Anda di halaman 1dari 11

Lembar Kerja

“FISIKA UMUM”

DOSEN PENGAMPU :
Drs. Jonny Haratua Panggabean, M. Si

DISUSUN OLEH :
Kelompok 8
ADAM RAIHAN (4233550008)

ILMU KOMPUTER B 2021


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
Soal beserta jawaban

1. Sebuah mikroskop memiliki jarak fokus lensa objektif dan lensa okuler masing-
masing 10 mm dan 5 cm. Sebuah benda ditempatkan 11 mm di depan lensa
objektif. Tentukan perbesaran mikroskop pada pengamatan:

GAMBAR MIKROSKOP

■ Tanpa akomodasi

B
e
r
a
k
o
■ Berakomodasi maksimum

Obyektif Okuler

Fob Mok Mob Fok Fok Mok

Mob Benda Fob

Bayangan akhir
■ Berakomodasi pada jarak 50 cm

Obyektif Okuler

11 mm 5cm

Fob Mok Mob Fok Fok Mok

Mob Benda Fob

10mm

Bayangan akhir

■ Tanpa akomodasi

■ Berakomodasi maksimum

■ Berakomodasi pada jarak 50 cm

Penyelesaian:
Diketahui:

fob = 10 mm

fok = 5 cm

sob = 11 mm

sn = 25 cm (mata normal)

Ditanyakan: perbesaran mikroskop untuk pengamatan tanpa akomodasi, berakomodasi


maksimum dan berakomodasi pada jarak 50 cm.

Jawab:

Sebelum kita dapat menentukan perbesaran pada mikroskop, terlebih dahulu kita
cari jarak bayangan oleh lensa objektif (sob) dengan rumus berikut.

1 1 1
= −
s'ob fob sob
1 1 1
= −
s'ob 10 mm 11 mm
1 11 – 10
=
s'ob 110 mm
1 1
=
s'ob 110 mm
Sehingga diperoleh s’ob = 110 mm. Dengan demikian, perbesaran yang

dihasilkan oleh lensa objetif adalah sebagai berikut.

s'ob
Mob =
sob
110 mm
Mob = = 10 kali
11 mm

Selanjutnya, perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler adalah sebagai
berikut.

■ Pada pengamatan tanpa akomodasi

sn 25cm
Mob = = = 5kali
fok 5 cm
■ Pada pengamatan dengan akomodasi maksimum

sn 25cm
Mob = +1 = +1 =6 kali
fok 5 cm
■ Pada pengamatan dengan berakomodasi pada jarak 50 cm, yakni s’ ok = 50 cm

1 1 1
= −
sok fok s'ok
1 1 1
= − −50 cm
sok 5 cm

1 10 – (−1)
=
sok 50 cm
1 11
=
sok 50cm
Sehingga:

sn
Mok =
sok
1
Mok = sn
sok

11
Mok = 25cm × = 5,5 kali
50cm
Dengan demikian, perbesaran total mikroskop adalah sebagai berikut.

■ Pada pengamatan tanpa akomodasi

M = Mob × Mok = 10 × 5 = 50 kali

■ Pada pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum

M = Mob × Mok = 10 × 6 = 60 kali


■ Pada pengamatan dengan mata berakomodasi pada jarak 50 cm

M = Mob × Mok = 10 × 5,5 = 55 kali

2. Amatilah diagram pembentukan bayangan oleh mikroskop berikut ini!

Jika berkas sinar yang keluar dari lensa okuler merupakan berkas sejajar, dan mata yang
mengamati berpenglihatan normal, maka perbesaran mikroskop adalah …. (Sn = 25 cm)

Diketahui :
Panjang fokus lensa obyektif (fob) = 2 cm
Jarak benda dari lensa obyektif (sob) = 2,2 cm
Titik dekat normal (N) = 25 cm
Panjang fokus lensa okuler (fok) = 5 cm
Ditanya: M?

Jawab :
Jika bayangan akhir berjarak tak berhingga maka mata berakomodasi minimum,
sebaliknya bila bayangan berjarak berhingga maka mata berakomodasi maksimum.
Bayangan akhir pada gambar di atas menunjukkan bayangan berjarak tak berhingga
sehingga mata berakomodasi minimum.

1−𝑓𝑜𝑘 𝑵 𝑠 ′ 𝑁
M=( ) ( )= ( 𝑆𝑜𝑏 ) (𝑓 )
𝑆𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑘 𝑜𝑏 𝑜𝑘

22 𝟐𝟓
= (2,2) ( 𝟓 ) = (10)(5)

= (50)cm
Terlebih dahulu hitung jarak bayangan dari lensa obyektif (sob‘). Lensa obyektif
merupakan lensa cembung karenanya jarak bayangan dihitung menggunakan rumus
lensa cembung. Panjang fokus lensa cembung positif karena titik fokus lensa cembung
dilalui cahaya.

