Anda di halaman 1dari 32

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA N HARAPAN BUNDA


Matapelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Momentum dan Impuls
Alokasi Waktu : 3 pertemuan (9 x 45 menit)

I. Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi sikap menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dan
menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia*)

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

II. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Pasangan KD IPK
3.10 Menerapkan konsep momentum dan 3.10.1 Menjelaskan konsep momentum dan
impuls, serta hukum kekekalan impuls
momentum dalam kehidupan sehari-hari 3.10.2 Menganalisis hubungan momentum dan
impuls
3.10.3 Mendeskripsikan hukum kekekalan
momentum
3.10.4 Menerapkan hukum kekekalan
momentum dalam menyelesaikan
masalah sehari-hari
3.10.5 Mendeskripsikan jenis-jenis tumbukan
3.10.6 Menerapkan hukum kekekalan
momentum dalam menyelesaikan
masalah tumbukkan
4.10 Menyajikan hasil pengujian penerapan 4.10.1 Melakukan percobaan untuk menyelidiki
hukum kekekalan momentum, misalnya hukum kekekalan momentum, misalnya
bola jatuh bebas ke lantai dan balon udara bola jatuh bebas ke lantai
4.10.2 Menyajikan demonstrasi balon udara

III. Tujuan Pembelajaran


Melalui model Pembelajaran Discovery Learning Peserta Didik dapat menerapkan konsep
momentum dan impuls, serta hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hari
dan menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kekekalan momentum, misalnya bola
jatuh bebas ke lantai dan roket
IV. Materi Pembelajaran
1. Momentum dan impuls
2. Teorema momentum dan impuls
3. Hokum kekekalan momentum
4. Jenis-jenis tumbukkan

Unsur Materi Pembelajaran


1. Faktual
- Mobil bergerak,
- Permaian bola kaki dan volley Ball
- Mobil bertabrakan, permainan Bilyar
- Tabrakan truk dengan sedan

2. Konsep
- Momentum adalah ukuran kesukaran untuk memberhentikan atau mengerakkan
suatu benda, dan didefenisikan sebagai hasil kali massa dengan kecepatannya
- Impuls didefenisikan sebagai hasil kali gaya impulsif rata-rata (F) dan selang waktu
singkat (Δt) selama gaya impulsif bekerja
- Teorema impuls momentum menyatakan bahwa impuls yang dikerjakan pada suatu
benda sama dengan perubahan momentum yang dialami benda
- Hukum kekekalan momentum : Dalam peristiwa tumbukan, momentum total sistem
sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total sistem sesaat sesudah
tumbukan, asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem
- Pada tumbukan lenting sempurna, sesaat setelah tumbukan kedua benda bergerak
berlawanan arah dengan arah awalnya dengan kecepatannya masing-masing.
- Pada tumbukan tidak lenting sama sekali, sesaat setelah tumbukan kedua benda
bersatu dan bergerak bersama dengan kecepatan yang sama.
- Pada tumbukan lenting sebagian, sesaat setelah tumbukan satu benda akan diam dan
benda yang lain akan memantulkan, contohnya: tumbukan bola dengan lantai yang
licin.

3. Prosedural
- Percoban penerapan hokum kekekalan Momentum pada bola jatuh bebas ke lantai
dan roket sederhana

4. Metakognitif
- Penerapan hokum kekekalan momentum pada Olah Raga Golf dan penerbangan roket

V. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran: Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi dan Eksperimen

VI. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran

1. Media
2 buah benda yang massanya berbeda, stopwatch, mistar atau meteren, LK, lingkungan

2. Alat Pembelajaran:
Laptop/LCD,
VII. Sumber Belajar
Buku Fisika: Praktis Belajar Fisika untuk Kelas X SMA/MA Program IPA, oleh Aip Sarupudin dkk,
Buku Fisika: Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X SMA/MA Program IPA, oleh Dudi
Indrajid.
Buku Fisika: Fisika Jilid 1, oleh Halliday dan Resnick,Terjemahan Patur Silaban, Ph.D dan Drs.
Erwin Sucipto, M.Sc.
VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan I

KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU


A. KEGIATAN PENDAHULUAN 15’
1. Berdo’a ,tilawah Al-Qur’an, tahfizd dan menyayikan lagu Indonesia raya
(jika jam 1). (religi dan rasa nasionalisme)
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik. (disiplin)
3. Peserta didik menerima informasi tentang IPK, garis besar kegiatan
pembelajaran dan teknik penilaian yang digunakan

 Memberikan motivasi belajar


- Pada saat pelaksanaan Qurban sering terdengar berita di TV ,ada hewan
qurban (sapi) yang mengamuk. Seandainya orang disekitar lengah saat
menghadapi sapi yang sedang marah tersebut, ia akan diseruduk oleh sapi
sehingga bisa terpental jauh. Kenapa orangs bisa terpental jauh? Bagaimana
fisika menjelaskannya?
 Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari
- Jika suatu benda bergerak, maka ada dua besaran yang terkandung pada
besaran tersebut (yaitu massa dan kecepatan), besaran apa sajakah yang
dimaksud?

