Puji Syukur kami ungkapkan pada Allah SWT, atas terselesaikan Modul ilmu
fisika.Modul ini disusun untuk memperkaya dan mempermudah memahami materi pada
kegiatan proses belajar mengajar bagi peserta didik khusus di kelas X yang diampu oleh
guru. Salah satu perbedaan antara K13 demgan kurikulum KTSP adalah dalam metode
pembelajaran.
Pada kurikulum sebelumnya, proses belajar mengajar bersifat guru centris,
sehingga peserta didik tidak langsung terlibat proses belajar mengajar. Sedangkan
kurikulum K13 menuntut siswalah yang harus aktif dalam membanggun pengetahuannya,
dan guru lebih berperan sebagai fasilitator. Kompeten siswa yang harus dituntut bukan
saja dalam ranah kognetif, tetapi juga dalam ranah psikomotorik dan afektif. Siswa tidak
saja harus mengetahui fakta, konsep, atau prinsip, tetapi juga harus terampil dalam
penerapan pengetahuannya dalam menghadapi masalah kehidupan dan teknologi.
Dalam penyusunan modul ini penulis telah mempertimbangkan cirri-ciri ilmu fisika yang
berhubungan dengan materi momentum dan impuls.
Pada modul ini disusun berdasrkan berdasrkan Kompetesi Inti dan Kompetensi
Dasar Kurikulum 2013, dalam modul ini disajikan teori momentum impuls ,lembar kerja
siswa ,evaluasi kompetensi sebagai latihan – latihan
Dengan adanya modul diharapkan siswa dapat dengan mudah mempelajarinya
dan menyenangkan.
Saya sangat berharap modul ini bermamfaat dalam memahami pelajaran fisika.
Kritik dan saran selalu terbuka untuk perbaikan modul ini yang akan datang, Akhir kata
semoga segala upaya yang saya lakukan dapat memajukan pendidikan di lingkungan sekolah
kita, khususnya pada bidang ilmu fisika.
SITI NURJANNAH,S.Si
NIP.197504242006042017
DAFTAR ISI
PENYUSUN
DAFTAR ISI
GLOSARIUM
PENDAHULUAN
A. KOMPETENSI DASAR
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
C. MOTIVASI /APERSEPSI
D. PETUNJUK PENGUNAAN MODUL
E. TUJUAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. MATERI PEMBELAJARAN
B. RANGKUMAN
C. LEMBAR KERJA SISWA
D. SOAL TUGAS
E. EVALUASI
F. KUNCI JAWABAN DAN PENSCORAN
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
ENERGI KINETIK : Energi yang dimiliki benda karena geraknya atau kelajuannya
ENERGI MEKANIK : Energi yang berkaitan dengan gerak atau kemampuan untuk bergerak
IMPLUS : Gaya yang diperlukan u8ntuk membuat sebuah benda bergerak dalam
interval waktu tertentu
KOEFISIEN RESTITUSI (e): Tingkat kelentingan suatu tumbukan yang dapat dinyatakan melalui
sebuah nilai
MASSA KELEMBAMAN: Massa benda yang didapat dari perbandingan gaya yang bekerja pada
benda dan percepatan yang timbul pada benda.
TUMBUKAN LENTING SEMPURNA: Tumbukan dimana tidak ada energi yang hilang dari sistem
TUMBUKAN LENTING SEBAGIAN : Tumbukan dimana ada energi yang hilang setelah tumbukan
PENYUSUN
(E.Modul Fisika Kelas X SMAN 2 KOTAAGUNG)
NIP : 197504242006042017
Telp : 085369636500
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
( KD dan IPK )
IPK :
1. Mengamati tentang momentum, impuls, hubungan antara impuls dan momentum serta
tumbukan dari berbagai sumber belajar.
2. Mendiskusikan konsep momentum, impuls, hubungan antara impuls dan momentum
serta hukum kekekalan momentum dalam berbagai penyelesaian masalah
3. Merancang dan membuat roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan
momentum secara berkelompok
4. Memformulasikan konsep impuls dan momentum, keterkaitan antar keduanya, serta
aplikasinya dalam kehidupan (misalnya roket).
5. Merumuskan hukum kekekalan momentum untuk sistem tanpa gaya luar.
6. Mengintegrasikan hukum kekekalan energi dan kekekalan momentum untuk berbagai
peristiwa tumbukan.
IPK :
E.Modul merupakan Alat atau sarana pembelajar yang berisi materi ,metode, batasan-
batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai
kompetensi yang di harapkan sesuai dengan kompleksitasnya secara elektronik.
Penggunaan modul dalam kegiatan belajar dan mengajar merupakan salah satu upaya
melakukan aktifitas belajar mandiri serta modul juga banyak di gunakan siswa ketika di rumah.
