PENERAPAN
1. Persiapan untuk belajar dengan melakukan tindakan mengarahkan perhatian, pengharapan, dan
mendapatkan kembali informasi.
2. Pemerolehan dan unjuk perbuatan (performansi) digunakan untuk persepsi selektif, sandi
semantik, pembangkitan kembali, respond an penguatan
3. Alih belajar yaitu pengisyaratan untuk membangkitkan dan memberlakukan secara umum
(Dimyati dan Mudjiono, 1999:12)
Fase belajar
Acara pembelajaran
1. Mengarahkan perhatian
2. Ekspektansi
Menarik perhatian siswa dengan kejadian yang tidak seperti biasanya, pertanyaan atau perubahan
stimulus.
Memberitahu kepada siswa tentang tujuan belajar.
Merangsang siswa agar mengingat kembali hasil belajar (apa yang telah dipelajari sebelumnya).
5. Sandi simantik
7. Penguatan
8. Pengisyaratan
Peristiwa pembelajaran diasumsikan sebagai cara-cara yang perlu diciptakan oleh guru dengan
tujuan untuk mendukung proses-proses belajar (internal) di dalam diri siswa. Hakikat suatu peristiwa
pembelajaran untuk setiap pembelajaran berbeda-beda, bergantung pada kapabilitas yang
diharapkan atau harus dicapai sebagai hasil belajar. Kesembilan peristiwa pembelajaran yang ada
pada setiap fase belajar dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Mengarahkan perhatian
Kegiatan paling awal dalam pembelajran adalah menarik perhatian siswa agar mengikuti kegiatan
dari awal sampai akhir pelajaran. Perhatian siswa dapat ditingkatkan dengan memberikan berbagai
rangsangan sesuai dengan kondisi yang ada, misalnya dengan perubahan gerak badan (berjalan,
mendekati siswa, dan lain-lain), perubahan suara, menggunakan berbagai media belajar yang dapat
menarik perhatian dan menunjukan atau menyebutkan contoh-contoh yang ada di dalam kelas atau
di luar kelas.
Menarik perhatian siswa dengan kejadian yang tidak seperti biasanya, pertanyaan atau perubahan
stimulus.
Untuk materi Energi Panas, guru memberikan rangsangan dengan cara menggosok-gosokkan telapak
tangan sehingga anak akan menirukannya.
Agar siswa mempuanyai pengharapan dan tujuan selama belajar maka kepada siswa perlu dijelaskan
tujuan apa saja yang akan dicapai selama pembelajaran, manfaat materi yang akan dipelajari bagi
siswa, dan tugas-tugas yang harus diselesaikan selama pembelajaran. Keuntungan menjelaskan
tujuan adalah agar siswa dapat menjawab sendiri pertanyaan apakah siswa telah belajar? Apakah
materi yang dipelajari telah dikuasai? Jawaban atas pertanyaan tersebut dapat membangkitkan
harapan dalam diri siswa tentang kemampuan dan upaya yang harus dilakukan agar tujuan tercapai.
Kegiatan diawali dengan tanya jawab, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa,
dilanjutkan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Setelah mempelajari materi pada sub bab ini, kamu diharapkan dapat mendeskripsikan energi
panas yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
Merangsang siswa agar mengingat kembali hasil belajar (apa yang dipelajari sebelumnya).
Upaya merangsang siswa dalam mengingat materi yang lalu bisa dilakukan dengan cara bertanya
tentang materi yang telah diajarkan.
Di kelas tiga kita telah belajar mengenai energi dan pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari.
Sekarang, kita akan mempelajari energi panas beserta sifat-sifatnya.
Peristiwa pembelajaran keempat adalah menyajikan bahan kepada siswa berupa pokok-pokok
materi yang bersifat kunci. Sebelum itu guru sudah harus menentukan bahan apa yang akan
disajikan, apakah berupa informasi verbal, keterampilan intelektual, atau belajar sikap. Berdasarkan
jenis kemampuan atau bahan ini maka dapat dipilih bentuk kegiatan apa yang akan disajikan
sehingga proses pembelajaran berjalan lancar. Misalnya bila akan mengajarkan sikap, pilihlah bahan
yang berupa model-model perilaku manusia. Bila akan mengajarkan keterampilan motorik,
demonstrasikan contoh bahan keterampilan tersebut dan tunjukan caranya secara tepat.