B. KEGIATAN INTI
 Stimulation (pemberian stimulus) dan Problem Statement 105
(pertanyaan identifikasi masalah)
4. Guru bersama siswa mendemonstrasikan 2 buah benda yang
massanya berbeda yang dijatuhkan dari ketinggian yang sama,salah
seorang siswa dimimta untuk menahan benda yang dijatuhkan
tersebut.Selanjutnya guru menanyakan kepada siswa benda mana
yang lebih sulit untuk menahanya dan kenapa ? (rasa ingin tahu)
5. Peserta didik menjawab pertanyaan guru berdasarkan
demonstrasi tersebut (berani).
Data Collection (mengumpulkan data)
6. Guru membagi peserta didik membentuk kelompok (3 orang)
7. Peserta didik dalam kelompok mengerjakan LK yang diberikan guru
8. Peserta didik dalam kelompok berdiskusi untuk memahami konsep
impuls dan momentum.
9. Peserta didik dalam kelompok berdiskusi untuk memahami hubungan
impuls dan perubahan momentum ( menghargai ).
 Verification
10. Peserta didik atau perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
11. Kelompok lain menberikan tanggapan untuk kesempurnaan hasil diskusi
kelompok
 Generalization
12. Peserta didik melakukan refleksi secara bersama-sama disertai
penekanan oleh guru. (gotong royong)
13. Guru membimbing peserta didik agar semua aktif dalam diskusi kelas.
C. KEGIATAN PENUTUP 15’
14. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan
pelajaran hari ini yang masih diragukan atau belum mengerti.
(Menghargai)
15. Melalui tanya jawab peserta didik menarik kesimpulan pelajaran .
( kerjasama)
16. Guru menugaskan kepada peserta didik tugas latihan di rumah
17. Guru mengajak peserta didik bersyukur dan berdoa
18. Menyayikan Lagu Wajib Nasional (jika jam 8)

Pertemuan 2

KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU


A. KEGIATAN PENDAHULUAN 15’
1. Berdo’a ,tilawah Al-Qur’an, tahfizd dan menyayikan lagu Indonesia raya
(jika jam 1).
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
3. Peserta didik menerima informasi tentang IPK, garis besar kegiatan
pembelajaran dan teknik penilaian yang digunakan
4.
 Guru memberikan motivasi belajar
- Jika truk dan sedan bergerak dengan kecepatan yang sama, manakah yang
lebih sukar dihentikan, truk atau sedan?
 Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari
- Apa yang dimaksud dengan impuls dan momentum?
B. KEGIATAN INTI
 Stimulation (pemberian stimulus) dan Problem Statement 105
(pertanyaan identifikasi masalah)
5. Guru menampilkan video mobil tabrakan dan ayunan Newton
untuk mendefenisikan hukum kekekalan momentum melalui
kegiatan demonstrasi kelas
6. Peserta didik mengajukan pertanyaan berdasarkan demonstrasi yang
di amati

 Data Collection (mengumpulkan data)


7. Guru membagi peserta didik membentuk kelompok (3 – 4 orang)
8. Peserta didik dalam kelompok mengerjakan percobaan sederhana hukum
kekekalan momentum pada peristiwa tumbukan dengan panduan LK yang
diberikan guru
9. Peserta didik dalam kelompok berdiskusi untuk menjelaskan hasil
percobaan hukum kekekalan momentum pada peristiwa tumbukan
10. Peserta didik dalam kelompok mengerjakan percobaan sederhana
aplikasi
hukum kekekalan momentum dengan panduan LK yang diberikan guru
11. Peserta didik dalam kelompok berdiskusi untuk menjelaskan hasil
percobaan aplikasi hukum kekekalan momentum
 Verification
12. Peserta didik atau perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
13. Kelompok lain memberikan tanggapan untuk kesempurnaan hasil
diskusi kelompok
 Generalization
14. Peserta didik melakukan refleksi secara bersama-sama disertai
penekanan oleh guru.
15. Guru membimbing peserta didik agar semua aktif dalam diskusi kelas.
C. KEGIATAN PENUTUP 15’
16. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menanyakan pelajaran hari ini yang masih diragukan atau belum
mengerti.
17. Melalui tanya jawab peserta didik menarik kesimpulan pelajaran
18. Guru menugaskan kepada peserta didik tugas latihan di rumah
19. Guru mengajak peserta didik bersyukur dan berdoa
20. Menyayikan Lagu Wajib Nasional (jika jam 8)

Pertemuan 3

KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU


A. KEGIATAN PENDAHULUAN 15’
1. Berdo’a ,tilawah Al-Qur’an, tahfizd dan menyayikan lagu Indonesia raya
(jika jam 1).
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
3. Peserta didik menerima informasi tentang IPK, garis besar kegiatan
pembelajaran dan teknik penilaian yang digunakan
4.
 Memotivasi peserta didik dalam pembelajaran secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari
 Pernahkah kalian menyaksikan tabrakan sepeda motor dengan mobil ? apa
yang terjadi dengan motor dan mobil itu, mengapa hal itu bisa terjadi ?
 Seorang pemain biliar menyodok bola putih secara perlahan tanpa
memberi efek putaran menuju bola merah yang diam. Bola putih
kemudian menumbuk bola merah dan bola merah bergerak dengan
kecepatan hampir sama dengan kecepatan datangnya bola putih. Mengapa
hal itu bisa terjadi ?
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari
 Bagaimana bunyi hukum kekekalan momentum
 Apa yang dimaksud dengan hukum kekekalan energi kinetik ?
B. KEGIATAN INTI
 Stimulation (pemberian stimulus) dan Problem Statement 105’
(pertanyaan identifikasi masalah)
5. Meminta peserta didik mengamati video kecelakaan maut di jalan raya,
sodokan bola biliard dan pemukulan bola golf serta demonstrasi
tumbukan antara dua buah bola pejal
6. Peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang video
dan demonstrasi yang telah diamati

 Data Collection (mengumpulkan data)


