Anda di halaman 1dari 8

TEROPONG BINTANG

Teropong bintang adalah teropong yang digunakan


untuk melihat atau mengamati bintang (benda langit
yang memancarkan cahaya sendiri). Nama lain teropong
bintang adalah teropong astronomi. Walaupun
dinamakan teropong bintang, akan tetapi fungsi
teropong ini bukan hanya untuk melihat bintang saja.
Teropong ini dapat juga digunakan untuk mengamati
benda-benda angkasa seperti komet, asteroid, planet,
atau benda angkasa lainnnya.
1. Penggunaan Mata Berakomodasi
Teropong bintang digunakan untuk melihat benda-benda angkasa yang jaraknya
sangat jauh. Oleh karena itu, jarak benda pada lensa objektif terletak pada jarak tak
terhingga (sob = ∞). Jadi, pada lensa objektif berlaku persamaan berikut.

1 1 1
+ =
sob s'ob fob s'ob = fob
1 1 1
+ =
∞ s'ob fob

Agar mata berakomodasi maksimum, bayangan pada lensa okuler terletak dititik
dekat mata (s’ok = −sn). jadi, pada lensa okuler berlaku persamaan berikut.

1 1 1
+ = fok sn
sok s'ok fok sok =
1 1 1 fok + sn
+ =
sok −sn fok
1 1 1
= +
sok fok sn
1 sn + fok
=
sok fok sn
Perbesaran anguler pada teropong bintang merupakan perbandingan sudut
penglihatan menggunakan teropong bintang (θ’) dengan sudut penglihatan tanpa
menggunakan teropong bintang (θ). Jadi, perbesaran anguler pada teropong
bintang dihitung dengan persamaan berikut.
tan
θ’
mθ = γ =
tan
θ
besar bayangan
/sok
mθ = besara bayangan
/s’ob
s'ob
mθ =
sok
s'
mθ = ob
sok
Karena s’ob = fob, maka:
fob
mθ =
sok
Perbesaran sudut ini merupakan perbesaran total oleh teropong bintang. Jadi,
perbesaran pada teropong bintang dapat dihitung dengan persamaan berikut ini.

fob
M =
sok

Keterangan: s’ob = jarak bayangan lensa


objektif = sok
mθ = perbesaran anguler
s’ob = jarak bayangan lensa
M = perbesaran lateral okuler
sob = jarak benda lensa objektif fob = jarak fokus lensa objektif
sok = jarak benda lensa okuler fok = jarak fokus lensa okuler
Sementara itu, panjang teropong dapat ditentukan dengan mengukur jarak antara
lensa objektif dan lensa okuler. Oleh karena itu panjang teropong saat penggunaan
dengan mata berakomodasi maksimum sesuai dengan rumus atau persamaan
berikut ini.

d = s’ob + sok
d = fob + sok
Keterangan:
d = panjang teropong bintang
2. Penggunaan Mata tidak Berakomodasi
Untuk lensa okuler, bayangan terbentuk di titik jauh mata (s’ok = ∞), sehingga
berlaku persamaan berikut.

1 1 1
+ =
sok s'ok fok
1 1 1
+ =
sok ∞ fok
sok = fok

Perbesaran bayangan pada teropong bintang dinyatakan oleh perbesaran anguler


(mθ) yaitu sebagai berikut.

tan
θ’
mθ = γ =
tan
θ
besar bayangan /sok
mθ = besara bayangan /fob
fob
mθ =
sok
Karena sok = fok, maka:

fob
mθ =
fok
Jadi, perbesaran oleh teropong bintang untuk mata tidak berakomodasi dirumuskan
dengan persamaan berikut.
fob d = fob + fok
M =
fok
TEROPONG PANGGUNG
Pada teropong Bumi dilengkapi dengan lensa pembalik. Akibatnya teropong
bumi cukup panjang. Untuk memperpendek panjang teropong Bumi,
pembalikan bayangan dapat dilakukan oleh lensa cekung yang juga berfungsi
sebagai lensa okuler. Susunan semacam ini dinamakan teropong panggung
atau teropong belanda.
1. Pembentukan Bayangan
Perbesaran anguler untuk teropong panggung dalam penggunaan dengan
mata berakomodasi maksimum dicari dengan persamaan berikut.

fob
M =
sok

Sedangkan perbesaran anguler untuk teropong panggung dalam penggunaan dengan


mata tanpa akomodasi dihitung dengan persamaan berikut.

fob
M =
fok

Panjang teropong panggung adalah jarak antara lensa objektif dengan lensa okuler.
Panjang teropong panggung untuk pengamatan dengan
mataberakomodasi maksimum dinyatakan dengan rumus atau persamaan berikut ini.

d = fob + sok

Sedangkan panjang teropong panggung untuk pengamatan dengan mata tidak


berakomodasi dinyatakan dengan rumus atau persamaan berikut ini.

d = fob + fok

Anda mungkin juga menyukai