Anda di halaman 1dari 6

Nama : Devana Inaja Arifin

NIM : K100200099

Dosen pembimbing : Dr. Haryoto

KONSEP KIMIA MODERN

A. Penemuan Elektron
- 1807 Davy menduga bahwa gaya listriklah yang membuat senyawa-senyawa
saling berikatan.
- 1833 Faraday menghubungkan massa atom dengan energi listrik yang dibutuhkan
untuk menghasilkan suatu unsur selama percobaan elektrolisis.
- 1891 Stoney mengajukan teori bahwa listrik dalam atom terdapat dalam bentuk
yang disebut elektron.
- 1897 Thomson pertama kali mengukur sifat elektron secara kuantitatif.

B. Percobaan Thomson
Penemuan elektron oleh Thomson berdasarkan hasil percobaan menggunakan
tabung sinar katoda. Elektron dihasilkan ketika suatu gas terionisasi. Thomson
mengamati bahwa posisi tonjolan kecil menjadi berubah ketika medan listrik maupun
medan magnet diterapkan pada tabung sinar katoda. Tetapi Thomson tidak bisa
menentukan massa maupun muatan elektron.

C. Penemuan Inti Atom


Pada tahun 1909 Rutherford membombardir lempeng logam tipis dengan partikel
alfa (+). Hasil percobaan menunjukkan bahwa sekitar 1 partikel alfa dari 8000 partikel
dibelokkan oleh lempeng logam. Pembelokan ini menunjukkan bahwa inti atom itu
kecil, kompak, dan bermuatan positif. Rutherford memperkirakan muatan inti atom
adalah sekitar setengahnya dari massa atom. Moseley yang bekerjasama dengan
Rutherford menemukan hubungan langsung antara nomor atom dengan akar kuadrat
dari frekuensi sinar-X. Kesimpulannya muatan inti atom sama dengan elektron, hanya
berbeda tanda muatan saja.

D. Penemuan Neutron dan Proton


Pengukuran rasio massa terhadap muatan inti atom dilakukan serupa dengan
pengukuran terhadap elektron. Ditemukannya raiso ini bergantung pada gas yang
digunakan dalam percobaan. Hidrogen menghasilkan partikel yang massanya paling
rendah dan diasumsikan terdapat dalam setiap atom yang disebut proton. Tahun 1932
Chadwick mengamati bahwa ketika Berilium 9 ditembaki partikel alfa, ternyata
partikel yang massanya sama dengan proton tapi tanpa muatan disebut neutron.

E. Radiasi Elektromagnet
Radiasi elektromagnet adalah bentuk energi yang terdiri dari medan listrik yang
saling tegak lurus dengan medan magnet pada waktu yang sama dan 1 fasa dengan
waktu. Gelombang EM memiliki sifat materi sebagai partikel. Efek fotolistrik pertama
kali diamati oleh Hertz dan kemudian dijelaskan Einstein “ketika cahaya mengenai
katoda yang memiliki permukaan fotoemisif, elektron dilepaskan. Elektron berkumpul
di anoda dan kemudian diukur”. Studi mengenai efek fotolistrik memperkuat sifat
partikel gelombang yang disebut partikel foton. Energi foton berbanding lurus dengan
frekuensi dan berbanding terbalik dengan panjang gelombang EM.

F. Model Atom Bohr


Bohr mempelajari spektrum yang dihasilkan ketika atom-atom tereksitasi dalam
suatu tabung gas bermuatan. Beliau mengamati ternyata tiap unsur menghasilkan
serangkaian garis-garis spektrum tersendiri. Bohr menyimpulkan bahwa energi
elektron terkuantisasi, hanya merupakan tingkat-tingkat energi tertentu. Dalam model
atom Bohr, elektron hanya dapat berada pada tingkat tertentu (orbit). Tiap tingkat
energi disebut sebagai bilangan kuantum utama (n). Balmer kemudian menentukan
suatu hubungan empiris yang menggambarkan garis spektrum pada atom hidrogen.
Spektrum-spektrum atom lainnya dapat digambarkan dengan :

Model atom Bohr digambarkan sebagai sistem planet tatasurya. Setiap bilangan
kuantum utama menunjukkan orbit atau lapisan, dengan inti atom berada pada
pusatnya. Kelebihan model atom dari teori Bohr adalah dapat menjelaskan adanya
garis-garis spektrum dan digunakan untuk menentukan jari-jari atom hidrogen.
Namun kekurangan dari teori beliau adalah beliau tidak dapat menjelaskan bagaimana
penggunaan teorinya untuk atom selain hidrogen dan tak dapat menjelaskan mengapa
energi terkuantisasi.

G. Teori Gelombang Elektron


Tahun 1924 De Broglie menyarankan bahwa elektron memiliki sifat gelombang
sesuai dengan persamaan :

Untuk mengamati elektron, maka elektron harus ditembaki oleh foton dengan
panjang gelombang pendek, sehingga menghasilkan frekuensi tinggi dan energi
tinggi. Apabila foton mengenai elektron, maka akan menyebabkan gerakan dan
kecepatan elektron berubah. Menurut Heinsberg adalah tidak mungkin untuk
mengetahui posisi atau kecepatan suatu objek secara bersamaan dengan tepat

Semakin kecil massa objek, ketidakpastian posisi dan kecepatannya semakin besar.

H. Model Kuantum Atom


Schrödinger mengembangkan suatu persamaan untuk menggambarkan perilaku
dan energi elektron dalam atom. Persamaan Schrödinger digunakan untuk
menggambarkan gelombang EM dan tiap elektron dapat digambarkan dalam kerangka
bilangan kuantumnya.
- Bilangan kuantum utama (n)
Tingkat energi yang dimiliki elektron (orbital). n = 1, 2, 3, ...
- Bilangan kuantum azimuth (l)
Bentuk orbital yang ditempati elektron. l = n-1
- Bilangan kuantum magnet (m)
Orientasi atau arah proyeksi orbital dalam ruang 3 dimensi. m = -l sampai +l
- Bilangan kuantum spin (s)
Arah pergerakan elektron terhadap medan magnet. ⁄ ⁄
Dalam menyusun bilangan konfigurasi suatu elektron, maka susunan keempat
bilangan kuantum harus digunakan, mulai dari tingkat energi yang rendah ke yang
lebih tinggi (Aturan Aufbau) dan pengisian elektron harus 1 demi 1 sebelum
berpasangan untuk kestabilan (Aturan Hund). Konfigurasi elektron untuk unsur yang
memiliki lebih dari 1 elektron kompleks :
- Muatan inti efektif
Elektron di kulit bagian dalam bertindak sebagai pelindung elektron-elektron yang
terletak pada kulit lebih luar dari interaksi muatan positif inti atom.
- Beberapa orbital mengalami penetrasi pada inti atom melebihi yang lain :
s > p > d > f. Akibatnya terdapat tingkat energi yang berbeda untuk subtingkat
energi berbeda dari masing-masing bilangan kuantum utama tertentu.

I. Sistem Periodik Unsur


Mengisi konfigurasi elektron :
- Mulai dari atom hidrogen, susun dengan urutan kenaikan nomor atom.
- Sepanjang 1 perioda
 Tambah elektron ke dalam orbital ns ketika berpindah dari golongan IA ke
IIA.
 Tambah elektron ke dalam orbital np ketika berpindah dari golongan IIIA
sampai VIIIA.
 Tambah elektron ke dalam orbital (n-1)d ketika berpindah dari golongan IIIB
ke IIB dan tambah elektron ke dalam orbital (n-2)f ketika menyusuri blok F.

J. Keperiodikan
- Jari-jari atom : dari atas ke bawah semakin besar
- Jari-jari ion
 Kation : jari-jari kation lebih kecil dari atom netralnya
 Anion : jari-jari anion lebih besar daripada atom netralnya
- Energi ionisasi
Energi yang dibutuhkan untuk melepas satu elektron dari suatu atom netral dalam
fase gas membentuk kation. Semakin kecil energi ionisasi semakin mudah
membentuk kation. Logam cenderung memiliki energi ionisasi pertama lebih
rendah sehingga cenderung membentuk kation.
- Afinitas elektron
Kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron dalam fase gas. Secara umum
afinitas elektron semakin meningkat dari kiri ke kanan dalam satu perioda. Gas
mulia tidak termasuk karena tidak memiliki kecenderungan atau kecil
kecenderungannya untuk menarik elektron.

K. Sifat Kimia dan Tabel Periodik


Beberapa kecenderungan dalam kereaktifan :
- Logam-logam golongan utama menjadi lebih reaktif dari atas ke bawah dalam 1
golongan.
- Kereaktifan unsur-unsur nonlogam berkurang dari atas ke bawah dalam 1
golongan.
- Logam-logam transisi menjadi kurang reaktif dari atas ke bawah dalam 1
golongan.

L. Cara Penamaan Golongan


- Metode kimiawan Amerika (American Chemical Society, ACS)
- Sistem IUPAC lama
- Sistem IUPAC sekarang
ILMU KIMIA

Kimia = Ilmu pengetahuan yang mempelajari komposisi dan sifat materi

Materi = Segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa

Massa = Ukuran jumlah materi yang terdapat dalam suatu sampel

Segala sesuatu tersusun atas bahan kimia, kimia penting untuk mempelajari pengetahuan apa
saja.

A. Peran Kimia pada Abad ke-21


1. Kesehatan dan pengobatan
- Sistem sanitasi
- Operasi (anestesi)
- Vaksin dan antibiotik
2. Energi dan lingkungan
- Energi fosil
- Energi surya
- Energi nuklir
3. Teknologi dan material
- Polimer, keramik, kristal cair
- Superkonduktor pada suhu kamar
- Komputasi molekular
4. Makanan dan pertanian
- Modifikasi genetis
- Pestisida alami
- Pupuk khusus

B. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah pendekatan umum dalam mempelajari fenomena alam.
Metode ilmiah digunakan peneliti agar ilmu kimia bisa berkembang. Studi ilmiah
secara umum :
- Pertanyaan tentang alam.
- Keterlibatan perbandingan hasil kerja orang lain.
- Perlu observasi (hasil percobaan).
- Sering menghasilkan kesimpulan dan pernyataan berdasar hasil pengamatan
berulang.
C. Penggolongan Materi
1. Senyawa
Senyawa adalah materi yang terbentuk oleh 2 atau lebih unsur yang berkombinasi
dengan perbandingan massa yang tetap. Sifat kimia dan fisika senyawa berbeda
dengan difat kimia dan fisika unsur pembentuknya. Unsur dan senyawa
merupakan contoh materi murni dimana komposisinya akan sama tanpa
bergantung darimana berasal
2. Campuran
Campuran terdiri dari 2 atau lebih unsur dalam jumlah yang beda. Terdapat 2 jenis
campuran, yaitu homogen dan heterogen.

D. Angka Signifikan
1. Setiap digit yang tidak nol adalah signifikan
1,234
4 angka signifikan
2. Nol diantara digit tidak nol adalah signifikan
606
3 angka signifikan
3. Nol dikiri digit tidak nol pertama tidak signifikan
0,08
1 angka signifikan
4. Jika suatu bilangan lebih besar dari 1, maka semua nol yang ditulis disebelah
kanan koma desimal adalah signifikan
2,0
2 angka signifikan

Anda mungkin juga menyukai