Harapanya dengan mengunakan modul
1. siswa mampu belajar tanpa ada yang mendampingi ketika mereka berada di rumah.
2. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi seperti halnya dalam upaya meningkatkan
motivasi belajar dan minat belajar siswa.
4. Dengan mengunakan modul ,memungkinkan siswa dapat mengukur kemampuan dirinya
sendiri setelah mengunakan modul.
MATERI PEMBELAJARAN
1. Impuls
Impuls benda didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan selang waktu
gaya itu bekerja pada benda. Impuls temasuk besaran vektor yang arahnya sama
dengan arah gaya. Untuk menghitung besar impuls dalam satu arah dapat Anda
gunakan persamaan berikut:
Momentum
Momentum sebuah benda didefinisika sebagai hasil kali massa dengan
kecepatannya. Berdasarkan definisi tersebut, momentum termasuk besaran
vektor. Hal ini berarti, momentum memiliki besar dan arah. Benda- benda yang
massanya besar dan bergerak, memiliki momentum yang besar. Sebagai
contoh,kapal laut berkecepatan rendah, tetapi karena memiliki massa yang
sangat besar, kapal laut memiliki momentum yang sangat besar, kapal laut
memiliki momentum yang besar.
Secara matematis, persamaan momentum sebuah benda dapat dituliskan
Di sini dua buah bola yang masing-masing bermassa m1 dan m2 bergerak dengan
kecepatan v1 dan v2 (gambar (a)). Kemudian kedua benda bertumbukan (gambar
(b)) dan setelah bertumbukan kecepatan masing-masing benda menjadi v1’ dan
v2’. Karena tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem tersebut, maka
momentum sistem kekal, artinya momentum sebelum dan sesudah tumbukan
sama.
3. Tumbukan
Banyak kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dijelaskan dengan
konsep momentum dan impuls. Di antaranya peristiwa tumbukan antara dua
kendaraan. Salah satu penggunaan konsep momentum yang penting adalah pada
persoalan yang menyangkut tumbukan. Berdasarkan sifat kelentingan atau
elastisitas benda yang bertumbukan, tumbukan dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan
tidak lenting sama sekali.
m1 m2 m1 m2
m1 m2 m1 m2
Setelah roket dijalankan maka pada roket akan didapat percepatan. Percepatan
yang diperoleh roket ini mirip dengan percepatan yang diterima oleh senapan
setelah menembakkan pelurunya. Percepatan roket diperoleh dari tolakan gas
yang disemburkan roket itu. Tiap molekul gas dapat dianggap sebagai suatu
peluru kecil yang ditembakkan roket. Dalam sistem ini momentum total roket
dan momentum gas senantiasa sama selama tidak ada gaya luar (diabaikan).
RANGKUMAN
p=mv
2. Impuls juga besaran vektor. Besarnya didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya F
dengan selang waktut Δt.
I = F .Δt
3. Jika pada benda bekerja impuls maka momentumnya akan berubah dan
memenuhi hubungan:
I = Δp
F . Δt = m . Δv
4. Jika pada benda atau sistem tidak bekerja impuls maka pada benda atau
sistem itu akan berlaku hukumkekekalan momentum.
Pawal = Pakhir
Rumusan masalah : Bagaimana pengaruh massa benda terhadap kecepatan dan arah
gerak benda setelah tumbukan?
Hipotesis :
Variabel :
a. Bebas :
b. Terikat :
c. Kontrol :
- Ticker Timer
- Kereta Dinamik
- Catu daya
- Lem
- Gunting
- Lilin Mainan atau plastisin
LANGKAH KERJA
2. Tempelkan potongan styrofoam pada kereta dinamik B dan jarum pentul pada kereta
dinamik.
3. Susunlah kereta dinamik, ticker timer, dan papan luncur seperti gambar.
4. Sebelum ticker timer dihidupkan, tahanlah kereta dinamik dengan tangan. Sementara itu
kereta dinamik diberi ganjalan halus, sehingga dengan gangguan sedikit dapat meluncur
ke bawah. Upayakan kemiringan papan luncur dapat menggerakkan kereta, namun
dengan percepatan gerak paling kecil (gerakan seperti GLBB)
5. Hidupkan ticker timer kemudian lepaskan kereta dinamik A hingga menabrak kereta
dinamik B. Biarkan keduanya bergerak bersama setelah tabrakan.
6. Periksalah ticker timer, kemudian potonglah pita pada rekaman titik yang mengalami
perubahan kerapatan. Potonglah sepanjang 6 titik ke kiri dan 6 titik ke kanan, kemudian
ukurlah panjang masing-masing.
