Anda di halaman 1dari 12

TEROPONG

Kelompok 5
ANGGOTA

Adelia Nur Zahra Aisya Nazwa Ramadhani Anastasya Ningrum

Muhammad Ihsan Muhammad Radza Alqita Nabila Aulia Saputri


Pengertian

Teropong adalah sebuah instrumen


pengamatan yang berfungsi mengumpulkan
radiasi elektromagnetik dan sekaligus
membentuk citra dari benda yang diamati.
Selain itu, Teropong juga alat yang digunakan
untuk mengamati benda-benda yang letaknya
jauh agar kelihatan lebih dekat dan jelas.
Bagian-Bagian teropong & fungsinya

1. Lensa okuler
lensa okuler fungsinya adalah membentuk
bayangan yang bersifat maya, tegak dan
diperbesar, yang berada di ruang IV lensa
okuler, sehingga benda okuler/bayangan
obyektif harus berada di ruang I atau di titik
fokus lensa okuler.
Bagian-Bagian teropong & fungsinya

2. Lensa prisma
Lensa prisma fungsinya adalah
membalikkan bayangan benda sehingga
bayangan yang dilihat mata tidak terbalik
dan menghasilkan bayangan tegak.
Bagian-Bagian teropong & fungsinya

3. Lensa obyektif
Lensa obyektif fungsinya adalah untuk
membentuk bayangan pertama yang
sifatnya maya, tegak, dan diperbesar dari
objek
Pembentukan bayangan pada teropong
Persamaan yang digunakan
1. Rumus Teropong Bumi untuk Mata Berakomodasi Maksimum

Dan panjang teropong Bumi untuk pengamatan dengan mata


Untuk perbesaran anguler pada teropong
berakomodasi maksimum dapat dicari dengan persamaan
Bumi, dicari dengan persamaan berikut.
berikut.

Keterangan : Keterangan :
M = perbesaran anguler M = perbesaran anguler
fob = jarak fokus lensa objektif fob = jarak fokus lensa objektif
sok = jarak benda pada lensa okuler
sok = jarak benda pada lensa okuler
fp = jarak fokus lensa pembalik
d = panjang teropong
Persamaan yang digunakan
2. Rumus Teropong Bumi untuk Mata Tidak Berakomodasi

Sementara panjang teropong untuk mata tidak berakomodasi


perbesaran untuk mata tidak berakomodasi
dihitung dengan menggunakan persamaan berikut.
adalah sebagai berikut.

Keterangan : Keterangan :
M = perbesaran anguler M = perbesaran anguler
fob = jarak fokus lensa objektif fob = jarak fokus lensa objektif
fok = jarak fokus lensa okuler
fok = jarak fokus lensa okuler
fp = jarak fokus lensa pembalik
d = panjang teropong
Contoh soal
1. Teropong bumi dengan jarak fokus lensa objektif 40 cm, jarak fokus lensa pembalik 5 cm, dan jarak fokus lensa okulernya 10 cm.
Supaya mata melihat bayangan tanpa akomodasi, berapakah jarak antara lensa objektif dan lensa okuler teropong tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
fob = 40 cm
fp = 5 cm
fok = 10 cm

Ditanyakan: d untuk mata tanpa akomodasi?

Jawab:
Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler merupakan panjang teropong. Panjang teropong bumi untuk pengamatan dengan
mata tanpa akomodasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.
d = fob + 4fp + fok
⇒ d = 40 cm + 4(5) cm + 10 cm
⇒ d = 40 cm + 20 cm + 10 cm = 70 cm

Jadi, jarak lensa objektif dan lensa okuler teropong tersebut adalah 70 cm.
Contoh soal
2. Sebuah teropong memiliki jarak lensa objektif dengan lensa okuler 120 cm dan fokus lensa okulernya 10 cm.
Perbesaran yang dihasilkan untuk mata tidak berakomodasi adalah…
Penyelesaian :
Diketahui:
d = 120 cm
Fok = 10 cm

Ditanyakan :
M untuk mata tidak berakomodasi?

Jawab : → Fob = d – Fok = 120 cm – 10 cm = 110 cm


→ M = Fob/Fok
  = 110 cm/10 cm
  = 11 kali
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai