Anda di halaman 1dari 21

NAMA : SULISTYO WAHYUDIN HIDAYAT

KELAS : XII IPA 2

NO : 32
SK : Menganalisis konsep dan prinsip gelombang optic dan bunyi dalam berbagai
penyelesaian masalah dan produk teknologi.

Indikator : Menentukan besaran fisis yang terkait dengan pengamatan pada mikroskop atau
teropong.

Alat optik digunakan untuk membantu penglihatan manusia seperti kaca mata, lup, mikroskop,
dan teropong.
Mikroskop memilki dua lensa positif, yaitu lensa opjektif dan okuler (fob < fok)
Perbesaran
 untuk mata berakomodasi maksimum
 untuk mata tidak berakomodasi
Pada mikroskop, lensa okuler berfungsi sebagai lup. Pengamatan dengan mata berakomodasi
maksimum menyebabkan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif harus terletak di ruang I
lensa okuler (di antara Ook dan fok ). Hal ini bertujuan agar bayangan akhir yang dibentuk lensa
okuler tepat pada titik dekat mata pengamat. Secara matematis, rumus perbesaran bayangan pada
mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum dapat ditulis sebagai berikut:

Agar mata pengamat dalam menggunakan mikroskop tidak berakomodasi, maka lensa okuler
harus diatur/digeser supaya bayangan yang diambil oleh lensa objektif tepat jatuh pada fokus
lensa okuler Perbesaran bayangan pada mata tak berakomodasi dapat ditulis sebagai berikut.
Dan Berdasarkan rumus mikroskop diatas, maka berikut ini adalah keterangan dari rumus
mikroskop sebagai berikut:
 s’obj : jarak bayangan objektif
 s’ok : jarak bayangan okuler
 sobj : jarak objektif
 sok : jarak benda okuler
 fobj : jarak fokus lensa objektif
 fok : jarak fokus lensa okuler
 Mobj : perbesaran bayangan lensa objektif
 Mok : perbesaran bayangan lensa okuler
 M : perbesaran total mikroskop
 L : panjang mikroskop (jarak tubus) = jarak antara lensa objektif dengan lensa okuler.

Panjang mikroskop
Sifat bayangan objektif: nyata, terbalik, diperbesar
Sifat bayangan okuler: maya, tegak, diperbesar

Mikroskop
Proses pembentukan bayangan pada mikroskop

Pembesaran mikroskop adalah hasil kali pembesaran lensa objektif dan pembesaran lensa okuler,
sehingga dirumuskan:
Mmik=Mob×Mok

Karena lensa okuler mikroskop berfungsi seperti lup, pembesaran mikroskop dirumuskan
sebagai berikut:
Pembesaran Mikroskop pada saat mata berakomodasi maksimum
Mmik=Mob×Mok=(S′obSob)×(Snfok+1)
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
d=S′ob+Sok=S′ob+Sn×fokSn+fok
Dengan ketentuan:

 Mmik = Pembesaran mikroskop


 Mob = Pembesaran oleh lensa objektif
 Mok = Pembesaran oleh lensa okuler (seperti perbesaran pada lup)
 Sn = Titik dekat mata
 fok = Jarak fokus lensa okuler
 S′ob = jarak bayangan oleh lensa objektif
 Sob = jarak benda di depan lensa objektif
 d = jarak lensa objektif dan lensa okuler
Pembesaran Mikroskop pada saat mata tidak berakomodasi
Mmik=Mob×Snfok=S′obSob×Snfok
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
d=S′ob+fok
Dengan ketentuan:

 Mmik = Pembesaran mikroskop


 Mob = Pembesaran oleh lensa objektif
 Sn = Titik dekat mata
 fok = Jarak fokus lensa okuler
 S′ob = jarak bayangan oleh lensa objektif
 Sob = jarak benda di depan lensa objektif
 d = jarak lensa objektif dan lensa okuler.
Pembesaran mikroskop adalah hasil kali pembesaran lensa objektif dan pembesaran lensa okuler,
sehingga dirumuskan:

