusias dalam
kegiatan
Penampilan Penampilan kurang Penampilan sedang Penampilan baik
Aspek Yang
No. Nilai Kriteria SKOR (1-5)
a. Menentukan alat percobaan
1 Persiapan
b. Mendesain alat percobaan
a. Pengumpulan data
2 Pelaksanaan b. Kelengkapan data
c. Pengolahan data
a. Sistematika laporan
b. Penggunaan bahasa
3 Pelaporan
c. Penulisan
d. tampilan
TOTAL SKOR