Anda di halaman 1dari 10

TUGAS COMPUTATIONAL THINKING T6 INTEGRASI CT DALAM MATA

PELAJARAN FISIKA MOMENTUM DAN IMPLUS


KELAS XI FASE F SMA

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Firmansyah
2. Fitri Anggalia
3. Flavia Oktavianti
4. Indah Chairunnisa
5. Ines Sugesti

Kelas : R002-MIPA
Dosen Pengampu : Dr. Mujahidawati, M.Si

PENDIDIKAN PROFES GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
INTEGRASI CT DALAM MATA PELAJARAN FISIKA

MOMENTUM DAN IMPLUS KELAS XI FASE F SMA

Pembelajaran era abad-21 memiliki acuan yaitu Pembelajaran Paradigma Baru yang memiliki
arti Pembelajaran Berpusat pada Peserta Didik. Pembelajaran abad-21 memiliki karakteristik: 1)
Pendekatan-pendekatan yang berpusat pada peserta didik. 2) Peserta didik dibelajarakan untuk mampu
berkolaborasi. 3) Materi pembelajaran dikaitkan dengan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari (kontekstual), pembelajaran harus memungkinkan peserta didik terhubung dengan
kehidupan sehari-hari mereka, dan 4) Mengupayakan mempersiapkan peserta didik menjadi warga
negara yang bertanggung jawab.

Sebagai seorang guru, dalam mempersiapkan peserta didik di pembelajaran era abad-21 dapat
merancang pembelajaran dengan melakukan pendekatan pembelajaran yang dapat mengakomodir
karakteristik pembelajaran abad-21 tersebut, pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan ialah
Pendekatan Science, Technology, Engineering, dan Math (STEM). Untuk menyiapkan peserta didik
memperoleh pengetahuan, kertarampilan abad-21 yaitu keterampilan cara berpikir kritis, kratif, mampu
memcahkan masalah dan mengambil keputusan serta cara bekerja sama melalui kolaborasi dan
komunikasi, maka Pendekatan STEM ini dapat diintegrasikan dengan Cara berpikir Computational
Thinking (CT).

Selain integrasi CT dengan STEM, CT juga dapat diintegrasikan pada Mata Pelajaran. Untuk
dapat mengintegrasikan CT pada mata pelajaran yang akan diampu, ada beberapa variabel yang perlu
diperhatikan, yaitu: (1) Fase/usia siswa. Hal ini berkaitan dengan pembagian fase A-F yang ada pada
Kurikulum Merdeka. (2) Kompleksitas persoalan. CT dapat dimulai dari hal-hal konkrit menuju ke hal
abstrak. (3) Proses yang dipraktekkan dalam pembelajaran: mulai identifikasi persoalan dari
permasalahan sampai menentukan solusinya. (4) Bidang ilmu calon guru, karena setiap bidang ilmu
punya jalan pikir yang khas. (5) Metoda/strategi yang dipilih dalam menyampaikan pengajaran. (6)
Desain solusi: tanpa/dengan komputer (dan memanfaatkan komputasi).
Namun, terdapat potensi kendala, yaitu keberagaman peserta mata kuliah CT ini baik dari segi
mata pelajaran maupun jenjang pendidikan yang diampu. Terdapat peluang bahwa tidak seluruh mata
pelajaran pada masing-masing jenjang dapat tercakup pada Topik Integrasi CT dalam Mata Pelajaran
ini. Sehingga, pada tugas ini dicoba untuk melakukan integrasi CT dalam Mata Pelajaran Fisika pada
Materi Momentum dan Implus pada Kelas XI Fase F SMA.
A. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang akan diintegrasikan CT ialah Mata Pelajaran Fisika.
B. Materi Ajar
Materi ajar pada mata pelajaran fisika yang akan diintegrasikan adalah materi Momentum dan
Implus pada kelas XI Fase F SMA.
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada modul ajar materi Momentum dan Implus pada kelas XI Fase F SMA
ialah sebagai berikut:
Tujuan Pembelajaran

11.7 Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan momentum
dalam kehidupan sehari-hari
Elemen CP yang dituju : Pemahaman Sains dan Keterampilan
Proses Pemahaman Sains
• Menjelaskan konsep momentum dan hubungannya dengan vektor

