Anda di halaman 1dari 16

TEORI-TEORI ETIKA

SULISTYO WAHYUDIN H
232015068
Perkembangan Perilaku Moral
Teori perkembangan moral banyak dibahas dalam ilmu
psikologi. Salah satu teoriyang sangat berpengaruh di
kemukakan oleh Kohlberg ( dalam Atkinson et.al.,
1996) danganmengemukakan tiga tahap perkembangan moral
dihubungkan dengan pertumbuhan usia anak.Beberapa
konsep yang memerlukan penjelasan, antara lain :
1.Perilaku moral (moral behavior)
2.Perilaku tidak bermoral (immoral behavior)
3.Perilaku diluar kesadaran moral (unmoral behavior)
4.Perkembangan moral (moral development)
Beberapa Teori Etika
Etika sebagai disiplin ilmu berhubungan dngan kajian secara
kritis tentang adatkebiasaan, nilai-nilai, dan norma-
normaperilaku manusia yang dianggap baik atau tidak
baik.Sebagi ilmu, etika belum semapan ilmu fisika atau ilmu
ekonomi. Dalam etika masihdijumpai banyak teori yang
mencoba untuk menjelaskan suatu tindakan, sifat, atau
objek parilaku yang sama dari sudut pandang atau perspektif
yang berlainan.
Egoisme
Egoisme psikologis adalah suatu teori yang menjelaskan
bahwa semua tindakanmanusia dimotivasi oleh kepentingan
berkuwat diri (selfish). Menurut teori ini, orang bolehsaja
yakin bahwa ada tindakan mereka yang bersifat luhur
dan suka berkorban, namun semua tindakan yang terkesan
luhur dan tindakan yang suka berkorban tersebut hanyalah
ilusi. Egoisme etis adalah tindakan yang dilandasi oleh
kepentingan diri sendiri (self-interest).
Utilitarianisme
Utilitarisme besasal dari kata latin utilis, kemudian menjadi
kata Inggris Utility yang berarti bermanfaat (Bertens, 2000 ).
Menurut teori ini, suatu tindakan dapat dikatakan baik jika
membawa manfaat bagi sebanyak mungkin anggota
masyarakat, atau dengan istilah yang sangat terkenal: “the
greatest happiness of the greatest numbers”.
Perbedaan paham utilitarianisme dengan paham egoisme etis
adalah melihat darisudut pandang kepentingan individu,
sedangkan paham utilitarianisme melihat dari
sudutkepentingan orang banyak ( kepentingan bersama,
kepentingan masyarakat ).
Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani deon yang berarti
kewajiban ( Beterns,2000 ). Paham ini dipelopori oleh
Immanuel Kant (1724-1804) dan kembali mendapat
dukungan dari filsuf abad ke-20, Anscombe dan suaminya.
Peter Geach (Rachels, 2004). Paham deontologi mengatakan
bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama
sekali dengan tujuan, konsekuensi, atau dari akibat dari
tindakan tersebut.
Teori hak
Menurut teori hak, suatu tindakan atau perbuatan dianggap baik bila perbuatan
atautindakan tersebut sesuai dengan hak asasi manusia (HAM).
Hak asasi manusia didasarkan atas beberapa sumber otoritas (Weiss,
2006), yaitu:
1) Hak hukum (legal right)Adalah hak yang didasarkan atas sistem/yurisdiksi
hukum suatu negara,dimana sumber hukum tertinggi suatu negara adalah
Undang-Undang Dasarnegara yang bersangkutan.
2) Hak moral atau kemanusiaan (moral, human right)Dihubungkan dengan
pribadi manusia secara individu, atau dalam beberapakasus dihubungkan dengan
kelompok bukan dengan masyarakat dalam artiluas. Hak moral berkaitan dengan
kepentingan individu sepanjang kepentinganindividu itu tidak melanggar hak-
hak orang lain.
3) Hak kontraktual (contractual right) Mengikat individu-individu yang
membuat kesepakatan atau kontrak bersamadalam wujud hak dan kewajiban
masing-masing pihak.