Karena lensa okuler mikroskop berfungsi seperti lup, pembesaran mikroskop dirumuskan
sebagai berikut:

Pembesaran Mikroskop pada saat mata berakomodasi maksimum

Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:

Dengan ketentuan:

 = Pembesaran mikroskop

 = Pembesaran oleh lensa objektif


 = Titik dekat mata
 = Jarak fokus lensa okuler
 = jarak bayangan oleh lensa objektif
 = jarak benda di depan lensa objektif
 = jarak lensa objektif dan lensa okuler

Pembesaran Mikroskop pada saat mata tidak berakomodasi

Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:

Dengan ketentuan:
 = Pembesaran mikroskop

 = Pembesaran oleh lensa objektif


 = Titik dekat mata
 = Jarak fokus lensa okuler
 = jarak bayangan oleh lensa objektif
 = jarak benda di depan lensa objektif
 = jarak lensa objektif dan lensa okuler

TEROPONG
Teropong merupakan sebuah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda jauh agar
terlihat lebih jelas. Pada awalnya teropong ditemukan oleh Hans Lippershey tahun 1608,
kemudian dikembangkan lagi oleh Gallileo. Gallileo juga merupakan orang pertama yang
melakukan penelitian ruang angkasa dengan teropong bintang.

Apa itu teropong bintang?


Teropong bintang adalah alat untuk melihat benda-benda jauh khususnya untuk mengamati
benda-benda luar angkasa. Teropong bintang memiliki dua buah lensa cembung yaitu sebagai
lensa objektif (dekat dengan benda) dan lensa okuler (dekat dengan mata). Jarak fokus lensa
obyektif juga lebih besar dari pada lensa okuler (fob > fok).
Dalam pengaplikasiannya, teropong bintang biasanya digunakan untuk:
- untuk melihat benda-benda luar angkasa
- untuk meneliti keadaan galaxi.
- untuk mengetahui rasi bintang

Cara kerja teropong bintang


Berkas cahaya dari benda-benda luar angkasa datang berupa sinar sejajar. Kemudian lensa
objektif membentuk sebuah bayangan yang bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik pada bidang
fokus lensa objektif. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif ini kemudian menjadi benda
bagi lensa okuler.
Berikut adalah proses pembentukan bayangan pada teropong bintang :
TEROPONG BINTANG
Teropong bintang memilki dua lensa positif, yaitu lensa objektif dan okuler (fob > fok). Sifat
banyangannya adalah, maya, terbalik.

Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata tidak berakomodasi


M=fobfok
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
d=fob+fok
Dengan ketentuan:

 d = Jarak lensa objektif dan lensa okuler


 M = Pembesaran teropong bintang
 fob = Jarak fokus lensa objektif
 fok = Jarak fokus lensa okuler
Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata berakomodasi maksimum
M=fobSok
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
d=fob+sok

Dengan ketentuan:

 M=fobfok
Dengan ketentuan:

 M = Pembesaran teropong bumi


 fob = Jarak fokus lensa objektif
 fok = Jarak fokus lensa okuler
Jarak lensa objektif dan lensa okuler
d=fob+4fp+fok
Dengan ketentuan:

 d = Jarak lensa objektif dan lensa okuler


 fob = Jarak fokus lensa objektif
 fp = Jarak fokus lensa pembalik
 fok = Jarak fokus lensa okuler
TEROPONG BUMI
Teropong bumi memilki tiga lensa positif, yaitu lensa objektif, okuler dan lensa pembalik (f ob >
fok). Sifat banyangannya adalah, maya, tegak.
. Teropong bumi = teropong medan
Teropong bumi adalah teropong yang dugunakan untuk melihat benda-benda jauh yang ada
dipermukaan bumi.
Teropong bumi terdiri dari 3 lensa
1. Lensa objek
2. Lensa pembalik
3. Lensa okuler
Lensa pembalik merupakan lensa positif juga, berfungsi membalik bayangan yang dihasilkan
objektif supaya menjadi tegak. Jadi bayangan objektif akan jatuh di titik fokus objektif yang
berimpit dengan titik pusat kelengkungan pembalik. Bayangan pembalik akan jatuh di titik fokus
okuler. Secara tegak, sama besar dengan bayangan objektif. Bayangan akhir oleh akuler akan
tampak tegak.