• Menjelaskan konsep impuls dan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-


hari
• Menganalisis penerapan hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-
hari
• Menganalisis jenis-jenis tumbukan
Keterampilan Proses

• Mempertanyakan dan memprediksi berdasarkan hasil observasi

• Membuat rancangan karya yang menunjukkan contoh penerapan hukum kekekalan


momentum
• Menyajikan laporan hasil eksperimen penentuan koefisien restitusi
D. Kegiatan Pembelajaran
Pada modul ajar materi Momentum dan Implus pada kelas XI Fase F SMA memiliki alokasi
waktu 2 JP untuk satu kali (1x) pertemuan dan Total Pertemuan pada materi ini sebanyak enam
kali (6x) Pertemuan. Pada analisis integasi CT dalam mata pelajaran Fisika pada Materi
Momentum dan Implus pada kelas XI Fase F SMA yang kami lakukan ialah mengambil
pertemuan 1. Pertemuan 1 pada materi ini membahas tentang Konsep Momentum dan implus
dengan kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
Pertemuan ke-1

Persiapan Pembelajaran

• Menyiapkan alat dan bahan Alternatif: PJJ:


• Menyiapkan video Bila alat terbatas, bisa Kegiatan dilakukan dengan
tayanganmemukul bola dikerjakan bersama- urutan serupa, keperluan alat
kasti sama dalam sekelas. dan bahan dapat digunakan
• Menyiapkan alternatif lainseperti bola voli
gambarilustrasi gerak pusat dan bola basket dapat diganti
massa dengan benda lain yang
memiliki volume hampir
sama tapi massa berbeda.

Kegiatan Pembelajaran

Aktivitas Guru Aktivitas dan Pengaturan


Peserta Didik
Pembukaan (durasi 15 menit) Pengaturan Peserta Didik:
klasikal
1. Mengucapkan salam dan menyapa peserta didik 1. Menjawab salam dan
2. Mendemonstrasikan kegiatan memukul bola. berdoa secara klasikal.
Sebuah bola dilemparkan, lalu dipukul 2. Mengamati dan atau
menggunakan sebuah batang kayu atau kepalan ikut serta dalam
tangan. (Bisa diganti dengan menunjukkan video demonstrasi
tentang memukul bola kasti.)
3. Memancing Peserta Didik bertanya: 3. Mengajukan
Pertanyaan Pemantik pertanyaan,
- Apa yang menurutmu menarik? menjawab
- Pertanyaan apa yang bisa dimunculkan untuk pertanyaan,
belajar dari fenomena tadi? memprediksi besaran
- Apa yang terjadi ketika bola dipukul? apa yang
- Apabila bolanya diganti dengan bola lain, mempengaruhi
misalnya bola basket, bola voli, atau bola tingkat kesulitan
pingpong, apa yang akan terjadi? menghentikan gerak
- Manakah yang lebih sulit? benda
- Besaran apa saja yang harus diperhatikan?
4. Mereviu besaran gerak dan energi dari pertemuan
sebelumnya
5. Menyebutkan tujuan pembelajaran 4. Mereviu besaran
gerak
5. Menyimak tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti (durasi 65 menit) Pengaturan Peserta Didik:
Berkelompok (3-5 Peserta
Didik)
6. Mengelompokkan peserta didik, kemudian 6. Mengerjakan LKPD-1
membagikan LKPD-1. secara berkelompok
7. Meminta Peserta Didik menyampaikan hasil 7. Menyampaikan hasil
pengerjaan LKPD-1 bagian 1 pengerjaan bagian 1
8. Memfasilitasi Peserta Didik untuk diskusi dan 8. Mengikuti diskusi
menemukan jawaban pertanyaan LKPD-1 bagian 1.
a. Di bagian tengah bola.
Bagian tengah benda simetris merupakan pusat
massanya. Gerak benda secara umum dapat
diwakili pusat massanya. Maka gaya yang kita
berikan pun dapat diwakilkan pada pusat
massanya.
Guru menunjukkan contoh gambar gerakan
pusat massa benda yang membentuk lintasan
parabola.
Sumber:
https://www.usna.edu/Users/physics/
ayangeakaa/_files/documents/SP211-
Docs/SP211-Lecture201.pdf
b. Bola basket lebih sulit dipukul, karena
massanya lebih besar.
9. Menyampaikan hasil
9. Meminta Peserta Didik menyampaikan hasil
pengerjaan bagian 2
pengerjaan LKPD-1 bagian 2
10. Diskusi
10. Memfasilitasi Peserta Didik untuk diskusi dan
menemukan jawaban pertanyaan LKPD-1 bagian 2.
a. Kelereng besar menghasilkan pergeseran posisi
yang lebih besar pada karton.
b. Semakin curam, semakin besar kecepatan
kelereng.
c. Besaran yang mempengaruhi: massa dan
11. Mendefinisikan
kecepatan
konsep momentum
11. Memfasilitasi diskusi tentang konsep momentum
sebagai besaran yang menggambarkan tingkat
12. Memformulasikan
kesulitan menghentikan benda dan nilainya
Hukum Kedua Newton
diperoleh dari hasil kali massa dan kecepatan.
dan menyimpulkan
12. Memfasilitasi diskusi tentang bentuk Hukum Kedua
momentum sebagai
Newton sebagai laju perubahan momentum dan
besaran vektor
bahwa jika kecepatan besaran vektor, maka
13. Menganalisis masalah,
momentum pun besaran vektor.
mengikuti diskusi,
13. Memfasilitasi Peserta Didik untuk diskusi dan
mencari solusi atas
menemukan jawaban pertanyaan LKPD-2.
permasalahan
Penutup (durasi 20 menit)
14. Membimbing Peserta Didik untuk menyimpulkan 14. Menyimpulkan hasil
hasil pembelajaran hari ini pembelajaran
15. Memberikan asesmen formatif (tes tertulis, umpan 15. Mengerjakan asesmen
balik, dan refleksi) kemudian menguatkan bahwa formatif dan
aktivitas memperoleh dan mengolah informasi melakukan refleksi
serta menganalisis, mengevaluasi, merefleksi, dan
mengevaluasi pikirannya sendiri adalah wujud
Profil Pelajar Pancasila yang Bernalar kritis.
16. Menutup pertemuan dengan berdoa dan 16. Berdoa dan menjawab
mengucap salam salam