1 1 1 1 1 11 10 1
= 𝑓𝑜𝑏 - 𝑠𝑜𝑏 = 2 - 2,2 = 22 − =
𝑠𝑜𝑏‘ 22 22
22
sob‘ = = 22 𝑐𝑚
1

Jadi perbesaran bayangan mikroksop adalah :


𝟏−𝟐𝟓 𝟐𝟓 𝟐𝟐 𝟐𝟓
M=( ) ( )= ( ) ( ) = (𝟏𝟎)(𝟓) = 𝟓𝟎 cm
𝟐,𝟐 𝟐𝟓 𝟐,𝟐 𝟓

3. Perhatikan diagram pembentukan bayangan pada mikroskop berikut.

2cm fob 6cm


fob fok

fob
1,8cm

Jarak lensa obyektif dan lensa okuler dari mikroskop tersebut adalah…
Pembahasan
Mikroskop digunakan untuk melihat benda yang berukuran sangat kecil atau benda yang
tidak dapat dilihat langsung dengan jelas oleh mata. Mikroskop yang paling sederhana
terdiri dari dua lensa konvergen alias lensa cembung. Lensa yang berjarak dekat dengan
benda atau obyek disebut lensa obyektif. Lensa yang berjarak dekat dengan mata
disebut lensa okuler atau lensa mata. Lensa obyektif berfungsi untuk menghasilkan
bayangan nyata. Bayangan nyata yang dihasilkan oleh lensa obyektif dianggap sebagai
benda oleh lensa okuler. Selanjutnya lensa okuler memperbesar bayangan tersebut
sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh mata.
Diketahui :
Panjang fokus lensa obyektif (fob) = 1,8 cm (fokus positif karena lensanya
konvergen/cembung)
Panjang fokus lensa okuler (fok) = 6 cm (fokus positif karena lensanya
konvergen/cembung)
Jarak benda dari lensa obyektif (sob) = 2 cm (jarak benda positif karena benda dilalui
cahaya)
Ditanya : Jarak lensa obyektif dan lensa okuler dari mikroskop (panjang tabung = d)
Jawab :
Jarak bayangan dari lensa obyektif (sob’) :
1 1 1
+ = 𝑓𝑜𝑏
𝑠𝑜𝑏‘ 𝑠𝑜𝑏‘
1 1 1
= 𝑓𝑜𝑏 – 𝑆𝑜𝑏
𝑠𝑜𝑏‘
1 1 1 10 9 1
𝑠𝑜𝑏‘
= 1,8 –2 = 18 – 18 = 18

sob’ = 18 cm
Bayangan yang dibentuk lensa obyektif tepat berada di titik fokus pertama lensa okuler,
sebagaimana ditunjukkan pada gambar di atas.
Jarak lensa obyektif dan lensa okuler (panjang tabung = d) :
l = sob’ + fok = 18 cm + 6 cm = 24 cm
Jawaban yang benar adalah 24 cm

4. Proses Terjadinya Pelangi Lengap Gambar Fisika

GAMBAR PELANGI :

Sinar putih disebut juga cahaya tampak atau visible light terdiri dari semua komponen
warna dalam spektrum . Tentu saja ada komponen lain yang tidak terlihat, disebut
invisible light. Alat paling sederhana yang sering dipakai untuk menguraikan warna
putih adalah prisma kaca. Sebuah prisma kaca menguraikan cahaya putih yang datang
menjadi komponen-komponen cahaya nya. Di alam ini tidak hanya prisma yang bisa
menguraikan cahaya. Selain itu. tetesan air dari air hujan adalah salah satu contoh benda
yang tersedia di alam yang bisa menguraikan cahaya putih. Ketika seberkas cahaya putih
mengenai setetes air, tetesan air ini berprilaku seperti prisma. Dia menguraikan sinar
putih tadi sehingga terciptalah warna-warna pelangi.

GAMBAR PELANGI :

Sinar putih disebut juga cahaya tampak atau visible light terdiri dari semua komponen
warna dalam spektrum . Tentu saja ada komponen lain yang tidak terlihat, disebut
invisible light. Alat paling sederhana yang sering dipakai untuk menguraikan warna
putih adalah prisma kaca. Sebuah prisma kaca menguraikan cahaya putih yang datang
menjadi komponen-komponen cahaya nya. Di alam ini tidak hanya prisma yang bisa
menguraikan cahaya. Selain itu. tetesan air dari air hujan adalah salah satu contoh benda
yang tersedia di alam yang bisa menguraikan cahaya putih. Ketika seberkas cahaya putih
mengenai setetes air, tetesan air ini berprilaku seperti prisma. Dia menguraikan sinar
putih tadi sehingga terciptalah warna-warna pelangi.
GAMBAR PELANGI:

Proses terjadinya Pelangi dapat kita tinjau dari materi fisika yaitu Optik atau cahaya.
Beberapa konsep fisika yang berhubungan dengan proses terjadinya pelangi antara
lain pembiasan, pemantulan, dispersi cahaya dan spektrum gelombang
elektromagnetik yang diwujudkan berupa warna cahaya pada pelangi.

