terdiri dari dua lensa, yaitu lensa objektif (dekat benda) dan lensa okuler
(dekat mata). Jarak fokus lensa objektif lebih kecil dibandingkan jarak fokus lensa
okuler (fob < fok). Bayangan yang dihasilkan lensa objektif bersifat nyata, terbalik,
diperbesar (fob < sob < 2fob). Bayangan yang dihasilkan oleh lensa okuler
bersifat maya, tegak, diperbesarseperti pada lup.
Benda yang akan diamatami diletakkan di depan lensa objektif pada ruang ke II
sehingga terbentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar di ruang III lensa
objektif. Pembentukan bayangannya memenuhi persamaan :
1fob=1sob+1s‘ob
Dengan :
fob = jarak fokus objektif (cm)
sob = jarak benda ke lensa objektif (cm)
s’ob = jarak bayangan ke objektif (cm)
Mob=s‘obsob
Dan perbesaran mikroskop oleh lensa okuler yaitu :
Mok=snfok
Sehingga perbesaran total mikroksop untuk mata tak berakomodasi :
Mtot=Mob×Mok=(s‘obsob)×(snfok)
Panjang mikroskop untuk mata tak berkomodasi :
d=s‘ob+fok
– Pembentukan bayangan pada mikroskop untuk mata berakomodasi
maksimum
Berikut ini adalah diagram pembentukan bayangan pada mikroskop untuk mata
berakomodasi maksimum:
Perbesaran oleh lensa objektif yaitu :
Mob=s‘obsob
Dan perbesaran mikroskop oleh lensa okuler yaitu :
Mok=snfok+1
Sehingga perbesaran total mikroksop untuk mata dengan berakomodasi maksmimum :
Mtot=Mob×Mok=(s‘obsob)×(snfok+1)
Panjang mikroskop untuk mata berkomodasi maksimum:
d=s‘ob+sok
Keterangan :
Mob = perbesaran oleh lensa objektif
Mok = perbesaran oleh lensa okuler
Mtot = perbesaran oleh lensa objektif
sn = jarak baca normal (25 cm)
fok = jarak fokus okuler (cm)
d = panjang mikroskop (cm)
Secara umum ada dua jenis teropong, yaitu teropong bias dan teropong
pantul. Perbedaan antara keduanya terletak pada objektifnya. Pada teropong
bias, objektifnya menggunakan lensa, yakni lensa objektif, sedangkan pada
teropong pantul objektifnya menggunakan cermin. Teropong bias umumnya
yang dikenal ada tiga macam, yaitu teropong bintang, teropong bumi, dan
teropong panggung.
1. Teropong Bintang
Teropong bintang menggunakan dua lensa cembung, masing-masing sebagai
lensa objektif dan lensa okuler dengan jarak fokus objektif lebih besar daripada
jarak fokus okuler ( f > f ). Diagram sinar pembentukan bayangan pada
ob ok
f ob
d = f + ob
M = dan
s ok
s ok
Keterangan:
M = perbesaran anguler
f = jarak fokus lensa objektif
ob
d = panjang teropong
2. Teropong Bumi
Teropong bumi menggunakan tiga jenis lensa cembung. Lensa yang berada di
antara lensa objektif dan lensa okuler berfungsi sebagai lensa pembalik, yakni
untuk pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif. Diagram sinar
pembentukan bayangan pada teropong bumi untuk mata tak berakomodasi
sebagai berikut:
f ok
n
Keterangan:
M = perbesaran anguler
f = jarak fokus lensa objektif
ob
d = panjang teropong
3. Teropong Panggung
Teropong panggung atau teropong Galileo menggunakan sebuah lensa
cembung sebagai objektif dan sebuah lensa cekung sebagai okuler. Diagram
sinar pembentukan bayangan pada teropong panggung sebagai berikut:
Perbesaran dan panjang teropong panggung untuk mata tak berakomodasi
berturut-turut memenuhi persamaan:
f ob
d = f +
ob
M = dan
f ok
f
ok
Keterangan:
M = perbesaran anguler
f = jarak fokus lensa objektif
ob
d = panjang teropong
Oleh karena lensa okulernya adalah lensa cekung maka f bertanda negatif.
ok
4. Teropong Pantul
Teropong pantul merupakan teropong yang dilengkapi dengan cermin. Cermin
ini berfungsi memantulkan cahaya yang masuk. Walaupun dipasang cermin,
tetapi seperti halnya teropong bias, di teropong pantul juga terdapat lensa.
Teropong pantul bekerja dengan memantulkan sinar yang masuk.