Lukisan pembentuk bayangan sbb:


Panjang teropong
D = S’ob + Sp +S’p + Sok
D = fob + 2fp + 2fp + fok
D = fob + 4fp + fok
Sifat bayangan :
o Maya
o Tegak
o Diperbesar
Pembesaran Teropong Bumi

Dengan ketentuan:

 = Pembesaran teropong bumi


 = Jarak fokus lensa objektif
 = Jarak fokus lensa okuler

Jarak lensa objektif dan lensa okuler

Dengan ketentuan:

 = Jarak lensa objektif dan lensa okuler


 = Jarak fokus lensa objektif
 = Jarak fokus lensa pembalik
 = Jarak fokus lensa okuler
SOAL

Soal No. 1
Teropong bintang dengan perbesaran anguler 10 kali. Bila jarak titik api obyektifnya 50 cm,
maka panjang teropong...
A. 5 cm
B. 35 cm
C. 45 cm
D. 50 cm
E. 55 cm
(Ebtanas 1989)

Pembahasan
Data dari soal di atas adalah:
fob = 50 cm
M = 10 kali
Panjang teropong = d = .......

Dengan asumsi mata si pengamat tidak berakomodasi saat memakai teropong, berikut rumus-
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal di atas.

Masukkan data

Soal No. 2
Sifat dan kedudukan bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif sebuah teropong bintang...
A. nyata, terbalik dan tepat di titik fokus lensa obyektif
B. nyata, tegak dan tepat di titik fokus lensa okuler
C. nyata, tegak dan tepat di titik fokus lensa obyektif
D. maya, terbalik dan tepat di titik fokus lensa okuler
E. maya, terbalik dan tepat di titik fokus lensa obyektif

Pembahasan
Objek terletak di sangat jauh, sehingga bayangan akan jatuh tepat di titik fokus lensa objektif
dengan sifat nyata dan terbalik.

Soal No. 3
Sebuah teropong bintang memiliki jarak fokus obyektif 160 cm dan jarak fokus okuler 4 cm.
Tentukan perbesaran sudut teropong dengan mata tidak berakomodasi!

Pembahasan
Data:
fob = 160 cm
fok = 4 cm
M =........

M= fob/fok
M = 160 / 4
M = 40 kali
Soal No. 4
Sebuah teropong bintang memiliki jarak fokus obyektif 70 cm dan jarak fokus okuler 4 cm.
Tentukan perbesaran sudut teropong dengan mata tidak berakomodasi!

Pembahasan
Data:
fob = 70 cm
fok = 4 cm
M =........

M= fob/fok
M = 70 / 4
M = 17,5 kali

Soal No. 5
Sebuah teropong diarahkan ke bintang, menghasilkan perbesaran anguler 20 kali. Jika jarak
fokus obyektifnya 100 cm, maka jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler teropong tersebut
adalah....
A. 120 cm
B. 105 cm
C. 100 cm
D. 90 cm
E. 80 cm
(Ebtanas 1994)

Pembahasan
Data soal adalah:
M = 20 kali
fob = 100 cm
d = ....
Seperti soal pertama:

Soal No. 6
Sebuah teropong dipakai untuk melihat bintang yang menghasilkan perbesaran anguler 6 kali.
Jarak fokus lensa obyektif 30 cm, jarak fokus okulernya (mata tak berakomodasi) adalah...
A. 3,5 cm
B. 5 cm
C. 7 cm
D. 10 cm
E. 30 cm
(Ebtanas 2005)
Pembahasan
Data yang bisa diambil
M = 6 kali
fob = 30 cm
fok =....

M = fob/fok
fok = fob / M
fok = 30 / 6 = 5 cm
Soal No. 7
Sebuah teropong bintang memiliki jarak fokus obyektif 75 cm dan jarak fokus okuler 5 cm.
Tentukan perbesaran sudut teleskop dengan mata berakomodasi pada jarak 25 cm!

