Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sulie

NIM :ACB 117 013


Mata Kuliah :Elektronika Dasar I
Dosen Pengampu :Theo Jhoni Hartanto, S.Pd,. M.Pd

JAWABAN PERMASALAH 1
Seorang mahasiswa melakukan percobaan Hukum Ohm. Mahasiswa ini menggunakan
dua resistor (hambatan) yang berbeda. Berikut disajikan data hasil percobaan mahasiswa
tersebut.
Tabel 1. Data dari rangkaian dengan menggunakan hambatan A (Resistor A)
V (volt) I (mA) R(Ohm)
0 1,95 (Ohm)0
0,1 40,93 0,051282
0,2 66 0,003030
0,3 85,3 0,003516
0,4 87,4 0,004576
0,5 96,78 0,005166
0,6 100,77 0,005954
0,7 109,67 0,006382
0,8 112,7 0,007098
0,9 120,83 0,007448
1 124,7 0,008019
1,1 129,93 0,008466
8]=
1,2 134,33 0,008933
1,3 141,07 0,009215
Grafik
Tabel 2. Data dari rangkaian dengan menggunakan hambatan B (Resistor B)

V (volt) I (mA) R(Ohm)


0 0 0
1 1,00 1
1,5 1,50 1 Grafik
2 1,99 1,005025
2,5 2,48 1,008065 a. Gambarkan grafik berdasarkan masing-masing
3 3,01 0,996678 data hasil percobaan. (Catatan: sebaiknya
3,5 3,51 0,997151
4 3,99 1,002506 gunakan Ms Excel untuk membantu Anda
4,5 4,52 0,995575 membuat grafik)
5 4,99 1,002004
b. Apakah Resistor 1 mengikuti hukum Ohm?
5,5 5,52 0,996377
6 6,02 0,996678 Berikan penjelasan berdasarkan data dan grafik
6,5 6,49 0,931232 yang Anda buat.
7 6,98 1,002865
7,5 7,50 1 c. Apakah Resistor 2 mengikuti hukum Ohm?
8 7,99 1,001251 Berikan penjelasan berdasarkan data dan grafik
8,5 8,49 1,001177
9 9,01 0,998890 yang Anda buat.
9,5 9,50 1 d. Kapankah hukum Ohm berlaku? Berikan
simpulan berdasarkan data dan grafik yang telah Anda analisis.
Jawaban:
a. 1). Gambar Grafik table 1

2). Gambar Grafik table 2


b. Menurut Saya, berdasarkan data dan grafik yang ada resistor 1 (Resistor A) mengikuti
hukum ohm hanya saja ada beberapa bagian data yng tidak sesuai dengan hukum
ohm, karena disitu ada terlihat bahwa pada beberapa bagian tersebut arus listrik yang
mengalir lebih besar daripada tegangan yang diberikan. Sedangkan pada hukum ohm
sudah jelas disebutkan bahwa tegangan atau arus selalu berbanding/sebanding.
c. Menurut Saya, berdasarkan data dan grafik tersebut sudah jelas kita lihat bahwa
resistor 2 (Resistor B) mengikuti hukum ohm, karena pada grafik tersebut sudah jelas
bahwasanya jika tegangan yang diberikan makin besar maka akan semakin besar pula
arus yang mengalir. Dari situ kita dapat melihat bahwa resistor 2 benar-benar
mengikuti hukum ohm yang berlaku.
d. Hukum Ohm berlaku saat adanya sebuah data yang terdapat angka bahwasanya hasil
tegangan dan arus listrik berbading lurus/seabanding. Karena pada hukum ohm
tersebut yang berlaku adalah jumlah arus listrik yang mengalir akan selalu mengikuti
tegangan yang diberikan pada suatu rangkaian tertutup. Namun hukum ohm tidak
berlaku jika suatu rangkaian yang dirangkai secara terbuka karena tidak ada arus
listrik yang mengalir.
JAWABAN PERMASALAHAN 2
Perhatikan dua grafik di bawah ini.

Grafik A Grafik B

a. Manakah grafik yang mengikuti hukum Ohm? Berikan penjelasan spesifik.


b. Berdasarkan grafik dan penjelasan Anda pada pertanyaan (a), setujukah Anda dengan
pernyataan:
“Apabila hukum Ohm tidak berlaku, maka V= I.R juga tidak berlaku bagi suatu
rangkaian.”
Berikan komentar Anda terhadap pernyataan di atas.
Jawaban:
a. Grafik yang mengikuti hukum ohm yaitu grafik A. Dari hasil suatu percobaan hukum
ohm diperoleh grafik hubungan antara tegangan V dan kuat arus I seperri gambar. Karena
pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa antara tegangan dan kuat arus berbanding
lurus/sebanding, jadi jika tegangan diperbesar maka akan makon besar pula arus yang
mengalir. Berikut ini beberapa hal yang harus diketahui dalam hukum ohm:
Listrik arus searah merupakan aliran muatan listrik yang melalui suatu konduktor,
beberapa hukum yang digunakan adalah hukum ohm dan kirchof. Ada beberapa konsep
dasar yang perlu diketahui untuk mengerjakan soal terkait materi ini diantaranya
Kuat arus listrik
Kuat arus listrik (I) didefinisikan sebagai besar muatan listrik q yang mengalir setiap
satuan waktu t.
I = Arus (A)
q = muatan (C)
t = waktu (s)
Hukum Ohm
Hukum ohm menyatakan bahwa tegangan (V) pada ujung-ujung sebuah komponen
sebanding dengan kuat arus listrik I dan hambatan.
V = Tegangan (V)
I = Kuat Arus (A)
R = Hambatan (Ohm)
b. Saya setuju dengan pernyataan diatas karena jika tidak ada hukum ohm maka V=I.R itu
tidak ada. Karena rumus tersebut berlaku jika adanya hukum ohm yang berlaku. Karena:
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan yang menyebutkan bahwa arus listrik (I) yang
mengalir pada suatu kawat konduktor sebanding dengan beda potensial (V) yang
diberikan pada ujung-ujungnya. Artinya, semakin besar beda potensial, maka semakin
besar arus yang mengalir. Sebaliknya, jika beda potensial yang diberikan diperkecil,
semakin kecil pula arus yang mengalir. Kita bisa merumuskannya menjadi sebagai
berikut.
I=V
Ketika arus listrik I mengalir dalam sebuah kawat konduktor dengan beda potensial di
ujung-ujungnya V, maka arus akan berbanding terbalik dengan hambatan, menghasilkan
rumus sebagai berikut.
I α 1/R
Berdasarkan dua persamaan di atas, maka didapatkan rumus dari hukum Ohm sebagai
berikut.
I=V/R atau V = IR
Besaran R adalah hambatan pada kawat.
Hukum Ohm juga dapat dinyatakan sebagai “arus yang mengalir melalui konduktor
berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua ujungnya, sementara kondisi fisik
konduktor seperti temperatur, regangan, dan lainnya tetap konstan”.

Anda mungkin juga menyukai