Informasi:
- Rekaman pita merupakan data kecepatan dari gerak kereta. Jika kita
mengukur panjang rekaman dengan jumlah titik yang sama, maka panjang
rekaman merupakan kecepatannya. Anggaplah jika panjang pita 4 cm,
berarti kecepatannya 4 satuan/sekon
- Jika kedua benda yang bertumbukan bergerak bersama sesudah tumbukan
maka termasuk jenis tumbukan tidak elastis
7. Masukkan data kecepatan Va, Vb dan V sebagai kecepatan sebelum dan sesudah
tumbukan.
ANALISIS
Hipotesis :
VARIABEL
d. Bebas :
e. Terikat :
f. Kontrol :
Merencanakan eksperimen
- Bola karet
- Lantai Keramik
- Lempengan Kayu
- Meteran/penggaris besar
Langkah Kerja
h2(m Percobaan
No h2 (m)
) ke
1 1 ................ ................ ................ ................
2 ................ ................ ................ ................
3 ................ ................ ................ ................
4 ................ ................ ................ ................
5 ................ ................ ................ ................
2 1
2
3
4
5
3 1 ................ ................ ................ ................
2 ................ ................ ................ ................
3 ................ ................ ................ ................
4 ................ ................ ................ ................
5 ................ ................ ................ ................
h2(m Percobaan
No h2 (m)
) ke
1 1 ................ ................ ................ ................
2 ................ ................ ................ ................
3 ................ ................ ................ ................
4 ................ ................ ................ ................
5 ................ ................ ................ ................
2 1
2
3
4
5
3 1 ................ ................ ................ ................
2 ................ ................ ................ ................
3 ................ ................ ................ ................
4 ................ ................ ................ ................
5 ................ ................ ................ ................
1. Dari pengamatan percobaan 5 kali dengan ketinggian awal yang berbeda pada
pemantulan bola karet pada lantai keramik, apakah perbandingan (menunjukan
hasil yang hampir sama?
2. Dari pengamatan percobaan 5 kali dengan ketinggian awal yang berbeda pada
pemantulan bola karet pada lembaran kayu, apakah perbandingan
(menunjukan hasil yang hampir sama?
3. Berapakah kesalahan mutlak ( )dari pemantulan bola karet pada lantai keramik ?
4. Berapakah kesalahan mutlak ( )dari pemantulan bola karet pada lembaran kayu
?
5. Apakah perbandingan ( untuk lantai keramik dan perbandingan ( untuk
lembaran kayu sama?
KESIMPULAN
1. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, Apakah perbandingan ketinggian
akhir dengan ketinggian mula-mula dari percobaan berulang menggunakan lantai
keramik menunjukkan nilai yang spesifik?
B. Langkah Pembuatan
1. Buatlah ujung roket air dari kertas karton dengan desain mengerucut
(aerodinamis). Tidak harus berbahan karton, asal nose-cone dapat bertahan dan
stabil ketika diluncurkan
3. Sambunglah ujung roket dengan Botol pada bagian bawah botol dengan
menggunakan Lem Epoksi.
4. Buatlah sirip roket dari bahan yang ringan dan kuat (misal : impraboard),
setidaknya menggunakan 3 buah sirip untuk keseimbangan Body roket (Ukuran
dan bentuk sayap bebas)
C. Langkah kerja
1. Bukalah pipa peluncur dan masukkan air sampai kira-kira 1/4 bagian botol.
2. Masukkan kembali pipa peluncur dan arahkan roket ke atas
3. Pasanglah kunci pengamannya, bila air merembes keluar, maka seal tidak
berfungsi dengan baik. Ganti kembali seal karet.
4. Pompa udara kedalam botol melalui pentil di bagian bawah peluncur. Berhati-
hatilah dalam memompa udara, pastikan jangan terlalu tinggi tekanannya agar
botol tidak pecah
5. Apabila tekanan sudah mencukupi, tarik kunci pengaman ke bawah dan roketpun
akan meluncur.
6. Seekor ikan yang lapar sedang berburu untuk makan siang. Didepannya terlihat
ada seekor ikan yang kecil yang menarik perhatiannya. Apabila massa ikan
tersebut lima kali ikan kecil, dengan kecepatan, gerak seperti pada gambar
dibawah ini tentukan besarnya momentum untuk setiap kondis
TUGAS
1. Seseorang yang bermain parasut ketika mendarat menekukan lututnya dan berguling
untuk berhenti. Hitung pengaruh gaya dari seorang pemain parasut yang akan
mendarat jika memiliki massa 70 kg, kecepatan 10 m/s dan waktu yang dibutuhkan
untuk berhenti 0,8 s. Bandingkan pengaruh gaya jika mendarat dengan posisi badan
yang tegap, waktu yang dibutuhkan untuk berhenti 0,05 s.
2. Nina adalah seorang yang sedang bermain golf. Nina memukul bola golf yang
memiliki massa 45 g dan memiliki kecepatan 40 m/s. Tentukan impuls dan perubahan
momentumnya.