Teori Keutamaan (Virtue Theory)
Teori keutamaan sebenarnya telah lahir sejak jaman dahulu
yang didasarkan atas pemikiran Aristoteles (384-322
SM) yang sempat tenggelam. Teori keutamaan berangkat
darimanusianya ( Bertens, 2000). Teori keutamaan tidak
menanyakan tindakan mana yang etisdan tindakan mana yang
tidk etis.
Teori ini tidak lagi mempertanyakan suatu tindakan, tetapi
berangkat dari pernyataanmengenai sifat-sifat atau karakter
yang harus dimiliki seseorang agar bisa disebut
sebagaimanusia utama, dan sifat-sifat atau karakter yang
mencerminkan manusia hina.
Teori Etika Teonom
Teori etika teonom dilandasi oleh filsafat Kristen. Teori ini
mengatakan bahwakarakter moral manusia ditentukan secara
hakiki oleh kesesuaian hubungannya dengankehendak Allah.
Etika Abad ke-20
Esensi dari beberapa pemikiran moral yang berpengaruh yang
muncul pada abad ke-20 sebagai tambahan atas beberapa
paham/teori etika yang telah diuraikan
sebelumnya.Ringkasan ini diambil dari buku Etik Abad Kedua
puluh karangan Frans Magnis Suseno(2006).
Arti Kata “Baik” Menurut George Edwar
Moore
Kata baik adalah kunci dari moralitas, namun Moore mersa
heran tidak satu punetikawan yang berbicara tentang kata
baik tersebut, seakan-akan hal itu sudah jelas
dengansendirinya. Kata baik sebagai nikmat (kaum hedonis),
memenuhi keinginan individu (etikaegoisme, etika
psikologis), memenuhi kepentingan orang banyak (etika
utilitarianisme), memenuhi kehendak Allah (etika teonom),
dan bhkan ada yng mengatakan kata baik tidak mempunyai
arti. Sebenarnya kata baik adalah baik, titik. Setiap usaha
utuk mendefinisikannya akan selalu menimbulkan kekacauan.
Tatanan Nilai Max Scheller
Menurut Scheller,ada empat gugus nilai yang masing-masing
mandiri dan berbedaantara satu dengan yang lain, yaitu:
1) Nilai-nilai sekitar enak dan tidak enak
2) Nilai-nilai vital
3) Nilai-nilai rohani murni
4) Nilai-nilai sekitar roh kudus
 Etika Situasi Joseph Fletcher
Joseph Fletcher termasuk tokoh yang menentang adanya
prinsip-prinsip etika yangbersifat mutlak. Ia berpendapat
bahwa setiap kewajiban moral selalu bergantung pada
situasikonkrit.
 Pandangan Penuh Kasih Iris Murdoch
 Menurut Murdoch, yang khas dari teori-teori etika pasca
Kant adalah bahwa nilai-nilai moral dibuang dari dunia nyata.
Teori Murdoch menyatakan bahwa bukan
kemampuanotonom yang menciptakan nilai, melainkan
kemampuan untuk melihat dengan penuh kasihdan adil.
 Pengelolaan Kelakuan Byrrhus Frederic Skinner
 Teori Skinner mengeni pengelolaan kelakuan dimulai dari
pengamantanya bahwadalam ilmu fisika dan ilmu hayat,
manusia telah mencapai kemajuan luar biasa dalam
2000tahun terakhir.
 Prinsip Tanggung Jawab Hans Jonas
 Etika tradisional hanya memperhatikan akibat tindakan
manusia dalm lingkungandekat dan sesaat. Etika macam ini
tidak dapat lagi menghadapi ancaman global
kehidupandidunia ini.
 Kegagalan Etika Pencerahan Alasdair Maclntyre
 Maclntyre mengatakan bahwa etika pencernana telah gagal
karena perencanaan atasnama rasionalitas justru telah
membuang apa yang menjadi dasr rasionalitas setiap
ajaranmoral, yaitu pandangan teleologis tentang meanusia.
 Teori Etika Dan Paradigma Hakikat Manusia
 Setalah mengulas berbagai filosofi, konsep tentang hakikat
alam semesta dan hakikatmanusia, serta setelah mengupas
pokok-pokok pikiran dari berbagai macam teori etika
yangberkembang,maka dapat dilihat ringkasan berbagai teori
etika dan hubungannya denganparadigma hakikat manusia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai