Anda di halaman 1dari 5

Nama :Sulie

NIM :ACB 117 013

Mata Kuliah :Fisika Modern

Dosen Pengampu :Drs. Fenno Farcis, M.Pd

RANGKUMAN

STRUKTUR INTI

A. Partikel Dasar Penyusun Atom


Partikel dasar penyususn atom yang telah ditemukan adalah elektron, proton,
netron, positron, neutrino, meson, dan pion.
1. Elektron
Elektron merupakan partikel penyusun atom yang ditemukan oleh J.J Thomson
pada tahun 1897 melalui percobaan tabung katoda. Hasil percobaannya berupa radiasi
seberkas sinar yang berasal dari katoda yang kemudian disebut sinar katoda yang
bermuatan negatif satu. Sinar tersebut kemudian dinamakan elektron. Hasil percobaan
dalam penelitian J.J Thomson menghilhami R.A Milikan pada tahun 1905 untuk
melakukan percobaan yang serupa dengan tujuan meneliti besarnya muatan listrik yang
dimiliki oleh setiap elektron. Hasil percobaannya menunjukkan bahwa setiap elektron
bermuatan listrik sebesar 1,6 x 10 -19 coulomb. Pada penyelidikan lebih lanjut
ditunjukkan untuk mengetahui besarnya massa satu elektron yang hasilnya diperoleh
sebesar 0,000549 sma atau mendekati harga 0,00 dan seterusnya electron disimbulkan
sebagai -1e0.
2. Proton
Proton merupakan partikel penyusun yang ditemuka oleh Goldstein pada tahun
1886 melalui percobaan dengan menggunakan tabung katoda yang digunakan oleh J.J
Thomson. Hasil percobaannya menunjukkan bahwa ada seberkas sinar yang keluar dari
elektoda-elektrodnya yang bermuatan listrik positif satu, dimana arah radiasinya
berlawanan dengan arah radiasi sinar katoda.  Massa proton = 1 sma (satuan massa atom)
dan muatan proton = +1.Partikel-partikel yang diradiasikan di sebut proton yang
disimbulkan sebagai +1p1.

3. Netron
Rutherfod mengemukakan suatu hipotesis bahwa dalam inti atom ada partikel
yang bermuatan listrik netral yang ia sabot netron. Pada tahun 1923 James Chadwick
dengan serangkaian percobaannya menguji kebenaran hipotesis Rutherfod bahwa dalam
atom ada partikel lain yang bermuatan listrik netral. Hasilnya ditemukan bahwa dalam
inti atom terdapat partikel penyusun aton yang mempunyai massa sebesar massa proton,
dan bermuatan listrik netral. Hasil percobaan James Chandwick ini menunjukkan bahwa
perbedaan ukuran massa atom satu dengan atom yang lain dari atom – atom yang sejenis
adalah minimal sebesar massa satu proton, atau untuk satu netron bermassa sebesar
1,008665 sma atau mendekati bilangan satu sma yang disimbulkan sebagai 0n1

4. Positron
Pada tahun 1932 Anderson menemukan partikel penyusun atom yang memiliki
massa sebesar massa electron tetapi bermuatan listrik positif. Partikel penyusun atom yang
ditemukan oleh Anderson ini disebut positron. Positron adalah antipartikel atau antimateri
dari elektron. Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa setiap positron memiliki
massa sebesar 0,000549 sma atau mendekati harga 0,00 sma, bermuatan sebesar +1.6 x
1019 C, dan untuk seterusnya positron disimbulkan sebagai +e0.
Selain perbedaan dalam hal muatan, elektron dan positron juga memiliki perbedaan
yang lain, yakni keberadaannya. Elektron terdapat bebas di alam sedangkan positron
memiliki eksistensi yang bersifat temporal. Di alam, positron - positron terjadi sebagai
akibat interaksi antara sinar - sinar kosmik, kemudian menghilang dalam suatu materi
hanya dalam waktu yang berorde mikro sekon setelah pembentukannya. Proses
menghilangnya suatu positron merupakan hal yang menarik untuk ditelaah. Positron
berpadu dengan sebuah elektron dan kedua partikel tersebut hancur yang kemudian diikuti
dengan munculnya dua foton sinar gamma yang energinya sama dengan massa yang setara
dengan positron dan elektron. Peristiwa ini dikenal dengan nama annihilasi.
Sebagaimana halnya interaksi nuklir lainnya. Positron tidak terdapat secara
independen dalam inti atom dan dipostulatkan bahwa positron dihasilkan dari satu
transformasi suatu proton menjadi neutron dalam inti berdasarkan reaksi
1
1 H ------->10n + 01e + v
Kita ambil sebuah contoh, Natrium- 22, suatu isotop yang sangat berguna dalam
22
sebuah penelitian biomedis bertransformasi menjadi Ne melalui dua mekanisme yang
saling bersaing yakni 89,8% merupakan pemancaran Positron dan 10,2% merupakan
peritiwa K-Capture . Kedua mekanisme ini menghasilkan 22Ne dalam keadaan teraktivasi,
yang kemudian melepaskan energi aktivasinya sebagai sinar gamma dengan energi 1,277
MeV.
Karena Positron mirip dengan elektron, maka bahaya radiasi yang ditimbulkan
positron itu sendiri sangat mirip dengan bahaya yang ditimbulkan partikel beta, Perlu
diperhatikan pula bahwa radiasi gamma yang ditimbulkan dari peristiwa annihilasi
positron, membuatt semua isotop - isotop pemancar positron sebagai unsur yang
mempunyai bahaya radiasi eksternal.

5. Neutrino
Neutrino adalah suatu partikel penyusun atom yang ikut teradiasi menyertai
partikel positron, sedangkan yang menyertai radiasi partikel electron disebut antineutrino.
Pada tahun 1956 kebenaran dugaan adanya neutrino dan antineutrino dapat dibuktikan
melalui serangkaian percobaan. Data hasil percobaan menunjukkna bahwa partikel
neutrino atau antineutrino bermassa kurang dari 2 x 10 -7 sma, atau mendekati harga 0,00
sma, berspin 0,5 dantidak bermuatan listrik.

6. Meson (Muon)
Pada tahun 1937 Anderson menemukan suatu partikel penyusun atom dalam
bentuk sinar – sinar kosmik yang bermassa sekitar 207 x massa satu electron atau
mendekati nilai sebesar 0,1134 sma yang disebut muon. Muon – moun itu ada yang
bermuatan listrik posotif dan ada pula yang bermuatan listrik negatif serta berspin 0,5.
Muon adalah partikel bermuatan energik paling banyak di permukaan laut.
Bersama dengan elektron, tauon dan neutrino, muon  diklasifikasikan sebagai
bagian dari keluarga lepton dari fermion. Sama seperti partikel dasar lainnya, muon
memiliki sebuah antibenda dengan muatan berlawanan namun dengan massa dan spin
yang sama: antimuon.

7. Pion
Pada tahun 1947 Powell menemukan partikel penyusun atom yang dinamakan
pion. Pion adalah partikel – partikel yang terwujud sinar kosmik yang memiliki massa
sekitar 273 x massa satu electron atau mendekati nilai sebesar 0,1498 sma untuk pion
yang bermuatan listrik, dan 0, 1449 untuk pion yang bermuatan listrik netral, semua jenis
pion tidak berspin.
B. Struktur Atom Dan Inti Atom
Penggambaran struktur atau susunan komponen penyusun atom dalam sebuah
atoim didasarkan pada model atom yang terakhir digunakan yakni model atom mekanika
gelombang. Model atom mekanika gelombang merupakan model atom hasil
penyempurnaan dari model atom yang dikemukakan oleh Neils Bohr. Dalam model atom
mekanika gelombang dijelaskan bahwa bangun suatu atom itu diasumsikan seperti bola
yang sebagian besar volume ruangan bola tersebut relatif kosong dan disinilah
kemungkinan terbesar elektron-elektron berada. Sebagian kecil dari ruangan berbentuk
bola yang berada di pusat bola ditempati oleh hampir semua partikel-partikel penyusun
atom yang kemudian disebut inti atom.
Di dalam ruangan berbetuk bola yang relatif kosong itu elektron-elektron selalu
bergerak mengorbit inti atom sesuai dengan tingkat energinya masing-masing. Ini
memberikan arti bahwa elektron-elektron agar dapat mengorbit pada posisi yang paling
jauh harus mengeluarkan energi yang lebih besar daripada bila ia mengorbit inti pada
posisi yang paling dekat dengan inti atom. Atas dasar kenyataan tersebut maka bila
elektron-elektron dari orbit yang paling dekat dengan inti itu akan pindah mengorbit ke
posisi orbital yang paling jauh dari inti atom harus memerlukan tambahan energi, begitu
pila sebaliknya.

Daftar Pustaka
I.G, Tan.2015. Fisika Modern. Jakarta: Kemdikbud
Krane,Kenneth.2013.Fisika Modern.Jakarta: Universitas Indonesia
Syukri, S.1999. Kimia Dasar 1, ITB, Bandung,
http://desilfa.blogspot.com/2016/04/makalah-struktur-atom.html
http://pembelajaranfisikauny.blogspot.com/2012/12/struktur-dan-lambang-inti.html
http://disinisitusku.blogspot.com/2012/11/struktur-inti-dan-keradioaktifan.html

Anda mungkin juga menyukai