7. Guru membagi peserta didik membentuk kelompok (3 – 4 orang)
8. Peserta didik membaca bahan ajar dan lembar kerja yang telah
dibagikan oleh guru dan mendiskusikan mengenai :
a. Konsep tumbukan
b. Jenis-jenis tumbukan
c. Tumbukan lenting sempurna dan syarat-syarat terjadi tumbukan
lenting sempurna
d. soal-soal aplikasi tumbukan lenting sempurna yang terdapat pada
bahan pembelajaran dengan menggunakan berbagai sumber belajar
e. melakukan percobaan tumbukan tidak lenting sama sekali
menggunakan kereta dinamik dan plastisin melalui panduan LK
yang telah dibagikan
f. menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran tumbukan tidak lenting sama sekali yang telah
dilakukan
g. melakukan percobaan tumbukan lenting sebagian dengan
menjatuhkan bola ke lantai melalui panduan LK yang telah
dibagikan
h. mendiskusikan hasil percobaan dan menganalisis data percobaan
dalam bentuk grafik
i. menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran tumbukan lenting sebagian yang telah dilakukan
j.
 Verification
9. Peserta didik atau perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
10. Kelompok lain memberikan tanggapan untuk kesempurnaan hasil
diskusi kelompok
 Generalization
11. Peserta didik melakukan refleksi secara bersama-sama disertai
penekanan oleh guru.
12. Guru membimbing peserta didik agar semua aktif dalam diskusi kelas.
C. KEGIATAN PENUTUP 15’
13. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan
pelajaran hari ini yang masih diragukan atau belum mengerti.
14. Melalui tanya jawab peserta didik menarik kesimpulan pelajaran
15. Guru menugaskan kepada peserta didik tugas latihan di rumah
16. Guru mengajak peserta didik bersyukur dan berdoa
17. Menyayikan Lagu Wajib Nasional (jika jam 8)

IX. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Pengetahuan
a. Aspek yang di nilai
Pemahaman, aplikasi dan penalaran
b. Teknik Penilaian:
Tes tulis, tes lisan, dan presentasi.
c. Instrumen Penilaian: terlampir

2. Penilaian Keterampilan
a. Aspek yang di nilai
Kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan sikap responsif dan pro-aktif
b. Teknik Penilaian:
Pengamatan.
c. Instrumen Penilaian: terlampir

3. Penilaian Sikap
a. Aspek yang di nilai
Santun, jujur, peduli dalam mempelajari fisika
b. Teknik Penilaian:
Pengamatan.
c. Instrumen Penilaian: terlampir
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
N Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
Nama Siswa BS JJ TJ DS
o Skor Sikap Nilai
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

b. Pengetahuan
Penilaian
Kompeten Level Materi Pembela-
Instru-
si Kognitif jaran Teknik Bentuk men Rubrik
Pengetahua Pengeta- Momentum dan Tes Uraian Terlam -
n huan dan impuls Tertulis pir
Pemaha- Hukum kekekalan Tes Lisan -
man momentum
Aplikasi Momentum, Tes Uraian -
impuls dan Tertulis
hubungan
momentum dan
impuls
Penerapan hukum Tes Uraian -
kekekalan Tertulis
momentum pada
berbagai jenis
peristiwa dan
tumbukkan
Penalaran Penerapan impuls Tes Uraian -
dan momentum Tertulis (HOTS)
pada ayunan
balastik

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
N Baik
Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
o (75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal
dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)


- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

X. Pembelajaran Remedial
a) Rencana Kegiatan:
1. Peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Pemberian program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakangbahwa
pendidik perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik`

b) Bentuk Pelaksanaan Remedial:


1. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
2. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
3. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
4. Pemanfaatan tutor sebaya.
5. dan lain-lain, yang semuanya diakhiri dengan ulangan

c) Teknik Pembelajaran Remedial:


1. Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik
yang mengikuti remedial maksimal 20%
2. Penugasan kelompok diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah peserta
didik yang mengikuti remedi kurang dari 50%
3. Pembelajaran ulang diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah peserta didik
yang mengikuti remedi lebih dari 50 %

d) Nilai Remedial:
Nilai remedi idealnya dapat lebih tinggi dari KBM. Apabila kebijakan ini diberlakukan,
maka setiap peserta didik (termasuk yang sudah mencapai KKM) berhak mengikuti
remedi untuk memperbaiki nilai sehingga mencapai nilai maksimal (100)

A. LAMPIRAN
1. Lampiran 1:Materi Pembelajaran
2. Lampiran 2: Instrumen Penilaian

Mengetahui Simawang, Mei 2018


Kepala SMAN 2 Rambatan . Guru Mata Pelajaran

Syafrizal, S.Pd,MM Nurhuda Arif, S.Pd


NIP. 196108021985011001 NIP. 197807152006042045
Catatan Kepala Sekolah
.......................................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................

LAMPIRAN1:

Konsep
A
Momentum danImpuls
a. Momentum linear

Pernahkah ananda tersenggol oleh seseorang yang berbadan lebih besar dan berlari
kencang? Apakah yang terjadi pada diri ananda? Bagaimana jika yang menyenggol ananda
hanya anak-anak dan berjalan lambat? Sekarang coba perhatikan Gambar 2, dimana gambar
tersebut memperlihatkan tumbukan antara dua mobil yang memiliki kecepatan sama namun
massa berbeda. Menurut Ananda, manakah yang lebih berdampak ketika kedua mobil
bertabrakan? Sebuah meteor, seperti pada gambar 2 akan menimbulkan efek yang sangat luar
biasa jika sampai di bumi. Kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Gambar 2. Dua mobil dengan massa berbeda.


Gambar 3. Tumbukan sebuah meteor
Pada Gambar 2, mobil yang bermassa lebih kecil biasanya mengalami kerusakan yang
lebih parah. Sedangkan pada Gambar 3biasanya meteor yang sampai ke bumi memiliki
kecepatan yang sangat besar walaupun hanya bermassa sangat kecil. Dari kedua kasus ini dapat
kita tarik kesimpulan bahwa massa dan kecepatan suatu benda berpengaruh pada dampak
tumbukan, semakin besar massa atau kecepatan maka dampak yang ditimbulkannya ketika
menumbuk sesuatu juga semakin besar.
Dampak yang ditimbulkan oleh gambar 1 maupun gambar 2 ini dinamakan dengan
momentum. Jadi momentum adalah besaran yang dipengaruhi oleh massa dan kecepatan
benda yang sedang bergerak.Benda dengan massa m bergerak memiliki kecepatan sebesar v
dengan arah sesuai dengan gerak benda. Secara matematis momentum dirumuskan dalam
bentuk persamaan berikut:
p=mv (1)
Keterangan :
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (ms-1)
p =momentum benda (kgms-1)
Karena kecepatan merupakan besaran vektor maka momentum juga merupakan besaran vektor.
b. Impuls