Pembahasan
fob = 75 cm
fok = 5 cm
S'ok = −25 cm
M =........

Dengan rumus teropong untuk mata berakomodasi pada jarak tertentu:


Menentukan jarak bayangan dari lensa okuler dulu:

Jadi perbesarannya:

Soal No. 8
Sebuah teropong bintang memiliki jarak fokus lensa obyektif 120 cm dan jarak fokus lensa
okuler 5 cm. Hitung panjang teropong saat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum,
gunakan titik dekat mata 25 cm!

Pembahasan
Data:
fob = 120 cm
fok = 5 cm
Mata berakomodasi maksimum -> artinya s'ok = −25 cm
Panjang teropong d =......

Rumus panjang teropong bintang untuk mata berakomodasi pada jarak tertentu, temasuk juga
untuk berakomodasi maksimum:

Menentukan sok
Panjang teropong jadinya adalah

Soal No. 9
Sebuah teropong bintang memiliki lensa obyektif dengan jarak fokus 100 cm dan lensa okuler
dengan jarak fokus 5 cm. Teropong itu digunakan untuk mengamati benda langit dengan mata
tak berakomodasi. Berapa cm lensa okuler harus digeser agar bayangan dapat ditangkap dengan
jelas pada sebuah layar yang dipasang pada jarak 10 cm di belakang okuler dan kemana arah
pergeserannya ?
(Ebtanas 1998)
Pembahasan
Data:
Teropong bintang dengan fokus lensa obyektif dan fokus lensa okuler berturut-turut:
fob = 100 cm
fok = 5 cm

Saat mata tidak berakomodasi, panjang teropongnya (d) dapat ditentukan seperti berikut (dengan
rumus spt soal No.1):

d = 100 cm + 5 cm = 105 cm

Permintaan soalnya, agar bayangan dapat ditangkap dengan jelas pada sebuah layar yang
dipasang pada jarak 10 cm di belakang okuler artinya:
s’ok = 10 cm (positif, karena dapat ditangkap layar, jadi bayangannya bersifat nyata.)
Dengan jarak fok = 5 cm dapat ditentukan jarak benda okuler (sok):
Panjang teropongnya sekarang menjadi (pake rumus soal nomor 8)

d = 100 cm + 10 cm = 110 cm

Panjangnya dari 105 cm menjadi 110 cm, jadi teropongnya harus digeser memanjang sejauh 110
− 105 = 5 cm.
Kesimpulannya kl mau lebih singkat, cari sok kemudian kurangi dengan fok atau Pergeseran =
sok − fok
Soal No. 10
Sebuah teropong bintang memiliki panjang fokus lensa okuler 15 mm. Saat meneropong objek
langit, citranya nampak jelas ketika jarak antara lensa obyektif dan okuler sebesar 945 mm. Jika
diinginkan perbesaran menjadi 310 kali, maka lensa okuler tersebut harus diganti dengan okuler
lain dengan panjang fokus:
A. 3 mm
B. 5 mm
C. 10 mm
D. 20 mm
E. 25 mm
(Soal Olimpiade Astronomi OSK 2013)

Pembahasan
Teropong bintang
fok = 15 mm
d = 945 mm

Dicari dulu panjang fokus lensa obyektif:


fob = d − fok
fob = 945 mm − 15 mm = 930 mm

Diinginkan perbesaran sudut (M) nya 310 kali, dengan fokus lensa okuler yang diganti,
M = fob / fok
fok = fob / M
fok = 930 / 310 = 3 mm
Soal No. 11

Sebuah mikroskop memiliki panjang tabung 21,4 cm, fokus objektif 4 mm, fokus okuler 5 mm.
Untuk mendapatkan bayangan yang jelas dengan mata tanpa akomodasi maka terhadap objektif
benda harus berada pada jarak ... cm.
a. 40
b. 41,4
c. 42,4
d. 44,4
e. 46,4
Kunci Jawaban :
Diketahui:
Fok = 5 mm,
Fob = 4 mm, dan
l = 21,4 cm.

