FISIKA INTI
WAHYU SATRIO 2005113226
11.1 MASSA ATOMIK
Inti sebuah atom mengandung seluruh massanya, dan informasi yang banyak
mengenai sifat nuklir dapat diturunkan dari pengetahuan mengenai massa atomik. Instrumen
yang biasa di pakai untuk mengukur massa atomik disebut spektrometer massa.
Spektrometer dan teknik modern mempunyai ketelitian lebih dari satu bagian dalam
Massa atomic mengacu pad massa atom netral, bukan pada inti yang bugil. Jadi
massa electron orbital dan massa ekuivaein energi-ikatnya termasuk dalam besaran itu.
Tidak lama setelah perkembangan metoda untuk menentukan massa atomic pada
permulaan abad ini, ditemukan orang bahwa tidak semua atom dari suatu unsur tertentu
memiliki masa yang sama. Berbagai serbaneka dari unsur yang sama diebut isotop. Istilah
lain yang sering di pakai nuclide yang mengacu pada suatu jenis iti tertentu. Jadi masing-
masing isotop suatu unsur ialah sebuah nuclide.
MASSA ATOMIK DAN KELIMPAHAN RELATIF DARI LIMA ISOTOP
MANTAP DARI ZINK
64 63,92914 48,89
66 65,92605 27,81
67 66,92715 4,11
68 67,92486 18,56
70 69,92535 0,62
MASSA ATOMIK
MOMEN
UKURAN NUKLIR
01 03 MAGNETIK
Proton memiliki momen magnetik
Jejari inti yang biasa di jumpai hanya sekitar 0,15 persen dari momenmagnetik
sekitar 5 x m. Menurut prinsip elektron.
ketaktentuan partikel harus memiliki
momentum lebih besar sama dengan 1,1 x
INTERAKSI
SPIN NUKLIR NUKLIR0ELEKTRO
02 Proton dan elektron merupakan partikel 04 N
Fermi dengan spin ½ Deuutron yang
Telah diamati bahwa gaya yang beraksi
merupan inti isotop hidrogen mempunyai
antara partikel nuklir menghasilkan
nomor1 dan nomor massa 2.
energi ikat ber-orde 8 MeV per partikel.
Kesukaran hipotesis electron nuklir telah diketahui jauh sebelum
penjelasan yang benar dari massa nuklir tiba, tetapi rupanya belum
ada alternatif yang cukup serius. Persoalan terdapatnya partikel
misterius lain disamping proton dalam Inti atomic tidak terpecahkan
sebeum tahun 1932
11.2 NEUTRON
Dalam tahun 1930 fisikawan Jerman W. Bothe dan H. Backer enembaki berilium
dengan partikel alfa dari sampel polonium dan menemukan bahwaada pancaran radiasi yang
mampu menembus bahan-bahan dengan mudah. Bothe dan Becker meyakinkan bahwa
radiasi itu ialah sinar gama (sinar gama ialah gelombang elektromagnetik yang Panjang
gelombangnya sangat kecil).
Dalam salah satu eksperimen semacam itu Irene Curie dan F. Juliot mengamati
bahwa jika radiasi tersebut jatuh pada lempengan paraffin, bahan yang kaya hydrogen,
protonnya teroukul keluar. Pada pandangan sepintas hal ini tidak mengejutkan : sinar-X
dapat memberikan energinya pada electron dalam tumbukan Compton, dan tidak ada alas an
mengapa sinar-gama yang berpanjang-gelombang kecil tidak dapat memberikan energinya
pada proton dalam proses yang serupa.
Curie dan Joliot menemukan energi rekoll proton sampai sekitar 5,7
Mev Energi foton sinar gama yang minimum Av yang diperlukan
untuk mentransfer energi kinetik K pada proton dapat dihitung dari
teori efek Compton. Hasilnys ialah v minimum sekitar 55 MeV. Hal
ini sangat mengherankan karena radia nuklir yang telah diketahui
sampai saat itu hanya merupakan fraksi kecil dari energ itu
Keanehan itu bertambah lagi jika dihitung bahwa reaksi yang
dianggap terjadi antara partikel alfa dan inti berilium untuk
menghasilkan inti karbon menimbulkan pengurangan massa sebesar
0,01144 u yang setara dengan hanya 10,7 MeV - seper lima dari
energi yang diperlukan oleh foton sinar-gama jika sinar itulah yang
me mukul proton 5,7 MeV hingga ke luar dari parafin.
Dalam tahun 1932 James Chadwick rekan Rutherford mengusulkan
hipotires amatif untuk radiasi-misterious yang dipancarkan olah
berilium jika ditembak Partikel alfa. Ia menganggap radiasi itu terdiri
dari partikel neutral yang massanya hampir sama dengan proton.
Kenetralan listrik partikal inilah yang menyebabkan namanya menjadi
netron dan memberi kemampuan untuk menembus bahan- bahan
dengan mudah. Massa partikel itu dengan mudah dapat menerangkan
energi rekeoil proton yang teramati;
sebuah partikel yang bertumbukan bertatapan dengan partikal dalam
keadaan diam dan masanya sama dapat mentransfer seluruh energi
kinetiknya pada partikel kedua. Energi proton maksimum 5.7 MeV
menunjukkan adanya energi neutren 5.7 MeV, bukan 55 MeV seperti
yang diperlukan oleh sinar gama untuk menimbulkan efek yang
sama. Eksperimen lain menunjukkan inti ringan seperti helium,
karbon dan nitrogen dapat juga terpukul ke luar dari absorbernya
oleh radiasi berilium, dan pengukuran yang dilakukan untuk
mengetahui energi inti inti tersebut cocok dengan hipotesis netron.
Kenyataannya Chadwick sampai pada harga massa netron m n ≈ mp
dari analisis energi proten dari energi rekoil inti nitrogen, tidak ada
massa lain yang cocok drogan data ekspermental dengan baik
11.3 INTI MANTAP
Peluruhan beta positif, sebuah proton menjadi sebuah neutron dan sebuah
positron di pancarkan :
Jika distribusi muatan dalam inti tidak simetrik bola, inti akan memiliki momen catur-
kutub listrik. Momen ini akan berinteraksi dengan elektron orbital sebuah atom, akibatnya
terdapat pergeseran tingkat energi atomik yang akan menimbulkan perpecahan hiperhalus
dari garis spektral.
TERIMA KASIH