Cobalah Ananda tendang sebuah bola yang sedang diam. Walaupun kontak antara kaki
Ananda dan bola hanya sesaat, namun bola dapat bergerak dengan kecepatan tertentu. Dalam
pengertian momentum, dikatakan bahwa pada bola terjadi perubahan momentum akibat adanya
gaya yang diberikan dalam selang waktu tertentu. Gaya seperti ini, yang hanya bekerja dalam
selang waktu yang sangat singkat, disebut gaya impulsif. Oleh karena itu,perkalian antara gaya
dan selang waktu gaya itu bekerja pada benda disebutimpuls.
Secara matematis, dituliskan sebagai
I = F ∆t

Keterangan :
I = Impuls (N s)
F = Gaya (N)
∆t = Perubahan waktu (s)

Besarnya impuls dapat dihitung dengan menggunakan grafik hubungangayaF terhadap waktu
t (grafik F – t). Perhatikan Gambar 4.

Gaya impulsif yang bekerja pada benda berada pada nilai nol saa

dengan luas persegi panjang gaya rata-rata ( F´ )


yang bekerja pada benda, grafik hubungan antara F dan t dapat d

Gambar 4. Luas daerah di bawah grafik


F – tmenunjukkan impuls
yang dialami benda.

c. Hubungan Momentum Linear dan Impuls

Gambar 5: pemain bisbol


Gambar 6: Impuls memberikan perubahan gerak benda
Tahukah ananda kenapa pemain bisbol berusaha menyentuhkan bola selama mungkin pada
sticknya? (gambar5) Begitu juga halnya pemain tenis, seperti yang ditunjukkan oleh gambar
6. Untuk mendapatkan smash terbaik dan cepat seorang pemain tenis mengayunkan raketnya
sekuat mungkin. Kenapa petenis melakukan hal ini?
Petenis dan pemain baseball melakukan hal di atas dengan tujuan untuk mendapatkan
pukulan yang baik yaitu pukulan yang menghasilkan perubahan kecepatan bola yang besar.Hal
ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan memberikan gaya yang besar dan waktu sentuh yang
lama maka akan diperoleh perubahan kecepatan yang besar pula. Untuk membuktikan
kesimpulan sementara ini, mari ikuti uraian berikut.

Di kelas X, Ananda sudah mempelajari hukum II Newton yakni:


F=ma
Sebuah gaya F bekerja pada sebuah benda m pada selang waktu Δt akan menyebabkan benda
v1 v2
berubah kecepatannya dari menjadi . Perubahan kecepatan ini akan memberikan
percepatan rata-rata sebesar:
v 2−v 1
a¯ = Δt (3)
Jika persamaan 3 ini disubstitusikan ke dalam persamaan 2 akan didapatkan:

(
v2−v1
F=m Δt

dengan: mv1 = momentum awal, dan


mv2 = momentum akhir.
)
FΔt =m ( v2 −v 1 )
(4)

Oleh karena FΔt = impuls dari gayaF, Persamaan 4dapat diartikanbahwa impuls suatu benda
sama dengan perubahan momentum yang dialamibenda tersebut. Secara matematis dituliskan
sebagai:
I = Δp (5)

Momentummerupakan besaran vektor, oleh karena itu arah gerak benda perlu diperhatikan ketika
menyelesaikan soal-soal momentum atau perubahan momentum.
BHukumKekekalan
B Momentum
Seorang nelayan sedang berada dalam perahu yang diam di sungai. Pada suatu waktu, tiba-
tiba ia meloncat dari perahunya ke dalam sungai. Apakah yang terjadi dengan perahu? Saat
penembak melepaskan tembakan, bahu penembak akan terdorong kebelakang. Kenapa hal ini
terjadi? Nah untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan, pelajarilah hukum kekekalan
momentum ini.
Pada keadaan mula-mula nelayan dan perahu berada dalam keadaan diam. Ini berarti
momentum keduanya adalah nol. Ketika nelayan melompat ke dalam sungai maka nelayan akan
memiliki momentum searah arah lompatannya. Karena mula-mula momentum keduanya adalah nol
maka perahu akan memiliki momentum berlawanan dengan momentum nelayan dengan besar
sama. Ini dilakukan dengan bergerak berlawanan dengan gerak nelayan.
Hal yang sama juga terjadi pada penembak (Gambar
8). Mula-mula senapan dan peluru diam dan momentum
sistem adalah nol. Saat peluru ditembakkan, peluru memiliki
momentum ke depan. Agar momentum sistem senapan dan
peluru tetap nol maka senapan juga mendapatkan momentum
yang sama dengan peluru tetapi arahnya berlawan. Dari
uraian ini dapat kita tarik kesimpulanbahwa pada peristiwa
tumbukan momentum sistem sebelum dan sesudah tumbukan
haruslah tetap.

Gambar 8. Senapan memberikan impuls kepada peluru

Untuk membuktikan kesimpulan yang telah dibuat vAvB


marilah ikuti uraian berikut ini. Gambar 9 di samping FABFBA
menunjukkan dua benda A dan B masing-masing dengan massa
mA dan mB bergerak lurus segaris. Kedua benda masing-masing
v v a
memiliki kecepatan A dan B dan kemudian
bertumbukan. Pada saat tumbukan hanya
gayaFAB dan FBA yang bekerja. Kedua gaya ini merupakan vA’ vB’
pasangan aksi – rekasi (Hukum III Newton).
Faksi=−Freaksi
b
F AB =− ⃗F BA
F Δt=− ⃗F
AB BA
Gambar 9: tumbukan dua kelereng
a. sebelum tumbukan
Δt ΔpB=−ΔpA b. setelah tumbukan

Δp A + ΔpB =0 (6)
Persamaan (5) di atas menunjukkan bahwa perubahan momentum sistem setelah tumbukan
adalah nol.
Persamaan di atas dapat juga ditulis sebagai berikut:
ΔpB= Δp A
p' B −p B = p ' A− pA
p A + p B =p ' A + p ' B
m A v A +m B v B =m A v ' A + mB v ' B (7)
Keterangan :
mA = massa benda A (Kg)
mB = massa benda B (Kg)
vA = kecepatan benda A sebelum tumbukan (m/s)
vB = kecepatan benda B sebelum tumbukan (m/s)
vA’ = kecepatan benda A setelah tumbukan (m/s)
vB’= kecepatan benda B setelah tumbukan (m/s)

Dari persamaan (7) kita dapat simpulkan bahwa jumlah momentum sebelum dan sesudah
peristiwa tumbukan adalah tetap. Ini dikenal dengan Hukum Kekekalan Momentum. Hukum
kekekalan tidak hanya berlaku pada peristiwa tumbukan saja tetapi berlaku pada setiap interaksi
dua buah benda.

CC PeristiwaTumbukan
Pernahkah Ananda menjatuhkan bola tenis ke lantai (Gambar 10)?Bagaimana pantulan
bola setelah betumbukan dengan lantai?Bagaimana ketinggian pantulan bola jika dibandingkan
dengan ketinggian pertama?Sekarang coba perhatikan Gambar 11! Saat sebuah peluru
menumbuk sebuah balok dan peluru tersebut bersarang di dalam balok, jenis tumbukan apakah
yang terjadi? Bagaimana kecepatan kedua benda sesudah tumbukan? Bagaimana hukum
kekekalan momentum berlaku pada peristiwa ini?

Gambar 10. Tumbukan bola tenis dengan Gambar 11. Tumbukan peluru dengan balok
lantai
Fenomena lain adalah saat pemain biliar menumbukkan bola putih ke bola lain (Gambar 12),
Bagaimana kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan? Dapatkah Ananda menjelaskan
perbedaan ketiga jenis tumbukan di atas?
Ketinggian pantulan bola tenis tidak sama dengan ketinggian awal. Semakin lama
ketinggian pantulannya makin berkurang. Ini berarti kecepatan bola tenis juga berkurang. Pada
peristiwa ini dapatkita tarik kesimpulan bahwa tumbukan bola tenis dengan lantai adalah lenting
sebagian.
Peluru yang bersarang di dalam balok menunjukkan kecepatan balok dan peluru setelah
tumbukan adalah sama. Pada kasus ini bisa ditarik kesimpulan bahwa peristiwa tumbukan yang
terjadi adalah tidak lenting sama sekali. Hal berbeda terjadi pada bola biliar. Setelah terjadi
tumbukan bola putih dengan bola lainnya, masing-masing bola bergerak berlawanan. Dari kasus ini
kita dapat tarik kesimpulan bahwa tumbukan yang terjadi adalah tumbukan lenting sempurna.
Untuk membuktikan kesimpulan yang telah kita buat maka ikutilah uraian berikut inidengan
semangat dan sungguh-sungguh.

Peristiwa tumbukan akan terjadi jika sebuah benda yang bergerak mengenai benda lain
yang sedang diam ataupun begerak. Misalnya tumbukan dua bola, tumbukan dua mobil dan lain
lain. Pada kesempatan ini, pembahasan dibatasi pada tumbukan sentral lurus yaitu tumbukan
antardua benda yang arah geraknya berimpit dengan garis penghubung titik berat kedua benda,
sehingga arah kecepatan benda-benda yang bertumbukan berimpit dengan garis-garis
penghubung tersebut. Pada tumbukan jenis ini, jumlah energi sistem biasanya tidak selalu tetap.
Hal ini dikarenakan ada sebagian energi kinetik yang diubah menjadi kalor dan/atau bunyi pada
saat tumbukan. Adapun jumlah momentum sistem selalu tetap.
Tumbukan sentral lurus dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu
tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian,
tumbukan tidak lenting sama sekali.
a. Tumbukan Lenting Sempurna
Tumbukan lenting sempurna adalah tumbukan antara
dua benda yang jumlah energi kinetiknya tetap. Dengan
demikian, pada tumbukan lenting sempurna berlaku,
ketentuan sebagai berikut: Gambar 12: Tumbukan bola biliar
a) Hukum kekekalan momentum
m A v A +m B vB =m A v ' A + mB v ' B (8)
b) Hukum kekekalan energi kinetik
Ek A + EkB= Ek A ' + Ek B '
1
m v +1 m v =1 m v ' 2+1 m v '2
2 A 22 B 2 2 A A 2 B B
A B
m Av + v 2=m A v ' +m 2
v '2
m
B
A B B
(9)
2 B
A
Jika persamaan 9 dibagi dengan persamaan 8 akan diperoleh:
v A −v B=v B '−v A '
v A '−v B '=−( v A −vB )
v A '−v B '
v A −v B =−1

Persamaan di atas secara umum di tulis sebagai:


( v A ' −vB '
− v −v
A
=1
B

)(−
v A ' −v B '

)
v A −v B
=e
Faktor e merupakan kooefesien restitusi atau koefesien kelentingan.
Untuk:
Tumbukan lenting sempurna e = 1
Tumbukan lenting sebagian 0 <e< 1
Tumbukan tidak lenting sama sekali e=0
b. Tumbukan Lenting Sebagian
Pada tumbukan lenting sebagian hanya berlaku Hukum Kekekalan Momentum, sedangkan
Hukum Kekekalan Energi Kinetik tidak berlaku. Energi kinetik benda setelah tumbukan lebih
kecil daripada sebelum tumbukan.
Ek=1 mA v 2 +1 m B v 2
2 A 2 B
Ek ' = m A v A' 2+1 2m
1
v'2
2 B B
Besarnya energi kinetik yang berubah menjadi energi kalor adalah sebesar Δ Ek=Ek −Ek '.
Salah satu contoh tumbukan lenting sebagian adalah
tumbukan bola karet atau tumbukan kelereng dengan lantai.
Gambar 14 di samping menunjukkan sebuah bola h1
dijatuhkan pada ketinggian h1 di atas lantai. Setelah
v h2 v’
menumbuk lantai dengan kecepatan v1 , bola terpantul
vertikal ke atas dengan kecepatan v1 hingga mencapai
'