Perbesaran bayangan bagi lensa okuler untuk mata berakomodasi adalah :

dengan PP = punctum pro imum, yakni titik dekat mata = 25 cm. Benda harus berjarak 25 cm
dari okuler dan (25+21,4) cm = 46,4 cm.
Jawab: e

Lensa okuler mikroskop berfungsi sebagai lup. Bayangan yang dihasilkan lensa objektif merupakan
benda bagi lensa okuler. Bayangan dari lensa objektif ini harus terletak antara pusat optis dan
titik fokus lensa okuler.

Soal No. 12

Sebuah miikroskop mempunyai jarak fokus lensa objektif dan lensa okuker berturut-turut 10 mm
dan 4 cm. Jika sebuah benda diletakkan 11 mm di depan lensa objektif, maka perbesaran yang
dihasilkan untuk mata normal tak berakomodasi adalah ....
AA. 10 kali BB. 11 kali CC. 62,5 kali DD. 65 kali EE. 75 kali
Jawab:
Dik : fob = 10 mm
fok = 4 cm
sob = 11 mm
Dit : M = ...... ?
penyelesaian:
1/fob = 1/sob + 1/s'ob
1/10 = 1/11 + 1/s'ob
1/10 - 1/11 = 1/s'ob
11-10/110 = 1/s'ob
1/110 = 1/s'ob
s'ob = 110
M = |s'ob/sob + Sn/fok|
= |110/11 + 25/40|
= |10 + 0,625|
= 62,5 kali
Soal No. 13

Perhatikan gambar jalannya sinar pembentukan bayangan pada mikroskop berikut. Jarak lensa
obyektif dan lensa okuler dari mikroskop tersebut adalah…

A. 20 cm
B. 24 cm
C. 25 cm
D. 27 cm
E. 29 cm
Pembahasan
Mikroskop digunakan untuk melihat benda yang berukuran sangat kecil atau benda yang tidak
dapat dilihat langsung dengan jelas oleh mata. Mikroskop yang paling sederhana terdiri dari dua
lensa konvergen alias lensa cembung. Lensa yang berjarak dekat dengan benda atau obyek
disebut lensa obyektif. Lensa yang berjarak dekat dengan mata disebut lensa okuler atau lensa
mata. Lensa obyektif berfungsi untuk menghasilkan bayangan nyata. Bayangan nyata yang
dihasilkan oleh lensa obyektif dianggap sebagai benda oleh lensa okuler. Selanjutnya lensa
okuler memperbesar bayangan tersebut sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh mata.
Diketahui :
Panjang fokus lensa obyektif (fob) = 1,8 cm (fokus positif karena lensanya konvergen/cembung)
Panjang fokus lensa okuler (fok) = 6 cm (fokus positif karena lensanya konvergen/cembung)
Jarak benda dari lensa obyektif (sob) = 2 cm (jarak benda positif karena benda dilalui cahaya)
Ditanya : Jarak lensa obyektif dan lensa okuler dari mikroskop (panjang tabung = l)
Jawab :
Jarak bayangan dari lensa obyektif (sob’) :
1/sob + 1/sob’ = 1/fob
1/sob’ = 1/fob - 1/sob
1/sob’ = 1/1,8- 1/2 = 10/18- 9/18 = 1/18
sob’ = 18 cm
Bayangan yang dibentuk lensa obyektif tepat berada di titik fokus pertama lensa okuler,
sebagaimana ditunjukkan pada gambar di atas.
Jarak lensa obyektif dan lensa okuler (panjang tabung = l) :
l = sob’ + fok = 18 cm + 6 cm = 24 cm

Jawaban yang benar B


Soal No. 14

Perhatikan diagram pembentukan bayangan pada mikroskop berikut. Jarak benda terhadap lensa
obyektif 1,1 cm, jarak fokus obyektif 1 cm dan jarak fokus okuler 5 cm maka perbesaran
bayangan mikroskop tersebut adalah…

B. 30 kali
A. 25 kali
B. 30 kali
C. 40 kali
D. 50 kali
E. 55 kali
Pembahasan
Diketahui :
Jarak benda dari lensa obyektif (sob) = 1,1 cm (jarak benda positif karena benda dilalui cahaya)
Panjang fokus lensa obyektif (fob) = 1 cm (fokus positif karena lensanya konvergen/cembung)
Panjang fokus lensa okuler (fok) = 5 cm (fokus positif karena lensanya konvergen/cembung)
Ditanya : Perbesaran bayangan mikroskop (M)
Jawab :
Perbesaran total mikroskop adalah hasil kali perbesaran lensa obyektif (mob) dan perbesaran
sudut lensa okuler (Mok).