1. Hujan Berhenti Sinar matahari mulai muncul.

2. Sinar Matahari melewati titik tetes air hujan.

3. Terjadi perbedaan gelombang panjang pendek membentuk pita garis yang


berwarna.

4. Warna – Warna terpisah memantul di belakang tetes ujan,lalu terbentuk cahaya


melengkung seperti kurva warna.

Penjelasan

Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi yang terjadi akibat spektrum cahaya yang
(hampir) berkelanjutan. Gejala ini muncul di langit waktu matahari bersinar ke atas titik
air hujan yang jatuh, yakni peristiwa yang menyebabkan sinar monokromatik berubah
menjadi tujuh sinar polikromatik. Sinar monokromatik adalah sinar-sinar yang tidak
dapat diuraikan lagi menjadi komponen warna, seperti sinar merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, dan ungu. Sementara itu, sinar polikromatik adalah sinar-sinar yang
dapat diuraikan lagi menjadi beberapa komponen warna, termasuk sinar putih.
Sedangkan, sinar putih terdiri atas tujuh komponen warna, yaitu merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, dan ungu. Proses Terjadinya Pelangi Sinar putih yang biasa kita lihat
(disebut juga cahaya tampak atau visible light) terdiri dari semua komponen warna
dalam spektrum.

1. Secondary Rainbow (Pelangi Sekunder) Pelangi sekunder disebabkan oleh suatu


pemantulan ganda pada cahaya matahari di dalam tetesan air hujan. Pelangi ini muncul
antara sudut 50°-53°. Sebagai hasil pemantulan yang kedua, warna suatu pelangi
sekunder terbalik dibandingkan dengan susunan warna pelangi yang utama, biru di luar
dan merah di dalam. Bidang gelap langit yang berada antara pelangi primer dan
pelangi sekunder disebut Alexander karena yang menggambarkannya pertama kali
adalah Alexander. Secondary rainbow sangat jarang terjadi.
2. Supernumerary Rainbows (Pelangi Cadangan) Timbulnya pelangi cadangan
merupakan satu peristiwa yang jarang terjadi. Pelangi cadangan terdiri atas beberapa
pelangi yang berada di sisi sebelah dalam pelangi primer, dan sangat jarang, berada di
luar pelangi sekunder. Tidaklah mungkin untuk menjelaskan keberadaan jenis-jenis
pelangi menggunakan ilmu optik geometris sederhana. Pelangi berubah-ubah akibat
pengaruh sinar dari cahaya yang mengikuti alur-alur yang sedikit berbeda dan
bermacam-macam panjangnya saat di dalam tetesan air hujan. Beberapa sinar di
dalam tahapannya, menguatkan satu sama lain melalui interferers konstruktif,
menciptakan suatu kelompok yang terang. Pelangi cadangan terlihat paling jelas ketika
tetesan air hujan kecil dan ukuran yang seragam. Penjelasan tersebut pertama kali
disampaikan oleh Thomas Young pada tahun 1804.
3. Reflection Rainbows (Pelangi Pemantulan) Variasi lain dari pelangi dapat dihasilkan
ketika cahaya matahari menyinari air. Jika cahaya matahari dicerminkan air sebelum
mencapai tetesan air hujan, akan dihasilkan suatu reflection rainbows atau pelangi
pemantulan.
4. Reflected Rainbows Pelangi jenis ini dihasilkan ketika cahaya pertama dicerminkan
di dalam tetesan air hujan, lalu mencerminkan bentuk yang lebih besar dari air sebelum
mencapai mata pengamat. Variasi pelangi lainnya dihasilkan ketika cahaya matahari
dicerminkan melewati awan.
5. Fire Rainbows Fire rainbows dapat dilihat pada awan tipis dengan kristal-kristal es
(secara normal sedikitnya 6 km di atas permukaan laut).

VIDEO PENJELASAN

Mau Tahu Terjadinya Pelangi_ Yuk belajar Pembiasan Cahaya agar kamu lebih pintar.mp4
Contoh Soal :
1. Hitunglah energi dari suatu foton cahaya biru dengan panjang gelombang 450 nm.

Anda mungkin juga menyukai