ketinggian maksimum h2 . Gambar 14. Tumbukan bola karet dengan lantai


Kecepatan sesaat bola sebelum menumbuk lantai menurut hukum kekekalan energi
mekanik adalah:
v 1 =−√2 gh1
Tanda – (negatif) menunjukkah arah gerak ke bawah. Persamaan kecepatan bola sesaat
setelah menumbuk lantai adalah:
v1 '=√2 gh2
v =v ' =0
Kecepatan lantai sesaat sebelum tumbukan = sesaat setelah tumbukan = nol. 2 2 . Jika
data ini dimasukkan ke dalam persamaan koofesien restitusi akan diperoleh nilai e sebagai berikut:


h2
e=
h1 (11)
c. Tumbukan tidak Lenting sama Sekali
Pada tumbukan tidak lenting sama sekali, setelah terjadi tumbukan benda bergerak
bersama- sama dengan kecepatan yang sama. Koefesien restitusi e = 0 dan hanya hukum
kekekalan momentum yang berlaku pada jenis tumbukan ini.
m A v A +m B v B =( mA + m B ) v '
Ayunan balistik merupakan salah satu contoh tumbukan tidak lenting sama sekali. Ayunan
balistik digunakan untuk mengukur laju peluru. Ayunan terdiri dari sebuah balok dengan massa
mb yang digantung dengan tali dengan panjang l. Kemudian balok ditembak dengan peluru
bermassa mp dan memiliki kecepatan vp. Setelah peluru menumbuk balok dan peluru bersarang
pada balok, balok dan peluru bergerak bersama-sama dengan kecepatan v’, lalu berayun hingga
mencapai ketinggian h. Pada sistem ini berlaku:
a) Hukum Kekekalan Momentum
Pada saat terjadi tumbukan antara peluru dan balok, berlaku hukum kekekalan
momentum sebagai berikut:
m p v p =( m b + m p ) v '
Kecepatan peluru
adalah:
( m p +mb )
v =
v' (12)
b) Hukum Kekekalan Energi p
Mekanik mp
Selama berayun, berlaku hukum Kekekalan Energi Mekanik sehingga energi
kinetik peluru bersama balok (bandul) pada saat mulai berayun sama dengan energi
potensial bandul pada kedudukan tertinggi. Dengan demikian didapatkan:
1
(m
2
+m
p
) b v ' 2 =( m p+ mb ) gh
v '=√2 gh (13)
Jika persamaan 13 disubstitusikan ke persamaan 12 maka akan diperoleh:
(m p +mb)
v = √ 2
gh (14)
p
m
D p
Persamaan di atas merupakan persamaan kecepatan peluru menumbuk bandul

Coba perhatikan Gambar 15, dimana gambar


D PrinsipKerjaRoket
tersebutmemperlihatkan sebuah balon yang telah ditiup dan
diikat lalu ikatannya dilepaskan. Apa yang terjadi?
Bagaimana gerak balon? Apa yang menyebabkan balon
bergerak? Hal ini dapat menjelaskan prinsip kerja roket yang
akan kita pelajari.
Balon yang telah diisi dengan udara sebelum
dilepaskan mula-mula berada dalam keadaan diam. Ini
berarti momentum balon adalah nol. Saat dilepaskan, udara
yang keluar dari lubang sempit dari bagian yang telah
dilepaskan ikatannya menyebabkan balon terdorong ke atas.
Di samping itu udara yang menyembur keluar melalui
lubang sempit memiliki momentum yang arahnya ke bawah.
Agar momentum sistem tetap nol maka balon akan bergerak ke
atas dengan momentum yang sama besarnya dengan
momentum udara. Dari uraian ini dapat kita tarik kesimpulan Gambar 15. Gerak sebuah balon
bahwa pada gerak balon ini berlaku gaya aksi – reaksi dan
hukum kekekalan momentum linear.Untuk lebih memahami
penjelasan tersebut, ikuti uraian dibawah ini.
Roket bergerak meluncur vertikal ke atas karena
memiliki mesin pendorong yang dapat memberikan
kecepatan pada roket. Gaya dorong roket bekerja
berdasarkan impuls yang diberikan mesin roket. Pada saat
roket sedang bergerak, akan berlaku hukum kekekalan
momentum. Mesin pendorong roket berbahan bakar
hidrogen dan nitrogen cair. Kedua bahan bakar tersebut
bercampur dalam sebuah ruang pembakaran, kemudian akan
menghasilkan gas panas yang keluar pada bagian ekor roket
tersebut.
Sebelum roket dinyalakan, momentum roket adalah nol. Setelah
bahan bakar di dalamnya dinyalakan, pancaran gas yang keluar
dari ekor roket akan mendorong roket tersebut melaju ke
udara. Pada gerak roket ini berlaku:

1. Hukum kekekalan momentum


Mula-mula roket dalam keadaan diam, pancaran gas belum ada dan roket masih
diam sehingga momentumnya nol. Sesudah gas menyembur keluar, roket bergerak.
Momentum sistem sebelum dan sesudah gas menyembur adalah tetap.
0=mA v A '+mB v B '
mA v A '=−mB vB '
Keterangan : mA = massa roket
mB = massa gas yang keluar
vA '
= kecepatan roket setelah gas menyembur
v B'
= kecepatangas keluar
Persamaan ini menunjukkan bahwa momentum gas yang menyembur keluar sama dengan
momentum roket dan arahnya berlawanan.
2. Impuls = perubahan momentum
FΔt =Δp=Δ ( mv )
Δ ( mv ) Δm
F = = v
Gaya dorong roket akan menjadi, R
Δt Δt
F Δm
R = Δt v
F
Keterangan : R = gaya dorong roket
v = kecepatan semburan gas
m = massa gas
Δt = perubahan waktu