Perbesaran lensa obyektif


Rumus perbesaran lensa obyektif (mob) :
mob = hob’/hob = sob’/sob = (l – fok)/sob
Keterangan :
hob’ = tinggi bayangan yang dibentuk lensa obyektif
hob = tinggi benda
sob’ = jarak bayangan dari lensa obyektif
sob = jarak benda dari lensa obyektif
fok = fokus lensa okuler
l = panjang tabung = jarak antara kedua lensa = jarak bayangan yang dibentuk lensa obyektif
(sob’) + panjang fokus lensa okuler (fok)
Jarak bayangan dari lensa obyektif (sob’) :
Terlebih dahulu hitung jarak bayangan dari lensa obyektif.
1/sob + 1/sob’ = 1/fob
1/sob’ = 1/fob - 1/sob
1/sob’ = 1/1- 1/1,1 = 11/11 – 10/11 = 1/11
sob’ = 11 cm
Bayangan yang dibentuk lensa obyektif tepat berada di titik fokus pertama lensa okuler,
sebagaimana ditunjukkan pada gambar di atas.
Perbesaran lensa obyektif (mob) :
mob = sob’/sob = 11 cm / 1,1 cm = 10

Perbesaran lensa okuler


Jika mata berakomodasi minimum atau mata rileks, di mana bayangan yang dibentuk lensa
okuler berada pada jarak tak berhingga sebagaimana ditunjukkan pada gambar di dekat lensa
okuler di atas (dua garis lurus paralel sejajar) maka rumus perbesaran sudut lensa okuler (Mok)
adalah :
Mok = N / fok
Keterangan :
N = titik dekat mata normal (25 cm)
fok = panjang fokus lensa okuler = 5 cm
Perbesaran sudut lensa okuler (Mok) :
Mok = N / fok = 25 cm / 5 cm = 5
Perbesaran total mikroskop
M = mob x Mok = 10 x 5 = 50
Jawaban yang benar adalah D.

Soal No. 15
Sebuah mikroskop memiliki jarak titik api obyektif 2,0 cm. Sebuah benda diletakkan di bawah
obyektif pada jarak 2,2 cm. Panjang mikroskop 24,5 cm dan pengamat dilakukan tanpa
akomodasi. Jika pengamat bermata normal maka perbesaran total mikroskop bernilai...
A. 20 kali
B. 25 kali
C. 50 kali
D. 75 kali
E. 100 kali
(Dari soal Ebtanas 2001)

Pembahasan
Data dari soal adalah:
fob = 2 cm
sob = 2,2 cm
d = 24,5 cm
Mata Tidak Berakomodasi
M =.....

Menentukan jarak bayangan obyektif

Menentukan panjang fokus lensa okuler untuk mata tidak berkomodasi:


d = s'ob + fok
24,5 = 22 + fok
fok = 24,5 − 22 = 2,5 cm

Sehingga perbesaran mikroskop:


Sumber

http://fisikamemangasyik.wordpress.com/fisika-1/alat-alat-optik/d-mikroskop/

http://gurumuda.net/alat-optik-mikroskop-un-fisika-smama-2012.htm

Wikepedia Indonesia

http://www.onfisika.com/2014/03/soal-dan-jawaban-kisi-menentukan_4414.html

http://fisikastudycenter.com/fisika-x-sma/307-teropong-bintang

http://fisikastudycenter.com/fisika-x-sma/307-teropong-bumi

http://www.pustakasekolah.com/pengertian-mikroskop-dan-rumus-mikroskop.html

Anda mungkin juga menyukai