Matahari adalah sumber energi panas utama di bumi. Jika tidak ada matahari, maka kehidupan di
bumi akan musnah.
Bimbingan belajar diberikan dengan tujuan untuk membantu siswa agar mudah mencapai tujuan
pelajaran atau kemampuan-kemampuan yang harus dicapainya pada akhir pelajaran. Misalnya, bila
siswa harus menguasai konsep-konsep kunci, berilah cara mengingat konsep-konsep tersebut
misalnya dengan menjelaskan karakterisrik pada setiap konsep. Bila siswa harus menguasai
keterampilan tertentu maka bimbinglah dengan cara menjelaskan langkah-langkah yang harus
ditempuh untuk mengusai keterampilan tersebut. Dalam hal ini bimbingan belajar harus diberikan
sesuai dengan apa yang dibutuhkan siswa beserta kesulitan-kesulitanya.
Jika kedua telapak tanganmu digosok-gosokkan, maka akan timbul panas. Panas tersebut timbul
akibat gesekan permukaan kedua telapak tanganmu. Energi panas itu menyebabkan kamu merasa
lebih hangat. Itulah sebabnya, orang yang kedinginan akan merasa lebih hangat bila kedua telapak
tangannya digesekkan.
Kamu akan merasa hangat jika berada di dekat api unggun. Hal ini disebabkan tubuhmu menerima
energi panas dari api unggun tersebut. Panas yang berpindah disebut kalor. Api kompor dapat
mematangkan makanan karena terdapat energi panas yang berpindah dari api ke makanan.
c. Alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi panas adalah ....
Merupakan fase belajar yang terpenting. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, umpan balik
diberikan secara informatif dengan cara memberikan keterangan tentang tingkat unjuk kerja yang
telah dicapai siswa. Misalnya, jelaskan jawaban yang sudah lengkap dan yang perlu dilengkapi atau
dipelajari kembali oleh siswa dengan cara sudah baik, pelajari kembali, atau lengkapi dan lain-
lain.
Memberikan feedback atau balikan dengan memberitahukan kepada murid apakah hasil belajarnya
benar atau tidak.
a. Matahari
b. Kalor
c. Setrika
d. Digosok-gosokkan
e. Fotosintesis
Merupakan peristiwa pembelajaran yang bertujuan untuk menilai apakah siswa sudah mencapai
tujuan atau belum. Untuk itu perlu dibuat alat penilaian yang relevan dengan tujuan sehingga dapat
untuk mengukur tingkat pencapaian belajar siswa.
9. Meningkatkan retensi
Peristiwa pembelajaran terakhir yang harus dilakukan oleh guru adalah upaya untuk meningkatkan
retensi dan alih belajar. Guru perlu memberikan latihan-latihan dalam berbagai situasi agar siswanya
dapat mengulangi dan menggunakan pengetahuan barunya kapan saja jika diperlukan.
Menurut Gagne, yang terpenting dalam pembelajaran adalah menciptakan suatu kondisi
pembelajaran (eksternal) yang dirancang untuk mendukung terjadinya proses belajar yang bersifat
internal.
Retensi atau bertahannya materi yang dipelajari (tidak mudah lupa) dapat diusahakan oleh guru atau
siswa sendiri, baik dengan cara mengulangi pelajaran, atau dengan cara membuat jembatan
keledai. Dengan cara ini materi pelajaran disusun sedemikian rupa sehingga mudah diingat.
Teori Gagne ini pada prisnsipnya mengacu pada teori behavioristik. Sehingga, konsekuensinya teori
behavioristik adalah para guru yang menggunakan paradigma behavioristik akan menyusun bahan
pelajaran dalam bentuk yang sudah siap sehingga tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa
disampaikan secara utuh oleh guru. Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian- bagian kecil yang
ditandai dengan pencapaian suatu keterampilan tertentu. Hasil yang diharapkan dari penerapan
teori behavioristik ini adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Kritik terhadap
behavioristik adalah pembelajaran siswa yang berpusat pada guru, bersifat mekanistik & hanya
berorientasi pada hasil yang dapat diukur & diamati. Penerapan teori yang salah dalam situasi
pembelajaran mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi
siswa yaitu guru sebagai sentral bersikap otoriter, komunikasi berlangsung 1 arah, guru melatih &
menentukan apa yang harus dipelajari murid. Penggunaan hukuman yang sangat dihindari para
tokoh behavioristik dianggap metode paling efektif untuk menertibkan siswa.