LAMPIRAN2: Instrumen Penilaian HOTS

Kisi-Kisi Soal
Materi Kelas/ Indikator Butir Level Bentuk Nomor
KD/IPK
Semester Soal Kognitif Soal Soal
3.10.1 Momentum X / Peserta didik C2 Uraian 1
Menjelaska dan impuls Semester 2 diminta untuk
n konsep menjelaskan
momentum konsep
dan impuls momentum dan
impuls
3.10.2 Hubungan X/ Diberi besaran- C4 Uraian 2
Menganalisi momentum Semester 2 yang terkait
s hubungan dan impuls tentang
momentum momentum dan
dan impuls impuls,peserta
didik dapat
menentukan
besaran terkait.
3.10.3 Hukum X/ Diberi gambar C3 Uraian 3.
Mendeskrip kekekalan Semester 2 dan data tentang
sikan momentum hokum kekekalan
hukum momentum,pese
kekekalan rta didik dapat
momentum menentukan
besaran terkait
3.10.4 Hukum X/ Diberikan data C4 Uraian 4
Menerapka kekekalan Semester 2 tentang 2 buah
n hukum momentum benda yang
kekekalan dalam bergerak,peserta
momentum didik dapat
menyelesai
dalam menentukan
kan
menyelesai besaran terkait
kan masalah
sehari-hari yang
masalah
berhubungan
sehari-hari
demgan hokum
kekekalan
momentum
3.10.5 jenis-jenis X/ Peserta didik C2 Uraian 5
Mendeskrip tumbukan Semester 2 dapat
sikan jenis- menjelaskan
jenis tentang jenis-
tumbukan jenis tumbukan
3.10.6 hukum X/ Diberikan C4 Uraian 6
Menerapka kekekalan Semester 2 gambar peristiwa
n hukum momentum tumbukan,pesert
kekekalan dalam a didik dapat
momentum
menyelesai menghitung
dalam
menyelesai kan besaran terkait
kan masalah dari peristiwa
masalah tumbukkan tersebut.
tumbukkan

Kartu Soal 1

Kartu Soal
(Uraian)

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : X/2

Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan
momentum dalam kehidupan sehari-hari
IPK : Menjelaskan konsep momentum dan impuls
Materi : konsep momentum dan impuls
Level Kognitif : C2

Soal: Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan :


a. momentum
b. impuls

Pedoman penskoran:
No Uraian Jawaban Skor
A Momentum adalah ukuran kesukaran untuk memberhentikan suatu 2
benda. Momentum sering disebut dengan jumlah gerak. Momentum
suatu benda yang bergarak didefenisikan sebagai hasil perkalian
antara massa dengan kecepatan benda. Momentum merupakan
besaran vector arah momentum searah dengan arah kecepatan benda
B Impuls adalah hasil kali gaya dengan waktu yang dibutuhkan oleh 2
gaya tersebut bergerak

Total Skor 4

Kartu Soal 2

Kartu Soal
(Uraian)

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : X/2

Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan
momentum dalam kehidupan sehari-hari
IPK : Menganalisis hubungan momentum dan impuls
Materi : hubungan momentum dan impuls
Level Kognitif : C4
Soal : Sebuah bola bergerak ke utara dengan kelajuan 36 km/jam, kemudian bola ditendang ke
Selatan dengan gaya 40 N hingga kelajuan bola menjadi 72 km/jam ke Selatan. Jika massa
bola 800 gram tentuka :
a. Impuls pada peristiwa tersebut
b. Lamanya bola bersentuhan dengan

kaki Pedoman penskoran:


No Uraian Jawaban Skor
Diket: V0 = 36 km/jam = 10 m/s, m = 800 gram = 0,8 kg 2
Vt= -72 km/jam = -20 m/s
F = -40 N
Ditanya:
a. I = ….?
b. ∆t = …?

a I = ∆P 3
I = m.Vt – m.V0
I = m(Vt – V0)
= 0,8 (-20 – 10)
= 0,8 – 30
= - 24 kg m/s (tanda negatif menyatakan arahnya ke selatan)
b I = F ∆t 3
I
∆t =
F−24 kgm / s
=
−40 kgm / s2
= 0.6 s

Total Skor 8

Kartu Soal 3

Kartu Soal
(Uraian)

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : X/2

Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan
momentum dalam kehidupan sehari-hari
IPK : Mendeskripsikan hukum kekekalan momentum
Materi : hukum kekekalan momentum
Level Kognitif : C3

Soal . Perhatikan gambar di bawah!

Sebuah meriam kuno diletakkan di atas sebuah kendaraan. Berat kendaraan termasuk
meriam sebesar 2.000 kg. Kendaraan mula-mula diam. Setelah meriam menembakan
peluru, kendaraan mulai bergerak. Hitunglah kecepatan kendaraan akibat tolakan peluru
jika kecepatan peluru 4,00 m/s dan massanya peluru 3 kg!

Pedoman penskoran:
No Uraian Jawaban Skor
Diketahui : m k = 2.000 kg 2
m p = 3 kg
v' p = 4,00
m/s v p = 0
m/s
v k = 0 m/s
Ditanyakan : v' k = ...?
p1=p2 5
m k v k + m p v p = m k v' k + m p v' p
2.000 × 0 = 2.000 × v' k + 3 × 4.00
0 = 2.000 v' k + 1.200
v' k =-1.200 /2.000
= - 0,6 m/s
(tanda negatif menunjukkan bahwa arah gerak
kendaraan berlawanan
dengan arah gerak peluru)

Total Skor 7

Kartu Soal 4

Kartu Soal
(Uraian)

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : X/2

Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan
momentum dalam kehidupan sehari-hari
IPK : Menerapkan hukum kekekalan momentum dalam menyelesaikan masalah
sehari-hari
Materi : Hukum kekekalan momentum
Level Kognitif : C4

Seseorang dengan massa 50 kg naik perahu yang bermassa 200 kg yang bergerak dengan
kecepatan 10 m/s. Tiba-tiba orang tersebut meloncat dari perahu dengan kecepatan 2 m/s
searah dengan arah gerak perahu. Berapakah kecepatan perahu sesaat orang meloncat?