3. Mengapa didalam bagian helm menggunakan lapisan berbahan lunak seperti gabus
atau spons?
4. Seekor ikan yang lapar sedang berburu untuk makan siang. Didepannya terlihat ada
seekor ikan yang kecil yang menarik perhatiannya. Apabila massa ikan tersebut lima
kali ikan kecil, dengan kecepatan, gerak seperti pada gambar dibawah ini tentukan
besarnya momentum untuk setiap kondisi!
5. Ketika ada ada seorang petinju yang sedang memukul lawannya, dengan ilustrasi
seperti gambar dibawah ini, gambar (a) petinju memukul lawannya dengan lamban/
pelan, gambar (b) petinju memukul lawannya dengan cepat. Kejadan manakah yang
mempunyai momentum lebih besar?
6. Dua buah benda A dan B massanya masing-masing 5 kg dan 3 kg bergerak
berlawanan arah pada bidang datar licin dengan kelajuan sama 2 m/s. Jika terjadi
tumbukan tidak lenting sama sekali, berapakah kecepatan kedua benda sesaat
setelah tumbukan?
7. Bola A bermassa 40 gram bergerak dengan kelajuan 10 m/s menumbuk bola B dengan
massa 60 gram yang bergerak searah dengan kelajuan 5 m/s. Tentukan kelajuan bola
A dan B sesaat setelah tumbukan jika tumbukan yang terjadi adalah:
Bola A bergerak ke arah kanan dengan kecepatan 2 m/s menumbuk bola B yang sedang diam, jika
setelah tumbukan bola A dan B menyatu, maka hitunglah kecepatan masing-masing bola setelah
tumbukan!
EVALUASI PEMBELAJARAN
Nama siswa :
Kelas :
Mata pelajaran :
SOAL ESSAY
1. Sebuah bola bermassa 0,1 kg mula-mula diam, kemudian setelah dipukul dengan tongkat dan
kecepatan bola menjadi 20 m/s. Hitunglah besarnya impuls dari gaya pemukul tersebut!
2. Sebuah bola dengan massa 50 gram dilemparkan mendatar dengan kecepatan 6 m/s ke kanan,
bola mengenai dinding dan dipantulkan dengan kecepatan 4 m/s ke kiri. Hitunglah besar impuls
yang dikerjakan dinding pada bola!
Gambar diatas menunjukkan kurva gaya terhadap waktu yang bekerja pada sebuah partikel
bermassa 2 kg yang mula-mula. Impuls dari gaya tersebut adalah ...
4. Sebuah bola bermassa 0,2 kg dalam keadaan diam, kemudian dipukul sehingga bola meluncur
dengan kelajuan 150 m/s. Bila lamanya pemukul menyentuh bola 0,1 detik, maka besar gaya
pemukul adalah ...
Bola A bergerak ke arah kanan dengan kecepatan 2 m/s menumbuk bola B yang sedang diam, jika
setelah tumbukan bola A dan B menyatu, maka hitunglah kecepatan masing-masing bola setelah
tumbukan!
KUNCI JAWABAN DAN PENSCORAN
Jawab:
I = p2–p1
I = m(v2–v1)
I = 0,1 (20–0) = 2Ns
Jadi impuls dari gaya pemukul tersebut adalah 2 Ns.
2.Pembahasan:
Diketahui:
m = 50 gr = 0,05 kg
v1 = 6 m/s
Dengan ketentuan arah kanan (+), dan arah kiri (-), maka:
v2 = -4 m/s
Ditanya: Impuls (I)
Jawab:
I = p2 – p1
I = m (v2 – v1)
I = 0,05 (-4 – 6)
I = 0,05 (-10) = -0,5 Ns (tanda negatif menunjukan bahwa bola bergerak ke kiri)
Jadi besar impuls yang dikerjakan dinding pada bola adalah 0,5Ns ke arah kiri.
3.Pembahasan:
Impuls sama dengan luas daerah dibawah grafik F-t. Nah dengan demikian, impuls dari gaya
tersebut adalah luas trapesium ABCD.
5.Pembahasan:
Diketahui:
mA = 0,6 kg
mB = 0,4 kg
vA = 2 m/s
vB = 0 m/s
Ditanya: kecepatan bola A dan B setelah tumbukan (vA’ dan vB’)
Jawab:
Karena setelah bertumbukan kedua bola menyatu maka vA’ = vB’ = v’
PETUNJUK PENSKORAN
Kelas :
Materi Pokok :
Tanggal :
PETUNJUK
2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari
No Pernyataan TP KD SR SL
Keterangan:
SR : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
http://fisikastudy.blogspot.com/
Adip Ma’rifu Sururi,Dhara Nurani, Rinawan Abadi, 2016 LKS Fisika untuk SMA kelas X, Klaten ,Intan Pariwara.