E. Deksripsi Penyampaian Materi Sebelum Integrasi CT


1. Peserta didik memulai kegiatan dengan mengamati dan ikut serta dalam demonstrasi
kegiatan memukul bola/ penampilan video.
2. Peserta didik mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan , memprediksi besaran apa
yang mempengaruhi tingkat kesulitan menghentikan gerak bola tersebut.
3. Peserta didik mereview besaran gerak dan menyimak tujuan pembelajaran.
4. Pada Kegiatan Inti peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok yang
diberikan oleh guru dan kemudian peserta didik menyampaikan hasil diskusi LKPD
tersebut.
5. Peserta didik mendefinisikan konsep momentum dan memformulasikan Hukum Kedua
Newton dan menyimpulkan momentum sebagai besaran vector.
6. Peserta didik menganalisis masalah, mengikuti diskusi, mencari solusi atas
permasalahan.
7. Pada kegiatan penutup menyimpulkan hasil pembelajaran dan melaksanakan asesmen
formatif dan melakukan refleksi.
F. Deksripsi Penyampaian Materi Setelah Integrasi CT
1. Peserta didik membuat kelompok untuk berdiskusi
2. Peserta didik mengamati dan memahami masalah yang diperoleh dari video yang d
tampilkan yaitu “video orang yang sedang bermain billiard”.
3. Peserta didik mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan , memprediksi besaran apa
yang mempengaruhi tingkat kesulitan menghentikan gerak bola tersebut.
4. Peserta didik mereview besaran gerak dan menyimak tujuan pembelajaran.
5. Kelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan solusi pemecahan masalah dan
hasilnya dipresentasikan/disajikan dalam bentuk karya.
6. Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas dalam mengerjakan LKPD untuk mencari
data/ bahan-bahan/ alat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
7. Peserta didik melakukan penyelidikan tentang konsep momentum dan
memformulasikan Hukum Kedua Newton dan menyimpulkan momentum sebagai
besaran vector.
8. Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok yang lain memberikan apresiasi.
Kegiatan dilanjutkan dengan merangkum/ membuat kesimpulan sesuai dengan
masukan yang diperoleh dari kelompok lain.
9. melaksanakan asesmen formatif dan melakukan refleksi.

G. Penjelasan Konsep CT yang Diintegrasikan Pada Materi Ajar


Dekomposisi
Dekomposisi yaitu memecahkan permasalahan yang rumit menjadi bagian-bagian kecil
yang lebih sederhana dan mudah dikerjakan. Peserta didik melakukan penyelidikan
tentang konsep momentum dan memformulasikan Hukum Kedua Newton dan
menyimpulkan momentum sebagai besaran vector.
Pengenalan Pola
Pengenalan pola dilakukan dengan mencari kemiripan antara berbagai permasalahan yang
disajikan untuk diselesaikan. Peserta didik diperlihatkan video yang berisi permasalahan
“bola billiard yang mengalami perubahan momentum. Peserta didik diminta untuk mencari
pola-pola yang sama dengan perubahan momentum pada bola billiard (misalnya: saat
bermain kelereng).
Algoritma
Algoritma adalah penyusunan langkah dalam penyelesaian suatu persoalan. Peserta didik
menyusun langkah-langkah penyelesaian permasalahan yang diberikan oleh guru, mulai
dari mengumpulkan informasi hingga menentukan solusi untuk permasalahan perubahan
momentum pada bola billiard.
Abstraksi
Abstraksi terdapat pada saat peserta didik menyelesaikan permasalahan yang diberikan
oleh guru. Peserta didik fokus pada informasi yang berkaitan dengan permasalahan
“perubahan momentum pada bola billiard”
Asesmen CT

Komponen 4 3 2 1

Pengenalan Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat


pola mengenali lebih mengenali 51- mengenali 26- mengenali
dari 75% 75% 50% kurang dari
perubahan dari atau
perubahan perubahan
momentum momentum momentum sama dengan
pada bola pada bola pada bola 25%
biliard. biliard. biliard. perubahan
momentum
pada bola
biliard.

Abstraksi Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat


mengenali lebih mengenali mengenali 26- mengenali
dari 75%pada 51-75% 50% pada kurang dari
informasi yang pada informasi informasi yang dari atau sama
berkaitan yang berkaitan berkaitan dengan 25%
dengan dengan dengan pada informasi
permasalahan permasalahan permasalahan yang berkaitan
“perubahan “perubahan “perubahan dengan
momentum momentum momentum permasalahan
pada bola pada bola pada bola “perubahan
billiard. billiard. billiard. momentum
pada bola
billiard.
Dekomposisi Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat
mengenali lebih mengenali 51- mengenali 26- mengenali
dari 75% 75% 50% kurang dari dari
penyelidikan penyelidikan penyelidikan atau sama
tentang konsep tentang konsep tentang konsep dengan 25%
momentum dan momentum dan momentum dan penyelidikan
memformulasika memformulasika memformulasika tentang konsep
n Hukum Kedua n Hukum Kedua n Hukum Kedua momentum dan
Newton dan Newton dan Newton dan memformulasika
menyimpulkan menyimpulkan menyimpulkan n Hukum Kedua
momentum momentum momentum Newton dan
sebagai besaran sebagai besaran sebagai besaran menyimpulkan
vector. vector. vector. momentum
sebagai besaran
vector.

Algoritma Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat


mengenali lebih mengenali 51- mengenali 26- mengenali
dari 75% 75% informasi kurang dari dari
informasi hingga hingga 50% informasi atau sama
menentukan menentukan hingga dengan 25%
solusi untuk solusi untuk menentukan informasi
permasalahan permasalahan solusi untuk hingga
perubahan perubahan permasalahan menentukan
momentum pada momentum pada perubahan solusi untuk
bola billiard. bola billiard. momentum permasalahan
pada bola perubahan
billiard. momentum
pada bola
billiard.

Tuliskan perbedaan yang terdapat pada materi ajar yang belum diintegrasikan dengan CT dan
materi ajar yang telah diintegrasikan dengan CT!

Perbedaannya terdapat penambahan kosa kata CT pada materi pelajaran yang belum ada
CT. Selain itu, ditambahkan asesmen CT pada materi pelajaran tersebut untuk mengetahui
persantase kemampuan siswa dalam memahami materi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai