Nama : Sulie
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan
Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk
menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk
dalam masa percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi
sekolah rintisan.
Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam
materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan.
Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb.,
sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.
Secara singkat terdapat empat poin perubahan yang dimiliki Kurikulum 2013 Revisi
dibandingkan kurikulum asli. Empat poin tersebut terletak dalam:
Kelompok A (Wajib)
o Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
o Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
o Matematika
o Bahasa Indonesia
o Bahasa Inggris
o Sejarah Indonesia
Kelompok B
o Seni Budaya (Rupa/Musik/Tari/Teater)
o Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
o Prakarya (Rekayasa/Kerajinan/Budidaya/Pengolahan)
Kelompok C (Peminatan)
o Peminatan di SMA
o Peminatan di SMK
Peminatan Bidang Teknologi dan Rekayasa;
Peminatan Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi;
Peminatan Bidang Kesehatan;
Peminatan Bidang Agrobisnis dan Agroteknologi;
Peminatan Bidang Perikanan dan Kelautan;
Peminatan Bidang Bisnis dan Manajemen;
Peminatan Bidang Pariwisata;
Peminatan Bidang Seni Pertunjukan; dan
Peminatan Bidang Seni Rupa dan Kriya;
c. SMA Kelas X
Hal yang dibahas disini adalah tentang Struktur Kurikulum jenjang SMA/MA mulai dari
Kompetensi Inti (KI), Mata Pelajaran, Beban Belajar dan Kompetensi Dasar.
Pelaksanaan Kurikulum 2013 untuk SMA/MA ini didasarkan pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 SMA/MA.
1). Kompetensi Inti
Kompetensi Inti (KI) SMA/MA merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMA/MA pada
setiap tingkat kelas.
Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas.
Melalui kompetensi inti, singkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antar mata
pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu, singkronisasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga
pula.
Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut :
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti Sikap Spritual,
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti Sikap Sosial,
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti Pengetahuan, dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti Keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti (KI) untuk jenjang SMA/MA dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Khusus untuk Madrasah Aliyah (MA) pada Kementerian Agama dapat ditambah dengan
mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama.
Berikut ini adalah tabel Alokasi Waktu Mata Pelajaran pada Kurikulum SMA/MA :
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA
Pemilihan Peminatan dan Pemilihan Mata Pelajaran Lintas Minat dan/atau Pendalaman
Minat
Peserta didik dapat memilih minimal 3 mata pelajaran dari 4 mata pelajaran yang
terdapat pada satu peminatan, 1 mata pelajaran yang tidak diambil beban belajarnya
dialihkan ke mata pelajaran lintas minat.
Bila peserta didik mengambil 3 mata pelajaran dari peminatan yang dipilihnya,
maka peserta didik tersebut dapat mengambil mata pelajaran lintas minat sebanyak 9 jam
pelajaran (3 mata pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 8 pelajaran (2 mata pelajaran) di
Kelas XI dan Kelas XII.
Sedangkan bila peserta didik mengambil 4 mata pelajaran dari peminatan yang
dipilihnya, maka peserta didik tersebut dapat mengambil mata pelajaran lintas minat
sebanyak 6 jam pelajaran (2 mata pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 4 jam pelajaran (1
mata pelajaran) di Kelas XI dan Kelas XII. Peserta didik yang mengambil peminatan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, lintas
minatnya harus diluar peminatan yang dipilihnya.
Sedangkan peserta didik yang mengambil Peminatan Bahasa dan Budaya,
3). Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam 1
Minggu. 1 Semester, dan 1 Tahun Pembelajaran.
Berikut ini adalah tabel minimal beban belajar SMA/MA Kurikulum 2013 :
Keterangan :
Kurikulum 2013 sudah diteliti oleh para pakar pendidikan. Sehingga, harapannya
kurikulum ini akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di masa mendatang. Oleh karena
itu, ada beberapa kelebihan dari kurikulum 2013 ini yang dinilai dari para ahli pendidikan.
Berikut rincian dari kelebihan tersebut.
Kelebihan pertama dari kurikulum 2013 adalah adanya kesempatan bagi lembaga
pendidikan untuk lebih maksimal dalam membentuk karakter peserta didik. Menariknya,
upaya pembangunan karakter dan juga budi pekerti luhur ini ditekankan pada semua program
studi yang ada. Sehingga, memungkinkan karakter anak bangsa semakin terbentuk.
Keunggulan menarik lainnya dari kurikulum 2013 adalah adanya proses penilaian yang
komprehensif. Jika pada kurikulum sebelumnya penilaian hanya dilakukan dari sisi
intelektual siswa, maka kurikulum 2013 ini juga membuat suatu indikator penilaian dari
aspek yang lainnya. Di antaranya adalah dari sisi kecerdasan, sikap dan karakter, sosial
bahkan aspek religius.
Selain beberapa kelebihan yang telah disebutkan di atas, ada juga kelebihan lain dari
kurikulum ini yang wajib Anda ketahui. Yaitu adanya pendampingan dan arahan langsung
dari pemerintah pusat. Sehingga, konsepnya pun lebih mudah dan memungkinkan adanya
koordinasi yang baik dengan pihak pusat. Pihak pusat pun juga akan memberikan arahan
secara langsung kepada lembaga.
Kurikulum 2013 ini juga mendorong guru agar semakin kreatif di dalam memberikan
pengajaran kepada para siswa. Dimana, inovasi dan keahlian guru diperlukan agar materi
yang dimaksud dapat tersampaikan dengan baik dan mudah dipahami siswa. Dalam hal ini,
penting bagi seorang guru untuk terbuka dan selalu berupaya mengembangkan diri menjadi
lebih baik.
Dengan adanya kurikulum 2013, berbagai fasilitas belajar dapat diperoleh dengan baik
dan efisien. Misalnya mengenai buku ajar dan berbagai fasilitas yang lain. Dalam hal ini,
sekolah sudah tidak perlu kebingungan mencari fasilitas pembelajaran yang tepat. Karena
kurikulum 2013 sudah dilengkapi dengan perangkat dan fasilitas belajar yang sesuai dengan
kurikulumnya.
Meskipun ada berbagai kelebihan kurikulum 2013, tentu saja tidak lepas dari kelemahan.
Ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh kurikulum ini. Kelemahan-kelemahan tersebut
disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari faktor kurangnya kompetensi guru, faktor materi
pembelajaran untuk siswa hingga faktor lembaga sekolah dan pemerintahan. Berikut adalah
beberapa di antara kelemahan kurikulum ini.
Kelemahan yang pertama adalah pihak guru yang cenderung tidak dilibatkan dalam
proses pembuatan kurikulum. Sementara guru adalah pihak yang berinteraksi secara
langsung dengan para peserta didik. Sehingga, alangkah lebih baiknya juga kurikulum yang
disusun melibatkan peran guru. Dengan demikian, hasilnya pun akan maksimal sesuai
dengan kondisi lapangan.
Selain itu, kelemahan dari kurikulum 2013 ini adalah masih banyaknya sekolah atau
lembaga pendidikan yang menerapkan kegiatan belajar mengajar konvensional. Sedangkan
KBM konvensional harusnya sudah tidak diterapkan dalam kurikulum ini. Kurikulum 2013
menghendaki adanya metode dan konsep belajar yang baru dan inovatif seiring dengan
berkembangnya zaman.
Kelemahan lain dari kurikulum ini adalah banyaknya guru yang sebenarnya masih belum
siap mental menghadapi kurikulum baru ini. Salah satu sebabnya adalah karena kurangnya
kompetensi dan kapasitas guru dalam memberikan pengajaran. Sehingga, capaian dari
kurikulum inipun menjadi terhambat. Maka, dibutuhkan pelatihan dan bimbingan khusus
kepada semua guru.
Berikutnya, kelemahan kurikulum ini juga ditandai dengan masih banyaknya guru yang
kurang kreatif di dalam penyusunan RPP. Padahal, RPP di sini sangat mempengaruhi hasil
pembelajaran. Semakin baik RPP yang dibuat, maka hasil pembelajarannya juga akan
semakin maksimal. Lagi-lagi hal ini disebabkan karena kemampuan dan kualitas guru yang
masih kurang.
Kelemahan berikutnya yang dimiliki oleh kurikulum 2013 adalah terlalu banyaknya
materi yang diberikan kepada siswa. Bahkan, banyak yang menganggap bahwa ada beberapa
materi belajar yang terlalu berat untuk usia sekian. Sehingga, beban belajar siswa menjadi
semakin besar dan berat. Dan ini akan berdampak pada terlalu tertinggalnya siswa yang
berkemampuan rendah.
Di samping itu, kurikulum 2013 juga memiliki kelemahan tersendiri dari sisi kemandirian
lembaga. Jika pada kurikulum yang sebelumnya sekolah sangat independen dan dapat
menentukan kurikulum sendiri, maka pada kurikulum 2013 ini semua materi ajar dan
kurikulumnya harus mengikuti pusat. Hal ini menyebabkan sekolah kurang dapat aktif
membentuk ciri khas lembaga.
Beberapa kekurangan kurikulum 2013 di atas menunjukkan bahwa ada banyak sisi yang
perlu diperbaiki dari kurikulum ini. Sehingga, dari tahun ke tahun akan semakin baik dan
efektif. Lembaga harus aktif dalam melakukan kreasi dan inovasi agar sekolahnya semakin
maju dan tidak tertinggal.
Selain terdapat berbagai kelebihan kurikulum 2013, ternyata masih banyak kekurangan-
kekurangan dari kurikulum baru ini yang membutuhkan perbaikan. Selain itu, yang
terpenting adalah bagaimana kompetensi dan kemampuan guru ditingkatkan agar konsep
kurikulum 2013 ini berjalan dengan maksimal. Sebagai contoh dalam hal pelaksanaan Field
Trip / Study Tour. Ada baiknya pihak sekolah menggunakan jasa pihak ketiga yang memang
profesional dibidang penangan pelaksanaan wisata edukasi agar kwalitas kegiatan tetap
terjaga.