Pedoman penskoran:
No Uraian Jawaban Skor
Diket : mo = 50 kg ;vo = vP = 10 1
m/s mP = 200 kg ; vo' = 2 m/s

Ditanya : vP' = ...? 1

Jawab : 3
movo + mPvP = movo' +
mPvP' 500 + 2000 = 100 +
200vP'
200vP' = 2400
vP' = 12 m/s

5
Total Skor

Kartu Soal 5

Kartu Soal
(Uraian)

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : X/2

Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan
momentum dalam kehidupan sehari-hari
IPK : Mendeskripsikan jenis-jenis tumbukan
Materi : jenis-jenis tumbukan
Level Kognitif : C2

Soal: Jelaskan tentang konsep jenis-jenis tumbukkan tumbukan!

Pedoman penskoran:
No Uraian Jawaban Skor
A Tumbukan elastis sempurna atau lenting sempurna adalah tumbukan 2
dua benda atau lebih yang memenuhi hukum kekekalan momentum dan
hukum kekekalan energy kinetik. Pada tumbukan ini memiliki
koefisien restitusi satu, e = 1. Pada tumbukan ini, kecepatan relative
sesaat sesudah tumbukan sama dengan minus kecepatan relative sesaat
sebelum tumbukan
B Pada tumbukan elastis (lenting) sebagian juga berlaku kekekalan 2
momentum, tetapi energi kinetiknya hilang sebagian. Koefisien restitusi
pada tumbukan ini memiliki nilai antara nol dan satu (0 < e < 1)

C Tumbukan tidak elastis atau tidak lenting merupakan peristiwa tumbukan 2


dua benda yang memiliki ciri setelah tumbukan kedua benda bersatu.
Keadaan ini dapat digunakan bahasa lain, setelah bertumbukan; benda
bersama-sama, benda bersarang dan benda bergabung. setelah
bertumbukan benda menjadi satu. Tumbukan seperti keadaan ini maka
koefisien restitusinya akan nol, e = 0. Pada tumbukan ini sama seperti
yang lain, yaitu berlaku hukum kekekalan momentum, tetapi energi
kinetiknya tidak kekal.

Total Skor 6

Kartu Soal 6

Kartu Soal
(Uraian)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2

Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan
momentum dalam kehidupan sehari-hari
IPK : Menerapkan hukum kekekalan momentum dalam menyelesaikan masalah
tumbukkan Materi
Level Kognitif
: hukum kekekalan momentum
: C4
soal : sebutir peluru 10 gram di tembakkan menuju sebuah bandul balistik yang massanya 2 kg
seperti gambar di samping ini. peluru terbenam dalam balok, setelah tumbukan sistim naik
sejauh 20 cm jika panjang tali 40 cm . tentukanlah:
a. kecepatan awal peluru
b sudut penyimpangan bandul

Pedoman penskoran:
No Uraian Jawaban Skor
Diket: mp= 10 g = 0,01kg: mb: 2 kg : h= 20 cm : l= 10 cm 2
Tanya: vp=………….? Θ=.............?
a mp vp + mb vb = ( mp + mb ) 4
v’ v’ = √2.g.h = √ 2.10.0,2 =
2 0,01 vp + 0 = ( 0,01 + 2 )
2
vp = 204 m/s
b Θ = 600 2
Total Skor 8

A. PENILAIAN KINERJA PRESENTASI


Matapelajaran : Fisika
Materi : Momentum dan impuls

No Aspek yang dinilai Penilaian


1 2 3
1 Komunikasi
2 Sistematika penyampaian
3 Wawasan
4 Keberanian
5 Antusias
6 Penampilan

Rubrik:
Aspek yang Penilaian
dinilai 1 2 3
Komunikasi Tidak ada Komunikasi sedang Komunikasi
komunikasi Lancar dan baik
Sistematika Penyampain tidak Sistematika Sistematika
penyampaian sistematis penyampaian penyampaian baik
sedang
Wawasan Wawasan kurang Wawasan sedang Wawasan luas
Keberanian Tidak ada Keberanian sedang Keberanian baik
keberanian
Antusias Tidak antusias Antusias sedang Antusias dalam
kegiatan
Penampilan Penampilan kurang Penampilan sedang Penampilan baik

B. LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP (KERJA KELOMPOK)

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas :X
Materi Pokok : Momentum dan Impuls
Observasi
kerjasam Tanggung Jml
No Nama Siswa toleran disiplin Nilai
a jawab Skor
(1) (2) (3) (4)
1. ………..
2.
3.
4.
5.
6. Dst.

Keterangan pengisian skor:


4. Sangat baik
3. Baik
2. Cukup
1. Kurang.
NB : Sudah Baik atau Perlu Bimbingan

C. LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP (KERJA INDIVIDU)

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas X
Materi Pokok : Momentum dan impuls
Observasi
Jml
No Nama Siswa santun jujur Cinta damai Nilai
Skor
(1) (2) (3)
1. ………..
2.
3.
4.
5.
6. Dst.

Keterangan pengisian skor:


4. Sangat baik
3. Baik
2. Cukup
1. Kurang.
NB : Sudah Baik atau Perlu Bimbingan

D. Lembar Penilaian Keterampilan

Aspek Yang
No. Nilai Kriteria SKOR (1-5)
a. Menentukan alat percobaan
1 Persiapan
b. Mendesain alat percobaan

a. Pengumpulan data
2 Pelaksanaan b. Kelengkapan data
c. Pengolahan data

a. Sistematika laporan
b. Penggunaan bahasa
3 Pelaporan
c. Penulisan
d. tampilan

TOTAL SKOR

Anda mungkin juga menyukai